HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SELASA, 22 MEI 2018
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
Pemprov akan Perbaiki
Rumah Warga
Ahmadiyah yang Rusak Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB akan memperbaiki enam unit rumah warga Ahmadiyah yang rusak massa di Desa Gereneng Kecamatan Sakra Timur Lombok Timur (Lotim). Namun, perbaikan rumah itu masih belum diizinkan warga setempat. “Pemprov berencana memperbaiki rumah yang rusak, namun masyarakat setempat belum mengizinkan,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB, Ir. IGB. Sugihartha, MT ketika dikonfirmasi Suara NTB, Senin (21/5). Pada Senin (21/5), Sugihartha mendampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meninjau rumah warga Ahmadiyah yang dirusak warga pada Sabtu (19/5) lalu. Gubernur mengunjungi warga Ahmadiyah yang ditampung di Mapolres Lotim. Masyarakat di Desa Gereneng, Kecamatan Sakra Timur, Sabtu (19/5) akhir pekan lalu kembali melakukan pengerusakan terhadap rumah warga Ahmadiyah yang diduga menganut ajaran sesat. Kejadian itu sekitar pukul 12.00 wita tepatnya di Dusun Lau’ Eat Desa Gereneng, Kecamatan Sakra Timur.
Dari data yang diterima Suara NTB, kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Sekelompok warga mendatangi sejumlah rumah warga jemaah Ahmadiyah itu dan langsung melakukan tindakan anarkis. Berupa pengerusakan terhadap bangunan rumah yang ditempati oleh puluhan jemaah Ahmadiyah. Massa yang datang tiba-tiba langsung langsung melakukan pengerusakan terhadap rumah IN di Dusun Gereneng, selanjutnya menyasar rumah AU di Gubuk Gereneng Dasan Lau’ Eat. Kemudian merusak rumah JA, JN dan UI yang terletak di Gubuk Grepek Dasan Lau’ Eat Desa Gereneng. Dari kejadian itu, rumah IN dan AS rusak parah, sedangkan rumah JL, JN dan UI mengalami rusak ringan. Akibat kejadian tersebut, enam unit rumah rusak beserta isinya, terma-
suk 2 unit sepeda motor. Terpisah, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Irnadi Kusuma, S. STP, ME yang ikut mendampingi gubernur mengunjungi warga Gereneng dan Ahmadiyah di Lotim mengatakan perbaikan rumah masih belum dapat dilakukan. Perbaikan rumah warga Ahmadiyah itu masih menunggu kondisi pulih kembali. Dalam waktu dekat, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan Penjabat Sementara Bupati Lotim akan segera memediasi persoalan ini. “Sekarang kondisi ini dulu di atasi. Bagaimana keamanan bisa kondusif kembali. Kondusif dulu keadaan, biar ibadah ramadhan bisa dilaksanakan dengan nyaman,” ujarnya. Mengenai perbaikan rumah warga Ahmadiyah yang rusak, Irnadi mengatakan gubernur menginginkan lebih cepat lebih baik. Namun, perlu juga didengar aspirasi atau keinginan masyarakat setempat. “Makanya dalam wkatu dekat dimediasi oleh Forkopimda dan Pjs Bupati Lotim,” tandasnya. (nas)
(Suara NTB/Tim Media Ahyar-Mori)
BUKA PUASA - Suasana kegiatan buka puasa bersama Calon Wakil Gubernur NTB, H. Mori Hanafi, SE, M.Comm, di Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Senin (21/5).
