Edisi Rabu 23 Mei 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

RABU, 23 MEI 2018

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

2019, Pemprov Prioritaskan Penanganan Jalan Rusak di Sumbawa Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan memprioritaskan penanganan jalan rusak parah di Kabupaten Sumbawa, Bima dan lingkar Tambora. Sebelumnya, Pemkab Sumbawa mendesak Pemprov memperbaiki jalan provinsi yang rusak parah di Kabupaten Sumbawa. “Kita usahakan diperbaiki. Kita usulkan pada 2019,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR NTB, Ir. H. Syahdan, MM dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (22/5) siang. Syahdan menjelaskan pihaknya akan mengusulkan perbaikan jalan provinsi yang rusak di Pulau Sumbawa. Menurutnya, rencana perbaikan jalan provinsi yang masih rusak di Pulau Sumbawa sudah masuk dalam prioritas daerah. Namun, penanganannya masih menunggu ketersediaan anggaran. “Mudah-mudahan dananya ada, nanti kita kerjakan. Itu sudah bagian yang prioritas kita tangani. Kalau ada

dananya kita kerjakan,” imbuhnya. Selain beberapa ruas jalan provinsi di Kabupaten Sumbawa yang kondisinya memang rusak. Syahdan mengatakan, akan dilanjutkan juga pembangunan jalan lingkar Tambora. Selain itu, pembangunan jalan lanjutan Sape – Tawali, Kabupaten Bima. “Itu kita masih banyak yang blank (rusak). Itu yang akan kita tuntaskan,” ucapnya. Beberapa strategi yang dilakukan untuk mempercpat perbaikan jalan provinsi ini dengan mendorong pendanaan dari APBN. Terutama Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan dan DAK reguler.

Sebelumnya, Pemkab Sumbawa telah mengusulkan kepada Pemprov tentang beberapa ruas jalan yang rusak untuk segera ditangani. Terutama ruas jalan Pal IV – Lenangguar. Serta Semongkat Batudulang yang longsor pada sejumlah titik sehingga mengalami kerusakan cukup parah. Pemkab Sumbawa juga berharap ruas jalan yang rusak tersebut dapat segera dibenahi dan bisa diproses di RKPD 2019. Walaupun tidak bisa menyeluruh tetapi paling tidak bisa dilakukan pemeliharaan rutin. Begitu juga dengan pemeliharaan rutin atau berkala pada ruas ruas jalan provinsi lainnya, seperti SJN Moyo-Ulu Air, Sumbawa-Ulu Air, Pelampang – Sekokat dan lainnya. Perbaikan ruas jalan yang paling mendesak saat ini adalah Pal IV-Lenanguar. Ruas sepanjang 135 Kilometer yang kalau tidak bagus, maka akan terkendala suplai bahan pokok dan BBM. (nas)

(Suara NTB/Tim Media Ahyar-Mori)

IBU RUMAH TANGGA - Sejumlah ibu rumah tangga berpose dengan simbol salam dua jari yang merupakan salam khas pasangan Cagub/Cawagub NTB nomor urut 2, Ahyar-Mori, dalam sebuah kampanye di Dompu, baru-baru ini.

Alasan Ibu Rumah Tangga Dukung Ahyar-Mori

Mataram (Suara NTB) – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, TGH. Ahyar Abduh dan H. Mori Hanafi, SE, M.Comm, selalu mengandalkan pendekatan logis dan rasional dalam kampanyenya. Tentunya, dengan menyosialisasikan kebijakan yang akan menguntungkan pemilihnya jika mendukung pasangan ini. Kebijakan di berbagai sektor, telah disusung oleh pasangan AhyarMori bersama tim pendukung dan para pakar yang dilibatkannya. Mulai dari sektor perekonomian, pendidikan, kesehatan, pertanian, keagamaan, hingga olahraga. Tentu saja, semua kebijakan ini akan menguntungkan masyarakat dari berbagai kalangan. Salah satu elemen masyarakat yang dimaksud adalah para ibu rumah tangga. Seperti diketahui, ibu rumah tangga adalah salah satu elemen kunci dalam tatanan masyarakat. Ibu rumah tangga menjadi penentu berbagai hal, mulai dari maju mundurnya kualitas generasi penerus bangsa, hingga bergeraknya roda ekonomi juga tak lepas dari sentuhan para ibu rumah tangga. Untuk itulah, pasangan AhyarMori pun merilis pesan khusus bagi para ibu rumah tangga. Pertanyaan besar yang perlu dijawab adalah, apa untungnya para ibu rumah tangga memilih pasangan Ahyar-Mori? Alasan pertama adalah, adanya komitmen pasangan Ahyar-Mori untuk menjaga harga barang kebutuhan pokok tetap stabil. Terkait komitmen ini, Calon Wakil Gubernur NTB, H. Mori Hanafi, SE, M.Comm, baru-baru ini mengemukakan strategi yang akan ditempuh untuk menjinakkan gejolak harga. Mori menjelaskan, dulu, Pemprov NTB melalui Bakorluh pernah memiliki program penyang-

