SUARA NTB
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SELASA, 29 JANUARI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 268 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Krisis Air
Warga Selengen Konsumsi Air Hujan Tanjung (Suara NTB) Bendungan Sambik Jengkel Timur, Desa Selengen, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), merupakan urat nadi ribuan jiwa warga Desa Selengen. Saat bendungan itu tertimbun longsor kedua kalinya, warga benar-benar berada dalam situasi krisis air. Baik untuk konsumsi, maupun irigasi persawahan. Kepala Dusun Dompo, Kordi, kepada Suara NTB, Senin (28/1) mengakui, warganya dan warga dusun lain mengalami krisis air bersih. Terutama sejak material longsoran menutup Bendungan Selengen pas-
cahujan disertai puting beliung pada Selasa (22/1) malam. Bendungan ini, kedua kalinya tertutup tanah tebing di bahu bendungan. Pertama pascagempa 5 Agustus. Namun saat itu, BWS dan TNI mengeluarkan sumber daya dan berhasil mengalirkan kembali air irigasi warga. Pada longsoran kedua ini, sudah satu minggu berjalan belum ada tanda-tanda penanganan yang diberikan oleh Pemda KLU. Kordi menegaskan, 215 KK atau 652 jiwa warga di Dusun Dompo, krisis air bersih. Mereka hanya bisa menadah air hujan yang ditampung dengan ember, gentong, drum bekas dan lainnya. ‘’Untuk konsumsi rata-rata warga meng-
gunakan air hujan. Ada juga yang memanfaatkan kendaraan roda 3 milik desa. Itu kami pinjam, mengangkut air dari sumur bor Tampes sejauh 4 Km,’’ kata Kadus. Untuk mengangkut air, Kadus memberanikan diri menggunakan kas dusun untuk keperluan membeli BBM roda 3. Ia tidak tega menarik warga yang saat ini berada dalam kesusahan pascagempa. Pascagempa, warga Dompo dan warga dusun lain di Desa Selengen dibantu air bersih oleh TNI. Selain TNI, PMI juga tercatat 3 bulan mendistribusikan air untuk warga setempat. Kini, mereka seolah tak tahu harus ke mana mengadukan persoalan ini. ‘’Ke BPBD belum (minta bantuan), kadang-kadang prosedurnya terlalu lama,’’ imbuhnya pesimis. Tidak hanya di Dompo, pengakuan Kordi, di dusun lain seperti di Gubuk Baru dan
Sambik Jengkel Perigi, bahkan kondisinya lebih parah. Kedua dusun ini tak miliki akses air sama sekali, selain air dari saluran irigasi yang berasal dari Bendungan Selengen. ‘’Yang paling kritis itu di Gubuk Baru dan Sambil Jengkel Perigi. Di sana sudah seperti terisolasi. Untuk wudhu saat Jumatan saja kesulitan,’’ katanya. Diamini Kadus Sangiang, Sudiar bahwa warga di dusunnya juga kesulitan air bersih untuk konsumsi, mandi dan mencuci. Sejak irigasi terputus, mereka memanfaatkan air hujan. Air yang ditadah, dimasak untuk diminum. Air yang sama juga digunakan untuk memasak. ‘’Saat tidak ada hujan, air kami ambil di pinggir dam. Kami bikin sumur di bagian tepi untuk menyaring. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
AIR HUJAN - Warga Dompo Indah, memperlihatkan air hujan yang ditampung untuk kebutuhan konsumsi.
(Suara NTB/ist)
LONGSOR - Jalur pusuk Sembalun tepatnya di bawah taman bunga Desa Sembalun Bumbung yang kembali longsor, Senin, (28/1) sekitar pukul 10:00 wita setelah diguyur hujan lebat disertai angin kencang. Berita selengkapnya halaman 15
Rumah Direktur Walhi NTB Dibakar Orang Tak Dikenal
Jangan Dipotong SEBANYAK 1500 fasilitator dari unsur sipil dan TNI sudah mulai bekerja. Dana miliaran rupiah dikucurkan dari Dana Siap Pakai (DSP) sudah dikucurkan, baik untuk operasional maupun pembangunan rumah terdampak gempa. Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir.H. Mohammad Rum, MT menjelaskan, saat ini tim fasilitator sedang bekerja. Memfasilitasi kegiatan Pokmas dengan aplikator, menyusun RAB dan kegiatan lainnya untuk pembangunan rumah korban gempa khusus yang rusak ringan dan rusak sedang. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
Mataram (Suara NTB) Rumah Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB, Murdani dibakar orang tak dikenal, Senin (28/1) dinihari. Mobil dan sebagian rumah korban di Dusun Gundul, Desa Menemeng, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah hangus. Untungnya korban dan keluarganya selamat. Kasus ini masih diselidiki polisi. Murdani dihubungi Suara NTB petang kemarin menduga, pembakaran rumahnya dikaitkan dengan aktivitasnya bersama Walhi NTB yang terus mengkritisi aktivitas pertambangan di Provinsi NTB. ‘’Saya menduga, dilakukan oleh oknum pengusaha tam-
H. Mohammad Rum (Suara NTB/dok)
60 Jenazah TKI Dipulangkan BALAI Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Provinsi NTB mencatat sebanyak 60 jenazah TKI asal NTB dipulangkan tahun 2018 lalu. ‘’Korban yang meninggal karena sakit, ada juga yang mengalami kecelakaan di lingkungan kerja, maupun luar lingkungan kerja,’’ kata Plt. Kepala BP3TKI NTB di Mataram, Noerman Adhiguna, Senin (28/1). Tahun 2018 lalu, total sebanyak 910 orang dipulangkan dari berbagai negara penempatan. Sebanyak (Suara NTB/bul) 847 TKI diantaranya non Noerman Adhiguna prosedural (ilegal) dan sebanyak 63 orang adalah TKI prosedural (legal). Pemulangan dilakukan, sebagian besar atau 90 persen karena dideportasi oleh negara tempatnya bekerja. Bersambung ke hal 15
lelap di lantai dua rumahnya. Tiba-tiba terbangun melihat ada kobaran api dari garasi rumah. Melihat api berkobar, Murdani bergegas menyelamatkan diri menuju lantai satu rumahnya. Namun begitu turun dari tangga rumahnya, Bersambung ke hal 15
bang yang bermasalah dan selama ini saya kritisi bersama lembaga,’’ katanya. Dugaannya itu semakin diperkuat karena sebelumnya sudah diawali ancaman ancaman diarahkan kepadanya. Kronologi kejadiannya, sekitar pukul 03.00 dini hari , Murdani dan istrinya tertidur
BPKP Serahkan ke Inspektorat BADAN Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyerahkan sepenuhnya ke Inspektorat untuk audit keuangan PT. GNE. Namun demikian, jika ditemukan indikasi tindak pidana, maka BPKP bisa tindaklanjuti untuk perhitungan kerugian negara. Sementara ini BPKP mendukung proses audit yang dilakukan Inspektorat Provinsi NTB. Sebab PT. GNE sudah mengajukan permintaan langsung ke Inspektorat selaku
Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP). ‘’Artinya, kami serahkan dulu ke APIP untuk penanganannya. Karena ada proses nanti di sana. Jika memang temuannya administrasi, maka diserahkan untuk proses pengembalian,’’ kata Kepala Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah BPKP NTB, Teguh Prihandono menjawab soal kemungkinan audit keuangan PT. GNE. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
DIBAKAR - Mobil milik Direktur Walhi NTB Murdani yang diduga dibakar orang tak dikenal Senin dinihari. Polisi masih menyelidiki pelaku dan motif pembakaran.
Dugaan Bocornya Keuangan PT.GNE
Jika Tak Dikembalikan, Pemprov Ambil Langkah Hukum
(Suara NTB/dok)
TO K O H
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB akan mengambil langkah hukum apabila kebocoran keuangan PT. Gerbang NTB Emas (GNE) sebesar Rp3,1 miliar tak dikembalikan oleh salah satu mantan manajer di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut. Dugaan kebocoran keuangan PT. GNE sebesar Rp3,1 miliar tersebut merupakan hasil Sistem Pengendalian Internal (SPI). Saat ini, Direktur PT. H. Wirajaya Kusuma
GNE telah meminta Inspektorat melakukan audit investigatif mengenai temuan tersebut. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc telah meminta Inspektur Inspektorat NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si., segera menyelesaikan audit investigatif. Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH mengatakan sudah memanggil Direksi PT. GNE. Informasi yang diperoleh, salah satu manajer PT. GNE yang diduga bertanggung jawab atas dugaan kebocoran Rp3,1 miliar telah diberhentikan. Bersambung ke hal 15
Staf Ahli Salurkan Bantuan Gubernur untuk Korban Angin Puting Beliung KLU Mataram (Suara NTB) Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur dan Pembangunan, Ir. H. Azhar, MM dan Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial Kemasyarakatan, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah menyerahkan bantuan gubernur kepada korban angin puting beliung di Desa Gondang Kabupaten Lombok Utara (KLU), Jumat (25/1). Pemprov NTB memberikan bantuan beras, selimut dan lainnya kepada warga yang terkena dampak bencana angin puting beliung yang diterima Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Gondang. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist) (Suara NTB/ist)
Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur dan Pembangunan, H. Azhar menyerahkan bantuan gubernur kepada korban bencana angin puting beliung di Masjid Karang Bedil Desa Gondang.
Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur dan Pembangunan, H. Azhar dan Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial Kemasyarakatan, T. Wismaningsih Drajadiah bersama jajaran Pemda KLU foto bersama usai memberikan bantuan kepada warga korban bencana angin puting beliung.