Edisi Selasa 21 Agustus 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SELASA, 21 AGUSTUS 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 136 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

DP3AP2KB Provinsi NTB dan Mitra

Respons Cepat Penanganan Korban Terdampak Gempa di NTB

(Suara NTB/ist)

DP3AP2KB Provinsi NTB membentuk pos ramah perempuan.

Mataram (Suara NTB) Gempa yang melanda sebagian wilayah di Pulau Lombok telah membuat masyarakat NTB trauma. Tidak terkecuali anak-anak dan perempuan. Sejak gempa terjadi, berbagai upaya telah dilaksanakan pemerintah melalui masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Plt. Dinas DP3AP2KB Provinsi NTB, Drs.H. Imhal, mengungkapkan upaya cepat tanggap terhadap bencana terdampak gempa melakukan koordinasi dengan OPD terkait, OPD kabupaten/kota. Kemudian Kementerian

PPPA, mitra terkait antara lain LPSDM untuk pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak. Diungkapkan bahwa prioritas utama pascagempa juga dilakukan seperti pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak. Terutama anak-anak, bayi dan perempuan. Seperti pada hari pertama pascagempa, pihaknya mengirimkan kebutuhan mendasar seperti nasi bungkus untuk masyarakat. Adapun bantuan kebutuhan dasar lainnya seperti kompor gas, peralatan dapur, tenda, MCK, air, dapur, tenda, tem-

pat belajar dan bermain anak-anak. ‘’Termasuk pemenuhan kebutuhan dasar juga diperuntukkan bagi desa binaan DP3AP2KB Provinsi NTB seperti MCK, air, dapur, tenda, tempat belajar, bermain anak-anak,’’ kata Imhal menjelaskan. Selanjutnya, pihaknya mengusulkan untuk pembuatan MCK terpisah antara laki-laki dan perempuan, adanya ruang kesehatan ibu menyusui. Termasuk menghindari penggunaan kata trauma healing menjadi kegiatan semangat atau kegiatan bangkit. Adapun pos-pos pengungsian yang

sudah ada saat ini, dimanfaatkan sebagai wadah untuk tempat bermain, belajar anakanak, memberi edukasi/ melatih keterampilan bagi perempuan dan anak. Termasuk juga mendirikan Pos Ramah Anak dengan terlebih dahulu melakukan rapat dengan Dinas PPPA Provinsi NTB, Kota Mataram, mitra, NGO dalam rangka mendirikan Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRA) di 5 lokasi, yakni Provinsi NTB, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, dan Lombok Barat. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dys)

H. Imhal

Gempa Susulan

10 Korban Meninggal, Fasilitas di Pelabuhan Kayangan Rusak Parah Mataram (Suara NTB) Gempa susulan pada Minggu (19/8) yang mengguncang NTB, mengakibatkan 10 korban meninggal, 24 korban luka-luka dan lebih dari 100 unit bangunan rusak. Tidak itu saja, gempa susulan dengan magnitude 6,9 SR mengakibatkan fasilitas di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur rusak parah.

Prioritaskan Keselamatan Jiwa GUBERNUR NTB, Dr.TGH.M. Zainul Majdi turun langsung melihat kerusakan jalan dan sejumlah fasilitas umum yang ada di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur (Lotim), Senin (20/8) kemarin. Gubernur meminta kepada seluruh masyarakat dan pegawai di PT. Indonesia Ferry Cabang Kayangan-Lotim untuk menghindari bangunanbangunan serta penanganan bencana gempa fokus pada keselamatan jiwa. ‘’Kepada siapapun yang datang ke fasilitas publik ini termasuk di tempat yang lain supaya menjauh dari lokasilokasi atau bangunan yang sewaktu-waktu mengalami kerusakan akibat gempa dan mengancam keselamatan dari masyarakat,’’ pesan gubernur saat ditemui di Pelabuhan Kayangan-Lotim. TGH. M. Zainul Majdi Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/yon)

Tidak Terbit Berkaitan dengan Perayaan Hari Raya Idul Adha 1439 H pada Rabu (22/8), SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Kamis (23/8). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit

pada Minggu (19/8) mencapai 1.851 unit. Gempa bumi yang beruntun dengankekuatan6,5SRpadasiang hari dan 6,9 SR pada malam hari mengguncang Lombok menyebabkan korban jiwa dan kerusakan bangunan bertambah. Sutopo mengatakan, data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (20/8) pukul 10.45 WIB, tercatat

151 unit rumah rusak. Terdiri dari 7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan dan 6 unit fasilitas ibadah rusak. Fasilitas Rusak Parah Sementara itu, gempa yang terjadi Minggu (19/8) tidak hanya memporak-porandakan rumah warga di Lotim. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/yon)

TO K O H

Data sementara dihimpun Posko BNPB hingga Senin (20/8) pukul 11.45 Wita, tercatat 10 korban meninggal. Rincian 10 korban meninggal, masing-masing di Kabupaten Lombok Timur 4 orang, Sumbawa Besar 5 orang dan Sumbawa Barat 1 orang. ‘’Ini adalah data sementara karena pendataan masih berlangsung. Kendala listrik padam total menyebabkan komunikasi dan pendataan terhambat,’’ kata juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (20/8) siang. BNPB mencatat jumlah kerusakan sementara rumah warga akibat gempa beruntun di Lombok

RUSAK PARAH - Gubernur NTB, TGH. M.Zainul Majdi, mengamati kerusakan jalan dan fasilitas yang ada di Pelabuhan Kayangan-Lotim, kemarin. Jalan terbelah akibat gempa itu, kedalamannya sekitar setinggi pinggang orang dewasa.

Patahan Aktif Flores Back-arc Thrust Pemicu Rangkaian Gempa Magnitudo Besar Mataram (Suara NTB) – Rangkaian gempa berskala besar mengguncang Lombok dan Sumbawa dua pekan belakangan ini. Penyebabnya, diduga aktivitas Sesar Naik Flores atau Flores Backarc Thrust sebelah utara Pulau Lombok. Aktivitas deformasi batuan pergerakan naik tersebut perlu dicermati agar masyarakat dapat mempersiapkan diri secara tenang dan terukur. Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami, Dr Daryono menjelaskan masyarakat Pulau Lombok, Sumbawa, Bali, dan Flores perlu beradaptasi. “Flores Back-arc Trhrust ini sesar yang sangat galak. Ini termasuk zona gempa yang terabaikan selama ini,” ungkapnya saat dihubungi Suara NTB, Senin (20/8). Dia merujuk pada sejarah gempa besar yang ditimbulkan pergerakan Sesar Naik Flores pada tahun 1815 dan 1857 di Bali, Bersambung ke hal 15

Aktivitas Sekolah dan Pemerintahan Belum Normal Mataram (Suara NTB) – Pascagempa bumi beruntun yang cukup besar mengguncang NTB, Minggu (19/8), aktivitas sekolah dan pemerintahan kembali tak normal. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi membuat kebijakan meliburkan siswa/siswa sampai waktu tak ditentukan. Aktivitas pemerintahan lingkup Pemprov NTB juga kembali tak normal.

Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D mengatakan sebenarnya pada Senin (20/8) aktivitas pemerintahan dan sekolah di Pulau Lombok kembali normal. “Tapi gempa lagi sehingga kembali tidak normal,” kata Sekda dikonfirmasi usai pertemuan di Kantor Gubernur, Senin (20/8) siang. Ia mengatakan kejadian gempa tidak bisa diprediksi. Jika tidak

ada gempa yang cukup besar dengan kekuatan 6,9 SR, Minggu (19/ 8) malam, aktivitas pemerintahan dan sekolah di Pulau Lombok akan normal. Diharapkan tiga hari ke depan aktivitas pemerintahan dan sekolah kembali normal. “Rencananya hari ini (Senin, red) sudah masuk sekolah seperti biasa termasuk di KLU. Bersambung ke hal 15

Penanganan Pascagempa

Gubernur DIY Ingatkan Jangan Sampai Menjadi Bencana bagi Birokrasi

(Suara NTB/nas)

BERBINCANG - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berbincang dengan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin dan sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB usai pertemuan di Ruang Rapat Utama, Senin (20/8).

Mataram (Suara NTB) – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berbagi pengalaman mengenai penanganan pascabencana gempa ke jajaran Pemprov NTB. Ia mengingatkan Pemprov NTB agar menghindari kesalahan administrasi pertanggungjawaban penanganan pascabencana. Jangan sampai, kata Sri Sultan upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah dengan membantu masyarakat yang menderita karena bencana berujung kepada bencana bagi birokrasi. ‘’Kalau saya, bagaimana pemerintah membantu publik, rakyat yang menderita itu. Tapi juga jangan sampai menjadi bencana bagi birokrasin-

ya sendiri. Karena kesalahan administrasi dalam pertanggungjawaban dan sebagainya. Karena ketidaktahuan,’’ kata Sri Sultan dikonfirmasi usai pertemuan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin (20/8) siang. Pemprov DIY yang dipimp-

in langsung Gubernur dan Sekda datang ke NTB untuk menyerahkan bantuan bagi korban gempa di daerah ini. Selain menyerahkan bantuan, Pemprov DIY juga berbagi pengalaman mengenai penanganan pascabencana gempa. Bersambung ke hal 15


SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

SUARA MATARAM

Halaman 2

Lokasi Pengungsian di Mataram Bertambah Harus Tetap Waspada MUSIBAH gempa yang masih melanda Lombok dan sekitarnya membuat pihak kelurahan bekerja lebih ekstra, terutama menenangkan warga untuk tetap tenang dan waspada. Lurah Abian Tubuh, Burhanudin, menerangkan pihaknya pascagempa menambah jam kerja untuk melayani kebutuhan masyarakat selama di pengungsian. “Sebenarnya sebelum gempa lagi kemarin malam, warga sudah banyak kembali ke rumah, tetapi karena gempa mereka kembali mengungsi karena takut,” ceritanya. Ia mensyukuri warga sudah berada di pengungsian sejak sore, sehingga saat gempa melanda di malam hari mereka tidak terlalu panik seperti kejadi(Suara NTB/uul) an sebelumnya. “Takut dan Burhanudin cemas pasti ada, tetapi karena mereka sudah di tenda, jadinya tidak sericuh saat gempa pertama karena dulu ada isu tsunami,” jelasnya. Ia pun meminta warga untuk tetap waspada akan kondisi mengingat situasi gempa tidak bisa diprediksi kapan berakhirnya. Burhanudin pun Senin sore mengadakan rapat dengan kepala lingkungan untuk mengetahui situasi di tiap lingkungan. Nantinya setelah pelaporan kondisi, para kaling juga akan mengambil logistik berupa sembako dan terpal sesuai kondisi di lingkungannya. Dari hasil sebelumnya, titik pengungsian di Abian Tubuh Baru banyak berada di lapangan belakang kantor lurah, sekolah serta halaman rumah warga yang cukup luas. “Di halaman rumah bisa sampai 4-5 KK di sana yang mengungsi,” terangnya. Masa darurat bencana yang diperpanjang pemkot Mataram untuk pendataan kerusakan di Abian Tubuh Baru, ujarnya, sudah selesai dilakukan minggu kemarin. “Tetapi karena gempa lagi, situasinya kita belum tahu. Semoga saja tidak ada kejadian apa-apa,” kata Burhan. Menurutnya masyarakat mengalami trauma akibat gempa ini sehingga membutuhkan trauma healing. Beberapa waktu sudah ada relawan melakukan trauma healing di lingkungan Karang Bata. “Sudah ada juga yang menawarkan untuk melakukan trauma healing disini, tetapi karena relawannya juga sibuk di KLU jadinya minggu besok baru akan diadakan disini,” tukasnya. Mengantisipasi musibah ini, ia berpesan agar warga tetap tegar karena ini merupakan bencana dan ujian serta terus waspada akan situasi dan kondisi. (uul)

