SUARA NTB
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
KAMIS, 22 MARET 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 18 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
CALON INDEPENDEN, NON PARTAI DAN NON BLOK
Ali BD di Mata Ulama
TGH. Moh. Hudaeri:
Punya Jabatan Ali BD Ahli Agama Jangan Sombong
(Suara NTB/ist) (Suara NTB/rus)
DOKTOR H. Moch Ali Bin Dachlan memandang jabatan sebagai sebuah hal yang biasa saja.Jabatan adalah sebuah amanah yang singkat dari Sang Maha Pemberi Amanah. Tidak ada alasan untuk membangga-banggakan jabatan. Mengampu amanah sebagai pejabat, sebagai gubernur, sebagai bupati tidak boleh sombong. Dikatakannya, siklus kehidupan ini sangatlah pendek. Siapa saja dan di mana saja pasti akan menghadap Sang Pencipta. Tidak ada yang dibawa. Tidak membawa pangkat dan jabatan. Tidak pula membawa harta kekayaan. Menjadi apapun kita di dunia ini, sebesar apapun kekayaan kita didunia tidak bisa disombongkan. Sombong itu adalah praktek orang-orang jahiliah. Pada Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan zaman jahiliah saja orang meninggi-ninggikan jabatan. Bersambung ke hal 15
PENGASUH Pondok Pesantren Addinul Qayyimu Kapek, Gunung Sari, Lombok Barat (Lobar) menilai Ali BD adalah sosok ahli agama. Hal ini diketahui tuan guru karena Ali BD dalam setiap pertemuan selalu ceramah di pondokpondok pesantren maupun madrasah. Ali BD juga orang yang tidak sombong. Demikian pandangan TGH Hudaeri yang tertuang dalam buku Ali BD di Mata Ulama dan Sahabat, karya TGH. Abdul Latief HR. Bersambung ke hal 15
SILATURAHMI - Calon Gubernur NTB, H.Moch Ali BD silaturahmi dengan masyarakat Dopang, Gunung Sari, Lombok Barat beberapa waktu lalu. Ali BD juga berkesempatan mengisi pengajian di Dusun Dopang, Gunung Sari.
Dugaan Fiktif Dana Diklat BPSDM Ditaksir Rp1 Miliar Mataram (Suara NTB) Ada dugaan perbuatan tindak pidana berlanjut pada penggunaan dana operasional Badan Pengengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTB. Masalah pada anggaran Diklat tidak hanya dua tahun anggaran, diduga sejak 2014 dan beragam item lainnya.
TO K O H
Masalah pada penggunaan anggaran yang terindikasi menyimpang ini, informasinya sudah mencuat cukup lama. Sejak kebijakan perubahan peraturan Diklatpim dan
Tepis Isu Ketimpangan PEMPROV NTB menepis isu ketimpangan pembangunan infrastruktur antara Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Isu ketimpangan pembangunan infrastruktur antara Sumbawa dan Lombok ini kembali mencuat jelang Pilkada 2018. Pemprov NTB mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dan sumber daya air atau bendungan justru lebih banyak di Pulau Sumbawa. Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, MTP yang dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (21/3) siang Bersambungke kehal hal15 15 Bersambung
Diklat lainnya ditangani BPSDM Provinsi NTB. Instansi ini sebelumnya Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Diklat. Sumber Suara NTB menyebut, modus peng-
gunaan anggaran fiktif itu diduga sudah berlangsung lama. ‘’Tapi yang kita temukan buktinya untuk dua tahun, 2016 dan 2017. Tapi sejak 2014 sebenarnya sudah ada
(indikasi penyimpangan). Bahkan diduga terulang di awal 2018,’’ sebut sumber Suara NTB, Rabu (21/3). Besarnya angka dugaan korupsi itu dikaji dari modus yang dijalankan dan dana operasional. Nomenklatur anggaran sejak 2016 dan 2017 yang dilaporkan ke Kejaksaan, sama dengan nomenklatur pelaksanaan perubahan
