HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 29 DESEMBER 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 243 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Prestasi Mendunia dan Fenomena Atlet Hengkang TAHUN 2018 akan berlalu. Ada banyak cerita manis beserta sekelumit persoalan menghiasi catatan olahraga di NTB. Namun, terlepas dari persolan itu, ke depan, prestasi olahraga NTB harus kembali bangkit dan tetap gemilang. Berita manis tentang prestasi olahraga di NTB ad-
alah lahirnya sejumlah olahragawan berprestasi di level dunia selama tahun 2018. Seperti diketahui, dari sejumlah kisah atlet berprestasi asal NTB yang berprestasi dunia, satu diantaranya menjadi sensasi dan benar-benar mampu membanggakan bangsa Indonesia. Yaitu, ketika atlet asal
Kabupaten Lombok Utara (KLU), Lalu Muhammad Zohri sukses menjuarai Kejuaraan Dunia Atletik U-20 tahun di Tampere, Finlandia, Juli 2018. Prestasi Zohri ini tidak saja membanggakan bangsa Indonesia, namun juga menjadi perhatian dunia. Prestasi Zohri
menjadi fenomenal lantaran Zohri menjadi orang Indonesia pertama yang sukses mendulang medali emas di lari 100 meter atletik level dunia. Tak sampai di situ, atlet NTB lainnya, Fadlin juga sukses membela tim Atletik Indonesia di Asian Games 2018. Fadlin bersama Zohri dan dua
atlet Indonesia lainnya sukses mempersembahkan medali perak di nomor estafet 4x100 meter putra. Selain Zohri dan Fadlin juga muncul beberapa atlet asal NTB yang sukses mendulang medali di Asian Games 2018. Bersambung ke hal 11
BPBD Distribusikan 145 Ton Beras
Korban Gempa Kesulitan Logistik (Suara NTB/ars)
PROGRES - Progres pembangunan Huntap jenis rumah instan kayu (Rika) yang direkomendasikan sesuai Inpres nomor 5 tahun 2018. Sayangnya percepatan penyelesaian Rika tak dimbangi ketersediaan bahan dasar kayu. Guna memenuhi kebutuhan itu, NTB akan mendatangkan dari berbagai daerah di Sulawesi dan Kalimantan.
BNPB Cairkan Rp2,6 Triliun untuk Huntap
TO K O H Belum Ada Kepastian PENGUMUMAN hasil seleksi CPNS 2018 untuk Pemprov NTB dan 10 Pemda kabupaten/kota hingga saat ini belum ada kepastian. Pemprov menegaskan, validasi data peserta atau pelamar yang dinyatakan lolos menjadi CPNS sudah tuntas dilakukan di tingkat pusat. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si menyebutkan, saat ini baru 50 instansi yang sudah mengumumkan hasil seleksi CPNS 2018. Dari 50 instansi tersebut belum ada satupun dari NTB. ‘’Kita belum ada. Baru 50 instansi yang diumumkan Panselnas. Mungkin ada tahapantahapan. Bersambung H. Fathurrahman ke hal 11
KO M E N TTAA R
nanti dicairkan cepat, ndak ada akuntabilitas, kena lagi,’’ katanya sembari menambahkan terus dilakukan rapat koordinasi untuk mempercepat pembangunan Huntap di lapangan. Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ir. Mohammad Rum, MT menyebutkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mentransfer dana pembangunan Huntap sebesar Rp2,6 triliun lebih. Dari jumlah tersebut sebesar Rp1,47 triliun dana Huntap telah ditransfer dari BPBD ke masyarakat. Sisa dana Huntap yang masih berada di BPBD kabupaten/kota terdampak bencana gempa sebesar Rp1,18 triliun. Jumlah penerima dana Huntap sebanyak 58.333 KK. Dengan rincian rusak berat 37.543 KK, rusak sedang 7.547 KK dan rusak ringan 13.243 KK. Rum menambahkan, Pokmas yang sudah terbentuk sebanyak 1.802 Pokmas dengan jumlah anggota 21.863 KK. Bersambung ke hal 11
‘’Informasi yang kami dapat, korban bancana memang agak kesulitan logistik. Itu jadi alasan kita keluarkan stok beras untuk mereka,’’ kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, Agung Pramuja Jumat (28/12). Dengan droping beras itu,
setidaknya diharapkan membantu meringankan beban masyarakat, khususnya yang masih bertahan di pengungsian. Proses distribusi dilakukan sejak Senin (24/12) lalu. Diantaranya diperuntukkan ke Lombok Barat 12 ton, Mat-
aram 5 ton, Lombok Tengah 7,5 ton, Lombok Timur 25 ton, Lombok Utara 65 ton, Sumbawa Barat 10 ton dan Sumbawa 15 ton. ‘’Kami juga sisakan 5,9 ton untuk persediaan di gudang logistik BPBD NTB,’’ ujarnya. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
KORBAN GEMPA- Beras dikeluarkan dari gudang Badan Ketahanan Pangan untuk dikirim ke korban gempa di tujuh kabupaten dan kota.
