HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
JUMAT, 28 DESEMBER 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 242 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Sektor Pariwisata Terpuruk dan Konflik BPPD yang Tak Berkesudahan DI tengah upaya menggenjot pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan menjadi 4 juta orang tahun 2018, serangkaian bencana gempa bumi terjadi di NTB. Gempa beruntun
yang terjadi, berdampak besar terhadap sektor pariwisata NTB. Apalagi, daerah paling parah yang terkena dampak gempa merupakan salah satu destinasi wisata utama
NTB, yakni Lombok Utara dan sebagian Lombok Barat. Gempa yang mengguncang NTB menyebabkan sektor pariwisata terpuruk. Kunjungan pelancong, baik wisatawan asing mau-
pun domestik turun hingga 70 persen. Kepala Bappeda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M. Sc, M.TP mengatakan sektor pendidikan, kesehatan, Bersambung ke hal 15
Pencairan Dana Huntap Rp1,1 Triliun Tahap Dua Terhambat Mataram (Suara NTB) Pekerjaan pembangunan rumah tetap (Huntap) terus dihadapkan kendala dalam tiap tahapan. Setelah tahap pertama berangsur selesai, ketika beranjak pada tahap pencairan ke dua, fasilitator menghadapi kendala realisasi. Pasalnya, realisasi harus serentak dengan bangunan lain.
(Suara NTB/ars)
Inf. Farid Makruf, MA ditemui Suara NTB di Lapangan Yonif 742/SWY, Kamis (27/12). Situasi itu terjadi di lapangan dalam proses pembangunan Huntap jenis rumah instan sederhana sehat (Risha) dan rumah instan konvensional (Riko). Dicontohkan Farid Makruf, pekerjaan Pokmas sebenarnya sudah tuntas sampai pembangunan panel Risha, dinding dan jende-
la untuk tahap pertama. Ketika masuk tahap kedua pemasangan atap, dana belum juga masuk ke rekening Pokmas. Alasan PUPR, harus menunggu penyelesaian pembangunan rumah lain dalam satu kelompok. Ketika kondisinya sudah sama-sama tuntas tahap satu, baru bersamaan diajukan tahap kedua. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
HUNTAP RISHA - Huntap jenis Risha di Lombok Barat yang belum bisa dilakukan finishing karena anggaran tahap dua belum bisa dicairkan.
Pencairan tahap kedua ini menjadi salah satu dari sejumlah kendala dihadapi Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) penanganan gempa Lombok – Sumbawa bersama Kementerian PUPR. ‘’Proses pencairan tahap kedua ini terlambat. Ini cukup mengganggu. Tahap kedua ini nilainya sekitar Rp 1,1 triliun,’’ sebut Dansatgas RR Kol.
Mataram (Suara NTB) NTB tergolong rawan bencana tsunami. Namun ironisnya, alat deteksi berupa sirine satu satunya hanya di Ampenan, Kota Mataram. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram mendorong pemerintah daerah di NTB untuk memperbanyak sirene yang disebut Tsunami Early Warning System (TEWS) itu. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto membenarkan perangkat EWS sangat terbatas di NTB. ‘’NTB baru ada satu unit di Ampenan. Kalau sembilan kabupaten/kota belum ada terpasang satu pun,’’ kata Agus Riyanto kepada Suara NTB Rabu (26/12). Saat ini alat deteksi di Ampenan terus dilakukan perawatan. Setiap hari dilakukan uji suara, agar ketika dibutuhkan, dipastikan dapat berfungsi dengan baik. Bersambung ke hal 15
TO K O H Mutasi Pejabat Januari GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc memastikan mutasi pejabat sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Januari mendatang. Pemprov sudah mengajukan rekomendasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai rencana merotasi sejumah pejabat eselon II tersebut. ‘’Mutasi biasa-biasa saja. Ndak ada yang non job. Kocok-kocok ulang biasa saja,’’ kata gubernur dikonfirmasi usai menghadiri pelantikan pengurus PKC PMII (Suara NTB/dok) Bali - Nusra di Islamic CenH. Zulkieflimansyah ter NTB, Kamis (27/12). Karena otoritas masih terbatas, dalam mutasi awal tahun 2019 itu hanya dilakukan pada beberapa Kepala OPD. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
SIRINE - Sirine tsunami EWS yang terpasang di Ampenan usai dilakukan uji coba awal pekan kemarin.
(Suara NTB/aan)
DITERIMA- Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Kementerian Dalam Negeri RI, Nelson Simanjuntak diterima Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah.
Pemerintah Dukung Kerjasama NTB dengan Universitas di Luar Negeri Mataram (Suara NTB) Pemerintah pusat menegaskan komitmen untuk mendorong inovasi pemerintah daerah di NTB. Misalnya, melalui kerjasama antara daerah-daerah di NTB dengan daerah atau lembaga di negara lain. Termasuk, dalam hal ini kampus-kampus di luar negeri. Hal itu dikemukakan Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Nelson Simanjuntak, SH,
M.Si, kepada Suara NTB sesaat sebelum bertemu Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, di Kantor Gubernur NTB, Kamis (27/12). Nelson menegaskan, saat ini sudah ada kemudahan yang diperoleh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/ kota untuk bekerjasama dengan daerah atau lembaga lain di luar negeri. “Jadi bukan (hanya) pusat yang kerjasama,” ujarnya. Bersambung ke hal 15
Dimulai dari REI NTB
Tingkatkan Kewaspadaan KEPALA Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) NTB, H. Tarwo Kusnarno, SE, M. Si mengatakan, situasi keamanan di NTB pada perayaan Natal dan jelang tahun baru kondusif. Namun, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan jelang perayaan tahun baru 2019. ‘’Situasinya kondusif. Kemarin perayaan Natal juga kondusif. Ancaman gangguan itu bisa dikelola secara baik, bisa dilakukan antisipasinya secara baik. Sehingga gangguan keamanan tidak ada,’’ ujarnya dikonfirmasi di Mataram, Kamis (27/12) siang. Bersambung ke hal 15 H. Tarwo Kusnarno (Suara NTB/nas)
Pengusaha Lokal ’’Hijrah’’ ke Bank NTB Syariah Mataram (Suara NTB) Konversi Bank NTB dari konvensional ke bank syariah penuh menjadi magnet. Kepercayaan publik kepada bank milik daerah dan masyarakat NTB ini makin tinggi. Terbukti dengan komitmen pengusaha lokal, dimulai dari para pengembang yang tergabung dalam wadah Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTB menyatakan secara resmi bekerjasama. Ketua REI Provinsi NTB, H. Heri Susanto dan Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Raharjo menandatangani kerjasama (MoU) pembiayaan sektor property pada Jumat (21/ 12) lalu di Hotel Santika Mataram. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/bul)
MoU antara Bank NTB Syariah dan DPD REI Provinsi NTB untuk kerjasama pembiayaan sektor property
(Suara NTB/bul)
Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Raharjo (kiri) dan Ketua DPD REI Provinsi NTB, H. Heri Susanto (Kanan) saat MoU kemarin