Edisi Kamis 28 Maret 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

KAMIS, 28 MARET 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 22 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Selesaikan Masalah Pendidikan di Mataram

Ketua DPRD Gagas Mediasi Penal dan Pembentukan Tim Khusus

(Suara NTB/ist)

PEMAPARAN - Kepala sekolah serius mengikuti pemaparan para narasumber pada kegiatan dengar pendapat pimpinan Dewan dengan kepala SD dan SMP se-Kota Mataram di Aula Asrama Haji NTB, Rabu (27/3) kemarin.

Mataram (Suara NTB) Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., menggagas pembentukan tim khusus. Gagasan ini tertuang dalam kesimpulan yang disampaikan pada rapat dengar pendapat Pimpinan DPRD Kota Mataram dengan kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Mataram di Aula Asrama Haji NTB, Rabu (27/3) kemarin. Hadir dalam diskusi ini, Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, HL. Fatwir Uzali, Ketua Dewan Pendidikan Kota Mataram, H. Adnan Muchsin, Asisten Bidang Pencegahan Perwakilan Ombudsman NTB Muhamad Rosyid Rido, SH., serta Wayan Suteja dari Pol-

res Mataram. Menurut Didi, harus ada kesepakatan pola penyelesaian persoalan yang dihadapi sekolahsekolah. Untuk itu, lanjut Didi, akan dibentuk tim khusus yang unsurnya adalah MKKS, K2S, Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan Kota Mataram dan PGRI. ‘’Untuk merumuskan segala hal yang kita diskusikan pada kesempatan ini,’’ katanya. Terhadap berbagai masalah yang mengemuka pada diskusi ini, perlu adanya kesa-

maan pandangan dan persepsi. ‘’Untuk menyamakan pandangan dan persepsi ini, nanti secara teknis akan diputuskan oleh tim yang akan dibentuk itu,’’ imbuhnya. Kemudian pihak-pihak di luar itu akan menjadi mitra tim khusus yang berunsurkan Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Negeri dan Ombudsman. Bersambung ke hal 14

Ketua DPRD Kota Mataram saat membuka kegiatan dengar pendapat pimpinan Dewan dengan kepala SD dan SMP se-Kota Mataram di Aula Asrama Haji NTB, Rabu (27/3) kemarin. (Suara NTB/ist)

Gizi Buruk dan Peran Posyandu yang Tak Maksimal Gizi balita masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan pemerintah daerah. Apalagi tiga status gizi balita di NTB, yakni gizi kurang dan gizi buruk, balita pendek dan sangat pendek serta gizi balita kurus dan sangat kurus masih berada di atas ratarata nasional. Untuk kasus balita gizi kurang dan buruk terjadi peningkatan dari 25,7 persen menjadi 26,4 persen. Angka ini masih berada di atas rata-rata nasional yang saat ini sebesar 17,7 persen. Inilah menjadi tugas besar pemerintah daerah menuntaskannya. MENUNTASKAN kasus gizi buruk atau gizi kurang tidak semudah membalik telapak tangan. Satu berhasil diatasi, yang lain muncul lagi. Inilah yang mesti dicarikan solusinya oleh pemerintah daerah. Apalagi, kasus gizi buruk, ibarat fenomena gunung es – beberapa yang ditemukan, tapi masih banyak kasus yang belum terungkap di masyarakat. Sebagai contoh, data Dinas Kesehatan (Dikes) NTB pada tahun 2018 menemukan 217 kasus gizi buruk. Rinciannya laki-laki 109 kasus dan perempuan 108 kasus. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Bersambung ke hal 15

TO K O H Siapkan SDM Berkualifikasi SELAIN memantapkan infrastruktur fisik, seperti sirkuit balapan, jalur cepat (by pass) dari Lombok International Airport (LIA) menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan perpanjangan runway BIL, Pemprov NTB juga akan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualifikasi untuk menyambut MotoGP 2021. Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., MSc., saat rapat koordinasi (rakor) dengan jajaran Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), di Ruang VIP LIA, Rabu (27/3). Hadir juga Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, MPd., Ketua Tim Penggerak PKK NTB Hj. Niken Saptarini W i d y a w a t i Zulkieflimansyah,S E., MSc., Sekda NTB Ir. H. Rosiady H. Sayuthi, MSc., PhD, Wakil Bupati Lombok Tengah H. L. Pathul Bahri, SIP, Bersambung ke hal 15 H. Zulkieflimansyah

Harus Tahu Akar dan Masalah Gizi Buruk GIZI buruk yang masih ditemukan di lapangan tidak hanya diatasi dengan kebijakan jangka pendek. Perlu ada kebijakan khusus yang harus dilakukan pemerintah, sehingga tidak ada lagi penderita gizi balita masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan pemerintah daerah. Dalam menuntaskan masalah ini, penyebab gizi buruk harus diketahui akar dan pokok masalahnya. Pemerhati kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram), dr. Lina Nurbaiti, M.Kes, FISPH, FISCM, ditemui beberapa waktu lalu menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan gizi buruk atau Lina Nurbaiti

