HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SENIN, 30 MARET 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 22 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Disambut Masyarakat
Nyayu Ernawati Ikhtiarkan Penyemprotan Disinfektan di Rumah Ibadah
(Suara NTB/fit)
PENYEMPROTAN - Tim yang dibentuk Nyayu Ernawati yang beranggotakan remaja masjid, melakukan penyemprotan di Masjid Babussalam, Lingkungan Melayu Tengah, Kelurahan Ampenan Tengah Kecamatan Ampenan, Sabtu (28/3)
1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 EPIDEMIOLOGIST asal NTB, Henry Surendra, PhD 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 menyerukan pentingnya penguatan proses pengidentifikasian 1234567890123456789012345678901212 virus di Indonesia, dan NTB pada khususnya. Ia menilai, pros1234567890123456789012345678901212 es identifikasi secara luas akan memudahkan pengendalian 1234567890123456789012345678901212 virus. Peningkatan kapasitas pemeriksaan laboratorium, juga 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 menjadi hal yang penting untuk diprioritaskan. 1234567890123456789012345678901212 ‘’Dengan semakin banyaknya kasus yang teridentifika1234567890123456789012345678901212 si, maka semakin mudah untuk mengendalikan penyeba1234567890123456789012345678901212 ran virusnya,” ujar Henry dalam wawancara khusus dengan 1234567890123456789012345678901212 Suara NTB, Sabtu (28/3). 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Henry merupakan ahli epidemiologi yang tengah menger1234567890123456789012345678901212 jakan analisis epidemiologi data penelitian malaria di EOC1234567890123456789012345678901212 RU. Dia memulai karir penelitiannya pada 2013 dengan bek1234567890123456789012345678901212 erja di bidang evaluasi strategi diagnosis dan epidemiologi 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 beberapa penyakit tropis (Tb, NTD dan malaria). 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 7 1234567890123456789012345678901212
Mataram (Suara NTB) – Nyayu Ernawati, S.Sos., Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mataram, kembali turun melakukan aksi nyata di masyarakat. Menyikapi penularan virus corona yang begitu cepat, Erna menggagas penyemprotan disinfektan. Gagasan ini sejalan dengan aspirasi masyarakat di akar rumput. Penyemprotan ini menyasar sejumlah rumah ibadah di Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan. Bersambung ke hal 7
’’
Ikhtiar kita tidak hentihentinya demi memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat’’ Nyayu Ernawati
(Suara NTB/fit)
POSE BERSAMA - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., pose bersama Ketua Banjar Kapitan Pulesari, Ketua Krama Pura Amertasari serta teruna teruni banjar, Minggu (29/3).
Pasien RSUD NTB Meninggal Epidemiologist Serukan Percepatan Identifikasi Virus
Masyarakat Diminta Tidak Berspekulasi akibat Covid-19
Mataram (Suara NTB) Masyarakat diminta untuk tidak cepat menyimpulkan jika ada pasien di rumah sakit yang meninggal dunia dengan gejala mirip virus Corona sebagai pasien yang positif Covid-19. Seperti kasus meninggalnya seorang pasien dengan inisial IMS (55) warga Karang Madain, Kota Mataram di RSUD Provinsi NTB, Sabtu (28/3) pukul 16.30 Wita. Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H. Ahsanul Khalik, S.Sos.MH mengatakan, pasien IMS masuk IGD RSUD Provinsi NTB pada Rabu (25/3) lalu. Pasien datang dengan diantar oleh keluarga ke IGD RSUD NTB setelah pulang dari salah satu rumah sakit swasta di Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus, jantung dan hipertensi. ‘’Pasien masuk ke RSUD
Provinsi sudah dalam kondisi lemah dan ditangani secara intensif oleh tim medis RSUD,’’ terang Ahsanul Khalik, Minggu (29/3). Karena saat ini sedang ramai dengan kasus Covid-19 dan tanda awal dari pasien dalam kondisi lemah dan keluhan sesak nafas, maka pihak RSUD Provinsi sesuai dengan SOP mengambil langkah melakukan isolasi. Keputusan isolasi itu sendiri dilakukan
pada hari Jumat, (27/3) pada pukul 13.00 Wita dan terus dilakukan pemantauan serta perawatan kepada pasien. Pada hari Sabtu, (28/3), kondisi pasien semakin lemah sehingga dokter penanggung jawab stand by dan memantau kondisi pasien secara seksama. Pada pukul 14.00 - 16.00 Wita kondisi pasien semakin melemah dan pada pukul 16.30 Wita pasien dinyatakan meninggal di hadapan keluarga dan tenaga medis.
Ahsanul Khalik menerangkan, pasien sesungguhnya tidak memiliki riwayat melakukan perjalanan ke daerah pandemi Covid- 19. Meskipun demikian, tim medis tetap melakukan pengambilan swab dan saat ini Pemda masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Litbangkes Kemenkes RI. ‘’Saya berharap masyarakat tidak berspekulasi dan tidak mengambil kesimpulan sendiri serta tidak berbagi informasi yang belum kita dapatkan kebenarannya bahwa pasien ini meninggal karena Covid-19, terlebih pasien tidak pernah atau tidak punya riwayat bepergian dan tidak punya riwayat kontak juga
dengan penderita Covid- 19,’’ tegas Ahsanul Khalik. Ia mengharapkan agar semua pihak tetap tenang dan bersabar menunggu hasil resmi dari laboratorium Litbangkes. Tes swab merupakan tes yang dilakukan dengan pengambilan cairan pada hidung atau tenggorokan. Dari hasil tes swab inilah keberadaan virus Covid-19 dalam tubuh dapat diketahui. Sementara itu dilakukannya penanganan terhadap jenazah seperti penderita Covid-19 kata Khalik, adalah semata-mata sebagai sebuah kewaspadaan, sehingga pada saat pemakaman masyarakat tidak perlu khawatir. Bersambung ke hal 7
TO K O H Jika Lelang Dihentikan
KO M E N TTAA R
Syarwan (Suara NTB/dok)
Sudah Teken Kontrak PEMPROV NTB menunggu keputusan Pemerintah Pusat terkait eksekusi beberapa proyek DAK Fisik Jalan senilai Rp50 miliar yang sudah teken kontrak sebelum adanya surat Menteri Keuangan (Menkeu) No.S-247/MK.07/ 2020. Dalam surat tersebut, Menkeu meminta Gubernur dan Bupati/ Walikota menghentikan proses pengadaan barang/ jasa DAK Fisik 2020 kecuali bidang kesehatan dan pendidikan. Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Bersambung ke hal 7
DISINFEKTAN Kegiatan penyemprotan disinfektan oleh tim ACT NTB di Kantor Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok.
