Edisi Selasa 23 Juli 2019 | Suara NTB

Page 1

SUARA NTB

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SELASA, 23 JULI 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 110 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

NTB Terus Perkuat Program Penanggulangan Kemiskinan Mataram (Suara NTB) Penduduk miskin di NTB pada maret 2019 14,56 persen. Menurun tipis (0,07 persen) dibanding September 2018 sebesar 14,63 persen. Penurunan tersebut tidak membuat pasangan Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah merasa puas. Meski mengapresiasi kinerja penanganan kemiskinan tersebut, karena di tengah kondisi bencana, NTB tetap menjadi daerah di Indonesia yang sangat progesif dalam penurunan angka kemiskinan. Namun penurunan tipis tersebut, justru dijadikannya pelecut dan bahan evaluasi untuk mengoptimalkan pelaksanaan program agar tepat sasaran dan menyentuh langsung akar masalah kemiskinan yang dihadapi masyarakat. Wakil Gubernur (Wagub) yang akrab disapa Umi Rohmi saat memimpin rapat koordinasi teknis terbatas bersama Penjabat Sekda NTB, Ir.H.Iswandi, M.Si, Ketua TP PKK NTB, Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE.M.Sc, Kepala Bappeda NTB, Ir.Wedha Magma Ar-

dhi, MT, Plt. Kepala Dinas Kominfotik NTB, GP. Aryadi, S.Sos.MH dan Kepala BPS NTB, Suntono beserta jajarannya, di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin (22/7), mengajak para Kepala Perangkat Daerah dan seluruh jajarannya untuk terus menggencarkan dan memperkuat pelaksanaan programprogram intervensi penanggulangan penduduk miskin. Wagub meminta jajarannya terus mencermati dan mengkaji, penyebab dan kendala-kendala atau faktor-faktor yang menyebabkan penurunan angka kemiskinan berjalan lambat. Pada rapat tersebut, Wagub meminta masukan dari Kepala BPS -NTB, Suntono, yang berdasarkan rilis data BPS, presentase kemiskinan di NTB masih berada di bawah nasional (9,41persen). Namun dilihat dari tingkat kedalaman kemiskinan dan ketimpangan kemiskinan (gini ratio), NTB justru lebih baik dari angka nasional, yakni nasional 0,382 dan NTB 0,379. Itu artinya tingkat dan kedalaman kemiskinan yang dialami oleh masyarakat NTB tidak-

(Suara NTB/diskominfotikntb).

RAKOR - Wagub NTB, Hj.Sitti Rohmi Djalilah memimpin rapat koordinasi (Rakor) teknis terbatas bersama Penjabat Sekda NTB, Ir.H.Iswandi, M.Si, Ketua TP PKK NTB, Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE.M.Sc, Kepala Bappeda NTB, Ir.Wedha Magma Ardhi, MT, Plt. Kepala Dinas Kominfotik NTB, GP. Aryadi, S.Sos.MH dan Kepala BPS NTB, Suntono beserta di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin (22/7). lah terlalu parah, sehingga lebih mudah untuk menanggulanginya. Untuk itu, Wagub ingin mendapatkan kajian menyeluruh terkait kondisi tersebut, sehingga Pemda NTB dan seluruh stakeholder dapat melakukan langkah-langkah intervensi secara tepat sasaran.

Suntono menjelaskan bahwa pendekatan untuk mengukur tingkat kemiskinan adalah ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar ekonominya. Yakni kebutuhan dasar makanan dan kebutuhan dasar non makanan. Bersambung ke hal 15

Padi di KSB Mulai Tercemar Merkuri Taliwang (Suara NTB) – Kandungan merkuri yang terdapat dalam sejumlah komoditas yang dikonsumsi masyarakat KSB sudah berada di atas ambang batas. Temuan ini berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya. Demikian diungkapkan, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Sumbawa Barat, H. Tuwuh, S.Ap kepada Suara NTB, Senin (22/7). Menurut Tuwuh, beberapa sampel seperti daging kuda, padi dan juga ikan sudah terpapar merkuri. Sampel yang diambil di Kecamatan Brang Rea dan Taliwang tersebut mengindikasikan bahwa KSB sudah masuk

TO K O H

KO M E N TTAA R

“Maka dari itu, upaya untuk menekan penggunaan merkuri harus segera dilakukan demi masa depan yang lebih baik,” imbuhnya. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang diterima pihaknya, untuk tanaman padi ditemukan kadar merkuri sebesar 0,37 miligram atau diatas ambang batas dari batas aman sebesar 0,3 miligram. Begitu juga daging kuda. Juga ditemukan kadar merkuri di atas 0,3 miligram sesuai standar kesehatan lingkungan yang ditetapkan. Sementara pada manusia, berdasarkan sampel yang di-

ambil rata-rata di rambut mereka ditemukan kandungan merkuri dan tingkat anemia yang diderita juga meningkat secara signifikan. Tentu bagi masyarakat yang sudah terpapar merkuri efeknya tidak akan dirasakan saat ini, melainkan beberapa tahun yang akan datang baru akan memberikan dampak. Karena pada prinsipnya, merkuri ini merupakan logam berat sehingga tidak akan mudah dicerna oleh tubuh dan akan mengendap hingga bertahun-tahun lamanya. Bahkan, dampak buruk bagi kesehatan jika tidak seg-

era ditanggulangi akan menimbulkan kerusakan ginjal dan hati. Maka dari itu perlu langkah bersama untuk bisa menangani masalah pencemaran merkuri ini. ‘’Memang dampak dari pencamaran merkuri bukan seperti penyakit yang lainnya karena langsung dirasakan dampaknya, malainkan butuh waktu yang cukup panjang. Tetapi jika paparan merkuri di dalam tubuh sudah semakin banyak, maka kerusakan organ vital yang ada di dalam tubuh sangat dimungkinkan terjadi,’’ katanya. Bersambung ke hal 15

Tinjau Bukit Prabu

Gubernur Segera Teken SK Tim Penghentian Tambang Liar di NTB

Miskin secara Mentalitas WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menegaskan bahwa kendala dan permasalahan yang harus dibenahi adalah terkait data sasaran penduduk miskin yang belum valid. ‘’Perlu validasi data dan update sasaran penduduk miskin berdasarkan by name by address,’’ katanya saat memimpin rapat koordinasi teknis terbatas, Senin (22/7). Bersambung ke hal 15

katagori bahaya merkuri. ‘’Berdasarkan hasil sampel tanaman padi, ikan, dan daging kuda yang diambil dari Kecamatan Brang Rea dan Taliwang tingkat paparan merkuri sudah berada di atas ambang batas. Bahkan, di beberapa sampel rambut yang diambil juga ditemukan adanya kandungan merkuri,’’ ujarnya. Fenomena tersebut menandakan bahwa pencemaran oleh merkuri di KSB sudah sangat parah dan harus segera disikapi. Jika tidak, maka kondisi yang terjadi saat ini akan semakin parah di masamasa yang akan datang.

Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan, akan segera menandatangani SK Tim Penertiban Tambang Liar. Pada Senin (21/7) sore kemarin, gubernur bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meninjau langsung lokasi penambangan liar di Bukit Prabu, Lombok Tengah. Bersambung ke hal 15

Hj.Sitti Rohmi Djalilah (Suara NTB/diskominfotikntb)

Dana Tak Terduga Dipangkas (Suara NTB/nas)

PEMPROV NTB memangkas dana tak terduga yang biasa digunakan untuk penanganan darurat bencana sebesar Rp5 miliar dalam RAPBD Perubahan 2019. Dalam APBD Murni 2019, Pemprov mengalokasikan ang-garan untuk belanja tidak terduga sebesar Rp9.000.400.455. Namun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD Perubahan 2019, Bersambung ke hal 15 Wedha Magma Ardhi

(Suara NTB/humasntb)

TINJAU - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah bersama sejumlah Kepala OPD meninjau langsung lokasi penambangan liar di Bukit Prabu, Lombok Tengah, kemarin.

PVMBG Larang Warga Aktivitas di Gunung Sangeang Api Mataram (Suara NTB) Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung terus memantau perkembangan Gunung Sangeang Api, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima. Warga dilarang beraktivitas di sekitar gunung pada radius 1,5 kilometer. Sampai dengan Senin (22/7), aktivitas Sangiang Api masih terpantau erupsi mengeluarkan abu vulkanik dengan intensi-

tas rendah. Statusnya masih ditetapkan waspada level 2. Kasubid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Hendra Gunawan menjelaskan, status Sangeang Api belum dinaikkan atau diturunkan dari level 2. ‘’Kami masih terus memantau perkembangan aktivitas Sangeang Api,’’ ujarnya kepada Suara NTB, Senin kemarin. Bersambung ke hal 15

123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 KETERANGAN - Kajati NTB Arif didampingi Wakajati NTB 123456789012345678901234567890121234 Raden Febryriyanto, sejumlah Asisten dan Kabag saat me123456789012345678901234567890121234 nyampaikan keterangan pers, Senin (22/7). 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 Mataram (Suara NTB) gi Wakajati Raden Febririyan123456789012345678901234567890121234 Delapan kasus dugaan ko- to, SH.,MH dan seluruh Asis123456789012345678901234567890121234 rupsi sedang dilakukan penye- ten dan Kabag. Delapan kasus 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 lidikan oleh Kejaksaan Tinggi korupsi yang disebutkan itu 123456789012345678901234567890121234 (Kejati) NTB dan jajaran statusnya menunggu tahap di123456789012345678901234567890121234 dalam setahun terakhir. Dari naikkan ke penyidikan, se123456789012345678901234567890121234 jumlah itu, nilai kerugian bagian masih dilakukan pen123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 negara yang berhasil disita dalaman bukti - bukti. 123456789012345678901234567890121234 dari koruptor mencapai Rp2 Rincian kasus yang diselid123456789012345678901234567890121234 miliar lebih, termasuk dari iki itu, empat kasus dari Ke123456789012345678901234567890121234 proses eksekusi. jati NTB. Diantaranya, penan123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 Capaian penanganan ganan kasus Taman Amaha123456789012345678901234567890121234 perkara korupsi itu disampai- mi, Masjid Terapung, proyek 123456789012345678901234567890121234 kan Kajati NTB Arif, SH,MM dam pascabencana dan lahan 123456789012345678901234567890121234 dalam rangkaian peringatan relokasi. Semua kasus itu lo123456789012345678901234567890121234 Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) cus di Kota Bima. 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 ke 59, Senin (22/7) didampin- Bersambung ke hal 15 123456789012345678901234567890121234 (Suara NTB/ars)

Kejaksaan Usut Delapan Kasus Korupsi

Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Raya Galungan pada 24 - 25 Juli 2019, SUARA NTB tidak terbit pada Hari Rabu dan Kamis (24 -25/7). Kami akan terbit kembali Jumat (26/7). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit

(Suara NTB/ist_irfan fey)

ERUPSI - Dokumentasi pendaki Gunung Sangeang Api tanggal 7 Mei 2019 lalu. Erupsi dari puncak gunung jadi pemandangan biasa pendaki dan warga sekitar.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.