HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SELASA, 25 SEPTEMBER 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 164 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Gubernur Pertanyakan Kejelasan Dana Bantuan Bencana ke BNPB ’’
‘’Kami besok (hari ini, red), rencana ketemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk memastikan mudah-mudahan
proses dananya ada, mencukupi,’’ kata Dr. Zul dikonfirmasi usai sidang paripurna istimewa di Kantor DPRD NTB, Senin (24/9) siang.
Diketahui, untuk masyarakat yang rumahnya rusak berat akan mendapatkan bantuan perbaikan rumah Rp50 juta. Rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta. Awal September lalu, Presiden Jokowi telah memberikan buku tabungan kepada 5.293
warga yang rumahnya rusak akibat gempa. Dengan rincian Lombok Timur 2.782 orang, Lombok Utara 1.353 orang, Lombok Barat 359 orang, Lombok Tengah 779 orang, Kota Mataram 20 orang. Sedangkan untuk Sumbawa dan Sumbawa Barat masih dalam finalisasi untuk verifikasi. Rumah warga yang rusak akibat gempa mencapai 149.715 unit yang tersebar di tujuh kabupaten/kota. Dari jumlah itu diperkirakan rumah yang
rusak berat sekitar 70 ribu unit. Jika dana tersebut tidak ada, ia akan meminta kejelasannya. Sehingga apa yang akan dilakukan lebih teliti ke depan. Di sisi yang lain, ia juga berharap kepada Pemda kabupaten/kota terdampak gempa agar jangan terlampau menunggu dana dari pusat baru melakukan sesuatu. Ia mengajak Pemda dan masyarakat bergotong royong melakukan apa yang bisa dilakukan. Bersambung ke hal 15
Kami besok (hari ini, red), rencana ketemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk memastikan mudah-mudahan proses dananya ada, mencukupi.
(Suara NTB/ist)
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah berencana akan menemui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Gubernur akan menanyakan kejelasan dana bantuan perbaikan rumah bagi korban gempa.
H. Zulkieflimansyah
(Suara NTB/rus)
BELUM DIPERBAIKI - Kondisi rumah korban gempa yang masih belum diperbaiki. Mereka mengeluhkan panjangnya birokrasi dan banyaknya persyaratan pencairan dana korban gempa. Korban gempa juga mengharapkan pemerintah segera membangun hunian sementara, karena sebentar lagi masuk musim hujan.
TO K O H
184 Warga Terserang Jaksa Diminta Proaktif Kejar Wabah Malaria Aliran Dana BPR
Hadapi Praperadilan KAJARI Mataram, Dr. Ketut Sumedana, SH,MH mengaku tidak gentar terhadap upaya tersangka HM yang mengajukan praperadilan. Tersangka dugaan pemerasan terkait dana bencana yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) ini tetap akan melanjutkan penyidikan kasus hingga pemberkasan. Baginya, proses penangkapan HM sudah melalui prosedur yang diatur dalam KUHAP. Tidak ada proses kondisional atau upaya membuat perangkap terhadap tersangka sebelum OTT. Bersambung ke hal 15
I Ketut Sumedana (Suara NTB/ars)
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Pelaku UMKM Menganggur
H. Lalu Saswadi
12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 tindak pidana,” kata pemerhati Mataram (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123456789012345678 masalah hukum tindak pidana korupsi Selain peran hakim, jaksa juga dimin12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 Dr. Risnain, SH., MH Minggu (23/9). ta proaktif mengejar aliran dana PT. Bank 12345678901234567890123456789012123456789012345678 Metode ini memang menurutnya tidak BPR yang diduga mengalir ke sejumlah 12345678901234567890123456789012123456789012345678 diatur dalam KUHAP, tetapi bisa jadi oknum pejabat. Agar tidak menjadi fitnah, 12345678901234567890123456789012123456789012345678 teknik penyelidikan yang digunakan APH maka jaksa didorong mengusut kasus 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 sebagai petunjuk awal untuk menemukan tersebut hingga tuntas. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 adanya tindak pidana. Ada beberapa tokoh penting Pemprov 12345678901234567890123456789012123456789012345678 ‘’Metode ini sering digunakan KPK NTB itu disebut secara terbuka di persida12345678901234567890123456789012123456789012345678 untuk menemukan tindak pidana baru ngan oleh terdakwa Mutawalli dan M. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 dalam sebuah kasus yang sedang diseliIhwan. Maka sudah menjadi tanggung 12345678901234567890123456789012123456789012345678 diki,’’ ujar Risnain memberi gambaran. jawab Kejati NTB untuk menindaklanjuti 12345678901234567890123456789012123456789012345678 Menurut Risnain, pada konteks ini keterangan dimaksud. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 masih berkutat pada peran jaksa. Bagi‘’Untuk melakukan penyelidikan guna 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 nya, jaksa yang harus lebih aktif untuk menemukan adanya tindak pidana 12345678901234567890123456789012123456789012345678 menggali untuk melakukan penyelidimaka penegak hukum dapat meng12345678901234567890123456789012123456789012345678 kan lebih mendalam, untuk tujuan gunakan berbagai sumber yang legal 12345678901234567890123456789012123456789012345678 memperjelas kasus dugaan bagi bagi dan legitimate, salah satunya adalah 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 uang panas tersebut. pengembangan fakta persidangan se12345678901234567890123456789012123456789012345678 Bersambung ke hal 15 bagai petunjuk awal untuk menemukan 12345678901234567890123456789012123456789012345678
