HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
JUMAT, 26 APRIL 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 43 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Merawat Keberagaman, Modal Sosial Berharga untuk Daerah dan Bangsa Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah menerima silaturahmi Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) dan seluruh Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) kabupaten/kota se-NTB. Silaturahmi berlangsung Kamis (25/4) dipimpin Kepala Bakesbangpoldagri Provinsi NTB, Drs.H. Lalu Syafi’i, MM.
(Suara NTB/humasntb)
FOTO BERSAMA - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah foto bersama usai silaturahmi dengan Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) dan seluruh Kepala Kesbangpoldagri NTB dan kabupaten/kota se-NTB, Kamis (25/4) kemarin.
Berlangsung di ruang kerjanya, Gubernur Dr. Zul menyampaikan pesan kuat untuk membangun daerah ini ke depan. Gubernur mengajak seluruh elelem di daerah ini untuk terus merawat keberagaman yang ada sebagai modal sosial berharga bagi daerah dan bangsa. ‘’Kalau ada selisih dan silang pendapat, perlu dibuatkan jembatan pengertian,’’ saran gubernur.
Doktor Zul juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh aparat pemerintah, TNI/ Polri dan masyarakat NTB yang telah menyukseskan pesta demokrasi 17 April 2019 lalu. Meskipun, terdapat kendala di lapangan, namun Pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPD dan anggota legislatif itu, berlangsung aman dan lancar. Sebab, salah satu misi Pe-
merintah Provinsi NTB, di bawah kepemimpinan Dr. Zul dan Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah tersebut adalah NTB yang Aman dan Berkah. Misi ini kata gubernur akan tercapai apalagi seluruh komponen pemerintah dan masyarakat, bahu membahu, menciptakan suasana daerah yang kondusif. ‘’Terima kasih atas kerajasamanya menjaga daerah ini,’’
ujar Dr. Zul. Orang nomor satu di NTB juga itu menyampaikan akan terus menyapa masyarakat, dengan berbagai latar belakang suku, ras, agama dan golongan yang ada di NTB. ‘’Masyarakat kita ini senang kalau dikunjungi,’’ ujarnya. Sementara itu, Kepala Bakesbangpoldagri NTB melaporkan, keadaan masyarakat NTB saat ini aman dan kondusif. Tidak ada hal-hal yang menyebabkan terganggunya stabilitas keamanan di tengahtengah masyarakat. Kalaupun terjadi katanya, itu hanya skala kecil dan dengan cepat diselesaikan. (nas)
Aset Mantan Manajer Operasional GNE Terancam Disita Mataram (Suara NTB) Mantan Manager Operasional PT. GNE, HB dipanggil untuk diklarifikasi Kamis (25/4) kemarin. Ia diminta bertanggung jawab untuk mengembalikan kerugian daerah pada perusahaan tersebut senilai Rp2,6 miliar. Aset- asetnya pun terancam disita. Rencana penyitaan aset itu dibenarkan Plt. Direktur PT. GNE, Ahmad Jaelani AP, sesuai dengan hasil klarifikasi AH selaku terlapor. HB sanggup mengembalikan temuan sesuai rekomendasi Inspektorat. Jika tidak cukup dengan nilai uang, maka akan ditutupi dengan penyitaan asset- asetnya. ‘’Tadi sudah kami klarifikasi Pak HB (inisial, red), beliau sanggup mengembalikan sesuai temuan itu dan siap menyerahkan asetnya,’’ kata Jealeni kepada Suara NTB, Kamis kemarin, namun tak merinci jenis aset dimaksud. Bersambung ke hal 15
TO K O H
(Suara NTB/bul)
MENENUN - Menenun menjadi salah satu pekerjaan sampingan bagi sebagian masyarakat di Pulau Maringkik, Lombok Timur. Hasil tenunannya juga beragam. Ada juga tenun motif Sulawesi. Hasil tenun mereka, ada yang digunakan sendiri, ada juga yang dikomersilkan. Salah seorang pemintal benang tengah mempersiapkan benang untuk ditenun.
Intervensi 100 Desa Miskin GUBERNUR NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah telah menetapkan 100 desa prioritas penanggulangan kemiskinan 2019. Untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di NTB, maka sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB dan Pemda kabupaten/kota menjadi harga mati. ‘’Sinergi itu harga mati. Yang utama adalah sinergi, kata Ibu Wagub. Tapi bagaimana juga merealisasikannya itu yang penting,’’ kata Asisten III Administrasi Umum dan Kesra Setda NTB, Ir. Hj. Hartina, MM dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (25/4) siang. Bersambung ke hal 15 Hj. Hartina
KO M E N TTAA R
Sebelas Anak Meninggal
Partai Kecil Belum Mampu Bersaing
Golkar Percaya Kasus DBD Meningkat Sejarah, Gerindra di Kota Mataram dan Kota Bima Optimis 11 Kursi DPD Partai Golkar NTB masih optimis bisa mempertahankan tren sebagai peraih kursi terbanyak di DPRD Provinsi NTB. Sementara itu, Partai Gerindra juga menyimpan optimisme serupa. Partai berlambang Garuda ini optimis 11 kursi telah ada di genggaman mereka dan memuluskan posisi Ketua DPRD NTB. Pendapat itu mengemuka dari wawancara Suara NTB dengan sejumlah pimpinan partai peraih kursi terbanyak di NTB, Kamis (25/4). Ketua Harian DPD Partai Golkar NTB, Ir. H. Misbach Mulyadi, yang dikonfirmasi Suara NTB, menegaskan pihaknya memang belum mem-
(Suara NTB/ars)
Lidik Kasus KONI Berlanjut PEMILU belum sepenuhnya selesai, namun pihak Polda NTB mulai melanjutkan penyelidikan (lidik) kasus dana cabang olahraga (Cabor) pada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB. Sejumlah saksi diagendakan dipanggil. Sebelumnya Ditreskrimsus Polda NTB mengeluarkan kebijakan penundaan penyelidikan semua kasus korupsi, dengan pertimbangan konsentrasi pengamanan pada Pemilu. Setelah pencoblosan selesai, penyidik membuka kembali penyelidikan. “Kita sedang lanjutkan penyelidikannya sekarang,” kata Kasubdit III Tipikor, AKBP Sarif Hidayat, SH.,SIK kepada Suara NTB, Kamis (25/4). (Suara NTB/dok) Tindaklanjutnya, pemerikSarif Hidayat saan saksi-saksi Cabor yang belum selesai dimintai keterangan sebelumnya. Penyidik masih butuh keterangan saksi untuk melengkapi penyelidikan terkait dugaan masalah pada penggunaan dana Pelatda tahun 2018. Bersambung ke hal 15
peroleh data yang valid mengenai perolehan kursi mereka. Namun, Misbach memperkirakan, sekitar 10 hingga 11 kursi bisa diraih Golkar di Pemilu kali ini. “Lotim tiga kursi hitungannya. Loteng tiga kursi. Kota Mataram satu kursi. Dapil lain masing-masing satu kursi. Jadi perkiraan kami, Golkar antara 11 atau 10 kursi,” sebut Misbach sembari menegaskan pihaknya masih tetap menunggu hasil perhitungan resmi KPU. Misbach menepis kemungkinan partai beringin ini mencatatkan perolehan di bawah 10 kursi. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menelan korban. Data Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, jumlah anak yang meninggal akibat DBD sampai minggu ke tiga April 2019 sebanyak 11 orang. Sedangkan masyarakat yang terjangkit DBD di 10 kabupaten/ kota di NTB sudah mencapai 1.245 orang. Kasus DBD cenderung mengalami peningkatan di Kota Mataram dan Kota Bima. ‘’Minggu kemarin sudah 1.245 kasus DBD. Yang masih naik turun angkanya Kota Mataram dan Kota Bima,’’ kata Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (25/4). Nurhandini mengatakan, puncak DBD terjadi pada Maret lalu. Kasus DBD pada delapan kabu-
paten di NTB sudah cenderung menurun. Sedangkan Kota Mataram dan Kota Bima masih tinggi. Ia merincikan jumlah kasus DBD di setiap kabupaten/kota sampai pekan ketiga April 2019. Kota Mataram 379 kasus, Lombok Barat 134 kasus, Lombok Tengah 104 kasus. Kemudian Lombok Timur 59 kasus, Lombok Utara 126 kasus, Kota Bima 112 kasus, Kabupaten Bima 22 kasus, Dompu 124 kasus, Sumbawa 165 kasus dan Sumbawa Barat 20 kasus. Bersambung ke hal 15 Nurhandini Eka Dewi (Suara NTB/ars)
Kisah TKW NTB Lolos Hukuman Mati
WNI Terancam Dipenjara 10,5 Tahun, Sumartini Hafal 11Hukuman Mati Alquran 18 Juz
(Suara NTB/nas)
Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Sumbawa NTB, Sumartini Binti M. Galisung berhasil dibebaskan dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi. Wanita berumur 44 tahun ini telah dipenjara selama 10 tahun 6 bulan di Arab Saudi.
Sumartini
SUMARTINI divonis hukuman mati oleh pengadilan tingkat pertama di Arab Saudi pada 28 Maret 2010. Atas dakwaan melakukan sihir dan guna-guna terhadap keluarga majikan atas nama Ibtisam yang saat itu berumur 19 tahun. Sumartini yang dikonfirmasi di sela-sela serah terima dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Kamis (25/4) siang mengaku dirinya sudah menjadi TKW ke Arab Saudi sejak 2007. Belum genap dua tahun bekerja, ia dituduh melakukan sihir terhadap saudara perempuan majikannya. Saudara majikannya yang bernama Ibtisam menghilang selama 10 hari. Seminggu setelah Ibtisam kembali, Sumartini mengaku dituduh melakukan sihir terhadap saudara majikannya. Bersambung ke hal 15
SETELAH berhasil membebaskan dua Warga Negara Indonesia (WNI) dari ancaman hukuman mati di Riyadh, Arab Saudi, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI masih punya pekerjaan berat. Masih ada 11 warga Indonesia lainnya yang masih dalam bayang ancaman hukuman mati. Tuduhannya menyebarkan ilmu sihir. Dua WNI yang sebelumnya berhasil dibebaskan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh adalah Sumartini Binti M Galisung, asal Sumbawa dan Warnah Binti Warta Niing, asal Karawang, Bekasi Provinsi Jawa Barat. ‘’Saat ini masih terdapat 11 WNI terancam hukuman mati di Arab Saudi.
Beberapa diantaranya adalah karena dakwaan melakukan sihir,’’ kata Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, Kamis (25/ 4). Dalam catatan yang diterimanya, sejak tahun 2011 terdapat 104 WNI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi, 87 diantaranya berhasil dibebaskan. Termasuk Sumartini dan Warnah. Apakah 11 itu termasuk asal NTB, pihaknya belum mendapat informasi detail. Rincian identitas warga yang sedang menjalani hukuman itu ada di KBRI. Upaya advokasi terus dilakukan pihaknya bekerjasama dengan KBRI setempat. Bersambung ke hal 15