Edisi Sabtu 31 Agustus 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SABTU, 31 AGUSTUS 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 142 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Ratusan Miliar Dana Bencana Mengendap Jadi Catatan BPKP

Mataram (Suara NTB) Ratusan miliar dana bencana untuk korban gempa bumi belum dapat dicairkan. Kini dana yang mengendap di bank menjadi temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). BPKP pun meminta dana yang mengendap segera dicairkan untuk digunakan membangun Rumah Tahan Gempa (RTG).

Dirambah untuk Tanaman Jagung

Dari total Rp 5,1 triliun dana yang disalurkan ke masyarakat korban gempa, masih ada selisih belum bisa dicairkan. Dalam temuan BPKP, dipicu salah sasaran penerima, yang seharusnya dapat bantuan tapi tidak terdata. Temuan lain dobel NIK atau penerima sama. “Bantuan itu akhirnya mengendap di bank, tidak bisa disalurkan. Itu kan salah satu penyebabnya, dobel nama dan lain sebagainya,” kata Kepala BPKP NTB, Dr. Agus Puruhitaarga Purnomo

Widodo kepada Suara NTB, kemarin. Dana mengendap itu tidak dapat dicairkan hingga kini, meski demikian secara bertahap masih terus diupayakan BPBD dan pihak lain untuk memenuhi syarat-syarat pencairan. Seperti pembentukan pokmas dan perbaikan data anomali. Jika tidak disegerakan, maka Pemda terdampak tidak bisa mengajukan lagi anggaran tambahan. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/ars)

RTG - Salah satu RTG yang sedang dalam proses pembangunan di Desa Sambik Bangkol Lombok Utara.

Kebakaran Hutan dan Lahan di NTB Capai 1.933,5 Hektare

Aset Pemprov di Gili Trawangan 23 Tahun Ditelantarkan Investor

Mataram (Suara NTB) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB mencatat sampai akhir Juli lalu, kebakaran hutan dan lahan di Pulau Lombok dan Sumbawa seluas 1.933,5 hektare. Sebagian besar kebakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia yang melakukan perambahan untuk perluasan areal tanaman jagung. Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) Kalangan DPRD NTB mendesak Pemprov NTB meninjau perjanjian kerja sama pemanfaatan aset milik daerah yang berada di Gili Trawangan. Pasalnya, aset Pemprov NTB yang ada di daerah tujuan wisata dunia itu terhitung sudah 23 tahun ditelantarkan investor. Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri mengatakan Pemprov NTB dan PT. Gili Trawangan Indah telah menandatangani perjanjian kerja sama. Kontrak produksi antara Pemprov NTB telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Gili Trawangan Indah untuk pengelolaan aset milik daerah seluas 65 hektare di Gili Trawangan puluhan tahun silam. Bersambung ke hal 11 TGH. Mahalli Fikri

(Suara NTB/ars)

CEK FISIK - Pengecekan fisik TP4D bersama BJN I NTB, serta pihak pelaksana proyek di jalur Bawak Nao, Sembalun Lombok Timur.

TP4D Cek Fisik Proyek Jalan Nasional Jalur Wisata Sembalun TO K O H Jadi Organisasi Modern

Mataram (Suara NTB) Akhir pekan kemarin Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB turun lapangan cek fisik proyek jalan

nasional di Sembalun, Lombok Timur. Mega proyek nasional senilai Rp224 miliar lebih ini, dihajatkan untuk mendukung perkembangan wisata Rinjani. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/dok)

GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc., meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB menjadi Baznas yang maju dan modern dengan memanfaatkan teknologi untuk mensosialisasikan program-programnya ke masyarakat. Terlebih kemajuan teknologi yang pesat di zaman ini semakin mempermudah sebuah lembaga bersosialisasi melalui teknologi informasi. “Baznas harus jadi organisasi modern, perlu ada ahli-ahli IT (Information Technology) untuk mensosialisasikan programprogram Baznas dengan cara modern, rekrut anak-anak muda untuk ini,” kata Gubernur saat menerima pengurus Baznas NTB di ruang kerjanya, Jumat (30/8). Bersambung ke hal 11 H. Zulkieflimansyah (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Penanganan RTLH Minim (Suara NTB/kir)

PARALAYANG - Kawasan Pantai Torok Aik Belek Desa Montong Ajan Praya Barat Daya merupakan salah satu spot paralayang yang dimiliki Lombok Tengah (Loteng). Ke depan, Loteng bakal lebih serius mengembangkan wisata dirgantara tingkat nasional dan internasional. Tampak, salah satu peserta Paragliding Trip of Indonesia (Troi) seri 3 nasional mendarat di kawasan Pantai Torok Aik Belek, Jumat (30/8). Berita selengkapnya di halaman 5.

Kontribusi Tambang Disalip Konstruksi, PDRB NTB Tembus Rp33, 42 Triliun Ekonomi NTB pascabencana gempa bumi mulai pulih. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB pada triwulan II-2019 atas dasar harga berlaku menembus Rp33,42 triliun. Naik dibandingkan PDRB triwulan I-2019 yang bernilai Rp31,24 triliun. KEPALA Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Syarwan, SE, MM., menjelaskan berdasarkan hasil kajian fiskal regional (KFR) triwulan II-2019, Provinsi NTB masih bertumpu pada kategori pertanian dengan andilnya yang mencapai 24,65 persen di triwulan II-2019. Ia mengatakan, kategori pertambangan selalu mendominasi pertumbuhan ekonomi NTB selamabertahun-tahun.Namundalam beberapa triwulan terakhir, dominasi pertambangan semakin melemah. “Setelah pada triwulan I tersalip oleh kategori perdagangan, pada triwulan II-2019 kembali tergeser posisinya oleh kategori konstruksi,” kata Syarwan di Mat-

aram, Kamis (29/8). Ia merincikan kontribusi 17 sektor dalam PDRB NTB triwulan II-2019 atas dasar harga berlaku. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyumbang Rp8,2 triliun, pertambangan dan penggalian Rp3,6 triliun, industri pengolahan Rp1,1 triliun. Kemudian pengadaan listrik dan gas Rp25,5 miliar, pengadaan air Rp27,19 miliar, konstruksi Rp3,7 triliun dan perdagangan besar dan eceran serta reparasi Rp5,1 triliun. Selanjutnya, transportasi dan pergudangan Rp2,6 triliun, penyediaan akomodasi dan makan minum Rp659,3 miliar, informasi dan komunikasi Rp634,3 miliar, jasa keuangan

Rp1,1 triliun, real estate Rp1,09 triliun. Selain itu, jasa perusahaan Rp62,75 miliar, administrasi pemerintahan Rp2,1 triliun, jasa pendidikan Rp1,6 triliun, jasa kesehatan dan kegiatan sosial Rp654,39 miliar, dan jasa lainnya Rp697,81 miliar. Syarwan mengatakan pertumbuhan ekonomi selalu menjadi kinerja perekonomian suatu wilayah. Adanya panen raya, hari raya Idul Fitri dan proses rekonstruksi rumah penduduk pascagempa memberikan stimulan untuk perekonomian NTB di triwulan II-2019 hingga pertumbuhannya bisa mencapai 3,14 persen. Sementara, pertumbuhan ekonomi tanpa tambang bijih logam (tambang) sebesar 5,35 persen. “Dibandingkan dengan kondisi triwulan II-2017 maupun triwulan II-2018 yang mengalami kontraksi, maka pertumbuhan triwulan II-2019 dikatakan jauh lebih baik,” ucapnya. Laju inflasi di NTB akhir tri-

wulan II-2019 yaitu Bulan Juni 2019 terjadi inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,30. Tiga komponen terbesar penyumbang inflasi tersebut karena adanya kenaikan harga pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,94 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,62 persen; dan Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,59 persen. Jika dibandingkan dengan kondisi Juni 2018, maka inflasi yang terjadi di Juni 2019 relatif lebih rendah. Di mana inflasi di NTB dihitung di dua kota yaitu Kota Mataram dan Kota Bima. Dari sisi kesejahteraan, lanjutnya, terdapat peningkatan kesejahteraan masyarakat NTB. Yang tercermin dari menurunnya persentase penduduk miskin menjadi 14,56 persen pada periode Maret 2019 dari sebelumnya 14,75 persen pada Maret 2018. Bersambung ke hal 11

Syarwan

(Suara NTB/dok)

PENANGANAN Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) oleh Pemprov NTB dan Pemda Kabupaten/ Kota di tahun 2019 terbilang minim. Pasalnya, sampai dengan Agustus 2019, hanya 91 unit RTLH yang difasilitasi. “Biasanya kami lakukan sekitar 2.500 unit rumah (RTLH) setahun, seperti tahun kemarin. Tapi untuk tahun ini hanya 91 rumah,” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB, Ir. I Gusti Bagus Sugihartha, MT., kepada Suara NTB di (Suara NTB/dok) Mataram, Jumat (30/8). I Gusti Bagus Sugiharta Hal itu, ujarnya, disebut sebagai imbas dari bencana gempa yang terjadi pada 2018 lalu. Untuk tahun 2019 diakui Sugihartha pihaknya tengah fokus melakukan pendampingan untuk pembangunan rumah tahan gempa (RTG). Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Sabtu 31 Agustus 2019 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu