Edisi Jumat 23 Agustus 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

JUMAT, 23 AGUSTUS 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 135 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Ketua Sementara DPRD Kota Mataram Rampungkan Pembentukan dan Pemilihan Pimpinan dan Anggota AKD Mataram (Suara NTB) DPRD Kota Mataram, Rabu (21/8) akhirnya dapat merampung seluruh proses pembentukan dan pemilihan pimpinan dan anggota seluruh fraksi dan AKD (Alat Kelengkapan Dewan) khususnya komisi - komisi, Badan Kehormatan serta Badan Pembentukan Perda. ‘’Meski agak melelahkan, alhamdulillah kemarin seluruh proses telah tuntas dengan sempurna. Melegakan dan membahagiakan. Bisa dikatakan happy ending lah,’’ tutur Ketua Sementara DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., Bersambung ke hal 15

’’

Jabatan di AKD memang harus dibagi-bagi berdasarkan prinsip yang disepakati bersama. Dengan tujuan, bagaimana efektivitas dan produktivitas kinerja dewan dapat dijalankan dengan baik’’

Rapat pembentukan dan pemilihan pimpinan dan anggota alat kelengkapan Dewan di DPRD Kota Mataram, Rabu (21/8)

H. Didi Sumardi

Desa Dorokobo

KPK Minta Mobil Dinas Mantan Pimpinan Dewan Ditarik Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta mobil dinas yang masih dipakai oknum mantan anggota DPRD NTB segera ditarik. Tiga kendaraan dinas (Randis) milik Sekretariat DPRD NTB itu sampai saat ini be-

lum dikembalikan tiga mantan pimpinan Dewan periode 2009-2014. Jika tetap dipertahankan, maka berpeluang diproses hukum. Saat hadir di NTB, Tim Korwil V KPK mendapat sejumlah laporan terkait Bersambung ke hal 15

Sukses Integrasikan Program Posyandu Keluarga dan Bank Sampah

Dompu (Suara NTB) Cerita sukses datang dari Desa Dorokobo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu. Warga desa itu berhasil membangun Posyandu Keluarga yang sudah terintegrasi dengan bank sampah. Kabar baik itu tentu berhasil mencuri perhatian Wakil Gubernur (Wagub) NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Orang nomor dua di NTB itu pun bergegas mengunjungi Posyandu As-Sunan yang berada di RT 01/01, Dusun Muhajirin, Desa Dorokobo pada Rabu (21/8) sore. Melihat aktivitas pelayanan Posyandu yang berjalan baik, Wagub Sitti Rohmi nampak gembira. Ia mengatakan, Posyandu As-Sunan sudah sepatutnya dijadikan contoh desa lainnya di seluruh NTB. Mereka sukses merevitalisasi Posyandu menjadi Posyandu Keluarga sekaligus menerapkan program NTB Zero Waste. Posyandu Keluarga adalah Posyandu yang tidak hanya melakukan pelayanan kesehatan khusus bagi ibu dan bayinya saja. Tapi ada banyak pelayanan kesehatan di dalam Posyandu itu, seperti pemeriksaan kesehatan bagi remaja dan lanjut usia atau lansia. Kemudian konsultasi gizi serta banyak layanan lainnya. Hebatnya, Posyandu As-Sunan saat ini sudah terintegrasi dengan bank sampah yang dikelola Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) Dorokobo. ‘’Ini contoh baik bagi dusun-dusun yang ada di NTB,’’ ujar Wagub NTB di sela dialog dengan warga. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/humasntb)

TO K O H

TINJAU - Wagub meninjau Posyandu As-Sunan yang berada di RT 01/01, Dusun Muhajirin, Desa Dorokobo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu yang programnya terintegrasi dengan bank sampah.

RAPBD 2020, Anggaran ’’Zero Waste’’ Naik Dua Kali Lipat

NTB Butuh Banyak Pengusaha Muda MEMASUKI era revolusi industri 4.0, NTB membutuhkan lebih banyak pengusaha muda untuk menggerakkan perekonomian lokal bahkan nasional. “Di banding negara-negara tetangga, jumlah pengusaha muda di Indonesia masih kalah banyak, tak terkecuali di daerah kita,’’ ujar Gubernur NTB, Dr. H.Zulkieflimansyah, SE.M.Sc saat menghadiri dialog bersama sejumlah pengusaha yang tergabung dalam komunitas tangan diatas yang berlokasi di Desa Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kabupaten Bima. H.Zulkieflimansyah Bersambung ke hal 15

PEMPROV NTB menaikkan anggaran program unggulan NTB Zero Waste menjadi dua kali lipat pada RAPBD 2020 mendatang. Tahun depan, Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp31,40 miliar untuk program zero waste. Wakil Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang juga Kepala Bappeda NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP di Mataram, kemarin mengatakan NTB Zero Waste merupakan program prioritas yang ada di RPJMD 2019-2023. ‘’Pogram ung-

gulan zero waste dialokasikan anggaran Rp31,40 miliar,’’ sebutnya. Ia menjelaskan secara garis besar alokasi anggaran zero waste sebesar Rp31,40 miliar tersebut. Di mana, akan dipergunakan untuk kegiatan pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, pengembangan permukiman. Kemudian peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan kerjasama pemerintahan. Serta peningkatan partisipasi masyarakat. Bersambung ke hal 15