Mataram (Suara NTB) Pascagempa 6.9 skala richter pada Minggu (19/8) malam, tim penanggulangan bencana Kota Mataram, langsung menggelar rapat, Senin (20/8). Masalahnya, lokasi pengungsian semakin bertambah. Skenario meminta warga kembali ke rumah pun dibatalkan. Camat dan lurah diminta kembali mendata warga yang tinggal di tenda pengungsian, karena titik pengungsian meluas. Rapat tersebut dipimpin Ketua Tim Penanggulangan Bencana yang juga Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana didampingi Sekda, H. Ir. Effendi Eko Saswito dan Asisten I, Lalu Martawang dan dihadiri camat dan lurah se - Kota Mataram. Mohan mengatakan, tidak menyangka bahwa akan kembali terjadi gempa susulan berkekuatan 7.0 skala richter. Padahal, kondisi masyarakat sudah berangsur pulih dan kembali ke rumah masing masing. Anomali alam ini tidak bisa diprediksi, sehingga masyarakat kembali eksodus

dari tempat tinggal mereka. Kembalinya warga ke tenda pengungsian diminta camat dan lurah untuk mengecek kembali. Termasuk sebaran titik kumpul yang berada di Kota Mataram. “Sedapat mungkin sebaran tidak sporadik dan diharapkan terkonsentrasi di satu titik. Saya minta Pak Camat dan Pak Lurah untuk mengecek kembali,” kata Mohan. Pendataan pengungsi menurut Mohan, penting. Hal ini untuk memudahkan pendistribusian bantuan ke warga. Eksodusnya masyarakat kata dia, jelas berdampak pada kebutuhan. Ia melihat yang mendesak untuk distribusikan adalah tenda. Oleh karena itu, Wawali menegaskan, agar lurah melakukan assesment dan mengkomunikasikan kembali kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan

dikawal oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. “Saya minta jangan ada titik kumpul yang tidak pakai lampu. Kalau tidak ada penerang, silakan minta dipasangkan lampu sorot di Perkim,” tegasnya. Kecenderungan masyarakat meninggalkan rumah pada sore hari ke tenda pengungsian harus dipastikan rumah ditinggalkan dalam kondisi aman. Mohan meminta lurah mengaktifkan kembali ronda malam. Kaling dan pemuda diberdayakan untuk memastikan keamanan di lingkungan. Lurah Ampenan Utara, Saharuddin mengaku, titik pengungsian di wilayahnya semakin bertambah. Sebelumnya hanya 15 titik, pasca gempa bertambah menjadi 27 titik. Penambahan titik pengungsian itu otomatis akan mem-

KETUA Komisi I DPRD Kota Mataram, I Gde Sudiarta mengkritisi penganggaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang menjadi mitra kerja komisi I, seperti Satpol PP dan Dinas Dukcapil yang terkesan copy paste. ‘’Harus diatur oleh OPD, mana yang prioritas,’’ cetusnya menjawab Suara NTB di Mataram, Senin (20/8). Hanya saja, dengan situasi dan kondisi seperti sekarang ini, di mana daerah ini sedang menghadapi bencana, tentu saja OPD seperti Satpol PP akan membutuhkan anggaran operasional yang lebih besar. ‘’Ini harus diprioritaskan. Masak mobil operasional cuma satu. Ini menunjukkan belum adanya pengusulan dari OPD yang menjadi leading sektornya,’’ kata dia. Demikian pula dengan Dinas Dukcapil, kaitannya dengan pesta demokrasi pemilu. Kenyataan di lapangan., lanjut politisi Gerindra ini, banyak masyarakat yang belum memiliki KTP. Ini, akan menjadi suatu celah terjadinya kecurangan. Dinas Dukcapil, lanjut Gde Sudiarta, beralasan bahwa masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki KTP, ada hubungannya dengan server yang rusak. alasan-alasan seperti ini, kata Sudiarta harusnya segera disikapi. Anggota Dewan dari dapil Cakranegara ini melihat ada kesan bahwa pengalokasian anggaran tidak mengacu pada kebutuhan anggaran di OPD masing-masing. Bahkan ada kesan kalau anggaran yang diajukan OPD hanya menyalin usulan anggaran tahun lalu. ‘’Nah itulah yang saya tegaskan kemarin supaya tidak terulang lagi,’’ ungkapnya. Pada bagian lain, Sudiarta yang juga anggota Banggar DPRD Kota Mataram juga menyoroti perkiraan kenaikan pendapatan yang diusulkan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). Mataram, sambungnya, merupakan kota yang baru berkembang. Seperti diketahui, PAD Kota Mataram salah satunya bersumber dari pajak hotel, restoran dan juga PBB (pajak bumi dan bangunan). ‘’Tetapi dengan adanya Perda RTRW yang sudah terkatung bertahun-tahun entah di mana rimbanya, akhirnya kami tidak bisa untuk meningkatkan PAD di Kota Mataram,’’ keluhnya. Seharusnya, kalau memang ada kekurangan dari kabupaten/kota dalam hal RTRW ini, Pemprov NTB harus menunjukkan di mana kekurangannya. ‘’Artinya kalau dijegal begini, bagaimana kita bisa berkembang Kota Mata r a m , ’ ’ demikian Sudiarta. (fit)

butuhkan banyak terpal dan selimut. “Kemarin sudah pulang semua. Gempa tadi malam seperti orang pawai ta’aruf nyari tempat mengungsi,” ujarnya. Hal senada disampaikan Lurah Dasan Agung, Hambali. Warga berbondong - bondong kembali ke

tenda pengungsian. Menurut dia, paling penting adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bergerak cepat merobohkan rumah warga di Jalan Gunung Pengsong yang mau roboh. Warga khawatir akan menimpa rumah di sebelahnya. (cem)

Diare, Penyakit yang Banyak Diderita Pengungsi Mataram

(Suara NTB/cem)

Harus Ada Prioritas

(Suara NTB/cem)

PENGARAHAN - Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana memberikan arahan kepada lurah dan camat untuk penanganan pascagempa.