DAMPAK gempa beruntun yang menggunang NTB sejak akhir Juli lalu berdampak terhadap sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dinas Koperasi dan UMKM NTB menyebutkan sebanyak 33 ribu UMKM terkena dampak pada tujuh kabupaten/kota yang diguncang gempa bumi. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, H. Lalu Saswadi mengatakan Bersambung ke hal 15
Besok, Gubernur Lantik Bupati Lotim dan Walikota Bima Terpilih Mataram (Suara NTB) Pelantikan Bupati/Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim) dan Walikota/Wakil Walikota Bima terpilih dijadwalkan Rabu (26/9), besok. Ke dua kepala daerah terpilih hasil Pilkada serentak 2018 itu rencananya akan dilantik Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. ‘’Rencana pelantikan Bupati Lombok Timur dan Walikota Bima itu hari Rabu, tanggal 26 September. Pelantikan dilakukan serentak sesuai amanat Perpres No. 19 tahun 2016,’’ kata Juru Bicara Pemprov
NTB, H. Irnadi Kusuma, S. STP, ME dikonfirmasi Suara NTB, Senin (24/9) sore. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB ini menjelaskan, berdasarkan pasal 6 Perpres No. 19 Tahun 2016, pelantikan bupati/walikota dilakukan di tingkat provinsi oleh gubernur. Ia memastikan SK pelantikan ke dua kepala daerah tersebut sudah turun dari pusat. ‘’Besok (hari ini) kami rapat dengan Sekda kabupaten/kota yang kepala daerahnya akan dilantik,’’ katanya. Bersambung ke hal 15
H. Irnadi Kusuma
Marjito Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) NTB mencatat jumlah warga di Kecamatan Gunungsari Lombok Barat yang terserang penyakit malaria sudah mencapai 184 orang. Selain malaria, sebanyak tujuh warga di Kecamatan Alas Sumbawa Barat terkena demam berdarah dengue (DBD). Pelaksana Tugas Kepala Dikes NTB, Marjito, S.Si, SKM, M. Kes menyatakan Pemprov sudah menginstruksikan 10 Pemda kabupaten/kota untuk melakukan fogging atau pengasapan memberantas jentik-jentik nyamuk pembawa penyakit malaria dan DBD. ‘’Untuk DBD atau penyakit lain, kita Dikes NTB sudah mengeluarkan surat edaran ke semua kabupaten/kota untuk melakukan fogging. Itulah instruksi dari kita,’’ ujar Marjito dikonfirmasi usai menghadiri sidang paripurna di Kantor DPRD NTB, Senin (24/9) siang.
Ia menyebutkan sebanyak 184 kasus malaria yang ditemukan di Lobar merupakan data kumulatif. Kasus malaria paling banyak ditemukan di Puskesmas Penimbung. Namun, Marjito tak menyebutkan angka pastinya. Saat ini, katanya, sedang dilakukan pemeriksaan secara massal kepada masyarakat. Karena alat untuk deteksi cepat penyakit malaria sudah habis stoknya, maka pemeriksaan dilakukan menggunakan mikroskop. Ia menyebutkan jumlah warga yang telah diperiksa sampel darahnya di Kecamatan Gunungsari sebanyak 8.219 orang. Dari jumlah itu sebanyak 184 orang yang dinyatakan positif kena malaria. ‘’Kemungkinan bertambah tapi trennya menurun. Jumat kemarin 200 sampel darah diperiksa, hanya dua yang positif malaria,’’ ungkapnya. Selain malaria, pihaknya juga mendapatkan laporan sebanyak tujuh orang warga di Sumbawa Barat kena DBD. Kasus DBD, kata Marjito baru ditemukan di Sumbawa Barat. Sementara di Pulau Lombok belum ada yang ditemukan. Untuk penanganan wabah malaria, Marjito mengatakan Kementerian Kesehatan sudah mengirim kelambu sebanyak 2.000 buah. Angka ini masih di bawah permintaan Pemprov yang mencapai 5.000 buah. ‘’Sudah kita distribusikan ke Lombok Barat 1.500 kelambu. Kemudian obat-obatan juga sudah didistribusikan. Setiap yang positif diobati,’’ tandasnya. (nas)
Diperiksa Empat Jam
Ketua DPRD Kota Mataram Ditanya Peran HM Mataram (Suara NTB) Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi diperiksa empat jam oleh penyidik Kejari Mataram, Senin (24/9). Ia dimintai keterangan dalam kapasitasnya sebagai pimpinan dewan pada proses pembahasan dana bencana yang terkait dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Ketua Komisi IV, HM. Didi Sumardi datang ditemani ajudannya sekitar pukul
09.00 Wita, masuk ke ruang pemeriksaan Pidsus. Pukul 12.00 Wita, politisi Golkar ini keluar ruang pemeriksaan untuk istirahat setelah sempat membaca semua Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sesuai keterangannya di depan penyidik. Didi dalam keterangan persnya mengatakan, ia ditanya seputar tupoksinya sebagai Ketua DPRD Kota Mataram dalam proses pembahasan
anggaran. Ia juga ditanya seputar peran tersangka HM sejak di Badan Anggaran sampai dana bencana yang jadi objek OTT itu masuk dalam KUAPPAS Perubahan. ‘’Peran HM memang sebagai anggota Banggar. Kalau rapat ya dia hadir rapat. Normal saja kok perannya,’’ kata Didi Sumardi mengutip penjelasannya kepada penyidik. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
DIPERIKSA - Ketua DPRD Kota Mataram Didi Sumardi usai diperiksa sebagai saksi di Pidsus Kejati NTB.