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Bansos Pemprov NTB 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 gegabah menentukan besaran serta sudah dicairkan namun tidak awali dengan bedah kasusnya,’’ kata Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 masyarakat yang layak menerima diterima pemilik proposal, maka Sekjen Fitra Ramli Ernanda kepada Pegiat antikorupsi berencana me1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 bantuan, apalagi sampai fiktif. kuat unsur pidana dan bisa jadi Suara NTB, Kamis (22/8). laporkan dugaan ada masalah pada 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 ‘’Seperti yang terjadi pada kasus bukti awal. Dari kajian awal, ia belum mepenyaluran dana Bantuan Sosial 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Bansos 2018 ini. Bisa disebut gagal Hal sama disampaikan Direktur lihat ada unsur pidana, namun (Bansos) Pemprov NTB ke Komisi 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 bayar dan berakibat utang bagi PemSomasi NTB, Dwi Ariesanto. ‘’Kita baru sebatas maldministrasi. Pemberantasan Korupsi (KPK). Akan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 prov yang akhirnya dijanjikan untuk bedah kasusnya dulu. Perlu dilakuSebab sudah ada persetujuan, didilakukan kajian awal oleh Forum 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 dibayarkan pada tahun 2019 ini. kan anatomi kasus, biar clear. Kalau catat dengan SK Gubernur, namun Transparansi Anggaran (Fitra) NTB 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Semestinya tidak boleh terjadi, jika soal data data awal, sedang dalam belum dicairkan. Dari aturan yang dan Solidaritas Masyarakat untuk 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 perencanaan dari awal benar atas kajian,” ujarnya. dipelajarinya, ada pelanggaran perTransparansi (Somasi) untuk men1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 asumsi sumber- sumber pendanaan Agar kejadian sama tidak terujanjian oleh Pemprov terkait belum guatkan bukti pendukung dan unsur 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 yang akan dianggarkan untuk lang, Pemprov NTB disarankan dicairkannya dana Bansos tersebut. dugaan tindak pidana. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Bansos,’’ tandasnya. harus lebih berhati-hati dalam perItu kewajiban, kalau tidak dibayar ‘’Kami akan pelajari kemungkinan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901 Bersambung ke hal 15 encanaan Bansos. Pemprov tidak jadi utang,’’ tegasnya. Namun jika melaporkan kasus ini ke KPK. Di1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901

Lembaga Antikorupsi Kaji Laporan ke KPK

Ditargetkan Turun Jadi 12,75 Persen

13 Program Penanggulangan Kemiskinan Dialokasikan Rp361 Miliar Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mengalokasikan anggaran untuk melawan kemiskinan dari desa sebesar Rp361 miliar lebih dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2020. Sesuai RPJMD 2019-2023, angka kemiskinan ditargetkan turun menjadi 12,75 persen pada 2020 mendatang. Kepala Bappeda NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP menjelaskan, mengacu RPJMD 2019-2023, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sudah mengalokasikan anggaran di belanja langsung untuk kegiatan mewujudkan indikator kinerja utama maupun indikator kinerja daerah.

Disebutkan, program unggulan melawan kemiskinan dari desa yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir. Untuk tahun 2020 dialokasikan anggaran kurang lebih Rp361 miliar. ‘’Fokus untuk melawan kemiskinan dari desa. Beberapa program yang sudah kita sepakati antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota,’’ kata Ardhi. Ia menyebutkan, alokasi anggaran sebesar Rp361 miliar tersebut digunakan untuk membiayai 13 program penanggulangan kemiskinan. Program tersebut adalah BUMDes, jamban keluarga, rumah layak huni, KUBe, air bersih, pengembangan desa wisata,

pertanian konservasi, kawasan rumah pangan lestari, pengelolaan pengembangan bank sampah, sambungan listrik murah dan hemat. Kemudian desa berdaya mandiri pangan, budidaya udang/motorisasi nelayan, dan ketahanan keluarga. ‘’Seluruh program tersebut pelaksanaannya mengacu pada 100 desa miskin dan 99 desa wisata sesuai SK Gubernur No.050.13-366 Tahun 2019,’’ kata Ardhi. Berdasarkan data Bappeda NTB, 100 desa prioritas penanggulangan kemiskinan tersebut tersebar di 10 kabupaten/ kota. Untuk di Kabupaten Dompu terdapat di dua desa, yakni Desa Malaju dan Saneo. Di Kota Bima terdapat di duakelurah-

an yakni Jatiwangi dan Tanjung. Sementara di Lombok Barat ada 20 desa. Antara lain, Sesela, Sandik, Taman Sari, Mekar Sari, Langko, Bengkel, Kediri, Jagaraga, Banyumulek, Kuripan Utara, Kuripan, Banyu Urip, Lembar, Jembatan Kembar, Lembar Selatan, Sekotong Tengah, Buwun Mas, Pelangan, Batu Putih dan Sekotong Barat. Sumbawa Barat ada dua desa, yakni Batu Putih dan Mantar. Kota Mataram satu kelurahan yakni Bintaro. Lombok Utara sebanyak 15 desa, antara lain Malaka, Pemenang Barat, Pemenang Timur, Bersambung ke hal 15

Wedha Magma Ardhi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.