HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
SELASA, 27 FEBRUARI 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 290 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
’’Blusukan’’ BLUSUKAN sudah menjadi istilah populer akhir-akhir ini. Istilah Bahasa Sasak, blusukan ini disebut juga begelining atau istilah lainnya sesuai kearifan lokal masing-masing. Blusukan Itu dimulai dengan kebiasaan calon Gubernur DKI Jakarta yang waktu itu dijabat, Joko Widodo (Jokowi). Lalu di bollow up oleh media Jakarta, sehingga istilah blusukan menjadi begitu populer di tanah air. Seandainya, aktivitas keluar masuk pasar dilakukan bukan dilakukan Jokowi, mungkin istilah blusukan tersebut tidak sepopuler hari ini. Bersambung ke hal 15
PELETAKAN BATU PERTAMA - Peletakan batu pertama pembangunan SMK Syeikh Ali Batu Gelanggang yang dilakukan Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan, Senin kemarin
Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan
Ali BD: Jangan Banggakan Jabatan JABATAN bagi Calon Gubernur NTB dari jalur Independen, Non Partai dan Non Blok Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan memandang jabatan itu merupakan hal yang biasa. Jabatan tidak harus dibanggabanggakan. Jabatan adalah amanah Tuhan. Orang yang diberikan amanah memegang jabatan tidak kemudian berubah sikap dan perilakunya. Demikian disampaikan H. Ali BD alias Amaq Asrul alias Papuk Abada saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Syeikh Ali Batu Yayasan Pendidikan Sosial Masyarakat Syeikh Ali Batu, Desa Gelanggang, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Bersambung ke hal 15
BERSAMA MASYARAKAT - Ali Dachlan bersama dengan masyarakat Desa Gelanggang Kecamatan Sakra Timur
Dana Merger BPR Diduga Mengalir ke Pansus Dewan
TO K O H
Mataram (Suara NTB) Dua tersangka kasus merger PD. BPR NTB, Ikh dan Mtw, memenuhi panggilan penyidik Kejati NTB, Senin (26/2) kemarin. Usai diperiksa, mereka angkat bicara terkait dana merger PD. BPR NTB menjadi PT. Bank BPR NTB, termasuk ke mana saja aliran dana merger tersebut. Salah satunya, dana merger terindikasi mengalir ke Panitia Khusus (Pansus) DPRD NTB yang diduga untuk biaya percepatan persetujuan Peraturan Daerah (Perda) merger bank milik pemda itu. Dua tersangka yang diperiksa, Ikh selaku Ketua Tim Konsolidasi Merger BPR dan Mtw selaku Wakil Ketua Tim, didampingi tim kuasa hukum masing masing. Saat jeda pemeriksaan sekitar pukul 11.30 Wita, Mtw berbicara blak blakan soal pe-
ngeluaran dana mencapai Rp 700 juta. Dana itu menurut Mtw diminta oleh Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi NTB saat itu. ‘’Katanya uang itu akan dipakai untuk Pansus percepatan Perda merger BPR,’’ Bersambung ke hal 15
Herman Saputra mendampingi kliennya Mtw keluar dari ruang pemeriksaan kejaksaan, Senin (26/2) disusul tersangka Ihw. Umaiyah memberi keterangan pers didampingi kliennya, Ihw (foto bawah).
Ibnu Salim (Suara NTB/ars)
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
L. Bayu Windya
PERPANJANGAN runway atau landasan pacu Lombok International Airport (LIA) dianggap belum prioritas. Untuk saat ini, PT. Angkasa Pura I LIA lebih memprioritaskan penambahan apron dan perluasan terminal pada lahan seluas dua hektare. ‘’Sekitar dua hektare. Sedang dikerjakan termasuk untuk ruang tunggu. Ada yang akan selesai tahun ini, dan tahun depan. Penambahan itu juga untuk apron, untuk tempat parkir pesawat,’’ kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB, Drs. L. Bayu Windya, M. Si ketika dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (26/2) siang. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars/why)
’’Runway’’ Belum Prioritas
1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 KETUA Panitia Khusus 1234567890123456789012345678901212 (Pansus) DPRD NTB yang 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 membahas Perda Perubah1234567890123456789012345678901212 an PD BPR menjadi PT BPR, 1234567890123456789012345678901212 Johan Rosihan, ST, menangga1234567890123456789012345678901212 pi santai namanya ikut dis1234567890123456789012345678901212 ebut menerima aliran dana 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 dalam kasus marger PD . 1234567890123456789012345678901212 BPR menjadi PT. Bank BPR 1234567890123456789012345678901212 NTB. ‘’Biasa saja, itu kan 1234567890123456789012345678901212 hak dia untuk memberikan 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 kesaksian di depan hukum,’’ 1234567890123456789012345678901212 katanya menjawab Suara 1234567890123456789012345678901212 NTB, Senin (26/2). 1234567890123456789012345678901212 Johan malah balik bert1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 anya, soal jumlah dana yang disebutkan yang 1234567890123456789012345678901212 diterima oleh Pansus. ‘’Berapa katanya? Wah 1234567890123456789012345678901212 banyak juga ya, Rp 700 juta. 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212
Johan Rosihan Tanggapi Santai
(Suara NTB/dok)
TIM monitoring dan evaluasi (Monev) Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Provinsi NTB menemukan sejumlah catatan pada proyek proyek yang dilakukan pendampingan. Agar tidak jadi masalah hukum, catatan yang dituangkan dalam rekomendasi agar diselesaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pelaksana teknis. Bersambung ke hal 15
Belasan Karyawan AMNT Kecewa Tak Ditemui Gubernur Mataram (Suara NTB) – Belasan karyawan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kecewa dengan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Pasalnya, mereka jauh-jauh datang dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) – Kota Mataram sepanjang 120 Km dengan jalan kaki. Namun tidak ditemui gubernur ketika menyampaikan aspirasi di depan Kantor Gubernur NTB, Senin (26/2) siang. Selain itu, mereka juga kecewa dengan DPRD NTB. Setelah menggelar pertemuan dengan Komisi V DPRD NTB, Senin (26/2) siang, mereka
mengaku hanya diberikan janji. Kalangan wakil rakyat di Gedung Udayana tidak dapat memberikan kepastian kapan tuntutan mereka dapat dipenuhi oleh para wakil rakyat tersebut. ‘’Kami akan tetap menunggu beliau (gubernur) sampai kami ditemui. Kawan-kawan sangat miris sekali ketika kami, rakyat yang datang ke pimpinan daerah. Tidak mau ditemui. Dengan keinginan yang sama pasti akan merasakan hal yang sama. Sangat kecewa luar biasa,’’ kata Wakil Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Kabupaten
Sumbawa Barat (KSB), Jayadi disela-sela menggelar aksi di depan kantor Gubernur, Senin (26/2) siang. Ia mengatakan, akan tetap berada di depan Kantor Gubernur, sampai orang nomor satu di NTB itu menemui mereka. Bersambung ke hal 15 AKSI - Belasan karyawan PT. AMNT menggelar aksi di depan pintu gerbang Kantor Gubernur NTB, Senin (26/2) siang. Mereka ditemui Asisten I Setda NTB, M. Agus Patria dan sejumlah Kepala OPD Pemprov NTB.
(Suara NTB/nas)
TP4D Beri Waktu