Edisi Rabu 27 Nopember 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 27 NOVEMBER 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 216 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Gubernur NTB Minta APIP dan APH Kedepankan Pencegahan Korupsi Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah, SE.M.Sc, mendorong peran Inspektorat sebagai Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengedepankan pencegahan tindak pidana korupsi. Kebijakan pencegahan dianggap lebih efektif demi kelancaran pembangunan daerah. Pola penanganan pencegahannya, sejak masuk pengaduan masyarakat. Apalagi, kolaborasi antara APIP dan APH itu tertuang dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) penanganan laporan Pengaduan Masyarakat (Dumas) yang terindikasi tindak pidana korupsi di tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB. PKS tersebut disahkan tahun 2014 lalu.

BPKP Pantau Kasus Aset Gili Trawangan Mataram (Suara NTB) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sedang mengatensi kasus aset Pemprov NTB yang bermasalah Gili Trawangan, Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara (KLU). Bentuk atensi BPKP, dengan terus memantau perkembangan kerjasama yang disepakati antara PT. Gili Trawangan Indah (GTI) dengan Pemprov NTB yang berlangsung selama 70 tahun. Bersambung ke hal 15

TO K O H Kuncinya Kompak dan Bersinergi

(Suara NTB/ist_kominfotik)

(Suara NTB/ars)

SAMBUTAN - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah memberi sambutan pada Rakorwasda Inspektorat Provinsi NTB.

PENYAJI - Irjen Kemendagri Tumpak Haposan Simanjuntak menjadi penyaji dalam Rakorwasda.

Dorongan itu disampaikan Gubernur NTB dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah (Rakorwasda) Tingkat

usunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) sekaligus Penyelarasan Program Pengawasan Provinsi

Provinsi NTB di Hotel Lombok Astoria, Selasa (26/11) kemarin. Selain itu Rakorwasda, digelar dalam rangka Peny-

dan Kabupaten/Kota dan sosialisasi Kebijakan Pengawasan Tahun 2020. Bersambung ke hal 15

Urgensi Rendah

Kemenkeu Minta Pemda Batasi Belanja Operasional

Mataram (Suara NTB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyoroti lambatnya penyerapan anggaran kementerian/lembaga maupun Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) pada dua kuartal awal tahun. Kondisi ini selalu terulang setiap tahun, sehingga tak mengherankan banyaknya belanja yang menumpuk di akhir tahun. ‘’Capaian kinerja pelaksanaan belanja atas alokasi APBN Tahun 2019 sampai dengan minggu keempat bulan November 2019 baik melalui belanja kementerian/lembaga maupun belanja TKDD, di mana masih mengikuti tren penyerapan tahuntahun sebelumnya. Pada 2 kuartal awal Tahun 2019 masih terlihat lambatnya penyerapan anggaran baik belanja kementerian/lembaga maupun belanja TKDD,’’ kata Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Syarwan, SE, MM. Hal tersebut dikatakan Syarwan saat

penyerahan petikan DIPA dan TKDD 2020 untuk provinsi NTB, Selasa (26/11). Ia memaparkan, pada Triwulan I, Kementerian/Lembaga di wilayah NTB hanya mampu merealisasikan belanja sebesar 12,42 persen. Sementara itu ditriwulan I realisasi belanja TKDD sebesar 24,14 persen. Sehingga pada triwulan I Tahun 2019 total realisasi belanja melalui APBN di wilayah NTB mencapai 18,11 persen. Sementara itu, capaian realisasi belanja triwulan II, belanja kementerian/lembaga mencapai 24.58 persen. Bersambung ke hal 15

APBN untuk NTB Capai Rp26,08 Triliun

Gubernur Minta Tender Dipercepat Giri Menang (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc meminta tender proyekproyek pemerintah tahun anggaran 2020 mendatang agar dipercepat. Sesuai perintah Presiden Jokowi saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) 2020 di Istana Negara beberapa waktu lalu, semua tender proyek pemerintah agar tuntas Juni atau semester I 2020. ‘’Kita harus segera, tender-tender

dipercepat. (Tender) ndak harus menunggu akhir tahun. Itu perintah Presiden,’’ kata gubernur dikonfirmasi Suara NTB usai penyerahan DIPA dan TKDD 2020 di Kawasan Wisata Sekotong, Lombok Barat, Selasa (26/ 11) siang. Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk NTB tahun 2020 mendatang. Dana APBN untuk NTB tahun depan mencapai Rp26,08 triliun. Bersambung ke hal 15

