Edisi Senin 22 Juli 2019 | Suara NTB

Page 1

SUARA NTB

20 HALAMAN NOMOR 109 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

(Suara NTB/ars)

Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 22 JULI 2019

PKK, Ujung Tombak

H. Agus Talino

Hj. Amien Rahmani Husni Djibril

Hj. Suryani Ahyar Abduh

Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah

Hj. Hanifah Musyafirin

Wujudkan NTB Gemilang Tim Penggerak Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan di NTB. Bahkan, TP PKK menjadi ujung tombak dalam mewujudkan NTB Gemilang lima tahun ke depan. HAL tersebut menjadi kesimpulan dalam Diskusi Terbatas Harian Suara NTB dengan tema ‘’Peran PKK dalam Mewujudkan NTB Gemilang’’ yang berlangsung di Ruang Redaksi Harian Suara NTB, Sabtu (20/7). Hadir dalam diskusi terbatas tersebut, Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M. Sc, Ketua TP PKK Kota Mataram, Hj. Suryani Ahyar Abduh, Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa, Hj. Amien Rahmani Husni Djibril, Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Hj. Hanifah Musyafirin. Hadir pula, perwakilan TP PKK kabupaten/kota, Dinas Kesehatan

Tepat, Perankan PKK Wujudkan NTB Gemilang

Melindungi Ibu-Anak Sejak Fase Kehamilan

KSB Menasional Lewat PAUD dan Forikan

KK memiliki peranan sangat penting dalam membantu mewujudkan berbagai program pemerintah. Salah satunya yakni peningkatan kualitas Kesejahteraan masyarakat. Karenanya sangat tepat jika Pemerintah Provinsi NTB juga semaksimal peran dari PKK untuk ikut mewujudkan visi NTB Gemilang. Strategisnya peran dari PKK dalam mewujudkan berbagai progran pemerintah diungkapkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB dalam Diskusi Terbatas dengan tema ‘’Peran PKK dalam Mewujudkan NTB Gemilang’’ yang berlangsung di Ruang Redaksi Harian Suara NTB, Sabtu (20/7). Menurut pihak BKKBN, salah satu ujung tombak terealisasinya berbagai program keluarga berencana tidak lepas dari peran dari jajaran PKK di tingkat desa. ‘’BKKBN dalam menangani program keluarga berencana di tengah masyarakat dengan menggandeng PKK, dia adalah motor penggerak di paling depan. Tidak ada kesuksesan BKKBN tanpa peran dari PKK,’’ ungkap Kabid KSDM, BKKBN Provinsi NTB, Baiq Nurhayati. Nurhayati menjelaskan, terdapat tiga pilar utama terkait dengan penekanan ledakan kependudukan. Pertama, dengan menurunkan angka kehamilan lewat program pemasangan alat kontrasepsi. Kedua meningkatkan kualitas penduduk dari mulai usia dini hingga lanjut usia (lansia) lewat program bina balita, bina remaja, dan bina lansia. ‘’Dalam pilar kependudukan, kita berupaya menurunkan angka kelahiran melalui alat kontrasepsi, sehingga ada pengaturan kehamilan. Dalam peningkatan kualitas penduduk, kita bina mulai balita, pengembangan anak usia dini kerjasama dengan PAUD. BKKBN memberikan pendidikan pola asuh. Bina remaja, kita gandengn tokoh agama, bina lansia kita bekerjasama dengan dinas sosial,’’ paparnya. Pilar ketiga yakni membangun ketahanan keluarga, melalui delapan fungsi, pertama fungsi agama, sosial, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan. Dalam semaksimalkan berjalannya delapan fungsi tersebut, BKKBN menggandeng banyak pihak, termasuk dari PKK. Bersambung ke hal 13

ERAN Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sumbawa sangat penting. Peran PKK untuk menuju NTB gemilang sudah tercakup di 10 program pokok PKK yang terdapat di empat Kelompok Kerja (Pokja). Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa, Hj. Amien Rahmani Husni Djibril, menyampaikan, Pokja I di Kabupaten Sumbawa berkaitan dengan keagamaan dan pendidikan. Pokja I memiliki program pengajian ibu-ibu, juga pengajian remaja putra dan putri, ada juga pola asuh remaja penuh cinta dan kasih. Sebagai contoh, di Pokja I ada program Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR). Pada program itu pihaknya sudah menyosialisasikan masalah pendewasaan usia perkawinan. Karena hal itulah yang sangat menentukan adanya kematian ibu dan bayi. “Pendewasan usia perkawinan sangat penting karena kalau kita menikah muda, ibu-ibu kita ini kurang pengetahuannya. Kadang-kadang ini terjadi pada usia SMA kelas 3, sangat rentan sekali dengan pergaulan bebas. Rentan terjadi kematian ibu dan bayi karena kurangnya pengetahuan ibu muda masalah kesehatan. Masalah perkawinan dan sebagainya,” katanya. Amien Rahmani mengatakan, untuk di Pokja II, program TP PKK antara lain program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UP2KS), Posyandu, PAUD, dan sebagainya. Bersambung ke hal 13

IM Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melaksanakan berbagai gebrakan. Beberapa program seperti Taman Baca Alquran (TBA) telah berhasil dimasyarakatkan. Sementara, pendirian PAUD HI dan program gemar makan ikan sukses melambungkan nama KSB ke pentas nasional. Ketua TP PKK KSB, Hj. Hanifah Musyafirin, mengatakan pada Kelompok Kerja (Pokja) I memiliki program inti pola asuh anak dan remaja. Pihaknya di KSB sudah melaksanakan lomba dan sosialisasi-sosialisasi terhadap organisasi yang betul-betul bergerak di bidang itu. Terutama ke sekolah-sekolah. “Di SMA dan SMP, bagaimana agar anakanak di kabupaten kita betul-betul tahu dan mau melaksanakan apa yang diharapkan oleh pemerintah,” katanya. Selain itu program inti di Pokja I yaitu program Tuntas Baca Alquran (TBA). TP PKK bekerja sama dengan bagian Kesra terkait anggaran. TP PKK hanya sebagai pelaksana yang diketuai langsung olehnya. Hanifah menjelaskan, TBA terbentuk sejak 17 Agustus2017. Sampai dengan Juli 2019 pihaknya sudah turun ke masyarakat untuk membagikan Alquran secara langsung. Sebanyak 5.638 Alquran dibagikan hampir di setiap masjid di seluruh KSB sudah didatangi. Bersambung ke hal 10

Baiq Nurhayati

(Suara NTB/ars)

Tulus Bekerja Meski Tak Digaji IM Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) bisa menjadi penggerak motorik untuk menyukseskan program yang dilaksanakan pemerintah dan pemerintah daerah. Untuk itu, PKK memerlukan dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersinggungan dengan kegiatan mereka. Sejauh ini, kader PKK tetap tulus bekerja meski tanpa mendapatkan gaji. Ketua TP PKK Kota Mataram, Hj. Suryani Ahyar Abduh, mengatakan, TP PKK Kota Mataram sudah melaksanakan beberapa kegiatan dari 10 Program Pokok PKK. Program itu dibagi ke dalam empat Kelompok Kerja (Pokja). Suryani menjelaskan, pada Pokja I melaksanakan pembinaan karakter dalam keluarga penuh cinta dan kasih sayang. Melalui kegiatan memberikan penyuluhan kepada keluarga-keluarga melalui kegiatan Posyandu. ‘’Dengan kegiatan bina keluarga Balita, kelompok Dasa Wisma, kelompok-kelompok majelis taklim, dan sebagainya,’’ katanya. Selain itu, juga pengembangan usia dini holistik integratif melaui kegiatan lomba-lomba yang dapat merangsang motorik anak melalui permainan-permainan. Meskipun diakuinya untuk holistik integratif belum maksimal, namun tetap terus diupayakan pihaknya. ‘’Kita sebagai warga di Kota Mataram tentunya melalui tim penggerak PKK sebagai penggerak di masyarakat sangat berperan. Bersambung ke hal 13

Perkuat Pola Asuh Anak

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 MENCUATNYA fenomena pendidikan agama berkelanjuhanya dua orang yang berha- butkan bahwa fokus kegiatan bulan lalu ada remaja minum 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 bunuh diri dan percobaan bunuh tan dalam program majelis sil diselamatkan. Keluarga mereka ini ditekankan pada obat serangga. Kasus bunuh 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 diri di kalangan remaja Dompu taklim. Bekerjasama dengan perlu diperkuat pemahaman penyuluhan pola asuh anak diri ini membuat kita gencar 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 mendorong Tim Penggerak PKK Dinas Pemberdayaan Peremkeagamaan serta ketahanan dan remaja (PAAR). Dikombi- sosialisasi program PAR dan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 Kabupaten Dompu untuk puan dan Perlindungan Anak nasikan dengan pencegahan PKDRT,’’ terangnya. sosialnya. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 menggenjot peningkatan pola membentuk Forum Anak Selain dari aspek sosial, TP Koordinator Pokja I Tim Kekerasan dalam Rumah 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 asuh anak. Dari tujuh percobaan Kabupaten Dompu. PKK Kabupaten Dompu juga Tangga (KDRT). Penggerak PKK Kabupaten 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 bunuh diri selama 2019 ini, Bersambung ke hal 13 ‘’Berangkat dari pada dua mencoba mengintensifkan Dompu, Rabiah Sofyan menye12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345

Hj. Aluh Rusmala

Rabiah Sofyan

Shofiyati Jamila

Nani Triana

(Suara NTB/ars)

(Suara NTB/ars)

(Suara NTB/ars)

(Dikes) NTB, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan NTB. Diskusi dipandu Penanggung Jawab Harian Suara NTB, H. Agus Talino. Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah yang berbicara di awal disku-si menjelaskan, D.G. G.Oka OkaWiguna Wiguna Bersambung D. ke hal 13


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Senin 22 Juli 2019 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu