Edisi Senin 24 Desember 2018 | Suara NTB

Page 1

SUARA NTB

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SENIN, 24 DESEMBER 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 241 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Perputaran Uang Tersendat, Pemodal ’’Wait and See’’ PERJALANAN ekonomi di NTB sepanjang tahun 2018 nyaris tak memberi hentakan. Ia bergerak lambat. Beragam faktor mempengaruhinya. Mulai dari kebijakan ekonomi global, regional hingga nasional. Catatan awal tahun, perputaran uang terutama sekali

dirasakan sangat berat, bahan mandek. Aliran uang kebanyakan tertahan. Akibatnya, ekonomi mikro tumbuh tak seperti yang diharapkan. Masyarakat akar rumput terutama sekali yang merasakan pukulannya. Demikian juga secara makro. Pertumbuhan ekonomi tren-

nya melaju negatif sedari awal tahun, terutama dengan menghitung kontribusi sektor tambang di dalamnya. Sebagai gambaran dari data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir, Perekonomian Provinsi NTB pada triwulan III-2018 mengalami kontraksi sebesar -13,99

persen dibandingkan dengan kondisi triwulan III-2017 (y on y).Sedangkan tanpa pertambangan bijih logam pada triwulan III-2018 juga mengalami kontraksi sebesar -0,36 persen. Kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor pada triwulan III-

2018 mengalami pertumbuhan sebesar 3,28 persen. Sedangkan kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan dan kategori pertambangan dan penggalian masing-masing mengalami kontraksi sebesar -0,47 persen dan -57,83 persen. Bersambung ke hal 11

Satgas Identifikasi Lima Penghambat Pembangunan Rumah Tahan Gempa Mataram (Suara NTB) Proses pembangunan rumah tahan gempa bagi masyarakat menemui sejumlah hambatan atau kendala di lapangan. Satgas Penanggulangan Bencana NTB mengidentifikasi ada lima kendala yang ditemukan sehingga pembangunan rumah tahan gempa menjadi sedikit terlambat. Koordinator Data dan Informasi Satgas Penanggulangan Bencana NTB, Drs. Tri Budiprayitno, M. Si menyebutkan lima kendala di lapangan. Pertama, kurangnya persediaan material yang disediakan oleh aplikator seperti mur, baut dan plat panel. Kedua, Rencana Anggaran Biaya (RAB) rumah instan kon-

vensional (Riko) belum ditentukan oleh tenaga pendamping. Ketiga, RAB dari fasilitator untuk rumah instan kayu (Rika) belum ada anggaran. ‘’Termasuk tenaga pendamping maupun pengadaan

kayu masih belum ada kejelasan terkait asal atau lokasi depo,’’ ujarnya, Sabtu (22/12). Kendala keempat, kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotiak) NTB ini, untuk rumah instan sederhana sehat (Risha) pencairan dana tahap

II lambat dicairkan. Sehingga tahap pembangunan berikutnya terhenti. Dan terakhir, anggapan masyarakat di lapangan terhadap fasilitator banyak yang memaksakan atau mengarahkan pembangunan huntap Risha. Sedangkan tidak semua masyarakat berkeinginan membangun Risha. Ia menyebutkan, rumah tahan gempa yang sedang dibangun sebanyak 3.054 unit. Dengan rincian, Lombok Barat 221 unit, Lombok Tengah 565 unit, Lombok Timur 765 unit. Kemudian Lombok Utara 80 unit, Kota Mataram 334 unit,

Sumbawa 701 unit dan Sumbawa Barat 388 unit. Terkait dengan pilihan rumah tahan gempa, Risha 4.219 unit, Rika 5.693 unit, Riko 4.463 unit dan RCI 40 unit. Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. Mohammad Rum, MT menyebutkan, dana bantuan stimulan yang sudah ditransfer dari BNPB sebanyak Rp1,54 triliun lebih. Jumlah yang ditransfer dari BPBD ke masyarakat sebanyak Rp1,447 triliun. Sisa dana yang ada di BPBD Rp96,98 miliar. Ia menyebutkan, jumlah penerima dana bantuan stimulan sebanyak 57.374 KK. Bersambung ke hal 11

Masih Belajar di Bawah Tenda TO K O H Data yang Membuat Miris KETUA Tim Penggerak PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan miris melihat data terbaru mengenai cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) di NTB. Data terbaru, posisi NTB paling bontot di Indonesia. Padahal 10 tahun lalu, NTB pernah menduduki posisi pertama di Indonesia dengan cakupan pemberian ASI eksklusif di atas 70 persen. Bersambung ke hal 11

AKTIVITAS belajar di bawah tenda masih banyak berlangsung di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Seperti terlihat di SDN 2 Batunampar, Kecamatan Jerowaru. Sebanyak tiga kelas siswa masih terpaksa belajar di tenda dan tempat darurat lainnya, karena ruang kelas yang rusak akibat gempa belum dibangun. Penjelasan Kepala Sekolah SDN 2 Jerowaru, Satria kepada Suara NTB Sabtu (22/12), sekolahnya adalah salah satu yang terdampak yang cukup parah saat gempa beberapa waktu lalu. Kondisi rusak berat itu, membuat pihak sekolah terpaksa menghancurkan bangunan sekolah yang rusak sesuai arahan dari dinas. Saat ini para siswa SDN Batunampar ini belajar di

bawah tenda karena tidak ada tempat. Aktivitas belajar di bawah tenda yang didirikan sekolah di lapangan sekolah diakui memang tidak layak. Apalagi dalam situasi musim hujan seperti sekarang. Harapannya bantuan segera datang untuk bisa mempercepat membuat kelas darurat sebelum datangnya bantuan bangunan permanen sekokah tahan gempa. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Lalu Suandi yang dikonfirmasi mengakui masih adanya siswa-siswa yang belajar di bawah tenda dan juga tempattempat darurat lainnya. Kondisi ini diakuinya cukup memprihatinkan. Upaya yang dilakukan pemerintah membantu pihak sekolah untuk segera mem-

DARURAT - Aktivitas belajar Siswa SDN 2 Batunampar yang masih dilakukan di tempat darurat.

(Suara NTB/ist)

KO M E N TTAA R

buat sekolah-sekolah darurat. Pihak Dikbud sendiri sudah mengindentifikasi sekolah-sekolah yang dibangunkan kelas darurat dan sudah dimulai pelaksanaannya. Termasuklah SDN2 Batunampar. Sekolah yang berada jauh dari perkotaan ini memang salah satu yang terdampak yang cukup parah akibat gempa. Pemerintah pun sudah memasukkannya dalam daftar sekolah prioritas yang akan mendapatkan bantuan perbaikan dan pembangunan ruang kelas baru untuk para siswa. Pantuan Suara NTB, aktivitas belajar di bawah tenda ini terlihat sudah tidak lagi konfusif. Bersambung ke hal 11

63 ASN Terjangkit HIV/AIDS KOMISI Penanggulangan AIDS (KPA) NTB mencatat sebanyak 63 Aparatur Sipil Negara (ASN) terjangkit HIV/AIDS. Puluhan abdi negara yang terjangkit HIV/AIDS tersebut tersebar di provinsi dan kabupaten/kota. Sekretaris KPA NTB, Soeharmanto, SH mengatakan seseorang menderita HIV/AIDS karena hubungan seksual. Penggunaan jarum suntik yang menjadi penyebab HIV/ AIDS di NTB sudah tak ditemukan lagi. Bersambung ke hal 11

Soeharmanto

Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Raya Natal 2018 pada Selasa (25/ 12) dan Hari Raya Galungan, pada Rabu dan Kamis (26-27/ 12). SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Jumat(28/12). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit

12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 Waspadai Gelombang 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 Tinggi di Selat Lombok 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 Mataram (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) 12345678901234567890123456789012123 mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, salah satu12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 nya di Selat Lombok. Potensi gelombang mencapai 2,5 meter. 12345678901234567890123456789012123 Diminta kepada operator dan pengguna transportasi laut 12345678901234567890123456789012123 untuk waspada. 12345678901234567890123456789012123 Pemicu gelombang karena terdapat pola tekanan rendah 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 1004 hPa di Samudra Pasifik Utara Papua Barat. Pola an12345678901234567890123456789012123 gin umumnya bergerak dari barat - barat laut pada wilayah 12345678901234567890123456789012123 Indonesia bagian utara dengan kecepatan angin berkisar 12345678901234567890123456789012123 antara 5 sampai 20 knot. Sementara di bagian selatan Indo12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 nesia angin bergerak dari barat daya - barat laut dengan 12345678901234567890123456789012123 kecepatan angin berkisar antara 5 sampai 25 knot. 12345678901234567890123456789012123 “Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang 12345678901234567890123456789012123 di sejumlah wilayah,” ujar prakirawan BMKG Ryan Putra 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 Pambudi dalam press release, Minggu (23/12). 12345678901234567890123456789012123 Potensi tinggi gelombang antara 1,25 sampai 2,5 meter 12345678901234567890123456789012123 berpeluang terjadi mulai dari perairan utara Sabang, perai12345678901234567890123456789012123 ran barat Samudra Hindia hingga kawasan Selat Sunda. 12345678901234567890123456789012123 Potensi gelombang tinggi juga berpotensi terjadi Selat Bali, 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 Selat Lombok, Selat Alas Sumbawa bagian Selatan hingga 12345678901234567890123456789012123 Samudra Hindia Selatan dan NTT. 12345678901234567890123456789012123 Riyan Putra Pambudi menambahkan, masyarakat di12345678901234567890123456789012123 harapkan memperhatikan risiko terhadap keselamatan pe12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 layaran, khususnya operator transportasi laut. 12345678901234567890123456789012123 Untuk kategori tinggi gelombang tersebut, berbahaya untuk 12345678901234567890123456789012123 Perahu Nelayan untuk kecepatan angin lebih dari 15 knot dan 12345678901234567890123456789012123 tinggi gelombang di atas 1.25 meter. Kecepatan angin lebih dari 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berbahaya un12345678901234567890123456789012123 tuk kapal tongkang. Sementara Kapal Ferry diminta waspada 12345678901234567890123456789012123 untuk kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang 12345678901234567890123456789012123 di atas 2,5 meter. Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 atau Kapal Pesiar berbahaya untuk kecepatan angin lebih dari 12345678901234567890123456789012123 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter. 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 Waspada Banjir dan Longsor 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123 Peningkatan curah hujan yang terjadi pada musim hu12345678901234567890123456789012123 jan, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi di 12345678901234567890123456789012123 sebagian besar wilayah Indonesia. 12345678901234567890123456789012123 Bersambung ke hal 11 12345678901234567890123456789012123 12345678901234567890123456789012123

(Suara NTB/rus)

Proyek Bencana Rp10 Miliar Gagal Tender Mataram (Suara NTB) Dua paket proyek bencana di Bima gagal tender lantaran rekanan peserta tidak ada yang memenuhi syarat. Nilai total anggaran Rp10 miliar bersumber dari hibah, dikembalikan ke kas negara. Dua paket proyek itu masuk dalam program Rehabilitasi Lahan dan Hutan (RHL) tahun 2018. Proyek pertama pengadaan embung di Desa Telawi, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Nilai proyek Rp 5,350 miliar, untuk proyek pembangunan embung konservasi lahan skala kecil jumlahnya tiga unit. Tiga diantara 24 unit embung yang dibangun, namun gagal lelang. ‘’Kita batalkan dengan alasan teknis,’’ kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek RHL BPBD NTB, Mustakim kepada Suara NTB akhir pekan kemarin. Satu item proyek lainnya terkait pembibitan di Kecamatan Raba Kota Bima. Paket ini sedianya akan dikerjakan bersama TNI dari Kodim 1608/Bima. ‘’Keg-

iatan ini juga gagal terlaksana karena alasan sama,’’ kata Mustakim. Berdasarkan kontrak, proyek pembibitan tersebut untuk luasan areal 941 hektar, terdistribusi untuk Kelurahan Kendo, Nitu, Ntobo, Pena Nae, Rabadompu Timur, Rabadompu Barat, Rabangodu Selatan, Rite dan Rontu. Menurut Mustakim atas keputusan pembatalan proyek itu pihaknya melaporkan ke gubernur dan Menteri Keuangan sebagai pihak pemberi hibah. Namun secara umum tidak ada masalah. Menurut Mustakim, semua paket lainnya berhasil terlaksana, khususnya pembangunan embung di Kota Bima dan Kabupaten Bima mencapai 15 titik. Tersebar di Kecamatan Wawo dan Rasanae Timur Kota Bima. Fungsi embung untuk menampung sementara aliran air dari bukit untuk menahan banjir. Demikian juga untuk proyek pembibitan senilai Rp19 miliar, Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/ist)

TUNTAS - Salah satu embung yang tuntas dikerjakan di wilayah Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Senin 24 Desember 2018 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu