HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SELASA, 31 JULI 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 119 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Presiden Perintahkan Rumah Korban Gempa Dibangun
(Suara NTB/Humas Setda NTB)
BERBINCANG - Presiden Jokowi berbincang dengan salah seorang warga Desa Madayin Kecamatan Sambelia, Amaq Hamdani yang rumahnya hancur akibat gempa dengan kekuatan 6,4 SR, Minggu (29/7). Amaq Hamdani berhasil menyelamatkan diri dari gempa tersebut. Sementara dua anaknya terluka di bagian kaki dan kepala.
Mataram (Suara NTB) – Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pembangunan rumah korban gempa di Pulau Lombok segera dilakukan. Masyarakat yang rumahnya rusak berat atau roboh akibat gempa tersebut akan diberikan uang tunai sebesar Rp50 juta. Pembangunan rumah korban gempa yang ada di Lombok Timur dan Lombok Utara tersebut akan disupervisi langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Presiden mengatakan rumah warga yang rusak berat atau roboh tersebut masih dalam proses verifikasi di desa dan kecamatan. Bersambung ke hal 15
Korban Meninggal Bertambah
1.454 Rumah Rusak dan 5.141 Warga Mengungsi Akibat Gempa Mataram (Suara NTB) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis jumlah rumah yang rusak akibat gempa bumi di Lombok sebanyak 1.454 unit. Selain itu, sebanyak 5.141 warga mengungsi akibat gempa tersebut. Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Suara NTB, Senin (30/7) sore. Sutopo mengatakan gempa tersebut menyebabkan jumlah korban jiwa bertambah menjadi 16 orang. Masing-masing di Lombok Timur sebanyak 11 orang, Lombok Utara 4 orang dan pendaki Rinjani satu orang. Disebutkan, sebanyak 1.454 rumah yang rusak tersebar di lima kabupaten, yakni Kota Mataram 2 unit rusak berat, Lombok Barat 2 unit rusak berat, Lombok Utara 107 rumah rusak ringan dan Lombok Timur 1.345 rumah rusak. Bersambung ke hal 15
TO K O H Tetap Lakukan Pemantauan BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut peluruhan atau berakhirnya gempa susulan yang terjadi di Lombok akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Bahkan sampai hitungan minggu. Pembaharuan data sampai dengan Senin, 31 Juli 2018 pukul 07:00 tercatat 274 gempa susulan. Kepala BMKG Pusat, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D., saat konferensi pers di Kantor BMKG Stasiun Geofisika, Dwikorita Karnawati Bersambung ke hal 15
BRI Peduli Korban Gempa Bumi
Selong (Suara NTB) Bank BRI Cabang Selong menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) ke pada korban bencana. Total yang disalurkan Rp 150 juta yang diperuntukkan bagi seribu korban. Penyaluran bantuan dilakukan langsung Pimpinan Cabang BRI Selong, Tasurun diterima secara simbolis oleh Camat Sembalun, Usman dan Camat Sambelia, Zaitul Akmal. Wujud kepedulian bank yang memiliki motto melayani dengan setulus hati diberikan bersamaan
dengan kedatangan Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Sosial Idrus Marham sehari pascaguncangan gempa dahsyat, Senin (30/7). Tasurun menjelaskan bantuanbantuan yang diberikan merupakan kebutuhan dasar para korban. Yakni jenis bantuan tanggap darurat yang diharapkan bisa meringankan beban para korban. Di antara yang diberikan berupa beras, susu, Pampers, pembalut, selimut, mi instan, telur, air mineral, terpal, tenda, gula, teh, kopi dan makanan ringan lainnya. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ron)
(Suara NTB/rus)
SERAHKAN - Pimpinan Cabang BRI Selong, Tasurun didampingi para Kepala Unit BRI menyerahkan bantuan secara simbolis kepada korban bencana yang diterima Camat Sembalun, Usman, Senin (30/7).
(Suara NTB/why)
EVAKUASI - Wanita pendaki Gunung Rinjani yang berhasil dievakuasi mendapatkan perawatan tim posko bencana Bawak Nao, Sembalun, Lombok Timur. Korban yang kelelahan diangkut dengan ambulans untuk perawatan lebih lanjut.
Akses Tertutup Tanah Longsor
SAR Kesulitan Evakuasi Ratusan Pendaki yang Terjebak di Rinjani Selong (Suara NTB) – Petugas dari SAR Mataram agak kesulitan mengevakuasi 266 pendaki yang terjebak di Danau Segara Anak Gunung Rinjani pascakejadian longsor yang terjadi di daerah tersebut. Longsor yang terjadi di Gunung Rinjani akibat gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Sumbawa dan Bali, Minggu (29/7) lalu. Kepala Kantor SAR Mataram, I
Nyoman Sidakarya, SH., yang dikonfirmasi di sela-sela kunjungan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) di Desa Madayin Kecamatan Sambelia Lombok Timur (Lotim, Senin (30/7) mengatakan pihaknya bersama tim SAR gabungan dari TNI/Polri, relawan dan petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sudah bergerak melakukan evakuasi sejak pukul 07.00. Bersambung ke hal 15
Masyarakat Trauma Gempa Susulan
Mensos Minta Korban dan Kerusakan Akibat Gempa Didata Lengkap Warga di Kecamatan Sambelia Lombok Timur (Lotim) mengaku masih trauma dan takut adanya gempa susulan. Ketakutan ini bukan hanya dirasakan warga yang rumahnya rusak dan rata dengan tanah. Tetapi warga yang rumahnya retak dan tidak mengalami kerusakan lebih memilih tidur di luar rumah atau berugak. ADALAH Amaq Hamdani, warga Desa Madayin Kecamatan Sambelia mengaku masih trauma dengan kejadian gempa yang terjadi Minggu (29/7) lalu. Selama 25 tahun tinggal di sana, ia mengatakan baru kali ini ada gempa sebesar itu. Ia menceritakan pada gempa pertama, rumahnya masih tetap berdiri. Begitu ada gempa susu-
lan, rumahnya langsung ambruk, rata dengan tanah. Amaq Hamdani selamat dari gempa dengan kekuatan 6,4 SR tersebut. Ia bersama enam penghuni rumah yang sekarang rata dengan tanah berhasil selamat. Meskipun dua orang anaknya mengalami luka di bagian kaki dan kepala kena reruntuhan bangunan rumah pada saat gempa.”Sekarang keluarga semuanya mengungsi di lapangan,” ujarnya. Hal senada disampaikan Amaq Minarti. Diakuinya, satu rumah dan empat ruko milik keluarganya rusak berat. Ia berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan kepada warga korban gempa. Diharapkan, bantuan perbaikan rumah segera direalisasikan pemerintah pascakedatangan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) yang langsung meninjau masyarakat di desa tersebut. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/yon)
JENGUK - Mensos Idrus Marham saat menjenguk masyarakat yang menjadi korban gempa di Kecamatan Sembalun. Ia meminta supaya pemerintah daerah mengnventarisir secara lengkap dampak gempa.