DESA Wisata Bonjeruk berbasis lingkungan dan budaya, Selasa (26/11) diresmikan oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penyerahan bantuan kepada Desa Bonjeruk. Wagub mengatakan, kunci untuk maju adalah kekompakan, bersinergi dan bergotong royong setiap elemen di desa. Baik kepala dusun maupun kepala desa serta penggiat-penggiat Pokdarwis. Bersambung ke hal 15 Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Suara NTB/ist)

KO M E N TTAA R

Evaluasi Kerjasama APIP-APH PERJANJIAN Kerjasama (PKS) antara Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dengan Aparat Penegak Hukum (APH) harus dievaluasi. Dalam perjalanannya belum efektif. Setiap penanganan perkara yang didasarkan pengaduan masyarakat, tidak melalui proses audit Inspektorat sebagai APIP. Setidaknya itu yang jadi bahan evaluasi Inspektur Jenderal Kemendagri Dr. Tumpak Haposan Simanjuntak, MA saat rapat koordinasi pengawas daerah (Rakorwasda) Bersambung Tumpak Haposan Simanjuntak ke hal 15 (Suara NTB/ars)

(Suara NTB/ist)

FOTO BERSAMA - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah foto bersama dengan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Syarwan serta seluruh kepala daerah/wakil kepala daerah se-NTB usai menyerahkan petikan DIPA 2020, Selasa (26/11).

Tak Setuju Hasil Appraisal

Pembayaran Lahan Proyek ’’By Pass’’ LIA-KEK Dititip di Pengadilan Mataram (Suara NTB) Pembayaran lahan warga terdampak proyek pembangunan jalan by pass LIA KEK Mandalika akan dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini, Balai Jalan Nasional sedang melakukan revisi anggaran pembebasan lahan, karena jumlah kebutuhannya bertambah dari Rp147 miliar menjadi Rp380 miliar. Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. H. Azhar, MM mengatakan, sebagian besar pemilik lahan sudah setuju dengan harga lahan sesuai appraisal. Azhar menyebut kurang dari 10 persen warga pemilik lahan yang masih tidak setuju dengan harga pembebasan lahan sesuai hasil appraisal. ‘’Warga yang belum setuju sebagian kecil, kurang dari 10

persen. Kalau tak menerima maka uangnya bisa dititip di pengadilan dan itu sebagian kecil saja,’’ kata Azhar dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (26/11) siang. Azhar mengatakan sesuai ketentuan, apabila 75 persen warga setuju dengan harga lahan appraisal, maka dapat dilakukan pembayaran. Sedangkan sisanya yang tidak setuju, pembayarannya dapat dititip lewat Pengadilan. Sebenarnya, kata Azhar, pembayaran lahan sudah siap dilakukan. Namun dengan adanya revisi akibat kebutuhannya yang naik dua kali lipat sehingga kemungkinan pekan depan baru dapat dilakukan pembayaran. Rencananya, proyek jalan by pass LIA-KEK Mandalika

akan segera dilelang pada Desember atau Januari mendatang. Proyek strategis nasional untuk mendukung event MotoGP Mandalika 2021 ini akan dibagi menjadi empat paket. Supaya pengerjaannya dapat tuntas Desember 2020. Sebelumnya, puluhan perwakilan warga pemilik lahan yang terkena dampak pembangunan jalur by pass LIAKEK Mandalika, berharap pemerintah pusat membuka ruang negosiasi harga pembebasan lahan. Warga berharap pemerintah tidak mematok harga sesuai hasil penilaian tim apraisal, karena dinilai terlalu rendah. Hal itu disampaikan warga tiga desa terdampak pembangunan jalur by pass LIAKEK Mandalika, masing-

masing Desa Ketara, Sengkol dan Segala Anyar, dari saat mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Loteng, Kamis, 21 November 2019. Dari hasil tim apraisal, harga lahan milik warga pada kisaran antara Rp 25 juta sampai Rp30 juta per are. Harga tersebut jauh di bawah harga yang diharapkan oleh warga. Paling tidak pada angka Rp 60 juta per are. Menurut Amaq Nurul, warga sebenarnya tidak ada niatan untuk menjual lahan miliknya tersebut. Selain karena memang kebanyakan lahan merupakan peninggalan keluarga. Lahan tersebut juga memiliki nilai sejarah sendiri bagi pemiliknya. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

H. Azhar


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.