HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 30 JANUARI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 269 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pemprov Turunkan Petugas Cek Warga Selengen Konsumsi Air Hujan Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Sosial (Disos) mengaku baru mengetahui warga yang mengkonsumsi air hujan di Desa Selengen Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU) dari pemberitaan media. Disos langsung menurunkan petugas ke lokasi untuk mengecek kondisi masyarakat setempat. “Tadi setelah baca Suara NTB baru kita tahu, karena dari kabupaten belum ada laporan masuk. Dan saya sudah perintahkan staf kebencanaan
untuk melakukan pengecekan lokasi dan kondisi sebenarnya,” kata Kepala Disos NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH., dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (29/1) siang. Khalik mengatakan Disos merencanakan akan mengerahkan tiga armada mobil tangki untuk mendroping air bersih ke warga Desa Selengen. Nantinya, tiga armada mobil tangki tersebut akan mendroping air bersih dua kali dalam seminggu. Berkaitan dengan hal ini, pihaknya akan berkoordinasi
dengan BPBD dan Dinas Sosial KLU. Termasuk juga menyisir daerah-daerah yang warganya mengalami krisis air bersih akan dikoordinasikan dengan BPBD setempat. “Kita akan koordinasikan bersama BPBD, dan tentu kita akan minta laporan dari kabupaten/kota. Karena kalau belajar dari tahun-tahun sebelumnya, bulan-bulan ini biasanya tidak ada permintaan air bersih dari masyarakat kecuali wilayah selatan Lombok Timur dan kejadian khusus seperti Selengen KLU ini,” kata Khalik. Belum Terima Bantuan Warga Selengen krisis air bersih akibat tertimbunnya Bendungan Sambik Jengkel
Timur, Desa Selengen, Kecamatan Kayangan. Saat bendungan tersebut tertimbun longsor kedua kalinya, warga benar-benar berada dalam situasi krisis air. Baik untuk konsumsi, maupun irigasi persawahan. Sementara Sekretaris Desa Selengen, Sudiarti, mengaku belum mendapat kiriman air bersih. Ia bahkan pesimis, akan adanya langkah penanganan cepat tanggap dari pemerintah atas kondisi warga tersebut. “Sampai saat ini belum ada,” jawab Sudiarti singkat saat ditanya apakah sudah ada distribusi air bersih dari Pemda KLU, Selasa (29/1). Ia hanya bisa pasrah, sebab meski sudah dikorankan belum ada tanda-tanda “pertolongan”
dari pemangku kebijakan. Sikap pesimis dinyatakan pula oleh Ketua Komisi III DPRD KLU, Narsudin, S.Sos. Di hadapan wartawan, Narsudin, secara langsung mengontak Kepala Pelaksana BPBD dan meminta keterangan penanganan Pemda perihal kondis krisis air di kalangan warga. “Nah, denger sendiri ‘kan. Di telepon anggota DPRD, masih dicueki, apalagi yang nelepon warga,” gerutunya. Sejatinya ditelepon yang diperdengarkan ke media, politisi PPP itu menanyakan tindaklanjut distribusi air menggunakan tangki-tangki milik Pemda yang saat ini menganggur. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
PIPA PUTUS - Inilah pipa warga Selengen yang putus dan tertimbun akibat longsoran kedua di bendungan setempat. Akibat tidak ada saluran air yang mengalir ke perkampungan, warga terpaksa mengkonsumsi air hujan.
Pemprov NTB Tandatangani LoI dengan Chodang University Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Chodang University Korea Selatan. Penandatanganan LoI tersebut dilakukan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., MSc., bersama President Chodang University Prof. Park, Jong Koo, Ph.D ., di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (29/1).
TO K O H Desa Harus Mandiri WAKIL Gubernur (Wagub) NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, MPd., meminta kepada seluruh perangkat desa dan pendamping desa yang hadir untuk tetap berpikir maju dan mandiri. “Jangan sampai desa berpikir hanya bisa maju dengan bantuan suntikan dana, kita tidak akan mandiri, desa harus berpikir bisa maju dengan potensi-potensi yang dimiliki oleh desanya sendiri,” ujarnya saat menghadiri penandatanganan kontrak kerja tenaga pendamping profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Gerung, Selasa (29/1). Bersambung ke hal 15 Hj. SItti Rohmi Djalilah
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/ist)
Hilirisasi Pertanian Diperkuat KEPALA Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Ir. Husnul Fauzi, M. Si menyadari betapa sektor pertanian dan perkebunan sangat berperan penting menopang ekonomi provinsi ini, setelah ekspor tambang belum bisa diharapkan, demikian juga sektor pariwisata pascagempa. Sektor pertanian dan perkebunan adalah sektor strategis. Sumbangannya terhadap PDRB NTB sebesar 24 persen dari total nilai PDRB sebesar Rp100 triliun. Share-nya tidak kecil. Karena itulah, kontribusinya menopang ekonomi NTB dapat diperkuat dengan memaksimalkan hilirisasi. (Suara NTB/bul) Dari sisi produksi, kata Husnul Fauzi Husnul, sektor Pertanian dan Perkebunan telah dilakukan secara paripurna. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
TANDATANGANI - Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah dan President Chodang University menandatangani LoI di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (29/1).
Penandatanganan disaksikan rombongan dari Chodang University, Perwakilan Universitas Mataram, para Asisten Gubernur, Staf Ahli, dan kepala OPD Provinsi NTB serta hadirin lain yang hadir di kegiatan tersebut. LoI yang ditandatangani menjadi awal kerjasama antara kedua belah pihak di bidang kesehatan dan pendidikan. Direncanakan pemerintah akan mengirimkan putra putri terbaik NTB untuk berkuliah dan mengenyam pendidikan pada bidang Kesehatan di Chodang University. Gubernur yang kerap disapa Bang Zul berpesan agar utusan yang dikirimkan benar-benar serius dan mampu mengelola ekspektasi seluruh warga NTB nantinya. “Saya harap adik-adik yang berangkat nanti bukanlah diniatkan untuk liburan, tapi untuk memanage ekspektasi se-
luruh warga NTB. Meretas jalan baru bagi kerja sama di bidang lain, menjadi pasukan khusus yang kami harapkan dapat menyelesaikan masalah, berkontribusi dalam pemikiran untuk NTB dan Indonesia yang kita cintai,” ucap Bang Zul Orang-orang yang berani untuk mengikuti ini, ujarnya, adalah orang-orang yang akan mengubah banyak hal di masa yang akan datang. Bang Zul juga berpesan agar utusan yang dikirim mampu memanfaatkan kesempatan belajar di Negeri Gingseng dengan sebaikbaiknya. “Saya selalu mengatakan, Perjalanan panjang tidak mungkin kita lalui jika tidak diawali dengan langkah pertama. 39 putra putri ini adalah orang-orang terbaik, manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya” tutup Gubernur Bersambung ke hal 15
BPKP Ingatkan Dana Disayangkan, Rp900 Miliar Bencana Mengendap Dana APBN Tak Mampu Jelang Masa Transisi Mataram (Suara NTB) Badan Pengawsasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB mengingatkan soal dana idle atau dana nganggur jelang masa transisi penanganan bencana Lombok – Sumbawa yang berakhir tanggal 25 Februari mendatang. Sementara progres pembangunan hunian tetap (huntap) masih minim, sejalan dengan kecilnya nilai pencairan anggaran dari total Rp 3,6 triliun yang sudah ditransfer. Kepala BPKP NTB Agus Puruhitaarga Purnomo Widodo, SE, MBA, PhD kepada Suara NTB, Selasa (29/1) kemarin menegaskan, persoalan pencairan anggaran yang belum maksimal menjadi catatan pihaknya, dalam laporan keuangan disebut dana idle. Dalam sejumlah rapat dengan Gubernur NTB, Bersambung Agus Puruhitaarga Purnomo Widodo ke hal 15
Dibelanjakan
Mataram (Suara NTB) Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB menyayangkan hampir Rp900 miliar dana APBN 2018 tak mampu dibelanjakan oleh satuan kerja (satker) di NTB. Hingga 31 Desember 2018, serapan dana APBN di NTB hanya mampu tercapai 93,4 persen. Kepala Kanwil DJPB NTB, Syarwan, SE, MM., menyebutkan secara nasional realisasi APBN sebesar 99,2 persen. Sementara di NTB, realisasi dana APBN hanya tercapai 93,4 persen. “Kita sayangkan, hampir Rp900 miliar tidak (Suara NTB/nas) (Suara NTB/nas) terserap. Artinya ada beberaSyarwan Suntono pa program mungkin yang kurang optimal,” kata Syarwan dikonfirmasi usai tasyakuran Kan- liun, belanja barang Rp3,8 triliun, belanja modal Rp1,9 triliun, belanja bantuan soswil DJPB NTB, Selasa (29/1) siang. Syarwan merincikan dana APBN untuk ial Rp18 miliar, DAK Fisik Rp1,9 triliun NTB pada 2018 dengan pagu Rp11,6 triliun dan dana desa Rp980,8 miliar. lebih. Terdiri dari belanja pegawai Rp2,9 tri- Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
Wapres Harapkan Umat Hindu Guyub Jakarta (Suara NTB) Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Selasa (29/ 1) kemarin menerima kunjungan Panitia Dharma Santi Nyepi Nasional yang dipimpin Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya. Selain Wisnu Bawa Tenaya, turut hadir Ketua Panitia I Wayan Gigin Samudra serta Penasihat Panitia Nyepi Nasional 2019 Satria Naradha. Dalam kunjungannya, panitia mengundang Wapres JK untuk menghadiri kegiatan Dharma Santi Nyepi Nasional yang akan dipusatkan di Bali. Selain Wapres JK, Presiden RI Joko Widodo juga diharapkan kehadirannya pada acara itu. Wisnu Bawa Tenaya menjelaskan, panitia mendapat sejumlah arahan dari Wakil Presiden. Di antaranya Wapres meminta agar umat Hindu hidup rukun antara satu dengan yang lain. ‘’Sebagai umat beragama disampaikan supaya kita guyub semuanya jadi betul-betul bangsa
ini ke depan guyub,’’ jelas Wisnu Bawa Tenaya. Pada pertemuan dengan Wakil Presiden, Wisnu melaporkan bahwa hari raya Nyepi jatuh pada tanggal 7 Maret 2019. Sehari sebelum hari raya Nyepi tepatnya 6 Maret akan dilakukan kegiatan ritual di Candi Prambanan, Yogyakarta. Rangkaian hari raya Nyepi akan ditutup dengan Dharma Santi Nasional. Untuk Dharma Santi Nasional kali ini, Bali menjadi tuan rumah. ‘’Kemudian dharma santinya tadi kami laporkan, ancer-ancer (rencananya) tanggal 5 April di Bali, di Art Center dengan beberapa kegiatan,’’ urai Wisnu. Salah satu pertimbangan mengapa Bali sebagai lokasi Perayaan Nyepi Nasional, karena waktunya yang berdekatan dengan perhelatan pemilu serentak 2019. Ia pun mengajak seluruh umat Hindu mampu menjaga situasi aman karena perayaan Nyepi berdekatan dengan perhelatan pemilu serentak 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 April. (kmb)
(Suara NTB/kmb)
POSE BERSAMA - Wapres Jusuf Kalla berpose bersama Panitia Dharma Santi Nyepi Nasional 2019, Selasa (29/1).