ACT Semprot Disinfektan di Kantor ’’Suara NTB’’ dan Radio ’’Global FM Lombok’’ Mataram (Suara NTB) – Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus ambil bagian dalam pencegahan Covid -19, termasuk dengan menunjukkan kepedulian pada perusahaan media. Tim ACT AMRI NTB Sabtu (28/3) melakukan aksi pedulinya di Kantor Suara NTB dan Radio Global FM Lombok dengan menyemprotkan disinfektan. Tim ACT dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan per-
alatan sprayer menyemburkan cairan disinfektan di sejumlah titik. Penyemprotan berlangsung pukul 10.00 Wita di sejumlah titik, mulai dari halaman, ruangan redaksi, ruang pimpinan, ruang rapat. Tindakan yang sama berlangsung di Kantor Radio Global FM Lombok. Kepala Cabang ACT NTB L. Muhammad Alfian menyebut, desinfaksi yang terus menerus dilaksan-
akan pihaknya, termasuk pada kantor perusahaan media. ‘’Ini sebagai upaya nyata berkontribusi untuk sebisanya mencegah penularan wabah pandemi covid-19,’’ ular L. Muhammad Alfian kepada suarantb.com. Diharapkan Alfian, aksi ini dapat menggerakkan kolaborasi elemen lainnya untuk ikut berkontribusi pada kegiatan yang sama untuk pencegahan dari wabah Corona. Bersambung ke hal 7
(Suara NTB/alfan)
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyurati seluruh Gubernur dan Bupati/ Walikota penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2020. Lewat surat No.S-247/ MK.07/2020 yang bersifat sangat segera tersebut, Menkeu meminta penghentian proses pengadaan barang/jasa DAK Fisik 2020 kecuali untuk bidang kesehatan dan pendidikan. Sementara itu, pagu DAK Fisik yang diperoleh Pemprov NTB dan Pemda Kabupaten/Kota tahun 2020 Bersambung ke hal 7
Wajib Ikut Tes Sadimin
36 Formasi CPNS Pemprov NTB dengan Peserta SKB Tunggal Mataram (Suara NTB) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB mencatat sebanyak 36 formasi CPNS Pemprov tahun 2019 dengan peserta Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) tunggal. Peserta SKB tunggal tak lantas otomatis langsung menjadi PNS tetapi harus tetap ikut SKB. ‘’Nggak bisa otomatis (jadi PNS), peserta tunggal tetap harus ikut SKB. Kalau otomatis, dia tak perlu ikut SKB,’’ kata Kepala Bidang Mutasi BKD
NTB, Raisah, SE, MM dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (28/3). Untuk peserta SKB tunggal, berapapun nilai SKB yang diperoleh. Itulah yang nantinya dikalikan 60 persen. Karena bobot nilai SKB sebesar 60 persen sedangkan bobot nilai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sebesar 40 persen. Untuk formasi CPNS yang jumlah peserta SKB lebih dari satu orang, maka akan dilihat nilai peserta tertinggi untuk formasi tersebut. Misalnya
ada satu formasi, peserta SKB sebanyak tiga orang. Peserta yang lolos menjadi PNS, yakni peserta yang memperoleh nilai tertinggi di formasi tersebut. ‘’Nilai peserta tertinggi setelah diakumulasi dari nilai SKD dan SKB,’’ jelasnya. Raisah merincikan, 36 formasi CPNS Pemprov NTB dengan peserta SKB tunggal. Sebanyak 21 formasi untuk tenaga guru, 11 formasi tenaga kesehatan dan 4 formasi tenaga teknis. 21 formasi ten-
aga guru dengan peserta SKB tunggal antara lain guru administrasi perkantoran di SMKN 1 Brang Ene, guru agama Islam di SMAN 1 Wawo, guru agribisnis pembibitan dan kultur jaringan tananaman di SMKN 1 Lenangguar. Kemudian guru akomodasi perhotelan di SMKN 1 Maluk, guru bahasa Indonesia di SMAN 2 Monta, guru nautika kapal penangkap ikan di SMKN 1 Keruak, guru prakarya dan kewirausahaan
di SMKN 1 Kayangan, guru seni budaya di SMAN 1 Brang Rea, SMAN 1 Lape, SMKN 1 Buer dan SMKN 1 Alas. Selanjutnya, guru SLB di SLBN 1 Lobar dan SLBN 1 Sumbawa Barat, guru tata boga di SMKN 1 Maluk, guru teknis komputer dan jaringan di SMKN 1 Tarano, guru teknis sepeda motor di SMKN 1 Lunyuk, guru TIK di SMAN 1 Lape, SMAN 2 Lambu dan SMAN 1 Bayan. Bersambung ke hal 7