Mori Tegaskan Warisan Kebijakan bagi Pemilihnya Kota Bima (Suara NTB) – Ada semangat yang terus-menerus dikobarkan dalam berulang kali pidato yang disampaikan Calon Wakil Gubernur NTB, H. Mori Hanafi, SE, M.Comm. Semangat itu berupa penegasan mengenai warisan kebijakan yang akan ditinggalkan jika para pemilih mendukung pasangan TGH. Ahyar Abduh dan H. Mori Hanafi, SE, M.Comm (Ahyar-Mori) di Pilkada NTB 2018. Penegasan itu kembali disampaikan Mori Hanafi saat menggelar buka puasa bersama sekitar 2.000 pendukungnya, di Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Senin (21/5). Dalam pidato yang disampaikan Mori Hanafi dalam kegiatan itu, ditegaskan bahwa dukungan terhadap pasangan Ahyar-Mori bukan sebatas dukungan yang tanpa alasan. Mori menegaskan, mendukung Ahyar-Mori berarti mendukung berdirinya rumah sakit Provinsi NTB di Kota Bima, Islamic Center di Kabupaten Bima, dan GOR Berstandar Internasional di Kabupaten Dompu. Dengan kata lain, semua pemilih yang memilih pasangan Ahyar-Mori, secara otomatis akan mewariskan hal-hal tersebut kepada generasi mendatang. Warisan kebijakan ini sudah berulangkali ditegaskan Mori Hanafi dalam berbagai kunjungannya. Mori meyakini, pemilih haruslah memilih berdasarkan alasan rasional, yaitu berdasarkan komitmen yang disuarakan oleh calon pemimpinnya. Karena itulah, Mori dalam berbagai kesempatan, selalu menyodorkan kebijakan yang akan diambil pasangan Ahyar-Mori jika kelak terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018-2023. Tiga program pembangunan fisik yang nyata bagi pemilih di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu adalah pembangunan rumah sakit setara RSUP NTB di Kota Bima, Islamic Center di Kabupaten Bima
dan GOR Berstandar Internasional di Kabupaten Dompu. “Memilih kami dan kita menang, berarti bapak ibu semua mewariskan, Rumah Sakit Pemprov NTB, Islamic Center di Kabupaten Bima, GOR Berstandar Internasional di Kabupaten Dompu,” tegas Mori Hanafi. Rumah sakit provinsi di Kota Bima, saat ini memang menjadi solusi yang sangat dibutuhkan bagi upaya peningkatan kesehatan masyarakat Kota Bima dan sekitarnya. Mori tentunya menyuarakan ini bukan semata berdasarkan kepentingan sempit semata. Melainkan, karena Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu merupakan daerah yang paling jauh dari jangkauan layanan kesehatan dengan standar seperti RSUP provinsi NTB. Karena alasan geografis itulah, pembangunan RSUP NTB di Kota Bima menjadi kebijakan yang sangat penting untuk dijalankan. Dengan adanya RSUP NTB di Kota Bima, maka masyarakat yang membutuhkan rujukan ke rumah sakit provinsi tidak perlu lagi harus menempuh perjalanan yang berbiaya tinggi. Mereka bisa berobat di daerah mereka sendiri. Secara otomatis, biaya pengobatan bisa ditekan menjadi sangat rendah. Belum lagi jika pasien adalah warga kurang mampu. Mereka tentu saja akan mendapatkan dukungan kebijakan pengobatan gratis yang memang menjadi hak mereka. Pembangunan Islamic Center di Kabupaten Bima juga akan menjadi warisan kebijakan lain yang layak diperjuangkan di Pilkada NTB ini. Tidak main-main, jika terpilih, pasangan Ahyar-Mori bertekad membangun Islamic Center di Kabupaten Bima yang tidak kalah megahnya dengan bangunan serupa di Kota Mataram. Niatan ini bukannya tidak be-
ralasan. Sebagai daerah yang memiliki catatan emas dalam sejarah perkembangan Islam, Kabupaten Bima memang layak memiliki pusat kajian dan pembelajaran serta pusat peribadatan yang memadai. Untuk memajukan bidang kepemudaan dan olahraga, pasangan Ahyar-Mori juga bertekad membangun GOR Berstandar Internasional di Kabupaten Dompu. Di daerah yang dipimpin H. Bambang M. Yasin ini, pasangan Ahyar-Mori akan meletakkan pondasi penting bagi pengembangan talentatalenta di bidang olahraga. Keberadaan GOR Berstandar Internasional, adalah jawaban mutlak bagi kebutuhan akan adanya fasilitas olahraga yang dibutuhkan oleh para remaja berbakat. Seperti diketahui, saat ini ada begitu banyak talenta muda di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu yang terpaksa kehilangan harapan karena tidak memiliki fasilitas olahraga yang memadai. Dalam kondisi keterbatasan saja, ada begitu banyak talenta dari daerah-daerah ini yang bisa berprestasi hingga ke level yang membanggakan. Apalagi jika didukung dengan fasilitas memadai. Dengan adanya fasilitas berupa GOR berstandar internasional, para remaja di Dompu bisa menyalurkan talenta mereka ke arah yang lebih positif. Dengan demikian, tidak saja mereka bisa berprestasi. Namun, akan lebih banyak lagi remaja yang bisa diselamatkan masa depannya dari hal-hal yang negatif. “Itu yang akan kita wariskan kalau kita semua mendukung pasangan Ahyar-Mori dan kita menang. Sehingga nanti kita bisa berbangga dengan anak cucu kita. Berkat pilihan kita, kita bisa membangun semua itu,” pungkas Mori Hanafi yang disambut riuh seruan dukungan dari ribuan pendukungnya. (tim)
16 HALAMAN NOMOR 66 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257