HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 31 JANUARI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 270 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Optimalisasi Sistem Rotasi Kepaniteraan Klinik
FK Unizar Gelar Pertemuan dengan Direktur Rumah Sakit Mataram (Suara NTB) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram (FK Unizar) pada Rabu (30/1) menggelar pertemuan dengan para Direktur Rumah Sakit yang telah menjalin kerjasama sebagai Rumah Sakit Pendidikan (RS Pendidikan) FK Unizar. Berlokasi di Ruang Rapat Gedung A FK Unizar, pertemuan ini membahas mengenai optimalisasi sistem rotasi kepaniteraan klinik di
RS Pendidikan yang tersebar di Pulau Bali dan Lombok. Saat ini, FK Unizar yang telah terakreditasi B LamPTKes memiliki RS Pendidikan Utama yaitu RSU Bangli-Bali, RS Pendidikan Satelit yaitu RSUD Klungkung-Bali, RS Pendidikan Afiliasi yakni RSJ Provinsi Bali dan Rumah Sakit Jejaring Strategis yaitu RSUD R. Soedjono-Selong, Kabupaten Lombok Timur.
Kehadiran para pimpinan RS Pendidikan dalam pertemuan ini merupakan bagian yang krusial. Guna mengoptimalkan sistem rotasi kepaniteraan klinik FK Unizar sebagai upaya sinergi pelaksanaan program pendidikan profesi dokter (PPPD) di RS Pendidikan. Tujuan optimalisasi ini fokus pada dua hal. Yaitu peningkatan capaian kompetensi lulusan dan persiapan para dokter muda mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Sehingga mampu meningkatkan angka kelulusan terbaik secara nasional dan output PPPD yaitu menghasilkan dokter yang profesional, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
Pertemuan dengan para Direktur Rumah Sakit yang telah menjalin kerjasama sebagai Rumah Sakit Pendidikan (RS Pendidikan) FK Unizar. Pertemuan ini membahas mengenai optimalisasi sistem rotasi kepaniteraan klinik di RS Pendidikan yang tersebar di Pulau Bali dan Lombok bertempat di FK Unizar, Rabu (30/1).
(Suara NTB/ist)
Dekan FK Unizar, dr. H. Artha Budi Susila Duarsa foto bersama dengan para Direktur Rumah Sakit yang telah menjalin kerjasama sebagai Rumah Sakit Pendidikan (RS Pendidikan) FK Unizar.
APBN 2018 Tak Terserap Maksimal
’’Warning’’ untuk Kepala Daerah Mataram (Suara NTB) Tidak terserapnya anggaran pusat sebesar Rp900 miliar di NTB disayangkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani. Hal ini menjadi warning dan catatan penting bagi kepala daerah dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota bagi pelaksanaan program pembangunan yang dilakukan jajaran di bawahnya. Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB mencatat hampir Rp900 miliar dana APBN 2018 tak mampu dibelanjakan oleh satuan kerja (Satker) di NTB. Hingga 31 Desember 2018, serapan dana APBN di NTB hanya mampu tercapai 93,4 persen. ‘’Angka mendekati Rp1 triliun itu bukan nominal yang kecil,’’ kata Achris. Jika saja seluruh anggaran tersebut terserap. Maka akan memberi efek daya ungkit bagi ekonomi dan daya beli masyarakat. Memang, Acris belum dapat menggambarkan secara rinci dampaknya. Sebab harus dipastikan kembali, di mana saja alokasi anggaran-anggaran yang tidak terserap itu serta peruntukannya. ‘’Kita harus melakukan analisis dulu. Setelah itu, baru kita memberikan rekomendasi kepada kepala daerah. Termasuk memberikan warning,’’ kata Achris dalam diskusi seputar ekonomi dengan media dan Ditjen Perbendaharaan NTB.
TO K O H Tak Boleh Terulang GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc meminta dana APBN yang tak terserap mencapai Rp900 miliar tahun lalu di NTB agar tak terulang di tahun anggaran 2019. Gubernur mengatakan, tak terserapnya anggaran tidak sepenuhnya disalahkan kepada satuan kerja (Satker). ‘’Jadi orang kadang-kadang takut sekali melaksanakan kalau ndak jelas. Tapi mudah-mudahan, ini jadi masukan. Sehingga mumpung masih awal tahun anggaran. Tak boleh lagi terjadi seperti itu di kemudian hari,’’ kata gubernur dikonfirmasi di Mataram, Rabu (30/1) siang. Gubernur mengatakan, dana yang tak terserap maksimal pada zaman sekarang tak bisa disalahkan sepenuhnya kepada Satker yang melaksanakan. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Pemerintah terus menggesa rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat gempa. Untuk mempercepat rekonstruksi rumah rusak berat, Pemerintah Pusat menerjunkan 2.288 orang fasilitator. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, pemerintah terus menggesa pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban gempa NTB. Sebanyak 2.288 fasilitator untuk rekonstruksi rumah rusak berat diterjunkan. Sebanyak 766 fasilitator sudah diterjunkan lebih dulu. Kemudian, sebanyak 1.523 fasilitator dilepas dalam upacara pelepasan fasilitator terpadu di Halaman Kantor Gubernur, Rabu (30/ 1) siang. ‘’Yang nantinya akan bertanggung jawab sebagai fasilitator rumah rusak berat,’’ kata Doni dikonfirmasi usai rapat koordinasi di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Rabu (30/1) sore. Sebanyak 1.523 fasilitator tambahan untuk rekonstruksi rumah rusak berat ini akan turun ke lapangan awal Februari ini. Meskipun telah diterjunkan 2.288 fasilitator untuk rekonstruksi rumah rusak berat, namun, kata Doni jumlahnya masih kurang. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Perbaiki Bendungan Rusak SETELAH melakukan pengecekan, akhirnya Pemprov melalui Dinas Sosial (Disos) mendroping air bersih ke warga yang mengkonsumsi air hujan di Desa Selengen Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Selain itu, untuk bendungan yang rusak, Kementerian PUPR telah memerintahkan Balai Wilayah Sungai (BWS) segera memperbaiki. Untuk perbaikan bendungan, Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. Wedha Magma Ardi, M.TP, pihaknya telah berkoordinasi dengan BWS Nusa Tenggara I. Ardi mengatakan, untuk perbaikan bendungan yang rusak, Menteri PUPR telah memerintahkan BWS melakukan perbaikan. Bersambung ke hal 15
erja ekspor tembaga hingga bencana gempa bumi yang menurunkan aktivitas perekonomian. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi NTB di tahun 2018 yang diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 6 – 7% (yoy), Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
PENJELASAN - Kepala BNPB, Doni Monardo didampingi Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat mendengar penjelasan dari Danrem 162/WB, Rizal Ramdhani terkait kesiapan fasilitator usai rapat koordinasi di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Rabu (30/1) sore.
