HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 27 FEBRUARI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 292 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kunjungi KBRI Malaysia
Gubernur Harapkan Dukungan Beasiswa Pendidikan dan Pariwisata Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia di Kuala Lumpur. Gubernur dan rombongan juga bersilaturrahim dengan Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana, Senin (25/2). Dalam lawatan kerja kali ini, Gubernur Zulkieflimansyah mendiskusikan sejumlah hal dengan Dubes Rusdi Kirana. Upaya membuka pintu kerjasama bidang pendidikan terkait program beasiswa 1000 pelajar NTB ke luar negeri, adalah salah satu fokus perbincangan. ‘’Pendidikan menjadi perhatian utama kami saat ini. Setelah berhasil mengirimkan 46 mahasiswa S2 ke tiga uni-
versitas di Polandia pada bulan Oktober 2018 dan pertengahan Februari 2019 lalu. Kami juga ingin mengirimkan pelajar melanjutkan jenjang S2 di Malaysia,’’ ujar Gubernur Zul. Ikatan kesamaan dan kedekatan antara Malaysia dan Indonesia, menjadi salah satu dasar kerja sama bidang pendidikan. Begitu juga fasilitas pendidikan seperti perpustakaan dan laboratorium yang
lengkap di sejumlah kampus ternama di Malaysia. Dubes Rusdi Kirana menyambut baik niat tersebut. KBRI di Malaysia akan menjembatani antara Pemprov NTB dengan kampus-kampus di Malaysia yang potensial menyediakan kuota beasiswa bagi mahasiswa dari luar Malaysia. ‘’Saya sangat gembira dan mendukung program beasiswa 1000 mahasiswa NTB ke luar negeri. Kami akan memfasilitasi dan menghubungkan antara universitas di sini dengan Pemprov NTB,’’ kata Dubes Rusdi Kirana. Bersambung ke hal 15
SILATURAHMI - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah bersama rombongan saat bersilaturahmi dengan Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana (foto atas). Gubernur NTB bertukar cinderamata dengan Duta Besar RI untuk Malaysia.
TO K O H
(Suara NTB/ist)
Anak Muda NTB Hebat WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengaku kagum dengan kehebatan anak-anak muda NTB yang mampu menunjukkan jati dirinya dengan berprestasi di tingkat nasional. ‘’Anak-anak muda NTB hebat, bisa menunjukkan jati diri di tingkat nasional, ini sangat membanggakan,’’ ujarnya saat me-launching Aplikasi Sistem Informasi Monev Satuan Pendidikan Aman Bencana (SIM SPAB), Selasa (26/2). Aplikasi SIM SPAB ini merupakan hasil karya anak-anak muda NTB yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam memberikan pendidikan kebencanaan khususnya bagi tenaga pendidik dan siswa yang ada di NTB. Bersambung Hj. Sitti Rohmi Djalilah ke hal 15 (Suara NTB/humasntb)
KO M E N TTAA R Dorong OPD Serius UPAYA pencegahan tindak pidana korupsi (Tipikor) melalui prorgram MCP (Monitoring Center for Prenvention) dinilai kurang mendapat dukungan pemerintah daerah. Untuk itu, Inspektorat NTB meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mendukung langkah KPK tersebut, agar mendapat penilaian baik karena terkait dengan rencana aksi pencegahan korupsi. Inspektorat NTB dan kabupaten/ kota diketahui menjadi tim admin program MCP dengan sistem entri data delapan sektor kinerja pemerintah daerah itu. Namun KPK melihat, belum ada itikad dari Pemda untuk mendukung upaya pencegahan. Bersambung Ibnu Salim ke hal 15 (Suara NTB/dok)
Target Tuntas 2020, Kemendagri Ingatkan Pemprov Kawal Pemda Tak Asal Rekrut P3K Mataram (Suara NTB) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengingatkan Pemda, baik provinsi dan kabupaten/kota tidak asal merekrut Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Rekrutmen P3K harus disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah. ‘’Kalau ndak punya uang (untuk menggaji P3K), prinsipnya tak merekrut sejumlah formasi yang ada. Tapi disesuaikan dengan kapasitas kemampuan fiskal daerah kalau P3K. Tapi kalau PNS, sudah didesain ada anggarannya dari pusat,’’ kata Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Sumarsono dikonfirmasi usai membuka Rakernas Asosiasi
DPRD Kota Seluruh Indonesia (Adeksi) di Mataram, Selasa (26/2) siang. Ia menjelaskan rekrutmen P3K berbeda dengan CPNS. Rekrutmen P3K diserahkan kepada Pemda dengan melihat kapasitas fiskal daerah masing-masing. Jika Pemda tidak punya anggaran untuk menggaji P3K, maka disarankan tidak melakukan rekrutmen. ‘’Ketika tidak ada anggaran, jangan merekrut terlalu banyak. Dan itu bertahap, jangan semua selesai 2019. Bisa next step 2020, next step 2021. Jangan berharap semua selesai tahun ini,’’ katanya. Bersambung ke hal 15
Sikapi Tiket Mahal dan Bagasi Berbayar
Kemendagri Minta Rakernas Adeksi Hasilkan Rekomendasi Mataram (Suara NTB) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (Adeksi) dapat menghasilkan rekomendasi. Menyikapi mahalnya harga tiket pesawat dan bagasi berbayar. Pasalnya, kenaikan harga tiket
dan bagasi berbayar berimplikasi terhadap pembangunan di daerah. Kemendagri banyak mendapatkan keluhaan dari Pemda pascakenaikan harga tiket dan bagasi berbayar tersebut. ‘’Keluhan Wakil Gubernur tadi, cukup masuk akal. Kiranya dicarikan solusi terbaik kalau itu secara nasional ter-
jadi. Dan saya meminta ini bagian yang menjadi rekomendasi dari Rakernas Adeksi ini. Mengenai harga tiket dan bagasi berbayar,’’ kata Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Sumarsono dikonfirmasi usai membuka Rakernas Adeksi di Mataram, Selasa (26/2) siang. Bersambung ke hal 15
Pembangunan Sirkuit Mandalika
Mataram (Suara NTB) Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menargetkan pembangunan sirkuit MotoGP akan tuntas akhir 2020. Pemprov akan mengawal proses pembangunan sirkuit tersebut agar tuntas tepat waktu. Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, Pemprov mendapatkan informasi bahwa ITDC akan memulai pembangunan sirkuit Mandalika akhir tahun ini. ‘’Pemerintah pusat sudah siap. Kita sangat siap. NTB sangat aman, sangat kondusif. Kita ini sudah bangkit. Sudah normal kita semuanya,’’ kata Wagub dikonfirmasi di Mataram, Selasa (26/2) siang. Ia mengatakan, Pemprov akan mengawal proses pembangunan sirkuit Mandalika. Sehingga dapat tuntas sesuai rencana. Pasalnya, pada 2021,
sirkuit Mandalika sudah mulai digunakan sebagai lokasi balapan MotoGP. Wagub menambahkan, Pemprov akan mengawal prosesnya dan memastikan pembangunan berjalan dengan lancar. Selain itu menjaga kondusivitas daerah dan semua hal yang terkait dengan pelaksanaan MotoGP di sirkuit Mandalika. ‘’Jangan sampai terjadi masalah. Soal infrastruktur sudah baik,’’ katanya. Keberadaan sirkuit MotoGP di KEK Mandalika akan berdampak secara sosial dan ekonomi. Pemprov NTB bersama Pemkab Lombok Tengah (Loteng) akan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal mendukung keberadaan KEK Mandalika. Kepala Bappeda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M. Sc, M.TP mengatakan masalah peningkatan kapasitas SDM lokal perlu menjadi perhatian. Bersambung ke hal 15
Penambangan Liar Gunung Prabu Ancam Kawasan Konservasi Mataram (Suara NTB) Aktivitas penambangan liar di Gunung Prabu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah tidak saja berbahaya bagi kelanjutan pariwisata, juga jadi ancaman bagi Taman Wisata Alam (TWA). Penambang mulai berusaha masuk ke dalam kawasan konservasi itu namun diusir petugas. ‘’Pernah ada yang masukkan alat berat, tapi keburu ketahuan, langsung dikeluarkan,’’ kata Kepala BKSDA Provinsi NTB, Ari Subiantoro menjawab Suara NTB, Selasa (26/2). Ia sendiri tidak tahu persis soal cadangan emas yang jadi alasan alasan warga dan oknum pengusaha tambang liar masuk ke kawasan itu. Tapi apapun alasannya, menggarap TWA selain untuk tujuan pelestarian merupakan tindak pidana.
‘’Kami tegas, tidak ada yang boleh masuk dalam kawasan,’’ tandasnya. Ada empat petugas yang ditempatkan untuk menjaga kawasan konservasi seluas 8.200 hektar tersebut. Memastikan tidak ada alat berat atau alat manual lain yang menggali lubang untuk mengeruk tanah yang diyakini mengandung bijih emas. Ia membantah informasi yang berkembang bahwa aktivitas penambangan itu masuk dalam kawasan konservasi. TWA itu bersebelahan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan berbatasan dengan Gunung Prabu. Pihaknya sudah mengecek langsung ke lapangan setelah ada kabar yang menyebut TWA masuk dalam aktivitas galian tambang liar. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
ILEGAL - Aktivitas tambang liar di Gunung Prabu Kecamatan Pujut Lombok Tengah yang berbatasan dengan kawasan konservasi. Petugas BKSDA berusaha menjaga agar aktivitas ilegal itu tidak masuk dalam kawasan.