BANTUAN TERPAL - Petugas Pemkot Mataram membagikan terpal ke warga setelah didampingi oleh lurah dan instansi teknis, Senin (20/8).

Pendistribusian Bantuan Logistik Diawasi Mataram (Suara NTB) Posko utama penanggulangan bencana Gempa Lombok, perlu berhati - hati. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan dan Inspektorat mengawasi pendistribusian bantuan logistik ke para pengungsi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram Dedi Supriadi mengaku, tidak bisa sembarangan memberikan bantuan ke masyarakat. Pendistribusian bantuan diawasi oleh BPKP dan Inspektorat. Pengawasan dinilai wajar karena menggunakan anggaran pemerintah, sehingga tidak bisa sembarangan. “Kita ndak bisa sembarangan kasi orang. Tim BPKP dan Inspektorat itu di dalam ngawasi,” kata Dedi sambil menunjuk dua auditor, Senin

(20/8). Kata dia, wajar masyarakat yang mengambil bantuan secara pribadi menilai ribet. Pendistribusian bantuan memiliki mekanisme atau prosedur. Camat dan lurah yang langsung mengambil ke posko utama dan menyerahkan ke pengungsi. Ketatnya prosedur pengambilan bantuan dirasakan oleh Amin. Guru SDN 26 Cakranegara ini, sejak pukul 07.30 Wita datang ke posko utama untuk mengambil terpal. Tiga jam menunggu tidak ada apa - apa. Dan, diminta berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. “Apa gunanya saya bawa stempel. Saya datang diminta dinas langsung ambil di posko. Sekarang begini ribetnya,” keluhnya. Tenda ini nantinya akan dipakai sebagai tempat belajar

siswa. Pascagempa 7.0 skala richter pada Minggu (19/8) malam, dipastikan siswa tidak berani masuk ke dalam kelas. Keluhan sama juga disampaikan Saikin, warga Lingkungan Gebang Barat. Ia menuturkan, baru pertama kali datang ke posko utama untuk mengambil bantuan. Sejak pagi menunggu belum diberikan apa - apa. “Sampai sekarang belum dapat apa apa,” tuturnya. Dedi memaklumi keluhan dari masyarakat tersebut. Tetapi pemerintah juga tidak mau mengambil langkah yang salah. Sebab, ini akan berpotensi jadi temuan dan berdampak terhadap pelanggaran hukum. “Kita kerja sosial. Ndak mau sih ujung - ujungnya diperiksa,” demikian ujarnya. (cem)

Mataram (Suara NTB) Warga Kota Mataram kembali mengungsi setelah gempa berkekuatan 7 SR (setelah pemutakhiran menjadi 6,9 SR) kembali mengguncang Lombok. Warga diminta untuk semakin memerhatikan kondisi kesehatannya. Mengingat selama ini penyakit yang banyak ditemukan pada pengungsi oleh Dinas Kesehatan Kota Mataram ialah hypertensi, diare, ISPA hingga pneumonia. “Kita ada dua tim yang lakukan pemeriksaan rutin ke tendatenda pengungsian. Namun tentu saja itu masih kurang. Karena tidak semua tempat bisa dijangkau. Maka dari itu kami sarankan agar warga langsung ke Puskesmas saja. Di sana beroperasi selama 24 jam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H Usman Hadi. Ia mengkhawatirkan kondisi bayi atau balita yang tinggal di pengungsian. Mereka cenderung lebih rentan terkena penyakit karena kondisi tenda pengungsian yang tidak bersih dan berdebu. Ia juga menyarankan agar warga tidak merokok di dekat tenda yang menjadi tempat istirahat balita dan ibu hamil. “Kita imbau agar bapak-bapak ini tidak merokok di dalam tenda atau di dekat tenda. Karena penyakit yang banyak ditemukan petugas kami itu salah

DPPKB Kota Mataram GelarAksi Sosial Mataram (Suara NTB) Bencana alam yang terjadi di Lombok dan khususnya Kota Mataram, menggerakkan hati masyarakat untuk berbuat peduli kepada sesama. Tak terkecuali karyawan di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram. Senin (20/8), DPPKB menggelar aksi sosial dengan menyalurkan bantuan ke korban gempa di Kampung KB Lingkungan Pengempel Indah, Kelurahan Bertais. Bantuan yang diberikan, kata Kepala

DPPKB Drs. Sutrisno, berupa terpal, selimut dan sembako. Bantuan ini dinilai sesuai kondisi masyarakat. Sebagian besar pengungsi tinggal di bawah tenda terbuka. “Ini bentuk perhatian kami di dinas kepada korban terutama yang ada di kampung KB,” ujarnya. Aksi sosial ini diharapkan bisa sama - sama dirasakan apa yang menjadi kepedihan korban. Kata dia, tinggal di lokasi pengungsian memiliki keterbatasan, sehingga butuh dukungan baik moril maupun materil dari pemerintah mau-

pun stakeholder lainnya. “Kami kumpulkan sebagian pendapatan untuk bantu korban,” tuturnya. Aksi sosial digelar oleh karyawan DPPKB akan kembali dilaksanakan di Kampung KB yang terkena dampak. Sutrisno menginginkan pemerintah akan hadir di tengah - tengah masyarakat. Selain memberikan bantuan, juga ada trauma healing diberikan kepada anak - anak. Pihaknya ingin memberikan semangat dan motivasi kepada pengungsi agar bangkit kembali. (cem/*)

