Edisi Senin 24 Juni 2019 | Suara NTB

Page 1

SUARA NTB

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SENIN, 24 JUNI 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 85 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Minim Tuntas Tender, Pengerjaan Proyek Berpotensi Menumpuk di Akhir Tahun Mataram (Suara NTB) Pengerjaan proyek-proyek fisik APBD NTB 2019 berpotensi menumpuk di akhir tahun. Pasalnya, hingga pertengahan Juni, paket proyek yang sudah tuntas tender masih minim. Dari 147 paket proyek senilai Rp335,861 miliar, baru 35 paket senilai Rp25,125 miliar yang sudah bisa dieksekusi karena sudah selesai tender. Direktur Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) NTB, Ramli Ernanda menyoroti minimnya proyek fisik yang sudah selesai tender. Menurutnya, lambannya tender proyek-proyek fisik APBD 2019 akan berdampak terhadap proses pelaksanaan proyek tersebut. Karena lelang lamban, maka pengerjaan proyek akan berpotensi menumpuk di akhir tahun anggaran. ‘’Masyarakat akan sangat dirugikan, karena keterlambatan proses lelang ini. Untuk proyek-proyek fisik ini, ekonomi akan lambat,’’ kata Ramli dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (23/6) siang. Ia mengatakan ketika lelang terlambat, maka pengerjaan proyek juga ikut menjadi terlambat. Menurutnya, hal ini akan berdampak terhadap pergerakan roda ekonomi di daerah. Apalagi sekarang, dengan kondisi NTB pascagempa, seharusnya pelaksanaan proyek-proyek pemerintah semestinya bisa lebih awal dilaksanakan supaya dapat menggerakkan ekonomi di NTB. Ramli mengatakan, masyarakat dirugikan dengan terlambatnya pelaksanaan proyek. Semestinya masyarakat mendapatkan kemanfaatan secepat-cepatnya dari pelaksanaan pembangunan. Ia mengatakan, apabila Juli mendatang progres tender belum meningkat signifikan, maka pelaksanaan proyek akan banyak menumpuk di akhir tahun. Fitra mengharapkan pimpinan daerah dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur melihat persoalan ini dengan serius. Menurutnya, Gubernur dan Wagub NTB perlu melihat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lamban mengajukan lelang. Ramli juga mengingatkan, agar Pemprov memperhatikan tender proyek-proyek DAK Fisik. Pasalnya, jika pengajuan dokumen kontrak proyek tidak bisa tuntas sampai batas waktu yang ditetapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 22 Agustus mendatang, maka Pemda akan kena sanksi. Melihat masih besarnya ketergantungan Pemda terhadap dana APBN, maka persoalan ini harus menjadi perhatian serius. Sampai pertengahan Juni, baru 35 paket proyek APBD murni 2019 senilai Rp25,125 miliar yang dapat dieksekusi. Pasalnya, baru 35 paket proyek tersebut yang selesai tender lewat Unit Layanan Pengadaan (ULP) NTB. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/Humas Setda NTB)

POSE BERSAMA - Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah berpose bersama Wakil Kepala Perwakilan RI/Chargée d’Affaires KBRI Paris, Agung Kurniadi dan puluhan para pelaku bisnis di acara temu bisnis di Prancis, Kamis, 20 Juni 2019.

MotoGP Mandalika 2021

Wagub Undang Pelaku Bisnis Perancis Berinvestasi di NTB

Paris (Suara NTB) – Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, meluangkan waktu khusus untuk mempresentasikan gelaran MotoGP Mandalika di Provinsi NTB pada 2021 mendatang. “NTB juga ingin mengadopsi pariwisata olahraga sebagai salah satu daya tariknya,” ujar Wagub di hadapan puluhan pelaku bisnis perjalanan wisata di Perancis, Kamis, 20 Juni 2019. Wagub menerangkan, Pemerintah Indonesia dan Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota di NTB menyadari bahwa daerah ini cocok sebagai tempat berkembangnya

TO K O H

Agus Riyanto (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Tak Perlu Material dari Luar PEMPROV melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan NTB tak perlu mendatangkan material galian C dari luar daerah untuk kebutuhan pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika. Ketersediaan material galian C sesuai spesifikasi yang dibutuhkan membangun jalan standar MotoGP Bersambung ke hal 11 H. Muhammad Husni (Suara NTB/dok)

ke dalam Formula 1, kami yakin kami dapat mengembangkan platform pariwisata olahraga yang hebat,’’ ujar Wagub. Untuk itulah, serangkaian agenda wisata olahraga telah

Wagub menegaskan bahwa penyelenggaraannya akan mulai digelar pada tahun 2021 mendatang. ‘’Kegiatan ini akan menarik lebih dari 120.000 pengunjung dengan lebih dari 400 juta orang akan menonton melalui siaran televisi di lebih dari 207 negara. Bayangkan dampak yang akan dihasilkan setelah kami menggelar kegiatan ini di provinsi kami,’’ sebut Wagub. Bersambung ke hal 11

