HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SENIN, 24 FEBRUARI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 286 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Reses Nyayu Ernawati, S.Sos (Ketua Fraksi PDI Perjuangan)
Berkomitmen Bantu Persoalan Masyarakat
(Suara NTB/ist)
ASPIRASI - Nyayu Ernawati, S.Sos., saat menjawab aspirasi masyarakat dari kalangan perwakilan pemerhati anak dan perempuan se Kota Mataram.
Mataram (Suara NTB) Anggota DPRD Kota Mataram dari daerah pemilihan Ampenan melaksanakan kegiatan reses (penyerapan aspirasi masyarakat) selama sepekan. Kegiatan yang berlangsung tanggal 12 - 17 Februari 2020 ini merangkul berbagai kalangan. Mulai dari nelayan hingga pemerhati perempuan dan anak. Reses kali ini digelar di Lingkungan Pejeruk, Telaga Mas, Dende Seleh, Pondok Perasi, Lingkungan Sintung serta di Sekretariat LPA (Lembaga Perlindungan Anak) dengan mengundang perwakilan pemerhati anak dan perem-
puan se Kota Mataram. Dalam reses itu, beragam persoalan disampaikan masyarakat kepada Ketua Fraksi PDIP Kota Mataram ini. Warga Lingkungan Sintung bernama Ibu Fuji mengkritik bantuan sosial PKH (Program Keluarga Harapan) yang dinilai tidak adil. Pembagian yang tidak merata membuat wanita yang kerap berjualan di arena CFD, tidak pernah kebagian bantuan sosial tersebut. Senada dengan Ibu Fuji, Ibu Sri Murniati mengaku, meski memiliki kartu Indonesia Pintar dan kartu PKH, namun dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Lingkungan Telaga Mas, bahwa penerima PKH banyak yang tidak sesuai. ‘’Banyak yang berkecukupan menerima,’’ ujarnya. Masih terkait PKH, Saofi menyampaikan, perlu adanya peningkatan honor dari Kota Mataram bagi pendamping PKH. Karena, lanjut dia, beban kerja yang cukup berat, bahkan hingga larut malam menyelesaikan pekerjaan. ‘’Ada teman saya sebagai pendamping PKH, honornya hanya Rp150 ribu dari kota. Sedangkan di NTT saja honornya jauh lebih besar,’’ sebutnya. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
RESES - Masyarakat memadati reses Nyayu Ernawati, S.Sos., di Daerah Pemilihan Ampenan.
Tiap Tahun, Pemprov Kehilangan Rp24 Miliar di Trawangan
Mataram (Suara NTB) Hasil uji petik tahun 2019 lalu, Pemprov kehilangan pemasukan Rp 24 miliar per tahun dari perputaran usaha pariwisata di Gili Trawangan. Menurut pengusaha setempat, kehilangan potensi itu akan terus berlanjut jika tidak ada sikap tegas Pemprov NTB menyelesaikan kontrak dengan PT. Gili Trawangan Indah (GTI) yang telah wanprestasi. Uji petik yang dirilis KPK pada November 2019 lalu, ada nilai pajak sebesar Rp2,3 triliun yang hilang setelah dilaku-
kan perhitungan dengan Ditjen Pajak dan Datun Kejati NTB. Selain itu, potensi pendapatan Pemprov yang hilang, yaitu dari
investasi masyarakat yang sudah melakukan kegiatan usaha di lokasi tersebut sebesar Rp24 miliar per tahun. Karena hasil klarifikasi tim KPK, pengusaha yang meraup
untung di atas lahan tersebut tidak disetorkan ke kas daerah. Para pelaku usaha di Gili Trawangan sadar dengan situasi tersebut. Mereka dalam posisi menggantung karena menempati lahan dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) PT. GTI, namun tidak bisa memberi kontribusi apapun secara langsung ke Pemda. Jika akhirnya Pemprov men-
indaklanjuti rekomendasi KPK dan Kejaksaan agar GTI putus kontrak, para pengusaha mengaku sudah siap. ‘’Karena kalau dibiarkan begini terus, akan menggantung. Pengusaha tidak tahu persis seperti apa. Mau setor PAD, mau buat perizinan, kan harus jelas aturannya,’’ kata Ketua Gili Hotel Asociation (GHA), Lalu Kusnawan dihubungi Suara NTB, Minggu (23/2).
Saran dia, hal yang pertama harus dilakukan Pemprov NTB adalah perjelas status kontrak dengan PT. GTI. Jika akhirnya diputus, maka harus segera dilakukan karena berkaitan dengan jelelasan nasib usaha dan masyarakat di atas lahan 64 hektar di Trawangan. ‘’Dari saya win win solution. GTI jika sesuai aturan sudah wanprestasi, maka harus
dikembalikan ke Pemda, nanti dibicarakan lagi ke pengusaha untuk pajak, retribusi dan perizinan lainnya,” kata Kusnawan. Jika sudah ada keputusan dari Pemprov NTB, setidaknya pengusaha menurutnya akan lega karena status lahan yang ditempati sudah ada kejelasan. Setelah itu, akan lebih mudah pengurusan izin, Bersambung ke hal 11
TO K O H Jumlah Kamar Hotel Terbatas TAHUN depan, perhelatan MotoGP 2021 dilaksanakan di Sirkuit Mandalika. Diperkirakan jumlah pengunjung atau wisatawan yang akan menyaksikan balap motor tersebut mencapai 150.000 orang. Melihat banyaknya orang yang akan datang ke daerah ini pada pelaksanaan MotoGP 2021, menjadi tantangan tersendiri bagi NTB dalam menyiapkan akomodasi bagi para pengunjung. Karena di sisi yang lain, jumlah kamar hotel di NTB berdasarkan data Dinas Pariwisata (Dispar) tahun 2018 baru 19.353 kamar, baik hotel bintang dan non bintang. Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si mengatakan keterbatasan jumlah akomodasi menjadi peluang bisnis bagi pengusaha atau investor. Bersambung ke hal 11 H.Lalu Gita Ariadi
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Diminta Ambil Sikap
H.Adam
PEJABAT Pemprov NTB yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 diminta mengambil sikap. Apabila sudah bertekad bulat maju dalam Pilkada, sebaiknya mereka mengajukan pengunduran diri sebagai PNS. Meskipun dalam aturan disebutkan bahwa PNS yang maju dalam Pilkada harus mundur ketika mendaftar sebagai calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah. ‘’Sebetulnya kita sudah sampaikan. Sebaiknya dia itu kalau sudah punya niat, tekad yang bulat untuk maju sebaiknya dia itu harus mengambil sikap menjadi PNS. Atau politisi dalam hal ini dia mau ikut bertarung di Pilkada,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKD NTB, Drs. H. Adam, MM dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (23/2) kemarin. Bersambung ke hal 11
Banjir Terjang Sambelia, 250 Korban Mengungsi Selong (Suara NTB) Banjir menerjang dua dusun di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Minggu (23/2). Dua dusun itu, Dusun Melembo dan Dusun Mentareng, Desa Obel-Obel. Banjir menerjang dua dusun itu sekitar pukul 16.00 Wita mengakibatkan setidaknya 250 jiwa atau 59 KK mengungsi. Kepala Bidang Kedaruratan
dan Urusan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Lalu Rusnan, membenarkan bencana banjir tersebut. Dikatakannya, BPBD Lotim menerima laporan terjadinya bencana banjir bandang tersebut sekitar pukul 16.30 Wita. ‘’Kami sedang berada di lokasi banjir. Pendataan atau asesmen masih terus kita lakukan. Sementara tidak ada korban
jiwa dan luka-luka,’’terangnya kepada Suara NTB. Dikatakan Lalu Rusnan, penyebab dari banjir akibat curah hujan terus dalam seminggu terakhir. Bahkan dalam beberapa hari ke depan diprediksi intensitas hujan masih berlangsung baik dengan skala rendah, sedang, tinggi di wilayah Kabupaten Lotim. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/BPBD Lotim)
BANJIR - Banjir yang menerjang Dusun Malembo dan Dusun Mentareng Kecamatan Sambelia, Minggu (23/2).
Ubah Rumah Warga Jadi ’’Homestay’’
Pemerintah Siapkan Pendaftar Jabatan Kepala BPKAD Masih Kosong Anggaran Rp35 Juta Per Unit
Mataram (Suara NTB) Pemenuhan fasilitas akomodasi penginapan untuk menyambut MotoGP menjadi atensi pemerintah saat ini. Untuk 2020, Pemprov NTB menargetkan penanganan alih-fugsi rumah warga di se-
kitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika untuk menjadi homestay. Kepala Dinas Perumahan dan Permuliman (Disperkim) NTB, Ir. I Gusti Bagus Sugihartha, MT., Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Empat hari pascapembukaan seleksi terbuka lima jabatan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov NTB, sebanyak delapan pejabat provinsi dan kabupaten/ kota sudah mendaftar secara online. Dari lima jabatan eselon II yang dilelang terbuka, jabatan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Biro Pemerintahan paling banyak peminat. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BPKAD) NTB, Drs.
H. Adam, MM yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (23/2) kemarin menyebutkan jumlah pejabat yang melamar sudah delapan orang. Terdiri dari tujuh pejabat provinsi dan satu pejabat kabupaten/kota. Adam merincikan, untuk jabatan Kepala BKD NTB, jumlah pejabat yang mendaftar baru satu orang. Begitu juga untuk jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, baru satu pejabat yang mendaftar dari kabupaten. Bersambung ke hal 11
Dua Kapal Hilang Kontak di Perairan NTB
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/SAR Mataram)
PENCARIAN - Tim SAR Mataram saat melakukan upaya pencarian dua kapal yang hilang sekitar Perairan Selatan NTB.
Mataram (Suara NTB) Dua kapal yang melayani penyeberangan antar pulau hilang kontak sekitar perairan NTB sejak Sabtu (22/ 2). Empat tim Basarnas langsung dikerahkan dari Surabaya dan Makassar, tim SAR Mataram, termasuk tim dari Bali. Hingga berita ini ditulis Minggu (23/2), kapal dan korban belum juga ditemukan. Informasi kapal hilang kontak itu berawal dari laporan Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar. Kapal dengan nama lambung KLM Beringin Jaya berangkat Senin (17/2) dari Pulau Sanani, Desa Sabalana, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep menuju Pelabuhan Bima.
Dalam perjalanannya, perahu dengan jumlah penumpang 5 orang tersebut hilang kontak. ‘’Kapal yang biasanya menempuh waktu dalam sehari dengan jarak 110 KM, hilang kontak dan belum tiba di tujuan hingga sekarang, ‘’ kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Nanang Sigit PH., S.IP., M.M. Data penumpang kapal atas nama Jumehan (30), Rudi (15) dan Rani (17) asal Sanani, Ahmad (17) asal Bantaeng dan Umbu (16), asal Bima. Atas informasi itu, Sabtu (22/2) siang, kapal RB (Rescue Boat) 220 Mataram bergerak membantu pencarian menuju perairan Flores. Bersambung ke hal 11