I Gde Sudiarta (Suara NTB/fit)

(Suara NTB/ist)

BANTUAN - Kepala DPPKB Kota Mataram, Sutrisno menyerahkan bantuan ke korban gempa di Kampung KB lingkungan pengempel Kelurahan Bertais. Penyerahan bantuan tersebut sebagai aksi sosial karyawan DPPKB terhadap korban terdampak musibah gempa di Mataram.

satunya ISPA atau gangguan pernapasan. Bisa jadi penyebabnya karena rokok itu,” ujarnya. Saat ini pihaknya sudah menugaskan delapan orang petugas medis untuk memeriksa kondisi kesehatan para pengungsi. Pihaknya akan terus melakukan pengecekan kondisi kesehatan para pengungsi. “Kalau yang rumahnya tidak rusak, kita sarankan untuk kembali ke rumah saja. Terutama yang punya bayi. Biar lebih bersih dan bayinya tidak cepat terjangkit penyakit,” ujarnya. Tim yang melakukan pemeriksaan terdiri dari dokter, perawat dan bidan. Bidan khusus mengecek kondisi kesehatan ibu hamil yang sedang berada di pengungsian. Ia kembali mengingatkan warga untuk mendatangi puskesmas terdekat. Puskesmas tidak akan memungut biaya apapun, meskipun bukan warga Kota Mataram. Hal ini demi memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada semua warga atau pasien yang datang. “Kami imbau kepada semua warga agar datang. Pokoknya gratis, tidak dipungut biaya apapun. Kalau ada gangguan kesehatan sekecil apapun segera datang ke puskesmas dan konsultasi dengan dokter,” imbaunya. (lin)

(Suara NTB/cem)

PELAYANAN MEDIS - Petugas medis di Puskesmas Mataram memberikan pelayanan medis di bawah tenda, Senin (20/8).

Pelayanan Medis Dilakukan di Tenda Mataram (Suara NTB) Gempa baru berkekuatan 7.0 skala richter pada Minggu (19/8) malam, mengakibatkan 11 puskesmas rusak. Pelayanan medis pun terpaksa dilakukan di tenda darurat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Usman Hadi dikonfirmasi Senin (20/ 8) mengatakan, sebelas puskesmas perlu diassesment kembali. Sebelumnya, tim ahli telah mengecek konstruksi bangunan dan dinilai tidak bermasalah. Pascagempa Minggu (19/8) malam, hasil assesment kemungkinan bisa dianulir karena banyak kerusakan bagian gedung. “Harus diassesment lagi,” kata dia. Dikatakan Usman, tiga puskesmas telah diassesment adalah Tanjung Karang, Pagesangan dan Mataram. Kondisinya sama terjadi keretakan. Kondisi bangunan Puskesmas yang retak, tim medis memutuskan memberikan pelayanan kesehatan di tenda. Di samping masyarakat enggan masuk ke dalam ruangan karena trauma.

Pascagempa Minggu malam, tidak ada lonjakan pasien. Lonjakan hanya terjadi pada saat gempa 6,2 skala richter pada Kamis pekan lalu. Warga mengalami luka bagian kepala, lecet dan patah bagian kaki. “Kejadian tadi malam cuma bocor kepala saja. Tadi pagi dibawa ke Puskesmas,” ujarnya. Usman menyarankan warga yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan agar datang langsung ke Puskesmas. Keterbatasan petugas medis tidak bisa menjangkau sebaran pengungsian. Kini warga banyak diserang penyakit diare, infeksi saluran pernafasan akut, hypertensi, asma dan lainnya. “Pelayanan tetap 24 jam. Jadi kapankapan warga akan dilayani,” ucapnya. Stok obat dipastikan Usman tetap aman. Dikes kembali pengadaan obat senilai Rp300 juta. Puskesmas juga diminta secara mandiri melakukan pengadaan obat melalui sisa lebih pembayaran (Silpa) dana Jaminan Kesehatan Nasional. (cem)


SUARA NTB

Selasa, 21 Agustus 2018

Rumah Zakat Bangun 100 Shelter dan Bagikan Daging Kurban untuk Korban Gempa Tanjung (Suara NTB) Korban terdampak gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebagian bisa bernafas lega. Pasalnya, rumah zakat siap membantu membangunkan 100 shelter yang dapat ditempati oleh setidaknya 1.000 Kepala Keluarga (KK). Dalam penyampaian di pendopo Bupati di Dusun Menggala, Desa persiapan Menggala, Kecamatan Pemenang, Senin (20/8), CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, mengutarakan korban terdampak gempa di Lombok Utara cukup banyak. Informasi yang didapat menyebut 483 orang meninggal, 1.353 terluka dan 38.065 rumah rusak berat. Bahkan sejak gempa melanda pada 29 Juli lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 543 kali gempa susulan terjadi sejak itu, dengan variasi skala gempa dari 4.0 hingga 7.0 SR. “Dalam kondisi tanggap darurat seperti ini, bantuan utama yang dibutuhkan warga adalah fasilitas shelter dan pasokan makanan. Karenanya bantuan shelter dan bahan makanan menjadi fokus utama kami,” ungkap Nur Efendi. Ia menegaskan, pihaknya akan segera mengirimkan 100.000 kornet Superqurban untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi. Dari jumlah itu, saat ini sudah tersedia 10.450 kornet (daging kaleng) siap saji. Paket-paket tersebut disiapkan dalam rangka menjaga ketahanan pangan masyarakat korban gempa. Selain bantuan makanan, Rumah Zakat juga mengirimkan tim medis, tim psikososial, ambulans, mobil evakuasi hingga mendirikan masjid darurat, dapur umum, shelter dan sekolah darurat. Rumah zakat setidaknya membuka 31 pos pelayanan yang tersebar di Lombok Timur, Lombok Utara dan Mataram, dan dibantu oleh 41 relawan. “Untuk tahap ini, kami fokus dalam 6 program, yaitu pembangunan shelter, sekolah darurat, masjid, layanan kesehatan dan penyediaan armada kesehatan,