Dana Gempa Mengendap Rp173 Miliar Dipicu Data Anomali

BMKG Pasang Tiga ’’Shelter’’ BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Mataram memasang tiga shelter seismograph untuk monitoring gempa, berfungsi untuk deteksi dini potensi tsunami. Pemasangan akan dilakukan di Kecamatan Bayan Lombok Utara, Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, baru Pemkab Lombok Utara, Pemkab Lombok Tengah Bersambung ke hal 11

wisata olahraga atau sport tourism. “Dengan potensi dan karakteristik yang dimiliki, dan investasi besar ke MotoGP dan potensi investasi di masa depan

mulai digelar di NTB. ‘’Kami mengadakan ultra-marathon pertama kami di Sumbawa tahun lalu dan memiliki peserta dari seluruh dunia. Selain olahraga motor dan lari, kami juga ingin menjelajah ke olahraga bersepeda,’’ ujarnya. Di daerah ini juga telah digelar turnamen bersepeda Tour de Lombok pada tahun 2017 yang rutenya membentang sepanjang 480 km, dari Mandalika ke Mataram. Khusus untuk MotoGP,

Mataram (Suara NTB) Terhitung dana yang mengendap di rekening Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencapai Rp 173.048.000.000 karena belum ditransfer ke rekening masyarakat. Pemicunya, penerima bantuan masih salah sasaran yang disebut data anomali. Data progres transfer dana bantuan korban gempa per 17 Juni 2019 lalu, dari Rp 173 miliar itu, akumulasi dari BPBD daerah terdampak. Di antaranya Lombok Tengah paling tertinggi, Rp 162.315.000.000, Sumbawa Besar Rp 8.400.000.000, Kota Mataram Rp 2.305.000, Lombok Barat Rp 20.000.0000. Paling sedikit Sumbawa Barat Rp 8.000.000. Danrem 162/WB Kol.CZI. Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han menjelaskan, data mengendap itu ditemukan setelah dilakukan pengecekan terhadap jumlah kelompok masyarakat (pokmas) dan rekening masyarakat penerima bantuan. ‘’Endapan dana rehab rekon terpadu terjadi karena beberapa hal, di antaranya terjadi adanya anomali yang belum terselesaikan,’’ kata Danrem dalam keterangan tertulis yang diterima Suara NTB Minggu (23/6). Data anomali disebutnya dipicu kesalahan pendataan awal, jadi temuan ketika dilakukan verifikasi. Sesuai pemaparannya dalam rapat evaluasi rehabilitasi dan rekonstruksi di Kantor BPBD NTB Jumat (23/6) lalu, kesalahan ini akibat pendataan awal. ‘’Kondisi nyata rumah yang tidak sesuai dengan laporan awal,’’ ujar Danrem. Dicontohkannya, seharusnya data rumah tersebut masuk kategori rumah rusak ringan atau sedang, masuk kategori rumah rusak berat. Ini memengaruhi transfer dana yang seharusnya Rp25 juta, tapi diterima Rp50 juta. Atas alasan itu, kelebihan anggaran sebagian ditarik dan belum ditransfer kembali sampai selesai verifikasi. Perubahan data juga disebabkan kejadian gempa yang berkali kali. Kondisi ini menyebabkan perubahan struktur kerusakan bangunan, yang tadinya rusak ringan menjadi rusak sedang, berikutnya rusak sedang menjadi rusak berat. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/Humas Setda NTB)

Sejumlah pelaku bisnis tengah berbincang dengan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah di sela temu bisnis di Perancis, Kamis, 20 Juni 2019.

Wagub Tampil Memukau TB adalah sebuah daerah dengan keindahan alam yang memukau. Sebuah tempat yang nyaris sempurna bagi mereka yang menginginkan rehat dari kesibukan seharihari. Dengan berbagai kebijakannya, Pemprov NTB bersama para pemangku kepentingan terus mendorong kemudahan bagi wisatawan yang datang berlibur. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dalam temu bisnis di Paris, Perancis, 20 Juni 2019. Di hadapan para pelaku bisnis perjalanan wisata setempat, Wagub mempresentasikan keindahan NTB. Menggunakan slide presentasi berisi foto-foto keindahan alam NTB, Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/Humas Setda NTB)

Sejumlah pelaku bisnis saat proses registrasi dan berbincang dengan petugas yang memberikan paket brosur dan buku-buku yang menjelaskan potensi pariwisata dan investasi di NTB.

Akan Digelar ’’Job Fair’’

50 Perusahaan Sediakan Lebih dari 3.000 Lowongan Kerja Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB memfasilitasi penyelenggaraan bursa kerja (job fair). Sebanyak 50 perusahaan akan ambil untuk 3 ribu lebih lowongan kerja. Bursa kerja akan dilaksanakan selama dua hari pada 27 & 28 Juni 2019 di Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP). Lokasinya di Jalan Mahoni No 1 Mataram, persis di belakang Kantor Imigrasi Mataram. Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Senin 24 Juni 2019 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu