HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 29 FEBRUARI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 291 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kasus Asrama Haji Ditingkatkan ke Penyidikan
Banjir Susulan Terjang Sambelia Selong (Suara NTB) Korban banjir di Dusun Malempo, Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kembali diterjang banjir susulan, Jumat (28/2) sore sekitar pukul 16.30 Wita. Kejadian yang terjadi di tempat yang sama ini membuat masyarakat panik. Meski tak ada kerusakan, namun masyarakat kembali diungsikan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Urusan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Lalu Rusnan, mengatakan banjir susulan terjadi karena hujan turun sejak Jumat siang. Air deras membuat tanggul kembali jebol sehingga meluber ke pemukiman warga. “Banjir yang terjadi debitnya lebih kecil dibandingkan banjir pertama,”terangnya. Sementara masyarakat yang sebelumnya sudah kembali ke rumahnya pada Kamis lalu, terpaksa harus diungsikan kembali dengan lokasi pengungsian saat inid Mesjid setempat. Sehingga lokasi pengungsian saat ini berada di dua tempat yaitu di Mesjid dan Musala. ‘’Kemarin hanya sebagian masyarakat kita kembalikan ke rumahnya untuk mengantisipasi banjir susulan. Dan prediksi kita ternyata benar,’’ujar Lalu Rusna yang saat dikonfirmasi sedang menuju ke TKP. Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi NTB akhirnya meningkatkan status kasus dugaan korupsi proyek Asrama Haji Embarkasi Lombok ke tahap penyidikan. Dasar penetapan ini setelah penyidik Jumat (28/2) kemarin melakukan gelar perkara. ‘’Keputusan ekspose (gelar perkara) hari ini (kemarin), Kajati NTB menandatangani keputusan peningkatan status kasus Asrama Haji menjadi penyidikan,’’ ujar juru bicara Kejati NTB, Dedi Irawan, SH.,MH Jumat pagi kemarin. G e l a r perkara oleh tim penyidDedi Irawan ik Pidsus
Kejati NTB dipimpin Aspidsus Gunawan Wibisono, SH.,MH, dihadiri sejumlah jaksa lainnya. Setelah keluar kesimpulan peningkatan status kasus, Kejati NTB Nanang Sigit Yulianto, SH.,MH langsung meneken surat persetujuan peningkatan status kasus ke penyidikan. Status penyidikan masih sifatnya umum, sehingga belum menyebut calon atau nama tersangka. Dijelaskan Dedi Irawan, ditemukan unsur indikasi tin-
dak pidana pada kasus tersebut, setelah penyidik menggali tiga item kegiatan dan pengadaan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Ahji Embarkasi Lombok. Sejumlah saksi sudah pernah dimintai keterangan pada tahap penyelidikan sebelumnya. Mereka diantaranya, Kepala UPT Asrama Haji, H. Abdurrazak Alfakir, rekanan pelaksana asal Malang Jawa Timur, panitia pengadaan hingga bendahara pengeluaran. Menurut Dedi, ada tiga item yang jadi bidikan penyidik sejak mendalami kasus ini Januari 2020 lalu. Item temuan pertama terkait dana rehabilitasi gedung bersumber dari Badan Pengelola
Keuangan Haji (BPKH) dan dana pemeliharaan gedung dari sumber sama. ‘’Total anggarannya Rp7 miliar,’’ sebut Dedi Irawan. Tapi belum dapat dijelaskannya bentuk indikasi penyimpangan pada dua item ini. Item ketiga terkait dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mulai tahun 2017 hingga 2019. Kaitan ini, Dedi belum dapat menyebut nilai anggarannya karena sedang dalam pendalaman. ‘’Tapi yang sedang didalami soal besar penerimaannya, kemudian berapa targetnya. Untuk berapa indikasi penyimpangannya, belum saya dapatkan informasi,’’ ujar Dedi Irawan. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/dok)
Eksportir Mengeluh, Pesanan Luar Negeri Anjlok
(Suara NTB/yon)
(Suara NTB/bul)
BANJIR - Masyarakat Desa Obel-Obel saling membantu saat terjadi banjir susulan pada, Jumat (28/3).
Mataram (Suara NTB) Ekonomi global belum membaik. Dampaknya dirasakan oleh para eksportir. Dalam beberapa bulan terakhir, pesanan dari luar negeri anjlok. Untuk seluruh jenis kerajinan. Keadaan diperparah lagi dengan merebaknya wabah virus Corona yang mengancam seluruh negara di dunia. Ketua Asosiasi Pengusaha Eksportir (Apex) Provinsi NTB, H. Anhar Tohri mengatakan, pesanan kerajinan kayu dari Timur Tengah yang seyogiyanya akan dipenuhi, sementara ini diminta dihentikan. Dalam empat bulan terakhir ini, rata-rata para eksportitr di Lombok tidak mendapatkan pesanan dari luar negeri. bahasanya, eksportir tengah gigit jari. Bersambung ke hal 11 H. Anhar Tohri
Tunjukkan NTB Bangkit Pascabencana
HUT Satpol PP dan Satlinmas akan Dihadiri 3.000 Peserta Mataram (Suara NTB) NTB dipercaya sebagai tuan rumah Hari Ulang Tahun (HUT) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) ke - 70 dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) ke - 58 tahun 2020. Kegiatan skala nasional ini diperkirakan bakal dihadiri 3.000 peserta dari seluruh Indonesia. Kepala Satpol PP NTB, Drs. H. Lalu Dirjaharta, M. Si menjelaskan Provinsi NTB dipercaya sebagai tuan rumah HUT Satpol PP dan Satlinmas berdasarkan hasil Rakornas tahun 2019. ‘’Momen ini kita tunjukkan bahwa NTB ini sudah
TO K O H
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/nas)
H. Lalu Dirjaharta
TURUN - Wisatawan mancanegara (Wisman) tiba di Dermaga Bangsal, Kabupaten Lombok Utara menuju kapal cepat yang membawa mereka berwisata ke Gili Trawangan. Sampai Februari 2020, jumlah kunjungan wisman ke Trawangan dan dua gili lainnya, Meno dan Air terus menurun. Data Syahbandar, sebelum isu virus Corona merebak, kunjungan menembus 1.500 orang per hari. Belakangan turun menjadi 1000 orang, dengan trip enam kapal.
