HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
RABU, 25 OKTOBER 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 188 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
BPK Temukan Kekurangan Volume Pekerjaan Sembilan Proyek Penataan Destinasi Ibnu Salim
Sembilan proyek penataan destinas wisata tersebut yakni penataan Gili Air (shelter dermaga) dikerjakan CV TU dengan nilai kontrak Rp 477.4-
TO K O H SDM Berkarakter Baik SUATU negara akan mampu membangun ekonomi yang kuat, bertahan di tengah berbagai tantangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila memiliki populasi yang cukup. Populasi yang dimaksud adalah manusiamanusia yang memiliki karakter yang baik. Ada tiga tahapan yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi manusia berkarakter baik, pertama moral knowing adalah kemampuan membedakan mana yang baik dan buruk untuk diterapkan dalam seluruh konsep kehidupan. Kedua, moral feeling adalah seseorang yang dalam kesehariannya mampu mencintai kebaikan, berbuat baik dan bersahabat dengan orang orang baik. Ketiga adalah moral behavior, yaitu seluruh kebaikan yang ada dalam pikiran dan pemahaman seseorang, Bersambung ke hal 15
TGH. M. Zainul Majdi (Suara NTB/ist)
KO M E N TTAA R 40 Kepsek Diganti
KEPALA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Drs. H. Muh. Suruji memastikan 40 Kepala SMA/SMK akan segera diganti. Pasalnya, masa jabatan kepala sekolah (Kepsek) itu, sudah lebih dari delapan tahun. Mutasi Kepala SMA/ SMK direncanakan dalam waktu dekat ini. ‘’Mutasi kepala sekolah boleh jadi minggu depan, boleh jadi bulan depan. Kepala (Suara NTB/nas) Sekolah yang sudah delapan H. Muh. Suruji tahun lebih, semuanya diganti,’’ kata Suruji ketika dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa (24/10) siang kemarin. Ia menyatakan, jumlah Kepala SMA/SMK Negeri yang masa jabatannya sudah lebih dari delapan tahun antara 30-40 sekolah. Semua kepala sekolahnya dipastikan diganti dalam waktu dekat ini. Selain itu, sebanyak 24 SMA/ SMK yang kepala sekolahnya selama ini diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) dipastikan akan diisi. Bersambung ke hal 15
43.000. Penataan Jalan Lingkungan Desa Adat Senaru dikerjakan CV Nor dengan nilai kontrak Rp 174.270.000. Pembangunan Mussola Aik Nyet dikerjakan CV SM dengan nilai kontrak Rp 199.650.000. Selanjutnya Penataan Gili Trawangan dikerjakan CV PK dengan nilai kontrak Rp 170.450.000. Pembangunan Taman Wisata Air Terjun Sendang Gile dikerjakan CV Mrg dengan nilai kontrak Rp
331.817.000. Penataan Taman Suranadi dikerjakan CV AM dengan nilai kontrak Rp 199.700.000. Kemudian Penataan Fasilitas Teluk Nare dikerjakan CV PA dengan nilai kontrak Rp 199.490.000. Pembagunan Toilet Pasar Seni Senggigi dan Pembangunan Fasilitas Pariwisata Sembalun masing-masing dikerjakan CV Mdk dengan nilai kontrak Rp 199.540.000 dan CV Yul dengan nilai kontrak Rp 199.500.000. Bersambung ke hal 15
Dispar Sudah Hubungi Rekanan DINAS Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB, telah memberikan sejumlah hibah dalam penataan destinasi wisata. Namun menjadi temuan BPK bahwa sebanyak sembilan paket pengerjaan proyek penataan destinasi dinyatakan kekurangan volume pengerjaan senilai Rp 395.965.072. Kepala Dispar NTB, H.L.Moh.Faozal,S.Sos.,M.Si mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemanggilan kepada para rekanan. Selain itu pihaknya juga menginstruksikan agar melakukan pengembalian dalam tempo yang sudah ditentukan. ‘’Ada persepsi yang berbeda antara rekanan dengan BPK. Namun semuanya sudah clear sesuai dengan nilai yang menjadi temuan BPK,’’ ujarnya kepada Suara NTB, di Mataram, Selasa (24/10). Ia mengatakan bahwa rekanan sudah melakukan pengembalian lebih dari Rp 300 juta. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kekurangan volume pekerjaan sembilan proyek penataan destinasi wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB tahun anggaran 2016. Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPD Pemprov NTB 2016 yang diperoleh Suara NTB, kekurangan volume pekerjaan sembilan proyek tersebut senilai Rp 395.965.027,58.
H.L.Moh.Faozal
(Suara NTB/kir)
TANDUS - Kondisi salah satu perbukitan di sekitar KEK Mandalika, terlihat tandus dan gersang. Pembangunan di luar KEK Mandalika saat ini marak dan tak terkendali. Banyak bukit-bukit di sekitar KEK Mandalika yang dikeruk untuk pembangunan sarana prasana pariwisata.
Hentikan, Pembangunan di Luar KEK Mandalika Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB meminta Pemda Lombok Tengah (Loteng) menghentikan pembangunan di luar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang tak terkendali. Pembangunan di luar KEK Mandalika saat ini marak dan tak terkendali. Banyak bukit-
bukit di sekitar KEK Mandalika yang dikeruk untuk pembangunan sarana prasana pariwisata. ‘’Pembangunan di luar kawasan perlu diatur supaya tidak kontraproduktif. Itu bagiannya (kewenangan) Pemda. Jangan sampai nanti itu ada investor yang mem-
bangun di luar kawasan,’’ kata Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa (24/10) siang kemarin. Menurutnya, sudah ada komitmen dari Bupati Loteng untuk mengendalikan bahkan melarang pembangunan di luar KEK Mandalika. Artinya,
pembangunan di dalam KEK Mandalika harus terbangun dulu baru kemudian daerah penyangganya.‘’Jangan penyangganya dulu. Pemda Lombok Tengah harus selektif memberikan perizinan. Dan itu harus masuk dalam RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Lombok Tengah. Yang punya kewenangan kabupaten. Itulah yang kita minta RDTRnya,’’ kata Rosiady. Pemda diharapkan mendukung Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola kawasan untuk mencegah investor
membangun di luar KEK Mandalika. Untuk itu, dalam Perda RDTR harus jelas pengaturan pemanfaatan ruang di luar KEK Mandalika. Terkait dengan pembangunan sejumlah fasilitas pariwisata di dalam KEK Mandalika, Sekda meminta ITDC untuk mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja dan bahan lokal. Kebijakan saat membangun kawasan Nusa Dua Bali perlu ditiru. Di mana pada waktu itu, semua pembangunan hotel harus memanfaatkan genteng produksi lokal setempat. Bersambung ke hal 15
Rekrutmen November, Gaji Guru Honorer SMA/SMK Dialokasikan Rp 60 Miliar Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB memastikan rekrutmen guru honorer jenjang pendidikan SMA/SMK/ SLB akan dilakukan November 2017 mendatang. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah menyetujui pengalokasian anggaran untuk gaji ribuan guru honorer tersebut. Hal tersebut diungkapkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Drs. H. Muh. Suruji dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa (24/10). Ia menjelaskan, kepastian rekrutmen tersebut setelah adanya persetujuan alokasi anggaran untuk gaji guru honorer dari TAPD pada tahun 2018 mendatang. “Sekarang sudah jelas. Di
TAPD sudah dianggarkan dari usulan kita Rp 125 miliar dianggarkan Rp 60 miliar pada 2018. Artinya, tahun ini jadi kita melakukan rekrutmen. Karena anggaran sudah ada,” kata Suruji. Suruji menyebutkan, akan dilakukan rekrutmen 5.200 guru honorer SMA/SMK termasuk pegawai tata usaha.
Untuk kebutuhan gaji 5.200 guru honorer ini pihaknya sebenarnya mengajukan anggaran sebesar Rp 125 miliar. Namun, anggaran yang disetujui TAPD dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2018 baru sebesar Rp 60 miliar. Ia menyatakan jika masih kurang
maka akan ditambah pada anggaran perubahan. Mantan Kepala BKD dan Diklat NTB ini menjelaskan, sebanyak 5.200 guru honorer yang akan direkrut tersebut juga akan disebar di SMA/ SMK swasta terutama di Pondok Pesantren (Ponpes). Sehingga, Bersambung ke hal 15
Kepala BKD Kota Mataram Diperiksa Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Sejumlah kepala dinas di Kota Mataram dalam dua pekan terakhir diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi NTB. Selasa (24/10) kemarin, giliran Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, Drs. H.M. Syakirin Hukmi dimintai keterangan. Syakirin datang sekitar pukul 15.30 Wita. Sebelum masuk ke ruang pemeriksaan, ia sempat ke mushala untuk Salat Ashar. Usia salat, saat ditanya, Syakirin memilih diam. Dipancing dengan pertanyaan seputar pemeriksaa atas dua kasus retribusi yang diusut Kejati NTB, ia mengaku belum bisa berkomentar banyak. ‘’Saya baru saja tiba. Kan ndak tahu apa yang mau diperiksa,”kelitnya. Ditanya
(Suara NTB/ars)
soal retribusi parkir, beberapa kali dijawabnya singkat dengan kalimat ‘’tidak’’. Sementara di tangannya, mengapit map berisi dokumen. Saat ditanya perihal dokumen itu, dia tak menampik, akan diserahkan ke Kejaksaan. “Ini mau nyerahkan dokumen saja,” ujarnya sambil berlalu. Saat itu juga Syakirin masuk ke ruang pemeriksaan Pidsus lantai II. Yang bersangkutan menjalani pemeriksaan di ruang Kasi Penyidikan Pidsus Kejati NTB, Zulkifli Hadi, SH.,MH. Sebagai gambaran, saat ini di Pidsus Kejati NTB sedang mengusut dugaan bocornya retribusi parkir yang mencapai miliaran rupiah. Kepala Dinas Perhubun-
DIPERIKSA - Kepala BKD Kota Mataram H.M. Syakirin Hukmi saat akan masuk ke ruang pemeriksaan di Pidsus Kejati NTB.
gan Kota Mataram H. Khalid juga pernah dipanggil dan dimintai keterangan sebelumnya. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran dan mantan Kepala UPTD juga sudah diklarifikasi, terkait aliran penarikan retribusi sampai dengan masuknya ke bendahara. Informasinya, Jaksa menelisik jumlah penarikan, dicocokkan dengan potensi, dibandingkan dengan penerimaan, guna mengetahui angka indikasi kebocoran. Diperiksanya Syakirin menambah daftar kepala dinas yang diklarifkasi Kejaksaan. Sebelumnya Kadis PU Mahmudin Tura diperiksa terkait mangkraknya proyek Mataram Water Park, Kepala Dinas Perdagangan Lalu Alwan Basri diperiksa terkait dugaan bocornya retribusi pasar dan H. Khalid terkait dugaan bocornya retribusi parkir. (ars)