(Suara NTB/ist)

Garam dari Surabaya DINAS Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB menyebutkan produksi garam di daerah ini sebesar 170 ribu ton pada 2018 lalu. Namun ironisnya, kebutuhan garam untuk konsumsi rumah tangga didatangkan dari Surabaya. Kepala DKP NTB, Ir. Lalu Hamdi, M. Si., mengatakan garam yang diproduksi di NTB masih berupa garam kasar. Garam kasar produksi NTB dikirim ke Surabaya untuk diolah menjadi garam konsumsi. Ia menyebut, kebutuhan garam untuk konsumsi rumah tangga di NTB sebanyak 18 ribu ton setahun. “Garam kasar kita kirim ke(Suara NTB/nas) luar daerah. Untuk memenuhi Lalu Hamdi kebutuhan dalam daerah kita datangkan dari luar. Diolah dulu di Surabaya, baru di datangkan lagi ke NTB,” ungkap Hamdi dikonfirmasi usai menghadiri Seminar NTB Zero Waste di Mataram, Rabu (27/3) siang. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ron)

kurang telah dijelaskan dan diperkenalkan oleh UNICEF dan telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Penyebabnya terdiri dari beberapa tahap yaitu penyebab langsung, tidak langsung, akar masalah dan pokok masalah. Penyebab langsung yaitu konsumsi makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit infeksi. “Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi,” ujarnya. A d a p u n penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, Bersambung ke hal 15 Azhar Zaini (Suara NTB/ron)

(Suara NTB/yon) 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 NTB pernah menjadi NTB? 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 ‘’pusat’’ perhatian nasional Kasus gizi buruk di 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 untuk kasus gizi buruk Kabupaten Sumbawa me1234567890123456789012345678901212345678901234567 tahun 2005 silam. Dari 51 mang berhasil ditekan. 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 bayi berusia di bawah lima Dalam beberapa tahun ter1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 tahun yang mengalami akhir, angkanya mengalami 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 busung lapar selama Janu- penurunan. Hanya saja, 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 ari-Mei, tujuh di antaran- masih ditemukan kasus 1234567890123456789012345678901212345678901234567 ya meninggal dunia. Kekha- balita meninggal dunia. 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 watiran itu masih terjadi Berdasarkan data dari 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 dan menjadi momok bagi Dikes setempat, di tahun 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 daerah hingga Maret 2019 2015 kasus gizi buruk men1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 ini. Temuan balita gizi bu- capai 28 kasus, satu di ant1234567890123456789012345678901212345678901234567 ruk masih mengisi pen- aranya meninggal dunia. 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 dataan Dinas Kesehatan Kemudian di tahun 2016 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 (Dikes) kabupaten dan kota ada 27 kasus, dua di ant1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 se NTB. Daerah berusaha aranya meninggal dunia. Di 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 menekan agar kasus gizi tahun 2017 mengalami tu1234567890123456789012345678901212345678901234567 buruk ini diminimalisir. run menjadi 20 kasus dan 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Namun, kabupaten/kota satu di antaranya mening1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 masih dihadapkan dengan gal dunia. Sedangkan di 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 adanya kasus yang ditemu- tahun 2018 jumlah kasus 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 kan setiap tahunnya. sebanyak 13, dan dua di 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Seperti apa kasus gizi bu- antaranya meninggal dunia. 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 ruk di kabupaten/kota di Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567

Gizi Buruk dan Citra Daerah

Empat Prioritas Pembangunan di RKPD 2020

(Suara NTB/her)

Bupati Ingatkan OPD Harus Bersinergi, Kolaborasi dan Saling Mengisi Laksanakan Program Giri Menang (Suara NTB) – Pemda Lombok Barat (Lobar) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2019 dalam rangka penyusunan RKPD tahun 2020. Pada Musrenbang yang mengambil tema “Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Sarana Prasarana Layanan Dasar Infrastruktur dalam Rangka Pemulihan Pascabencana H. Baehaqi dan Pe-

(Suara NTB/her)

DIALOG - Dialog Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dan Kepala Bappeda Provinsi NTB H. Ridwan Syah dengan pengusaha sukses serta pengelola bank sampah pada musrenbang, Rabu (27/3).

menuhan SPM (Standar Pelayanan Minimal ) Berwawasan Lingkungan” tersebut memprioritaskan empat prioritas pembangunan kabupaten yang dielaborasi, sinkronisasi dan mensinergikan dengan lima priorotas pembangunan nasional serta provinsi. Empat priortas kabupaten ini terdiri dari, peningkatan konektivitas infrastruktur antarwilayah dan akses infrastuktur dasar secara berkelanjutan. Pengurangan kemiskinan dan peningkatan ekonomi daerah. Bersambung H. Fauzan Khalid ke hal 14

(Suara NTB/her)

KO M E N TTAA R

REVITALISASI POSYANDU - Salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Pemprov NTB adalah revitalisasi posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya. Program inilah yang diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga bisa meminimalisir kasus gizi buruk dan penyakit bawaan lainnya.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.