(Suara NTB/nas)
Rika Paling Banyak MINAT masyarakat korban gempa membangun rumah instan kayu (Rika) cukup tinggi. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB sebanyak 5.897 unit Rika menjadi pilihan masyarakat. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Ir. Madani Mukarom, B. Sc.F, M. Si mengatakan saat ini masyarakat menebang kayu kebun secara besar-besaran di NTB. Kayu kebun jenis Sengon banyak yang ditebang masyarakat memenuhi permintaan kayu untuk membangun hunian tetap (Huntap). Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menanggapi terhambatnya pencairan dana pembangunan hunian tetap (Huntap) tahap dua sebesar Rp1,1 triliun lebih. Gubernur mengatakan prosedur pencairan dana Huntap meskipun sudah ditransfer ke BPBD kabupaten/kota gampang-gampang susah. ‘’Jadi macetnya di BPBD kabupaten/kota. Ada prosedurnya itu, gampanggampang susah,’’ kata gubernur dikonfirmasi usai acara Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi di Rumah Sakit Mata NTB, Jumat (28/12). Gubernur menjelaskan, dalam pencairan dana bantuan pembangunan Huntap ke masyarakat memang sudah ada prosedurnya. Meskipun dana sudah ditransfer ke masing-masing rekening masyarakat yang rumahnya rusak akibat gempa. Namun pencairan dana harus lewat kelompok masyarakat (Pokmas). Sehingga penggunaan dana menjadi lebih akuntabel. Dan untuk mencegah persoalan hukum di kemudian hari. ‘’Karena kalau
Mataram (Suara NTB) Kondisi korban terdampak gempa di Pulau Lombok dan Sumbawa belum membaik meski sudah melewati fase tanggap darurat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengeluarkan stok beras 145 ton dari gudang dan dikirim ke korban bencana di tujuh daerah.
Belum Difungsikan, Gubernur Kembali Soroti Terminal Haji Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc kembali menyoroti pemanfaatan aset-aset daerah yang tidak optimal, salah satunya terminal haji yang berada di areal Lombok International Airport (LIA). Gubernur tidak ingin asetaset daerah seperti terminal haji, rumah dinas yang berdiri di tengah kota menjadi kumuh. ‘’Banyak sekali aset-aset kita yang belum optimal. Saya lihat banyak rumah-rumah dinas kita jadi rumah kumuh di tengah kota. Juga saya lihat bangunan di bandara,’’ kata gubernur saat acara Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi di Rumah Sakit Mata NTB, Jumat (28/12) siang. Terkait dengan terminal haji, gubernur secara
khusus meminta Kepala Dinas Perhubungan agar memfungsikan aset daerah tersebut. Ia mengatakan, sangat disayangkan jika aset daerah yang sudah dibangun dengan dana negara miliaran rupiah tersebut tak bisa dimanfaatkan. ‘’Kalau ndak dipakai nanti menjadi kumuh, rusak, tempat sampah. Sayang dana negara menguap begitu saja. Mudah-mudahan dicari cara, supaya menjadi tempat apa. Apakah sekretariat bersama, agar bisa dimanfaatkan,’’ saran gubernur. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan NTB, Drs. L. Bayu Windia, M. Si yang dikonfirmasi mengatakan terminal haji akan tetap dimanfaatkan untuk kepentingan jemaah haji. Bersambung ke hal 11
Madani Mukarom (Suara NTB/nas)
(Suara NTB/dok)
TERMINAL HAJI -Terminal haji yang berada di areal Lombok International Airport. Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah menyoroti keberadaan terminal ini agar segera difungsikan.
(Suara NTB/nas)
DIRESMIKAN - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat acara Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi yang dirangkaikan dengan peresmian RS Mata NTB, Jumat (28/12) kemarin.
NTB akan Kirim Tenaga Kesehatan ke Korsel Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zukieflimansyah, SE, M. Sc mengungkapkan rencana pengiriman tenaga kesehatan asal NTB untuk belajar sambil bekerja di Korea Selatan (Korsel). Hal tersebut diungkapkan gubernur pada acara peresmian beroperasinya Rumah Sakit Mata NTB di eks RSUP NTB, Jumat (28/12) siang. Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, MPH, Direktur RSUP NTB, dr. H. L. Hamzi Fikri, MM, MARS dan Dekan Fakultas Kedokteran Unram berkunjung ke Korsel. ‘’Saya semalam cek kepada Dekan Fakultas Kedokteran Unram tentang rencana mengirimkan tenaga kesehatan kita ke Korea Selatan. Bersambung ke hal 11