NTB Bisa Ekspor Beras PERUM Bulog menempatkan pembangunan salah satu pusat industri penggilingan dan pengemasan beras terbesar di Indonesia di Pulau Sumbawa. Saat ini, pusat industri itu tengah proses penyelesaian untuk beroperasi. Mesin penggiling ini bisa menjadi masa depan NTB sebagai daerah eksportir beras. Direktur Utama Perum Bulog, Drs. Budi Waseso (Buwas) menegaskan hal itu saat inspeksi mendadak (sidak) ke gudang Bulog di Praya Lombok Tengah dan Sweta Kota Mataram, Jumat (28/2) kemarin. Bersambung ke hal 11
bangkit kembali dari bencana gempa,’’ kata Dirjaharta saat memberikan keterangan di Mataram, Jumat (28/2) sore. Dengan menjadi tuan rumah, tentunya banyak hal yang diharapkan dari kegiatan yang acara puncaknya akan dilaksanakan 3 Maret mendatang. Acara puncak HUT Satpol PP dan Satlinmas tahun 2020 akan di pusatkan di eks Bandara Selaparang. Direncanakan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), H. Tito Karnavian akan menjadi inspektur upacara. Perwira Upacara Kasatpol PP Lombok Tengah dan Komandan Upacara, Kasatpol PP Kabupaten Sumbawa. Bersambung ke hal 11
Budi Waseso (Suara NTB/bul)
Cegah Kontraktor Bermasalah UNIT Layanan Pengadaan (ULP) NTB menegaskan penawaran terendah dari rekanan bukan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pemenang tender proyekproyek Pemprov NTB tahun 2020. ULP akan menggunakan sistem nilai tertinggi yang memperhatikan aspek teknis dan biaya dalam menentukan kontraktor yang akan menjadi pemenang tender. ‘’Kalau kita lelangnya pakai sistem nilai. Jadi, baik teknis maupun biaya jadi bahan pertimbangan. Jadi, skor terbaik yang jadi pe(Suara NTB/dok) menang. Supaya betul-betul H. Sadimin dapat rekanan yang baik yang menang. Bukan rekanan dengan penawaran terendah yang menang. Tapi skor tertinggi yang menang, pakai sistem nilai. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ars)
WWF Soroti Zona Pemanfaatan untuk Wisata Glamping Rinjani Mataram (Suara NTB) Wisata glamor camping (glamping) yang diwacanakan di Segara Anak, Gunung Rinjani masih dalam proses pembahasan. Sementara aktivis lingkungan menyoroti soal rencana investasi di zona pemanfaatan sekitar Danau Segara Anak. Dalam tujuh poin masukan yang disampaikan World Wildlife Fund for Nature (WWF). Diantaranya, membahas soal zona pemanfaatan yang akan jadi dudukan penginapan dengan konsep glamping. Ini jadi sorotan karena sepengetahuan pihak WWF, sekitar Danau Segara Anak masuk kawasan zona inti. Direktur WWF NTB, Ridha Hakim dalam keterangan tertulis yang diterima Suara NTB Jumat (28/2) kemarin mengatakan, kalau pun masuk zona pemanfaatan, disarankan harus dikaji lebih mendalam. Karena pengelolaannya pun akan terbatas. ‘’Kata ‘terbatas’ tersebut, apalagi pada zona yang berdekatan dengan zona inti TNGR (se-
kitar Danau Segara Anak), mengisyaratkan banyak hal yang perlu dibatasi,’’ jelas Ridha. Zona pemanfaatan TNGR menurutnya, harus dilihat dalam Renstra, bagaimana pengelolaan pariwisata kawasan tersebut, kesesuaian dengan rencana yang sedang berkembang atau sebaliknya. Sebab menurut dia, hingga saat ini peta zonasi terbaru tersebut belum dipublikasikan. ‘’Saya sudah mengecek melalui web TNGR, justru yang ada adalah Zonasi TNGR yang lama,’’ katanya. Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.76/Menlhk-Setjen/ 2015 tentang kriteria zona pengelolaan taman nasional dan blok cagar alam diatur bahwa zona pemanfaatan adalah bagian dari Taman Nasional (TN) yang ditetapkan karena letak, kondisi dan potensi alamnya yang dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata alam dan kondisi
lingkungan lainnya. Apa saja kriteria zona pemanfaatan? Menurut Ridha, penting dijelaskan lebih detail, yakni meliputi wilayah yang memiliki keindah-
Ridha Hakim
an alam atau daya tarik alam atau nilai sejarah dan/atau wilayah dengan aksesibilitas yang mampu mendukung aktivitas pemanfaatan. Sementara kegiatan yang dilakukan di zona pemanfaatan TN, meliputi perlindungan dan pengamanan, inventarisasi dan monitoring sumber daya alam hayati dengan ekosistemnya. Pembinaan habitat dan populasi dalam rangka mempertahankan keberadaan populasi satwa liar hingga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Selain soal zonasi, pihaknya memberi masukan agar investor mempertimbangkan dari sisi ekologi dan daya dukung Rinjani sebagai kawasan konservasi. Bersambung (Suara NTB/dok) ke hal 11