HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 29 MARET 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 24 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
CALON INDEPENDEN, NON PARTAI DAN NON BLOK Kampanye Dialogis di Sakra
Ali BD di Mata Ulama & Sahabat
Amaq Asrul: Akan Bangun Jalan Tol Tanpa Utang
TGH Mala Syar’i:
Yakin Ali BD Bisa NAMA Bupati Lombok Timur, Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan atau Ali BD sudah tidak asing lagi di NTB. Semua penjuru di NTB ini mengenal sosok sang pendobrak ini. Terlebih, kedekatannya dengan para alim ulama se NTB. Seperti pengakuan Pengasuh Ponpes As-Sholihiah Lopan Lombok Tengah. Tuan guru ini mengaku sudah mendengar nama Ali BD sejak tahun 1989. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
PASANGAN Calon Gubernur Independen, Non Partai dan Non Blok, Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan dan TGH Lalu Gede Sakti Rabu (28/3) sore menggelar kampanye dialogis di Desa Sakra Kabupaten Lombok Timur. Seperti di tempat-tempat lainnya, ribuan pendukung membanjiri lokasi kampanye dialogis dari pasangan Ali-Sakti ini. Amaq Asrul mengingatkan Gubernur NTB, Dr.TGH.M. Zainul Majdi itu dari Lombok Timur. Sebelumnya juga ada H. Lalu Serinata juga dari Lombok Timur. Tepatnya dari Desa Sakra Kabupaten Lombok Timur. Calon Gubernur NTB untuk periode 2018-2023 dari jalur independen diketahui satu-satunya dari Lombok Timur. Masyarakat Lombok Timur, sebut Ali BD ini terbanyak mengumpulkan fotokopy KTP dukungan untuk pasangan AliSakti. Bersambung ke hal 15
Kasus Stunting Tinggi, Bonus Demografi Jadi Ancaman di NTB TO K O H
(Suara NTB/dok)
Tuntaskan Tes Wawancara KAPOLDA NTB, Brigjen Pol Firli sudah menyelesaikan rangkaian seleksi sebagai Deputi Penindakan KPK. Firli dicecar lima pimpinan KPK dalam tes wawancara Senin (28/3) lalu. Lulusan Akabri tahun 1990 itu menuntaskan 45 menit sesi wawancara di Gedung KPK, Jakarta Selatan. Dia menjawab pertanyaan, Ketua KPK, Agus Rahardjo yang didampingi Wakil Ketua, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang, Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/ars)
Waspadai Informasi Hoaks INTERNET diduga jadi kanal baru terorisme memperkuat jaringan. Mereka memanfaatkan dunia maya untuk berjejaring dan merekrut anggota baru. Karena itu, masyarakat diminta untuk mewaspadainya. Kurnia Widodo, mantan pelaku terorisme mengingatkan masyarakat agar waspada dengan gerakan tersebut, menyebar melalui konten konten hoaks. ‘’Ini jadi cara mereka untuk menyebarkan pengaruh. Dan sampai hari ini konten konten hoaks itu beredar,’’ Bersambung ke hal 15
Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Wafat Yesus Kristus pada Jumat (30/3), SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Sabtu (31/3). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit
Mataram (Suara NTB) – Jumlah kasus stunting atau anak yang mengalami pertumbuhan pendek akibat masalah kurang gizi kronis sangat tinggi di NTB, mencapai 37,2 persen. Dikhawatirkan, bonus demografi di Indonesia pada 2030 bisa menjadi ancaman di daerah ini jika persoalan stunting ini tak diperangi dari sekarang. “Kasus stunting di NTB hampir mencapai 40 persen. Bayangkan kalau seandainya sekian banyak anak-anak kita yang stunting. Maka bonus demografi itu nggak akan kita peroleh,” ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena MHS di Kantor Gubernur, Rabu (28/3) siang. Ia menjelaskan, jika seorang anak kena stunting maka bukan saja badannya yang tak berkembang. Tetapi juga otaknya tak akan berkembang. Jika kondisi ini dibiarkan maka kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) NTB ke depannya akan sulit. Apalagi jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia atau dengan negara-negara lain. “Oleh karena itu perang terhadap stunting harus kita ikrarkan. Salah satu caranya adalah bagaimana setop pernikahan usia dini. Ini sangat ada kaitannya,” ujar Ermalena. Politisi PPP Dapil NTB ini menjelaskan, pemicu banyaknya kasus stunting ini adalah banyaknya wanita yang menikah di usia dini atau pernikahan anak. Menurutnya, jika perempuan yang belum waktunya menikah, kemudian memiliki anak. Maka cara mengasuh anak juga tak akan maksimal. Disinggung mengenai upaya yang dilakukan pemerintah menekan kasus stunting di daerah ini,
RATA-RATA UNTUK KASUS ANAK-ANAK PENDEK MENGALAMI PENINGKATAN KASUS...??? Ermalena mengatakan sudah cukup banyak. Salah satunya yang dilakukan BKKBN Perwakilan NTB melalui kampanye setop pernikahan dini. Kemudian ada juga program dari Dinas Kesehatan yang memantau ibu hamil hingga melahirkan. Ermalena menambah-
NTB KASUS STUNTING > 37.2%
kan, dengan posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB secara nasional yang masih menempati posisi nomor 30 dari 34 provinsi, merupakan warning bagi semua pihak di daerah ini. Dari segi pendidikan, ratarata lama sekolah di NTB masih di bawah tujuh tahun. Bersambung ke hal 15
Tak Lolos Seleksi
Ribuan Guru Honorer SMA/SMK Tidak Otomatis ”Bubar” Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB akan tetap melakukan seleksi atau rekrutmen 2.500 guru honorer SMA/SMK Negeri pada April mendatang. bagi ribuan guru honorer yang tidak lolos seleksi menjadi tenaga kontrak tersebut, tidak otomatis “bubar” atau akan berhenti mengajar. Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D menjelaskan secara hukum, Pemprov tidak akan mengangkat tenaga honorer daerah. Tetapi Pemprov akan mengangkat tenaga kontrak. ‘’Bagi mereka nanti yang tidak lulus bisa saja nanti yang sementara sekolah itu kekurangan dari yang dibutuhkan, komite sekolah atau kepala sekolah yang selama ini yang bisa mengangkat. Jadi tidak otomatis mereka bubar,” kata Sekda ketika dikonfirmasi usai menghadiri Rapat Paripurna di DPRD NTB, Rabu (28/3) siang. Diketahui, saat ini ada 6.700 guru honorer yang mengajar di SMA/ SMK Negeri. Mereka tersebar di 10 kabupaten/kota yang ada di NTB. H. Rosiady H. Sayuti Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
SARASEHAN - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi pada sarasehan, dengan tema Toleransi Beragama/Berkeyakinan di Indonesia, Fakta Dan Prospeknya, di Kampoeng Percik, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (28/3).
’’Success Story’’ Toleransi
TGB Sharing ke Tokoh Lintas Agama Jateng PROVINSI NTB merupakan daerah yang berhasil membangun kehidupan toleransi di Indonesia. Sebab, berbagai suku, ras, agama dan golongan hidup rukun dan saling membantu, tidak hanya untuk pribadi. Namun juga untuk kepentingan daerah dan bangsa. Bahkan, NTB merupakan contoh
kerukunan hidup antar umat beragama di dunia. Suksesnya masyarakat dan Pemerintah NTB membangun kerukunan dan toleransi tersebut, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi diundang tokoh lintas agama Jawa Tengah (Jateng) untuk berbagi Bersambung ke hal 15