Pemprov Siapkan Rumah Bahasa bagi Anak NTB Mataram (Suara NTB) Pemprov mendorong anakanak muda NTB yang memiliki semangat tinggi belajar atau kuliah ke luar negeri, namun terkendala kemampuan bahasa asing. Mulai 2019 ini, Pemprov NTB melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mendirikan rumah bahasa di 10 kabupaten/kota. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Si mengatakan, keberadaan ru(Suara NTB/nas)
(Suara NTB/dok)
Hadir juga dam diskusi itu, Kakanwil Ditjen Perbendaharaan NTB, Syarwan, SE, MM di Kantor Bank Indonesia NTB, Rabu (30/1) kemarin. Secara umum, perekonomian NTB di tahun 2018 menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari menurunnya kin-
Merugikan Daerah, APBN Tak Dibelanjakan
Pemerintah Pusat Terjunkan 2.288 Fasilitator
H. Zulkieflimansyah
Wedha Magma Ardi
(Suara NTB/bul)
DISKUSI - Achris Sarwani (kiri) dan Syarwan dalam diskusi tentang ekonomi NTB, kemarin.
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 LAPORAN Kanwil namun di sisi lain ada ang123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Direktorat Jenderal Per- garan namun tak bisa di123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 bendaharaan (DJPB) NTB belanjakan. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 ‘’Tentu kalau begini, menyebutkan hampir Rp 900 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 miliar dana APBN tahun sangat merugikan daerah. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 2018 tak mampu dibelanja- Karena kita berjuang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 kan oleh satuan kerja (Satk- (melobi) supaya pusat 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 er) di NTB. Hingga 31 Desem- menggelontorkan angga123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 ber 2018, serapan dana rannya ke kita supaya leb123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 APBN di NTB hanya mam- ih besar, tapi setelah 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 diberikan tidak bisa dibelpu tercapai 93,4 persen. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Mengetahui besarnya anjakan. Dan ini saya 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 dana APBN yang tak bisa dengar setiap tahun selalu 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 dibelanjakan itu, kalangan seperti itu. Nah sekarang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 wakil rakyat di DPRD NTB jangan sampai terus ber123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 sangat menyesalkannya. lanjut kondisi itu. Untuk 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Sebab hal itu dinilai itu kita akan mendorong 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 sangat merugikan daerah. semua Satker agar dieval123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Karena di tengah kondisi uasi,’’ ujar Wakil Ketua 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 daerah dalam posisi perce- DPRD NTB, H. Abdul Hadi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 patan pembangunan yang kepada Suara NTB. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 membutuhkan anggaran, Bersambung ke hal 15 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901
mah bahasa ini sebagai tempat anak-anak muda NTB kursus bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Korea dan lainnya sesuai dengan negara tujuan pengiriman mahasiswa NTB ke luar negeri. ‘’Yang tidak bisa Bahasa Inggris, tapi semangatnya tinggi. Ini yang kita ingin jaring supaya kita sediakan tempat belajar Bahasa Inggrisnya. Kan belajar Bahasa Inggris ndak susah-susah,’’kata gubernur
PERTEMUAN - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Dikbud NTB dan jajarannya terkait dengan penyiapan Rumah Bahasa di masingmasing kabupaten/kota. Keberadaan rumah bahasa ini untuk menyiapkan anak-anak NTB kuliah ke luar negeri.
dikonfirmasi usai menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Dikbud NTB, Drs. H. Muh. Suruji di Kantor Dinas Dikbud NTB, Rabu (30/1) siang. Dengan menyediakan tempat kursus bahasa asing, diharapkan semakin banyak anak-anak NTB yang punya semangat tinggi dapat kuliah ke luar negeri. Menurutnya, jika anak-anak NTB serius mengikuti kursus bahasa asing pada rumah bahasa yang dipersiapkan di masing-masing kabupaten/kota, maka akan semakin banyak anak-anak muda NTB yang mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. Bersambung ke hal 15