HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SELASA, 24 SEPTEMBER 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 162 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Proyek Dermaga Waduruka Dilanjutkan Mataram (Suara NTB) Dermaga Waduruka, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima yang sempat mangkrak, belakangan pengerjaan proyeknya dilanjutkan. Pihak rekanan bertanggung jawab menuntaskan pekerjaan dengan total nilai Rp4,5 miliar. Pekerjaan dimulai dua pekan kemarin setelah pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terus menekan PT. AJA agar melanjutkan pembangunan dermaga. ‘’Sebenarnya kontraknya sudah tidak ada. Tapi karena tanggung jawab moral, makanya pekerjaannya dilanjutkan,’’ kata PPK Proyek Dermaga Waduruka, Mustakim, Senin (23/9). Besarnya volume pekerjaan saat proyek ini ditinggal PT. AJA baru mencapai 70 persen. Fisik dermaga hanya berupa tiang pancang yang menjulur ke laut. Sampai akhirnya pekerjaan dengan judul ‘’Rehabilitasi Dermaga Waduruka’’ itu jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan kontraknya diputus Desember 2018. Bersambung ke hal 15
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi dua terdakwa 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 kasus korupsi dana konsolidasi Bank Perkreditan Rakyat 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 (BPR) NTB. Dengan demikian, putusan tingkat banding 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 tetap berlaku yang menyatakan terdakwa bersalah dan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 dihukum tiga tahun enam bulan penjara. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Bersambung ke hal 15 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901
MA Tolak Kasasi Terdakwa Kasus BPR
(Suara NTB/ist)
DILANJUTKAN - Kondisi terbaru Dermaga Waduruka Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima yang sempat mangkrak. Setelah ramai disorot, rekanan melanjutkan dan menuntaskan sisa 30 persen pekerjaannya.
TP4D Rekomendasikan Putus Kontrak Proyek Jembatan Nasional TO K O H Kerja Zul-Rohmi Bagus SATU tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc - Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd (Zul - Rohmi), dipuji anggota DPRD NTB, Drs. H. Ridwan Hidayat . Ketua DPD Partai Gerindra NTB ini menilai tata kelola pemerintahan Zul-Rohmi dalam setahun kepemimpinan pasangan ini sudah bagus. ‘’Kalau saya melihat kerjanya bagus. Komunikasi sosial bagus. Komunikasi politik juga bagus. Kalau pun masih ada kelemahan, tetapi itu bagian dari proses yang akan terus menerus diperbaiki,’’ ujarnya, Senin (23/9). Dalam penataan birokrasi, mantan birokrat Pemprov NTB ini menyarankan agar dilakukan berdasarkan pendekatan karir yang profesional. Bersambung ke hal 15 H. Ridwan Hidayat
KO M E N TTAA R
Proyek jembatan nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini senilai Rp45 miliar, dikerjakan PT. AMB. Dibangun di tiga titik ruas jalan nasional untuk penunjang pariwisata Lombok Utara hingga Lombok Timur, khususnya kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Proyek tiga jembatan itu jadi penghubung proyek jalan nasional dari Kecamatan Bayan, Lombok Utara hingga Sembalun, Lombok Timur. Nomenklaturnya pergantian Jembatan Longken, pergantian Jembatan Koko Segara dan pergantian Jembatan Tampes. Dalam perjalanan pekerjaan
Pejabat Publik Diminta Mundur dari Kepengurusan Inti KONI
’’
(Suara NTB/ndi)
(Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Dunia keolahragaan nasional tengah mendapat perhatian luas dari masyarakat, setelah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi terbelit dugaan kasus Tipikor dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) baru-baru ini. Di sejumlah daerah, termasuk NTB sejumlah pihak mulai menyoroti problem yang ada dalam tubuh KONI daerah. Menurut sebagian pihak, kasus yang terjadi di KONI pusat menyeret keterlibatan Menpora, dinilai tidak tertutup kemungkinan juga bisa terjadi di Provinsi NTB dan disejumlah KONI d a e r a h Kabu-
H. Ruslan Turmuzi
si perbaikan dan percepatan. Jika tidak kunjung sesuai harapan maka putus kontrak. Ancaman ini bukan tanpa pertimbangan, sejak awal timnya sudah melihat ada tanda-tanda masalah pada proyek itu sejak pertama kali turun lapangan akhir Agustus lalu. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
Rawan Penyelewengan Anggaran
PEMPROV NTB menggelontorkan anggaran Rp1,8 miliar untuk mengatasi krisis air bersih yang dialami ratusan ribu warga di sembilan kabupaten/kota di NTB. Anggaran tersebut berasal dari dana tak terduga APBD Perubahan 2019. Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH mengatakan, anggaran sebesar Rp1,8 miliar tersebut akan digunakan untuk membeli air bersih dan operasional kendaraan yang mengangkut air bersih kepada warga terdampak. Anggaran itu akan diberikan ke BPBD kabupaten/kota. Bersambung ke hal 15
kan alat berat untuk pemasangan beton pancang jembatan. ‘’Saya lihat kelemahan ada di manajemen perusahaan. Belum qualified untuk menangani pekerjaan besar,’’ ujarnya. Pekan depan TP4D akan turun kembali ke Sembalun untuk mengecek perkembangan sesuai hasil rekomenda-
DEVIASI - Kondisi proyek jembatan nasional di Sembalun yang belum menunjukkan progres. TP4D menemukan deviasi atau penyimpangan dari perencanaan mencapai 20 persen.
(Suara NTB/ist)
Dibutuhkan 3,3 Juta Liter Sehari
H. Ahsanul Khalik
proyek, setidaknya ada dua kali dilakukan show cause meeting (SCM) oleh pihak PUPR sebagai Satuan Kerja (Satker) pelaksana, ditindaklanjuti dengan peringatan oleh TP4D. ‘’Kita berikan peringatan karena deviasi minus sampai 20 persen,’’ kata juru bicara Kejati NTB Dedi Irawan, SH.MH didampingi Kasi TP4D Erwin Indrapraja, SH,MH, Senin (23/9). Deviasi yang sebelumnya minus 14 persen, terus bertambah menjadi 20 persen. Rekomendasi peringatan terus disampaikan melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) agar rekanan pelaksana mematuhi tertib administrasi dan mengejar keterlambatan pekerjaan. Jika tak kunjung membaik, maka
menurutnya tidak ada pilihan lain. ‘’Kita rekomendasikan putus kontrak,’’ tegasnya. Pangkal persoalan pada pelaksanaan jembatan ini, disebutnya dipicu rekanan yang diduga tidak bonafide untuk ukuran proyek nasional. Fakta ditemukannya, hingga kini rekanan belum juga mendatang-
paten/Kota di NTB. Pasalnya, sampai sejauh ini sejumlah KONI di Kabupaten/Kota diduga telah melakukan pelanggaran hukum, menyangkut struktur kepengurusan di tubuh organisasi keolahragaan itu. ‘’Melihat kasus Menpora yang manjadi tersangka dugaan pelaku Tipikor dana hibah KONI pusat. Saya melihat di NTB ini ada potensi ke arah sana. Karena banyak sekali dugaan pelanggaran regulasi dan pelanggaran tersebut berkaitan dengan anggaran yang digelontorkan kepada KONI sendiri,’’ ujar Ruslan Turmuzi, juru bicara anggota DPRD Provinsi NTB dari PDI-P, Senin (23/9). Dugaan pelanggaran yang dimaksudkan Ruslan adalah menyangkut keberadaaan sejumlah pejabat publik, yakni antaranya ada kepala daerah, wakil kepala daerah dan anggota Dewan menjabat dalam struktur kepengurusan KONI. Padahal dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2005 tentang keolahragaan nasional, Bersambung ke hal 15
Dalam pasal 56 ayat -14, pejabat publik dilarang merangkap sebagai pengurus inti KONI. Pejabat publik seperti kepala daerah, hakim, DPRD, dan ASN tidak boleh jadi pengurus KONI. Tapi yang terjadi di NTB, sejumlah KONI di daerah, pengurus intinya banyak diisi oleh pejabat publik
Deviasi Serapan Fisik APBD NTB Capai 19,25 Persen Mataram (Suara NTB) Realisasi fisik APBD NTB 2019 masih jauh di bawah target. Berdasarkan data emonev Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) sampai Agustus 2019, progres fisik APBD NTB baru 55,75 persen. Pada bulan Agustus, Pemprov menargetkan realisasi fisik APBD NTB sebesar 75 persen. Artinya, terjadi deviasi progres fisik APBD NTB sebesar 19,25 persen. Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (BAPP dan LPBJP) Setda NTB, H. Sadimin, ST, MT menjelaskan penyebab besarnya deviasi progres fisik APBD 2019. Ia mengatakan, rendahnya realisasi fisik akibat rasionalisasi anggaran/kegiatan saat pembahasan RAPBD Perubahan 2019 beberapa waktu lalu. Biasanya, APBD Perubahan dibahas pada bulan Oktober. Tetapi tahun ini, pembahasan APBD Perubahan 2019 dipercepat, sebelum berakhirnya masa jabatan anggota DPRD NTB periode 20142019, Agustus lalu. ‘’Deviasi itu, ada beberapa kegiatan yang dirasionalisasi. Sehingga untuk jalan lebih cepat, masih belum ada kepastian. Apakah dirasionalisasi atau nggak. Bersambung Sadimin ke hal 15
(Suara NTB/nas)
Mataram (Suara NTB) Proyek jembatan nasional di Sembalun, Lombok Timur tak kunjung menunjukkan progres. Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) menemukan deviasi atau penyimpangan dari perencanaan cukup besar, mencapai 20 persen. Jika tak kunjung membaik, akan direkomendasikan putus kontrak.