HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 27 JULI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 112 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Padi dan Ikan di Sekotong Terindikasi Tercemar Merkuri Mataram (Suara NTB) Aktivitas penambangan emas ilegal di Sekotong, Lombok Barat (Lobar) berdampak buruk terhadap kesehatan. Hasil penelitian yang dilakukan Balifokus Foundation, sejumlah balita yang lahir cacat alias tidak normal di wilayah itu, diduga akibat merkuri. Pendiri Balifokus yang juga Senior Advisor Nexus3 Foundation, Yuyun Ismawati, Selasa (23/7) di Mataram mengatakan, penggunaan merkuri pada aktivitas Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) atau tambang emas ilegal. Tanaman padi dan ikan turut tercemar logam berat berbahaya tersebut. Ia menjelaskan dampak bahaya merkuri dengan kadar di atas 1 ppm dapat menyebabkan kerusakan otak, penurunan IQ, kerusakan ginjal dan jantung. Kerusakan neurologis pada janin bisa dimulai pada kadar merkuri di atas 0,58 ppm. ‘’Kalau jalan-jalan ke Sekotong dan Pelangan, cari anak-
anak di bawah 10 tahun. Atau anak 10-12 tahun disuruh berhitung saja. Dia bisa cepat atau nggak,’’ kata Yuyun mencontohkan cara melihat secara sederhana dampak merkuri bagi anak-anak yang berada di sekitar lokasi tambang emas ilegal. Cara ke dua, kata Yuyun dengan melihat pegangan tangan anak-anak ketika berjabat tangan. Apakah pegangan tangannya keras atau tidak. Jika anak umur 6-7 tahun, diajak bersalaman. Kemudian pegangan tangannya lemah, maka dia terpapar merkuri. ‘’Kalau lemah, ada kemungkinan terpengaruh juga. Jadi anak-anak itu banyak tidak bisa memegang dengan
keras,’’ katanya. Ia menyebut berdasarkan penelitian yang dilakukan lebih dari 60 anak terpapar merkuri di Sekotong. Yuyun mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan sejak 2012. Kadar merkuri cukup tinggi di Sekotong ditemukan sejak 2012-2015. ‘’Anak-anak yang step atau kejang-kejang banyak di Sekotong dan Pelangan. Karena udaranya mengandung merkuri tinggi. Anak-anak rentan terpapar uap merkuri,’’ ungkapnya. Secara global, kata Yuyun, United Nations Environment Programme (UNEP) mengidentifikasi PESK atau tambang emas ilegal sebagai sumber
Piutang dan Aset Daerah Jadi Atensi KPK Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencermati masalah pada piutang dan aset daerah. Melalui tim Koordinasi Supervisi Pencegahan (Korsupgah), Lembaga antirasuah ini akan turun ke NTB melakukan inventarisir dan mendorong penyelesaian. Pertemuan dengan Korsup-
ume pekerjaan. Sebagian timbul dari perbuatan pegawai, pejabat dan anggota dewan, seperti SPPD fiktif dan kelebihan biaya akomodasi yang harus dikembalikan ke kas daerah. Koordinator Wilayah (Korwil) V KPK Dzakiyul Fikri dikonfirmasi Suara NTB Jumat (26/7) kemarin membenarkan agenda tersebut direncanakan Agustus mendatang. Agenda bersamaan dengan korsup di Jawa Tengah, salah satu wilayah yang jadi kewenangannya selain Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta (DIY) dan Provinsi NTB. Sedikit gambaran disampaikannya, supervisi akan memetakan masalah pada aset dan piutang daerah, kemudian tindak lanjut solusi agar tidak jadi akumulasi
gah KPK akan berlangsung Agustus 2019 mendatang. KPK melihat banyak masalah pada penyelesaian piutang pihak lain yang menjadi beban Pemda, dari tingkat provinsi sampai kabupaten dan kota. Tunggakan dipicu ulah pihak ketiga, seperti retribusi dan pajak hotel, pembayaran kelebihan dan kekurangan vol-
tunggakan tiap tahun. ‘’Kami belum dapat gambaran riil kesulitannya apa. Memang harus duduk bareng dulu dengan pihak terkait. Dipetakan dan didiskusikan solusinya,’’ jawabnya via pesan instan. Sebagaimana terjadi di Pemprov NTB, tunggakan piutang daerah dari DPRD NTB saja mencapai Rp2,1 miliar, temuan berupa akumulasi honor, SPPD, kegiatan rapat yang tidak sesuai ketentuan. Belum termasuk sisa tunggakan Rp 17,2 miliar yang sedang diproses penyelesaiannya oleh Inspektorat Provinsi NTB. Di daerah, masalah sama muncul. Sebagaimana terjadi di Lombok Barat yang mengalami akut masalah aset dan tunggakan retribusi. Bersambung ke hal 11
terbesar emisi merkuri dari penggunaan yang disengaja di mana pada tahun 2013 disebarkan sekitar 1000 ton merkuri ke udara. Pada tahun 2011, di Indonesia terdapat sekitar sekitar 850 titik lokasi hotspot PESK yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2012, sektor PESK di Indonesia memberikan kontribusi sekitar 57 persen dari total emisi merkuri nasional yang dilepaskan ke lingkungan atau sekitar 195 ton. Ketika merkuri memasuki udara, merkuri akan terbawa oleh angin dan akhirnya jatuh kembali ke bumi. Bersambung ke hal 11
Yuyun Ismawati (Suara NTB/nas)
Dukung Langkah Gubernur Tutup Tambang Ilegal Sekotong PEMKAB Lombok Barat (Lobar) mendukung penuh langkah Pemprov NTB dalam hal ini Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., MSc, untuk menutup tambang ilegal di seluruh wilayah NTB, termasuk Lobar. Pasalnya aktivitas tambang ilegal ini dinilai merugikan masyarakat dan daerah, karena beroperasi tanpa izin serta merusak lingkungan. Termasuk, pertambangan emas ilegal di wilayah Sekotong. Hal ini ditegaskan Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid di ruang kerjanya kemarin menanggapi penelitian salah satu lembaga H. H. Fauzan Fauzan Khalid Khalid
terkait pencemaran mencuri di Lobar. ‘’Kita akan dukung penuh, backup penuh dan bantu secara penuh Pemprov menutup tambang ilegal. Karena provinsi yang memiliki kewenangan itu,’’ tegas bupati. Pihaknya akan membantu Pemkab Lobar secara penuh Pemprov NTB dalam menutup tambang illegal. Tidak saja tambang emas namun tambang jenis lain seperti galian C. Pihaknya berharap agar gubernur segera membentuk tim untuk penutupan tambang ilegal tersebut. Sebab menurut dia, penanganan tambang emas ilegal di Sekotong begitu mendesak ditangani. Bersambung ke hal 11
TO K O H Kemajuan Pariwisata Dimulai dari Desa
Hj.Sitti Rohmi Djalilah
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/ist)
Tak Tersentuh Sinyal Komunikasi SEJUMLAH destinasi wisata dunia di NTB hingga saat ini masih belum terjangkau sinyal komunikasi. Beberapa destinasi wisata kelas dunia seperti Pulau Moyo, beberapa titik di kawasan Gunung Tambora dan Air Terjun Sendang Gila, Lombok Utara masih belum tersentuh sinyal komunikasi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, I Gede Putu Aryadi, S. Sos, MH mengatakan, Bersambung ke hal 11 I Gede Putu Aryadi
(Suara NTB/ars)
WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd., mengatakan, desa wisata merupakan salah satu program unggulan Pemprov NTB saat ini. Karena itu, momentum peluncuran desa wisata merupakan momen yang ditunggu-tunggu. Hal itu disampaikan Wagub di sela-sela launching Desa Wisata dan E-Ticketing di Mataram, Kamis (25/7) malam. Pemprov NTB sadar bahwa kemajuan pariwisata tidak akan berarti apaapa jika tidak dapat menurukan angka kemiskinan. Bersambung ke hal 11
TENUN - Pemprov NTB menargetkan jadi pusat fashion muslim dunia 2020 mendatang. Tahun ini, mulai dikembangkan industri kreatif produk kerajinan tenun. Tampak seorang perajin di Desa Sade, Pujut, Lombok Tengah sedang menenun beberapa waktu lalu.
Pengembangan Desa Wisata, Solusi Sejahterakan Rakyat Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengakui, banyak hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat desa. Penggunaan Dana Desa misalnya, bukan hanya
berputar pada pembangunan infrastruktur semata. Tetapi juga untuk mengembangkan potensi desa untuk dijadikan sebagai desa wisata. Pada acara Launching Desa Wisata dan E-Ticketing di Mat-
aram, Kamis (25/7) malam, di hadapan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo, BSEE., M.BA, Perwakilan Menteri Pariwisata, Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/bay)
LAUNCHING - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo saat melauncing desa wisata dan e-ticketing di Mataram, Kamis (25/7) malam.
Kembangkan Industri Tenun
NTB Targetkan Jadi
Pusat ’’Fashion’’ Muslim Dunia Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menargetkan jadi pusat fashion muslim dunia 2020 mendatang. Tahun ini, mulai dikembangkan industri kreatif produk kerajinan tenun dan batik Sasambo. ‘’Sekarang kita mengarah ke industri kreatif, fashion dari tenun NTB,’’ kata Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) NTB, Ir. Andi Pramaria, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (26/7). Ia menjelaskan, tahun ini Uni Emirat Arab menjadi negara terbaik sebagai pusat fashion muslim dunia. Indonesia berada di peringkat kedua. Pemerintah pusat menargetkan, Indonesia menjadi pusat fashion muslim dunia pada 2020 mendatang. Peluang inilah yang ditangkap oleh Pemprov NTB dengan mengembangkan industri kreatif fashion muslim dari kain tenun dan batik Sasambo. ‘’Makanya kita melakukan pelatihan untuk bisa menjadikan NTB menjadi pusat fashion muslim dunia, basisnya tenun,’’ kata Andi. Ia mengatakan, Pemprov melatih sebanyak 20 desainer-desainer lokal. Bersambung ke hal 11