12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 Mataram (Suara NTB) – 12345678901234567890123456 Pembakaran sampah dinilai sangat mem12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 bahayakan masyarakat. Pembakaran sam12345678901234567890123456 pah, seperti jerami yang dilakukan petani usai 12345678901234567890123456 panen dapat memicu Infeksi Saluran Perna12345678901234567890123456 pasan Akut (ISPA). 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 “Memang itu mencemari lingkungan. Prin12345678901234567890123456 sipnya tidak boleh bakar. Jangan sampai me12345678901234567890123456 ngurangi limbah dengan cara-cara yang mence12345678901234567890123456 mari lingkungan, dengan cara membakar. 12345678901234567890123456 Tidak diperbolehkan membakar sampah di 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 manapun termasuk juga bakar jerami hasil 12345678901234567890123456 panen padi. Tak diperbolehkan,” kata Kepala 12345678901234567890123456 Bidang Analisis dan Pengendalian Lingkungan 12345678901234567890123456 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 (LHK) NTB, Nyoman Sudarma ketika dikon12345678901234567890123456 firmasi Suara NTB, Rabu (21/3) siang. 12345678901234567890123456 Menurutnya, petani yang ada di Kota Ma12345678901234567890123456 taram maupun yang berada di kabupaten/kota 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 lainnya di NTB tidak memahami tentang 12345678901234567890123456 pencemaran udara akibat pembakaran lim12345678901234567890123456 bah pertanian tersebut. Sehingga peran pe12345678901234567890123456 merintah daerah dan tokoh masyarakat 12345678901234567890123456 12345678901234567890123456 memberikan edukasi kepada petani supaya 12345678901234567890123456 tak membakar jerami. 12345678901234567890123456 Bersambung ke hal 15 12345678901234567890123456
Pembakaran Sampah di NTB Membahayakan
Wedha Magma Ardhi (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Pencemaran Air Mengkhawatirkan (ant/Bali Post) (Suara NTB/nas)
TINGKAT pencemaran air di NTB semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan Balai Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB terhadap 10 sungai yang ada di daerah ini, mayoritas air sungai sudah tercemar bakteri e-coli. Kepala Balai Laboratorium Lingkungan Dinas LHK NTB, Syakhruzali yang dikonfimasi Suara NTB, Rabu (21/3), mengatakan pencemaran air sungai sudah mengkhawatirkan. Bersambung ke hal 15
anggaran sejak 2014. ‘’Ada dua tahun anggaran lagi yang belum masuk dalam rekapan laporan ke Kejaksaan. Tapi nanti itu penyidik yang kembangkan,’’ jelas sumber tadi. Semua pengelolaannya di Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional (PKMF) BPSDM Provinsi NTB. Bersambung ke hal 15
TERPADAT DI DUNIA - Foto udara permukiman padat warga di Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Pulau Bungin seluas 8,5 hektar tersebut dijuluki pulau terpadat di dunia dengan berbagai keunikan yang menarik minat wisatawan berkunjung ke pulau tersebut. Salah satunya wisatawan bisa menemukan ternak kambing yang sehari-harinya makan kertas.
Vonis Kasus Korupsi Belum Beri Efek Jera Syakhruzali
Putusan hakim di Pengadilan Tipikor Mataram dinilai masih relatif rendah. Sebab kecenderungan para terdakwa dijatuhi vonis satu tahun penjara. Tren putusan ringan ini dianggap belum sejalan dengan upaya memberi efek jera. JUMLAH putusan satu tahun penjara ini juga dinilai tak sejalan dengan semangat pemberantasan korupsi sebagai extra ordinary crime. Potensi pelaku di Mohamad Dofir lingkaran birokra-
Johan Rahmatullah si maupun swasta yang berurusan dengan keuangan negara akan berpotensi terulang.
Data yang dihimpun Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB, ada 35 perkara yang dijatuhi hukuman terendah mencapai satu tahun penjara atau lebih sedikit dari setahun. Ada satu perkara yang putusannya empat tahun penjara. Satu perkara yang divonis bebas. Dalam tiga tahun terakhir menurut peneliti hukum Somasi NTB Johan Rahmatullah, tren putusan ringan mendominasi. Bersambung ke hal 15
Fachrurrauzi