HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 26 FEBRUARI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 288 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
NTB Minta Blokir Dana Dekon dan TP Rp386 Miliar Segera Dibuka (Suara NTB/why)
Rwt dan MH ke Polda NTB, kemarin.
Diduga Telantarkan Anak
Oknum Pejabat Dilaporkan ke Polda NTB Mataram (Suara NTB) Seorang oknum pejabat tinggi di Kabupaten Sumbawa berinisial MHJ, akan dilaporkan ke Polda NTB dengan dugaan kasus penelantaran anak, Selasa (25/2). Pelapornya, oleh seorang perempuan bernama Rwt, ibu dari anak yang diduga ditelantarkan. Melalui kuasa hukumnya Dr. Ainuddin, Rwt menjelaskan kronologis pengaduannya bermula pada saat pelapor mengetahui dirinya tengah hamil dari hasil hubungan asmaranya dengan MHJ sekitar tahun 1989. Pada saat itu juga Rwt kemudian mencari MHJ untuk dimintai pertanggungjawaban. Akan tetapi berbagai upaya yang dilakukan oleh Rwt untuk meminta pertanggungjawaban MHJ tak mendapatkan hasil apapun, karena MHJ selalu menghindar. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB berharap pemblokiran dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan (Dekon dan TP) tahun 2020 sebesar Rp386 miliar lebih segera dibuka. Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si mengatakan, Satuan Kerja (Satker) Pemprov NTB yang memperoleh ana Dekon dan TP sudah diminta aktif berkoordinasi dengan kementerian terkait agar blokir segara dibuka. ‘’Kepala Dinas kami aktif konfirmasi ke pusat begitu ada pemberitaan tentang pemblokiran,’’ kata Gita dikonfirmasi di Mataram, Selasa (25/ 2) kemarin. Menurut Sekda, bukan saja Satker Pemprov NTB dan Pemda kabupaten/kota yang kena pemblokiran anggaran. Tetapi juga Satker instansi vertikal kementerian/lembaga yang ada di NTB juga ada anggarannya
yang diblokir atau dibintangi. ‘’Nanti itu yang akan menjadi bahan koordinasi kita selanjutnya. Untuk meminta pusat itu jangan mencabut bintang (blokir anggaran) di waktu Imsak
(TAPD) NTB ini mengatakan, pembukaan pemblokiran anggaran sedang dalam proses. Adanya dana Dekon dan TP yang diblokir, menurut Gita, karena adanya kebijakan Pemerintah Pusat berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (Monev) ditemukan adanya kelemahan. Pemblokiran anggaran tersebut tujuan n y a agar ke depan s e makin lancar d a n berkualSyarwan dan H. Lalu Gita Ariadi itas.
‘’Dengan adanya hasil Monev, maka untuk tahun berikut dibuat perbaikan-perbaikan. Untuk membuat perbaikan ada pedoman umum. Ini Kepala SKPD kita awal-awal tahun ini, kerjanya banyak konsolidasi ke pusat,’’ kata mantan Kepala DPMPTSP NTB ini. Kepala OPD yang memperoleh dana Dekon dan TP, lanjut Sekda, terus berkoordinasi dengan kementerian terkait menyangkut pemblokiran anggaran tersebut. ‘’Kita terus sinkronisasi, sinergi. Harapannya yang diblokirblokir itu cepat dibuka. Supaya cepat kita eksekusi,’’ tandasnya. Di tempat yang sama, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Syarwan, SE, MM mengatakan, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
Kejar Progres, 202.987 Unit Rumah Baru Lotim Korban Gempa Tuntas dan Lobar Ajukan Pencairan DD DARI delapan kabupaten di NTB, baru dua yang sudah mengajukan permohonan penyaluran atau pencairan dana desa tahap I ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Yakni Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sebanyak 18 desa. Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Syarwan, SE, MM yang dikonfirmasi usai Rakor Percepatan Penyaluran Dana Desa di NTB Tahun 2020, Selasa (25/2) mengatakan, untuk Lotim sudah cair sebanyak 8 desa sebesar
Rp4,3 miliar lebih. Sedangkan untuk 10 desa di Lobar, dana desa tahap I akan cair, 28 Februari 2020. Ia merincikan 8 desa yang sudah memperoleh dana desa tahap I di Lotim berada di Kecamatan Aikmel. Masingmasing Desa Aikmel sebesar Rp636 juta lebih, Desa Lenek Daya Rp730 juta lebih, Desa Aikmel Barat Rp428 juta lebih, Desa Toya Rp787 juta lebih, Desa Kalijaga Tengah Rp400 juta lebih, Desa Bagik Nyaka Santri Rp392 juta lebih, Desa Aikmel Timur Rp516 juta lebih dan Desa Keroya Rp425 juta lebih. Bersambung ke hal 15
TO K O H
Mataram (Suara NTB) Pasukan Zeni TNI yang membantu penanganan rehab rekon pasca gempa di NTB ditarik, penanganan kini terpusat di pemerintah daerah melalui BPBD Kabupaten dan Kota serta BPBD Provinsi NTB. Upaya percepatan terus menerus dilakukan untuk mengejar penanganan sebanyak 202.987 unit yang ditetapkan melalui reviu Inspektorat Utama (Irtama) BNPB. Catatan BPBD NTB, total capaian progres rumah tertangani dari tanggal 31 Desember 2019 sampai dengan tanggal 24 Februari 2020, mencapai 14.114 KK. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
RTG jenis Rika di Lombok Utara yang sedang dalam proses penyelesaian.
Jalin Kerjasama dengan Denmark
Tingkatkan Kinerja Birokrasi GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) yang dihadiri para asisten, kepala biro dan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (25/2). Dalam rapat tersebut, gubernur yang didampingi Sekda NTB, Drs. H.Lalu Gita Ariadi,M.Si menyampaikan bahwa rapat ini diselenggarakan untuk mematangkan serta menyamakan persepsi kerangka acuan draft A3 Balanced Scorecard (BSC) dalam impelementasinya pada aplikasi eKinerja Pemprov NTB. E-Kinerja berbasis BSC, direncanakan sebagai instrumen, alat ukur serta metode untuk mengukur perencanaan, Bersambung H. Zulkieflimansyah ke hal 15
KO M E N TTAA R
telah tiba. Akhirnya lari pontang panting, kita takut juga atas kualitas (pekerjaan). Itu selalu kita suarakan ke pusat,’’ kata Gita. Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daera h
NTB Kembangkan Pariwisata Ramah Lingkungan Mataram (Suara NTB) Pemerintah Denmark menjalin kerjasama dengan Pemprov NTB dalam bidang lingkungan hidup berkelanjutan. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah,
SE, M.Sc menyatakan pariwisata yang dikembangkan NTB ke depan adalah pariwisata ramah lingkungan. Gubernur mengatakan, pariwisata yang akan dikembangkan ke depan
adalah pariwisata ramah lingkungan. Kerjasama NTB dan Denmark ini diharapkan dapat mendorong kerjasama lain di berbagai bidang atau program yang dikembangkan oleh
NTB dan Denmark. ‘’Kami tidak punya pilihan, program prioritas yang sedang kami kembangkan adalah pariwisata,’’ ujar gubernur. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
Kejaksaan Pasang Badan KEJAKSAAN Tinggi NTB menyiapkan pembelaan jika PT. Gili Trawangan Indah (GTI) mengajukan gugatan perdata kepada Pemprov NTB setelah Hak Guna Usaha (HGU) dicabut. Sebagai Jaksa Pengacara Negara (JPN), Kejaksaan siap pasang badan untuk mengamankan aset seluas 65 Hektar di Gili Trawangan yang dinilai sudah wanprestasi. Menurut Juru Bicara Kejati NTB, Dedi Irawan, SH.,MH, sejak awal pihaknya sudah mem-back up penuh Pemprov NTB dalam upaya penyelamaDedi Irawan tan aset daerah di Gili Trawangan. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)
(Suara NTB/humasntb)
LAUNCHING - Menteri Lingkungan Hidup Denmark, Lea Wermelin bersama Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat launching kerjasama bidang lingkungan hidup berkelanjutan di Pendopo Gubernur, Selasa (25/2) sore kemarin.
Mendesak Dituntaskan
Pembebasan Lahan Lokasi Pembangunan Industri Smelter Mataram (Suara NTB) Pascaditetapkan menjadi kawasan industri melalui Perpres No. 18 Tahun 2020, pembebasan lahan yang menjadi lokasi pembangunan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendesak dituntaskan. Pasalnya, masih ada lahan masyarakat seluas 8 hektare milik 5 orang warga di lokasi pembangunan smelter hingga saat ini belum selesai dibebaskan. Pemda KSB meminta bantuan Pemprov NTB agar pembebasan lahan lokasi pembangunan smelter segera tuntas. ‘’Yang mendesak itu percepatan pembebasan lahan. Itu yang
mendesak. Supaya ini bisa cepat, segera selesai masalah lahannya ini,’’ kata Sekda KSB, Abdul Azis, SH, MH dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Selasa (25/2) kemarin. Ia mengatakan, pembebasan lahan lokasi pembangunan industri smelter tahap I seluas 154 hektare. Lahan yang belum tuntas dibebaskan tinggal sedikit, yakni seluas 8 hektare. Lahan seluas 8 hektare tersebut milik 5 warga yang belum mau melepaskan lahannya sebagai lokasi pembangunan industri smelter. Untuk mempercepat pembebasan lahan lokasi pembangunan industri smelter ini,
kata Azis, seharusnya bisa dilakukan mengacu UU No. 2 Tahun 2012, yakni pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Karena menurutnya, pembebasan lahan untuk pembangunan industri smelter juga untuk kepentingan ekonomi yang sangat luas bagi bangsa dan negara. ‘’Di situlah kesulitannya. Ini lagi didiskusikan. Bisa ndak dimaknai untuk kepentingan umum. Sudah dilakukan upaya persuasif, pendekatan sosial kemasyarakatan. Tapi itulah kendalanya, warga masih belum mau melepas lahannya,’’ kata Azis. Bukan hanya lahan
masyarakat yang terkena dampak pembangunan smelter. Tetapi, kata Aziz, aset daerah juga ada yang terkena dampak. Namun, untuk lahan milik Pemda ini sedang dilakukan proses pelepasan sesuai prosedur yang ada. ‘’Tinggal 5 orang saja pemilik lahan sekitar 8 hektare belum. Bukan tak sesuai harga. Kita sedang negosiasi, membantu perusahaan. Apalagi ini objek vital nasional. Tentu, harapan kita dengan menjadi kawasan industri, itu akan membawa dampak ekonomi yang cukup besar bagi KSB dan NTB,’’ tandasnya. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
Abdul Azis