ga pangan. Melalui program ini, Pemprov NTB berupaya membangun perlindungan bagi petani dan konsumen. Sayangnya, program ini kurang didukung dengan anggaran yang serius. “Ini dilakukan oleh Bakorluh. Dia ada penyangga pangan. Tapi anggarannya terlalu kecil. Anggarannya main-main, Cuma Rp1,2 miliar per tahun,” ujar Mori. Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, jika mereka dipercaya oleh rakyat, maka anggaran untuk penyangga pangan ini akan mereka tingkatkan. Nilainya tidak mainmain. Pasangan Ahyar-Mori, berencana menyiapkan bujet yang berkisar antara Rp50 miliar sampai Rp150 miliar pertahun. “Ketika harga turun, maka kami akan beli. Ketika harga naik, maka akan dilakukan operasi pasar. Sehingga terjadi kestabilan dan inflasi kita bisa terjaga dengan baik,” ujarnya. Adanya kebijakan untuk menekan gejolak tentu saja akan meniupkan angin segar bagi ibu rumah tangga manapun. Alasan berikutnya adalah, kemudahan bersekolah bagi anak dari kalangan manapun. Dengan kata lain, siapa saja bisa sekolah. Terkait komitmen ini, pasangan Ahyar-Mori juga telah memiliki berbagai skema kebijakan yang memastikan kemudahan bersekolah bagi siapa saja. Salah satu contoh terobosan kebijakan yang ditawarkan AhyarMori adalah memberikan beasiswa emas untuk tingkat SD/MI sampai tingkat SMA/sederajat. “Dengan adanya beasiswa emas ini, warga yang kurang mampu diharapkan bisa tetap mengakses jenjang pendidikan SD/MI hingga SMA,” ujar juru bicara Mori Hanafi, Muti’ah Murni, SH, M.Kn, kepada Suara NTB, baru-baru ini. Alasan lain adalah jaminan kese-

hatan dan persalinan gratis bagi ibu yang tidak mampu. Persalinan, merupakan salah satu momentum bahagia sekaligus bisa menjadi ujian yang mendatangkan duka bagi seorang ibu. Tanpa adanya fasilitas persalinan yang memadai, para ibu rumah tangga rentan mengalami nasib kurang baik dalam proses persalinannya. Mulai dari kematian bayi, ibu hingga aneka kejadian kurang mengenakkan lainnya. Karena itulah, para ibu rumah tangga membutuhkan dukungan kebijakan yang memudahkan para ibu rumah tangga mengakses fasilitas persalinan yang gratis lagi memadai. Memastikan setiap ibu rumah tangga mendapatkan akses ini, akan menjadi salah satu janji Ahyar-Mori di Pilkada NTB 2018. Selanjutnya adalah ketersediaan pasar tradisional yang banyak, yang membuat para ibu rumah tangga bisa berbelanja dengan perasaan nyaman. Pasar tradisional yang banyak, memungkinkan para ibu rumah tangga bisa mendapatkan barang kebutuhan rumah tangga, khususnya makanan pokok dengan mudah dan murah, disertai pilihan yang beragam. Pasar tradisional juga menjadi tempat bertemunya para pembeli dan penjual dari berbagai kalangan, terlebih dari kalangan yang kurang mampu. Selain itu, masih ada pula janji kerja lainnya yang ditawarkan pasangan Ahyar-Mori. Seperti perlindungan terhadap anak, hingga janji kerja lainnya. Pesan yang menyasar para ibu rumah tangga ini dikemas dalam video ilustratif nan menarik yang kemudian diunggah dalam berbagai platform media sosial pasangan ini. Selanjutnya, pesan ini menyebar dari satu pengguna ke pengguna lain, lintas media – khususnya aplikasi pesan instan WhatsApp. (tim)

16 HALAMAN NOMOR 66 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Rabu 23 Mei 2018 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu