HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 25 APRIL 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 44 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pasien Positif Corona Melonjak Anggaran JPS Gemilang Bertambah Jadi Rp300 Miliar Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menyiapkan anggaran untuk program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang sebesar Rp300 miliar. Anggaran ini meningkat tajam, setelah sebelumnya, Pemprov menganggarkan JPS Gemilang sebesar Rp80 miliar untuk 105.000 KK penerima bantuan sembako senilai Rp250 ribu per bulan selama tiga bulan tersebut. Koordinator Bidang Pemulihan Sosial dan Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP mengatakan, anggaran sebesar itu merupakan cadangan yang disiapkan Pemprov NTB untuk program JPS Gemilang, termasuk di dalamnya anggaran yang disiapkan sebelumnya sebesar Rp80 miliar. ‘’Asumsinya Rp300 miliar itu total anggaran untuk JPS Gemilang, termasuk yang Rp80 miliar kemarin. Kan kita mengantisipasi seandainya wabah Corona ini berlangsung panjang,’’ kata Ridwan dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (24/4) kemarin. Ia mengatakan, wabah Corona yang melanda ratusan negara di dunia termasuk Indonesia dan NTB, belum diketahui kapan akan berakhir. Pemprov NTB melakukan rasionalisasi dan realokasi anggaran untuk penanganan Corona sebesar Rp926 miliar lebih. Anggaran sebesar itu akan diarahkan untuk penangan tiga sektor. Yakni, penanganan sektor kesehatan sebesar Rp326 miliar, stimulus ekonomi Rp300 miliar dan JPS Gemilang sebesar Rp300 miliar. Dengan asumsi, wabah Corona ini akan berlangsung sampai Desember mendatang. Ridwan memperkirakan, JPS Gemilang diperlukan sampai Agustus mendatang atau selama lima bulan. Dengan adanya penambahan anggaran JPS Gemilang, sasaran penerima bantuan kemungkinan akan bertambah. ‘’Kalau kemarin 105.000 KK, bisa jadi bertambah. Kita lihat perkembangan. Bisa bertambah penerima tergantung nanti kebutuhan masyarakat,’’ katanya. Ia menjelaskan, sasaran JPS Gemilang kemungkinan akan diperluas segmen masyarakat yang akan menerima bantuan tersebut. Seperti nelayan, petani, dan tenaga kerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). ‘’Jadi segmen penerima bantuan mungkin akan bertambah. Tapi itu uang (Rp300 miliar) tak mesti dipakai semua. Kita cadangkan dulu. Bersambung ke hal 11
NTB Tambah Kapasitas Ruang Isolasi Jadi 319 Tempat Tidur
Mataram (Suara NTB) Jumlah kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di NTB terus melonjak. Pemprov NTB mencatat jumlah pasien positif pada Jumat (24/4) kembali bertambah 12 orang. Sehingga total pasien positif Covid-19 di NTB menjadi 165 orang. Selain itu, ada tambahan pasien terjangkit Covid-19 yang dinyatakan sembuh 5 orang. Sehingga total pasien yang dinyatakan sembuh dari penyakit mematikan tersebut menjadi 20 orang. Dengan melonjaknya penambahan jumlah pasien positif Covid-19 beberapa minggu terakhir, NTB menambah kapasitas ruang isolasi menjadi 319 tempat tidur. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH menyebutkan, kapasitas ruang iso-
lasi untuk pasien Corona pada 18 rumah sakit rujukan di NTB saat ini sebanyak 235 tempat tidur. Kemudian akan ditambah sebanyak 84 tempat tidur di tiga rumah sakit rujukan Corona. Dengan penambahan kapasitas ruang isolasi sebanyak 84 tempat tidur, maka dalam beberapa ming-
gu ke depan, jumlahnya sudah mencapai 319 tempat tidur. ‘’Minggu ini ditambah 84 tempat tidur. Sedang dalam proses menambah. Tambahannya di RS Manambai, RSUD NTB dan RSUD Praya,’’ kata Eka dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (24/4) kemarin. Sebanyak 18 rumah sakit
rujukan Corona yang tersebar di 10 kabupaten/kota dengan kapasitas ruang isolasi 235 tempat tidur. Antara lain, RSUD NTB, RSUD dr. R. Soedjono Selong, RS H. L. Manambai Abdulkadir, RSUD Kota Bima, RSUD Kota Mataram. Kemudian RSAD Korem Wirabhakti Mataram, RS Unram, RS. Harapan Keluarga, RS Siloam Mataram, RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat, RSUD Praya, RSUD Lombok Utara, RSUD Asy Syifa Sumbawa Barat dan RSUD Dompu, RS Bhayangkara, RSI Siti Hajar, RSUD Sumbawa
dan RS Awet Muda Narmada. Penambahan kapasitas ruang isolasi tersebut dengan melihat potensi penambahan kasus Covid-19 di NTB. Data Dinas Kesehatan, sampai 23 April 2020, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 358 orang. Dengan rincian 222 orang atau 62 persen PDP masih dalam pengawasan dan 136 orang atau 38 persen PDP selesai pengawasan/sembuh. Hingga saat ini tercatat 15 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.639 orang. Bersambung ke hal 11
Bandara Hanya Layani Penerbangan Khusus TO K O H Hal yang Tidak Mudah GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengumumkan, penutupan bandara di seluruh NTB berlaku mulai Jumat (24/4) pukul 00.00 Wita. Penutupan bandara dikhususkan untuk penerbangan penumpang. ‘’Bagi yang punya keluarga atau kerabat yang masih ingin kembali ke NTB atau keluar dari NTB, perlu disampaikan bahwa mulai malam ini jam 00.00. Tidak ada lagi penerbangan penumpang masuk dan keluar NTB,’’ kata gubernur, Kamis (23/4) malam. Gubernur menjelaskan, penutupan bandara merupakan sesuatu yang tidak mudah. Karena banyak sekali faktor yang dipertimbangkan. Bersambung ke hal 11 H. Zulkieflimansyah
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Dijadwalkan Tuntas 30 April
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H/2020 M 04:51
05:01
12:17
15:37
18:12
19:22
ngan untuk pengiriman logistik, kargo dan penerbangan untuk kepentingan sosial serta kebencanaan tetap bisa dilayani. ‘’Hanya penerbangan penumpang komersil yang dihentikan. Kalau untuk kargo, pengiriman logistik atau yang bersifat darurat, tetap bisa dilayani,’’ jelasnya. Ia mencontohkan, PT. AP I LIA sendiri sudah mendapat satu request (permintaan) untuk melayani penerbangan pengiriman Alat Pelindung Diri (APD) bagi penanganan Covid-19 di NTB. Dan, tidak menutup kemungkinan ada permintaan lainnya. Penghentian penerbangan penumpang komersial tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya yang dilakukan pemerintah pusat, dalam pencegahan penyebaran Covid-19. “Kami dalam hal ini mendukung penuh kebijakan pemerintah pusat ini. Bersambung ke hal 11
Mereka Siasati Hidup Melawan Dampak Wabah DI tengah wabah virus Corona, banyak perusahaan yang terpaksa berhenti beroperasi. Pengusaha dan karyawan samasama dalam kondisi pelik kehilangan lahan pekerjaan. Mereka berupaya mencari cara untuk tetap mendapatkan penghasilan. Agar asap dapur mereka tetap mengepul. ‘’Rambutan turun harga Rp9 ribu per kilogram,’’ tulis seorang pengusaha toko oleholeh, Akhbar Habibie di salah satu grup pesan instan pada pekan lalu. Ia mengunggah foto ratusan buah rambutan yang ada di atas mobil bak terbuka. Pesan itu seketika disambut oleh anggota grup yang ingin memesan rambutan. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/dok)
SEMINGGU sejak diluncurkan, paket sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang baru disalurkan kepada 14.412 penerima di Kota Mataram, Lombok Utara dan Lombok Barat. Pemprov NTB menargetkan pendistribusian paket sembako senilai Rp250 ribu per KK untuk 105.000 KK penerima akan tuntas disalurkan ke seluruh kabupaten/kota pada 30 April mendatang. Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si menyebutkan, jumlah penerima JPS Gemilang di tiga daerah tersebut. Di Kota Mataram sebanyak 2.685 KK, Bersambung H. Lalu Gita Ariadi ke hal 11
(Suara NTB/kir)
LENGANG - Suasana lengang di Bandara International Zainuddin Abdul Madjid, Jumat (24/4) kemarin, menyusul penutupan penerbangan komersil.
Praya (Suara NTB) Menindaklanjuti keputusan Menteri Perhubungan, PT. Angkasa Pura (AP) I LIA telah menghentikan seluruh aktivitas penerbangan komersial terhitung sejak Jumat (24/4) kemarin hingga tanggal 1 Juni mendatang. Namun bukan berarti Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) ditutup total. BIZAM tetap melayani penerbangan, tetapi yang bersifat khusus. Seperti pelayanan kargo serta penerbangan khusus dengan tujuan tertentu, seperti untuk penanganan Covid-19. General Manager PT. AP I LIA, Nugroho jati melalui Communication Legal Section Head PT. AP I LIA, Arif Hariyanto, Jumat pagi kemarin mengatakan, aktivitas penerbangan di LIA tidak ditutup seluruhnya. Hanya yang penerbangan dengan penumpang dan bersipat komersil saja yang dihentikan. Kalau penerba-
(Suara NTB/ist)
Pemilik Bale Sayur, Junan Helmi saat melayani pembeli beberapa waktu lalu. Selain lapak di pasar, Bale Sayur memanfaatkan media sosial untuk berjualan secara daring. Di saat wabah virus corona ini, penjualan daring meningkat pesat.
(Suara NTB/ist)
Akhbar Habibie sedang mengangkat rambutan ke atas mobil bak terbuka. Rambutan itu akan dijual secara daring untuk menambah pemasukan.
Waspadai ’’Ledakan’’ Pengangguran Dampak Covid-19 Angka pengangguran di NTB diperkirakan akan mengalami ‘’ledakan’’ sebagai dampak wabah Covid-19. Ada tiga sumber yang berkontribusi, pekerja formal, sektor informal, eksodus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) termasuk narapidana yang dikeluarkan. DATA yang sudah tercatat di Disnakertrans NTB sampai tanggal 14 April lalu, sebanyak 11.000 pekerja di NTB telah kehilangan pekerjaannya. Jumlah pekerja yang dirumahkan itu diperoleh berdasarkan laporan yang diteri-
ma Disnakertrans dari 180 perusahaan yang ada di daerah ini. Sebagian besarnya adalah pekerja sektor formal, seperti industri perhotelan, restoran dan travel agent Tolok ukur jumlah pengangguran itu berdasarkan data
29.641 orang yang terdaftar sebagai peserta program pra kerja. Dimana para peserta merupakan 11.000 diantaranya merupakan pekerja yang dirumahkan oleh perusahaan sebagai dampak penyebaran virus Corona. Kemudian 18.641 lainnya merupakan pekerja yang terkena PHK, pencari kerja baru, dan TKI yang gagal berangkat karena Covid-19. Rinciannya Kota Mataram sebanyak 1.861 orang peserta, Lombok Barat 414 orang, Lombok Tengah 3.245 orang, Lombok
Timur 5.432 orang, dan Lombok Utara 2.139 orang. Kemudian ada Sumbawa dengan 2.614 orang peserta, Sumbawa Barat 824 orang, Dompu 172 orang, serta Kota Bima dan Kabupaten Bima masingmasing 976 orang. Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) NTB, Yustinus Habur meyakini bahwa potensi PHK akan terus bertambah. ‘’Jumlah yang (sudah) diPHK dan dirumahkan angka pastinya belum ada, karena
terus berkembang sampai saat ini,’’ ujarnya. Berdasarkan catatan KSPSI NTB, penutupan perusahaan banyak dilakukan di sektor pariwisata. Khususnya hotelhotel yang berada di kawasan Tiga Gili (Trawangan, Air, Meno) di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Penutupan tersebut juga diakui Yustinus diikuti dengan PHK pekerja. ‘’Kalau laporan terakhir ada 34 hotel yang ditutup, dan sebagian besar itu di Tiga Gili,’’ sebutnya. Bersambung ke hal 11