Edisi 26 Oktober 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

SUARA NTB

KAMIS, 26 OKTOBER 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 189 TAHUN KE 13

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Diisi Orasi Ilmiah Prof. Dr. Zulkiflee Bin Mohamed dari Unirazak Malaysia

STIE AMM Mataram Hasilkan Lulusan yang Bersaing di Kancah Internasional

(Suara NTB/ron)

Ketua STIE AMM Mataram, Dr. H. Umar Said, SH.,MM., memindahkan tali toga wisudawan terbaik, saat Wisuda STIE AMM Mataram program sarjana (SI) dan DIII pada Rabu (25/ 10) di Hotel Lombok Raya, Mataram, Rabu (25/10).

Mataram (Suara NTB) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMM Mataram melaksanakan wisuda program sarjana (SI) dan Diploma III (DIII) pada Rabu (25/10) di Hotel Lombok Raya, Mataram. Perhelatan wisuda itu diisi orasi ilmiah dari Prof. Dr. Zulkiflee Bin Mohamed (Dean of Bank Rakyat School of Business and Entrepreneurship) dari Universiti Tun Abdul Razak (Unirazak) Kuala Lumpur, Malaysia. Ketua STIE AMM Mataram, Dr. H. Umar Said, SH.,MM., dalam pidatonya menyampaikan, pada wisuda STIE AMM Mataram kali ini telah berhasil meluluskan sebanyak

280 orang wisudawan. Terdiri dari 126 orang program S1 Manajemen, 115 orang SI Akuntansi, sebanyak 17 orang DIII Keuangan dan Perbankan dan 22 orang DIII Akuntansi. ‘’Sehingga sampai dengan saat ini STIE AMM Mataram telah menghasilkan alumni sebanyak 4.990 orang,’’ sebutnya. Ia mengatakan, sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi di Kota Mataram ini sudah tentu telah melakukan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik. Agar para peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri mereka untuk memiliki pengetahuan, serta keterampilan

yang diperlukan bagi bangsa, negara, dan masyarakat NTB pada khususnya. Program studi yang ada di STIE AMM Mataram ter-Akreditasi/ Klasifikasi B. Saat ini sedang dipersiapkan untuk Akreditasi A. Sebagaimana diketahui bahwa semua proProf. Dr. Zulkiflee Bin Mohamed gram studi yang ada pada STIE AMM Mataram menitikberatkan penilaian dalam kegiatan sistematik penjaminan mutu internal. Bersambung ke hal 15

OJK Bantah Pengusaha Besar Nikmati Fasilitas KUR

(Suara NTB/ron)

Mataram (Suara NTB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, membantah bahwa ada pengusaha besar di daerah ini yang menikmati fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun jika memang ada informasi tersebut, OJK meminta agar nama bank dan debitur (pengusaha besar/kontraktor) yang diduga menerima aliran KUR dilaporkan ke lembaga otoritas ini untuk ditindaklanjuti. Demikian disampaikan Kepala OJK NTB , Farid Faletehan yang dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (25/10) kemarin. Informasi yang beredar bahwa sejumlah oknum pengusaha besar di daerah ini diduga menikmati fasilitas KUR. Seperti diketahui bahwa KUR, bunga kreditnya sangat rendah dan segemennya sudah jelas (bukan untuk pengusaha besar). Nilai kreditnya miliaran rupiah dan disinya-

Farid Faletehan

lir ada oknum yang bermain di balik penyaluran KUR. Ditegaskan Farid bahwa sejauh ini, OJK NTB belum menemukan adanya indikasi pelanggaran penyaluran KUR. Barubaru ini katanya, delapan bank penyalur KUR telah dikumpulkan OJK. ‘’Kita klarifikasi datanya. Penyaluran KUR sudah sesuai sasarannya masing-masing sektor,’’ katanya. Namun jika kemudian ada informasi dan data terjadinya penyimpangan KUR, Farid meminta untuk segera disampaikan ke OJK. ‘’Kalau memang ada informasi itu, tolong

disampaikan. Nama bank (penyalur) apa? Oknumnya siapa dan debiturnya siapa? Nanti akan kami tindaklanjuti,’’ katanya. Terkait penyaluran KUR kepada pengusaha yang layak menerima kredit komersial, tetapi diakali oleh perbankan dengan mengarahkan kredit tersebut untuk KUR? Sejauh ini, Farid mengatakan belum menemukan adanya indikasi itu. Klarifikasi kepada delapan perbankan ini, lebih kepada perbedaan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) milik Kementerian Keuangan. Di mana KUR di NTB yang disalurkan oleh perbankan senilai Rp 582 miliar. Sementara versi perbankan, KUR sudah di salurkan senilai Rp 2,3 triliun. Selisihnya Rp 1,8 triliun. Oleh beberapa bank penyalur KUR, BRI, Mandiri, BNI, BPD NTB, BRI Syariah, BCA,

TO K O H

BPD Bali, BPD NTT, Bank Maybank, Bank Artha Graha Int, Bank Sinarmas dan CTBC Bank. Terhadap selisih data penyaluran KUR senilai Rp 1, 8 triliun itulah yang ditekankan. ‘’Perbedaan Rp 1 triliun itu, ada data salah input dari bank. Kredit mikro, programnya dia digabung dengan KUR. Karena itu kelihatan selisihnya besar,’’ kata Farid. Beda data realisasi KUR yang direkap Kementerian Keuangan melalui SIKP juga masih harus dikonfirmasi kembali. Karena perbankan di daerah tidak memiliki akses langsung dengan data SIKP pusat. Kesimpulannya, penyaluran KUR oleh perbankan sudah progresif, sesuai targetnya. Secara umum dari target bank, KUR sudah tersalur rata-rata 70 persen sampai 85 persen. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/ars)

Tumbuh Enam Persen KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB masih melihat pertumbuhan ekonomi NTB cukup baik. Bahkan tahun ini prediksinya pertumbuhannya di kisaran 5-6 persen. Hal itu disampaikan Kepala Bank Indonesia Provinsi NTB, Prijono, Rabu (25/10) kemarin. Prijono menyampaikan optimismenya, meskipun pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2017 dibanding tahun 2016 cenderung tak lebih baik. Namun menurutnya, itu adalah hal yang wajar. Sebab tahun ini katanya, produksi hasil penggalian (tambang) tak sebergairah (Suara NTB/dok) tahun lalu. Negatif pertumbuPrijono hannya jika sektor tambang dimasukkan. Sementara jika dihitung tanpa tambang, ekonomi NTB cukup baik. ‘’Tahun ini pertumbuhan ekonomi NTB negatif jika dihitung dengan tambang. Jika tambang dikeluarkan, pertumuhan ekonomi NTB cukup baik. Bersambung ke hal 15

CEK FISIK Kondisi terbaru bangunan vertical dryer di Desa Gontoran Lingsar yang akan dilakukan cek fisik oleh hakim Tipikor Mataram.

KO M E N TTAA R Tanaman Pengganti Tembakau PEMPROV NTB sudah melakukan kajian untuk mencari alternatif tanaman pengganti tembakau yang selama ini banyak ditanam petani di Lombok Timur dan Lombok Tengah. Dari kajian yang dilakukan ini, petani yang sebelumnya mengandalkan tanaman tembakau tidak terlalu bergantung pada komoditi yang satu ini. ‘’’Untuk Pemprov NTB, mulai tahun 2015 sudah dilakukan kajian untuk mencari tanaman alternatif pengganti tembakau oleh Bakorluh (sekarang udah digabung ke Dinas Pertanian Perkebunan). Bersambung ke hal 15

Hakim akan Cek Fisik Proyek ”Vertical Dryer” Mataram (Suara NTB) Hakim Tipikor berencana melakukan pemeriksaan fisik proyek vertical dryer yang perkaranya masih berlangsung. Agenda pengecekan Rabu (1/11) pekan depan. Hasil pemeriksaan akan jadi pertimbangan putusan hakim.

‘’Supaya kami nanti tidak meraba raba dalam memutuskan perkara. Harus jelas fisik barangnya seperti apa,’’ kata Humas PN Tipikor Mataram, Abadi, SH.,MH kepada Suara NTB, Rabu (25/10). Sebelum cek fisik, akan diawali dengan sidang dengan agenda tuntutan terhadap

dua terdakwa, Budi Subagiyo selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Bainurrahman pemilik lahan. Setelah sidang dibuka, hakim akan melanjutkan rangkaian persidangan dengan Pemeriksaan Setempat (PS) atau cek fisik. ‘’Kita buka sidang dulu, kemudian PS,

Terpikat Pesona NTB

Belasan Konsulat Uni Eropa Kunjungi Lombok Ridwan Syah (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Sebanyak 15 konsulat yang mewakili 30 negara Uni Eropa berkunjung ke Lombok. Kunjungan para konsulat itu, karena merasa penasaran akan keunikan pariwisata Lombok- Sumbawa, diterima secara resmi oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH M.Si. Rombongan konsulat Uni Eropa yang dipimpin Minister/Deputy Head of Delegation Chair EU Consular Group, Charles Michel Geurts, mengaku senang sekali dapat hadir di Lombok bersama 15 perwakilan Negara Eropa, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ist)

CINDERAMATA - Wagub NTB menyerahkan cinderamata kepada pimpinan rombongan Konsulat Uni Eropa, kemarin.

setelah itu kembali lagi masuk dalam berita acara sidang (agenda tuntutan),’’ kata Abadi. Lokasi cek fisik di Desa Gontoran, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, tempat alat senilai Rp 600 juta itu dibangun. Bersambung ke hal 15

Satgas Waspada Investasi Bergerak Lebih Masif Mataram (Suara NTB) Pasca-dirilisnya 14 entitas bisnis yang terindikasi sebagai investasi ilegal, Satgas Waspada Investasi merapatkan barisan. Rabu (25/10) digelar pertemuan membahas strategi lanjutan mengendalikan pengaruh investasi bodong. Pertemuan Satgas Waspada Investasi Provinsi NTB kemarin dihadiri oleh tim lengkap. Masing-masing dari perwakilan Kejaksaan Tinggi, Bank Indonesia, Kemenag, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi, Dinas Kominfotik, Dinas Penanaman Modal dan Pelay-

anan Terpadu Satu Pintu. Pertemuan dipimpin Ketua Satgas Waspada Investasi Provinsi NTB, Farid Faletehan yang juga Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB. Pertemuan tersebut menyepakati beberapa hal penting. Diantaranya, setiap lembaga akan lebih intensif berkoordinasi bila menerima laporan adanya aktivitas tawaran investasi yang terindikasi “menipu” masyarakat. Tim juga akan mensosialisasikan ciri-ciri investasi bodong, dan praktiknya di lapangan. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.