Halaman 3

OLYMPIC Salurkan Bantuan kepada Korban Gempa Lombok Mataram (Suara NTB) Dampak gempa berkekuatan 7,0 SR yang menerjang Pulau Lombok membawa duka pilu bagi masyarakat pulau ini. Sehingga mereka terpaksa tinggal sementara di tenda akibat rumahnya hancur akibat gempa. Sehingga bantuan dari berbagai pihak mulai berdatangan ke Lombok untuk meringankan beban mereka. OLYMPIC sebagai salah satu brand furniture terdepan di Indonesia pun turut serta memberikan bantuan kepada korban gempa sebagai wujud kepedulian akan sesama. “Bencana gempa ini memberikan duka yang mendalam bagi masyarakat sehingga menimbulkan trauma bagi mereka,” terang Direktur Olympic Gorup Unit Lombok, Soegandi kepada Suara NTB. Apalagi setelah pihaknya turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi lokasi terdampak sangatlah memprihatinkan. Untuk itu , Olympic Group melalui unit Lombok menyalurkan bantuan kepada korban

gempa di beberapa titik di kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat pada Minggu (19/8). Bantuan yang diberikan Olympic sendiri berupa 600 buah kasur serta bantal kepada para pengungsi. “Pemilihan pemberian bantuan bukan hanya dikarenakan produk kami adalah kasur dan furniture, tetapi dari hasil pemantauan di lapangan bahwa yang sangat dibutuhkan oleh pengungsi adalah tempat tidur,” jelasnya. Mengingat cuaca di tenda pengungsian saat malam tiba sangatlah dingin sehingga menimbulkan risiko penyakit bagi mereka jika tidur di alas tipis. Soegandi menerangkan bantuan 600 kasur ini, penyalurannya dibagi-bagi ke beberapa titik. “100 buah kasur kita salurkan melalui tim relawan yang sudah memiliki data dan memiliki akses ke pelosok, 100 buah lagi akan dibagikan oleh rekan kami yang merupakan relawan. Selebihnya itu yang akan kita salurkan ke pengungsi langsung,” jelasnya. Pem-

berian bantuan dilakukan oleh seluruh pegawai Olympic Group unit Lombok dengan membagi tim ke tempat-tempat berbeda untuk penyaluran merata. Tempat pemberian bantuan akan difokuskan ke pedalaman Gangga, Gunungsari, dan Lingsar sebagai upaya membantu pengungsi. Pemilihan tempat, imbuhnya, didasarkan di Lingsar salah satu karyawan Olympic juga turut menjadi korban sehingga sangat membutuhkan bantuan. “Mungkin kalau sembako sudah banyak donator yang memberikan, tetapi di pengungsian mereka juga membutuhkan selimut, kasur dan bantal agar tetap hangat selama di pengungsian,” kata Soegandi. Ia berharap adanya bantuan ini bisa digunakan oleh pengungsi dengan semestinya dan berguna bagi mereka. “Setidaknya ini sebagai salah satu wujud kepedulian kami akan korban gempa, dan kami berharap musibah ini bisa segera berakhir,” harapnya. (uul/*)

(Suara NTB/ari)

SHELTER - Model shelter yang akan dibangun oleh rumah zakat pemberian dan pendampingan modal usaha untuk warga terdampak gempa dan penyediaan food aid,” terang Nur. Sementara, perihal shelter yang akan dibangun di KLU, pihaknya masih harus berkoordinasi dengan Pemda setempat. Mengingat lokasi pembangunan shelter diharapkan dapat ditempati minimal 2 tahun sembari menunggu masyarakat selesai membangun kembali perumahannya. Dijelaskannya, terdapat 100 shelter yang akan dibangun di Kecamatan Pemenang pada lahan milik pemerintah seluas 1 hektare. Nantinya di lingkungan tersebut juga akan dilengkapi sekolah darurat, pos relawan terpadu, dapur umum, layanan medis yang terintegrasi bagi para pengungsi. “Kita pikirkan konsumsi untuk balita dan lansia karena ini memang membutuhkan penanganan khusus. Apalagi musim hujan sudah mulai tiba,” jelasnya. Menurutnya, rumah zakat dari awal bencana gempa bumi meng-

guncang telah bergerak membantu mengevakuasi korban tertimbun reruntuhan, mendistribusikan logistik, hingga hari ini merencanakan proses recovery bersama pemerintah setempat. Pihaknya menerangkan, situasi para pengungsi bersifat kontinyu yang diprediksi hingga beberapa tahun mendatang. Maka itu, rumah zakat berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang paling krusial menyangkut konsumsi. Sementara itu, Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar mengatakan bantuan yang datang dari lembaga hingga relawan merupakan kekuatan bagi masyarakat. Ia tak menampik, jika Pemkab tidak dapat melaksanakan proses recovery sendiri dan mesti melibatkan banyak pihak. “90 persen Lombok Utara terdampak gempa dan ada 213 ribu orang jumlah pengungsi. Mulai dari bupati sampai masyarakatnya semua berada di tenda. Tapi, kita mulai siap melakukan proses pemulihan ekonomi masyarakat. Maka mari, apa yang bisa dilakukan ayo dilakukan bersama-sama,” tandasnya. (ari)

Rektor UMM Dilantik

PP Muhammadiyah Dorong Peningkatan Akreditasi Mataram (Suara NTB) Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) Drs. H. Arsyad Gani, M.Pd resmi dilantik Senin (20/8), menggantikan Drs. H. Mustamin H. Idris, MS yang sudah berakhir masa tugasnya. Dilantik perwakilan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, rektor baru langsung diamanatkan untuk mengejar peningkatan akreditasi. Pelantikan berlangsung di aula Rektorat UMM, dilakukan Sekretaris PP Muhammadiyah, Drs. H. Agung Danarto, M.Ag, dihadiri pejabat Badan Pembina Harian (BPH) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM)

NTB, serta para mantan dekan, dekan aktif dan juga seluruh civitas kampus. Dalam arahannya, Agung Danarto meminta pejabat baru untuk melanjutkan program peningkatan akreditasi kampus menjadi level A, sebagaimana lima Pergutuan Tinggi Swasta (PTS) Muhammadiyah yang sudah berhasil meraih akreditasi itu. “Backbone PT itu akreditasi, sehingga ini harus menjadi perhatian betul rektor baru, bagaimana meningkatkan akreditasi. Sehingga setara dengan PT negeri,” pesan Agung. Peningkatan itu setidaknya untuk program studi pada akreditasi B, lebih baik lagi pada tingkatan A. Ia mendorong semua potensi di UMM digerak-

kan untuk upaya peningkatan akreditasi tersebut. Karena diyakininya, kredibilitas kampus liner dengan peningkatan level. “Jadi tugas rektor baru adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan peningkatan level ini,” tandasnya. Arsyad Gani mengamini tugas itu sebagai program jangka panjang. Maka yang menjadi fokus perhatiannya, mendorong upaya maksimal peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik. Sebab dengan begitu, kualitas kampus akan terangkat seiring dengan meningkatknya kepercayaan publik. “Jangka waktu dua tahun persiapan peningkatan akreditasi, makanya kita siapkan SDM yang menangai per-

soalan itu. Paling penting untuk tujuan akreditasi itu adalah SDM. Makanya saya dorong doktor untuk menjadi guru besar,” tandas Arsyad Gani. Tugas lainnya adalah menstabilkan pendaftaran mahasiswa baru, terutama mengantisipasi surutnya minat akibat gempa yang beruntun mengguncang Lombok dan NTB umumnya. Pihaknya sudah memberi toleransi dan kemudahan untuk pembayaran, terpenting calon mahasiswa datang mendaftar ulang. Tugas prioritas lainnya, memproses pelantikan rektor, karena posisinya saat ini adalah penjabat selama empat bulan. Paling tidak November sudah ada rektor baru yang definitif. (ars/*)

(Suara NTB/ars)

Sekretaris PP Muhammadiyah, Drs. H. Agung Danarto, M.Ag membacakan SK pelantikan Drs. H. Arsyad Gani, M.Pd sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) yang baru.

(Suara NTB/ars)

Tanda tangan SK pelantikan oleh Sekertaris PP Muhammadiyah dan Rektor UMM yang baru.

(Suara NTB/ars)

Sambutan Ketua BPH Abdul Muhied Al Lefaky

(Suara NTB/ars)

Para tamu undangan memberikan ucapan selamat kepada Drs. H. Arsyad Gani, M.Pd usai dilantik sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM).

(Suara NTB/ars)

(Suara NTB/ars)

Drs. H. Arsyad Gani, M.Pd membaca sumpah jabatan sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM).

Foto bersama Rektor UMM bersama mantan rektor bersama sejumlah tokoh Muhammadiyah NTB.


SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

Halaman 4

Kembali Diguncang Gempa 6,9 SR Usulkan Perpanjang Tanggap Darurat BUPATI Kabupaten Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH. MH., mengutarakan akan mengusulkan perpanjangan masa tanggap darurat korban terdampak gempa bumi. Langkah itu dilakukan seiring masih terjadinya gempa susulan dengan skala yang sama yakni 6,9 Skala Richter pascagempa 19 Agustus. “Tanggap darurat akan berakhir 25 Agustus, ya nanti kira-kira tanggal 24 Agustus kita usulkan ke provinsi untuk diperpanjang,” ujar Najmul usai peletakan batu pertama pembangunan 100 shelter oleh rumah zakat, Senin (20/8). Menurutnya, kerusakan infrastruktur yang diakibatkan oleh gempa mencapai (Suara NTB/ari) 90 persen lebih dan H. Najmul Akhyar menyebabkan 213 ribu orang mengungsi, patut menjadi atensi pemerintah baik pusat dan daerah. Pihaknya ingin bencana ini ditangani secara nasional, baik dengan status bencana nasional ataupun tanpa status bencana nasional. Kabar akan diterbitkannya Inpres penanganan korban gempa memungkinkan penanggulangan dapat dilakukan secara proporsional. Namun demikian kata dia, kebijakan itu kembali kepada keputusan yang diambil Presiden Joko Widodo. Najmul mengakui adanya komunikasi antara gubernur dengan presiden mengenai penanganan korban gempa. Di mana pemerintah pusat akan mem-back up penuh korban terdampak bencana gempa bumi meskipun statusnya tidak ditingkatkan menjadi bencana nasional. “Kita serahkan sepenuhnya kepada Presiden. Insya Allah sekiranya instruksi presiden, untuk pembangunan Lombok Utara akan menjadi prioritas di APBN,” sambungnya. Najmul berpendapat, peningkatan status bencana menjadi bencana nasional memiliki implikasi terutama di sektor pariwisata di 3 Gili di Lombok Utara. ”Travel Warning” khususnya, diduga menjadi alasan utama pemerintah enggan menerima bantuan dari negara lain. “Tentu banyak pertimbangannya, travel warning ini juga akan berdampak kalau statusnya ditingkatkan sebagai bencana nasional.” Dalam situasi itu, dikhawatirkan akan berdampak terhadap keberlangsungan pariwisata di KLU. Dengan dikeluarkannya travel warning, bukan mustahil pemerintah berbagai negara mengeluarkan larangan berkunjung ke Indonesia. “Jika negara luar masuk membantu hal-hal jangka panjang mereka terlibat bantu kita. Penjelasan dalam rapat menyebutkan jika Pemprov NTB atau yang lain masih bisa membantu kita,” demikian Bupati. (ari)

(Suara NTB/ari)

BERSAMA - Kepala BLM Denpasar Mulyadin Malik (kiri) bersama pejabat BPBD Bali saat berkunjung ke KLU, Senin (20/8).

Kerusakan Gedung DPRD Lotim Bertambah Selong (Suara NTB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Minggu (19/8) malam kembali diguncang gempa dengan Magnitudo 6,9 skala richter (SR). Dahsyatnya guncangan gempa ini membuat sejumlah fasilitas di gedung DPRD Lotim mengalami kerusakan. Bahkan, kerusakan semakin meluas setelah sebelumnya kerusakan terjadi pada gempa pertama dengan magnitudo 6,5 SR pada 29 Juni 2018 lalu. Kepada Suara NTB, Senin (20/8), Kabag Hukum dan Humas DPRD Lotim, H. Ahyan, membenarkan jika kerusakan semakin parah terjadi pasca gempa 6,9 SR yang terjadi Minggu malam lalu. Kerusakan terparah terlihat pada ruang rapat utama DPRD Lotim, hampir seluruh plafon ambruk ke lantai dan menimpa kursi dan meja yang terdapat di ruang rapat utama tersebut. Selain itu, beberapa dinding tembok gedung megah itu mengalami keretakan. “Kerusakan ruang sidang utama pasca gempa yang tadi malam semakin parah. Beberapa bagian di dinding juga retak,”tutur Ahyan. Selain di ruang rapat utama yang mengalami kerusakan cukup parah, kerusakan juga terjadi di ruang banggar dan beberapa tembok di belakang lift serta beberapa dinding di dalam retak. Atas kerusakan ini, lanjutnya, pihak kontraktor yang sebelumnya mengerjakan proyek itu ber-

(Suara NTB/yon)

RUSAK - Plafon ruang rapat utama gedung DPRD Lotim semakin rusak setelah diguncang gempa, Minggu (19/8) malam. encana akan melalui pengecekan langsung untuk melihat kondisi lapangan. “Kerusakan yang terjadi sudah kita sampaikan ke pihak kontraktor. Karena pada kerusakan pertama pihak kontrak bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan. Nah untuk kerusakan tambahan ini belum kita lihat,”terangnya. Gedung DPRD Lotim yang terbilang cukup belia ini mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana gempa bumi yang

mengguncang pulau Lombok belakangan ini. Pasalnya, kerusakan terjadi pada plafon ruang sidang utama dan ruang ketua DPRD Lotim jadi korban bencana alam tersebut. Terkait kerusakan itu, pihak kontraktor bertanggung jawab dan saat ini proses perbaikan sedang berjalan, terutama pada kerusakan pertama. Proses perbaikan yang dilakukan oleh pihak kontraktor, lanjut H. Ahyan, sebagai bentuk tanggung jawab

Panwaslu Resmi Jadi Bawaslu DPRD Butuh Empat

Selong (Suara NTB) Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Lombok Timur kini sudah tak lagi menjadi lembaga ad hock. Pengawas Pemilu itu resmi menjadi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lotim. Perubahan status menjadi lembaga vertikal dan bersifat permanen memastikan Bawaslu lebih berani dan garang dalam melakukan penindakan atas pelanggaran Pemilu. Ketua Bawaslu Lotim Retno Sirnopati didampingi komisioner lainnya kepada Suara NTB, Senin (20/8) menjelaskan, jika Panwaslu sebelumnya kurang berani melakukan tindakan pengawasan atas segala bentuk sengketa Pemilu, maka pascadefinitif menjadi Bawaslu bisa lebih tegas. Sesuai ketentuan UU Nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu, Bawaslu diberikan kewenangan penuh dalam melakukan pengawasan dan menindaklanjuti hasil dari pengawasan. Kewenangan yang lebih leluasa yang diamanahkan UU memastikan Bawaslu Lotim ini bisa mengambil langkah-langkah cepat dalam menyelesaikan semua sengketa dalam pesta demokrasi. Seperti contoh, sebut Retno Sirnopati adanya laporan dari bakal calon legislatif (bacaleg) yang tidak masuk dalam Daftar Calon Sementara (DCS). Diketahui ada dua orang melapor ke Bawaslu terkait adanya nama-nama mere-

Tenda untuk Kantor

(Suara NTB/rus)

Komisioner Bawaslu Lotim. ka yang tidak dimasukkan dalam daftar. Langkah dari Bawaslu selanjutnya memanggil pihak bersangkutan Selasa hari ini guna menyelesaikan persoalan tersebut. Bawaslu nantinya akan melihat semua persyaratan formil dari bacaleg sebagai bahan untuk menindaklanjutinya. Bawaslu selanjutnya akan melakukan mediasi dengan pihak-pihak terkait, antara lain dengan partai politik, Bacaleg bersangkutan dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lotim. Ketika mediasi tidak ada titik temu, maka proses selanjuitnya akan dilakukan ajudikasi. Bawaslu akan melakukan sidang sengketa. Hasil sidang sengketa ini sambungnya bersifat final dan mengikat. Dikecualikan pada masalah penetapan parpol, Penetapan DCT dan peneta-

pan paslon presiden dan wakil presiden. Bawaslu Lotim yang secara serentak dilantik di Jakarta 15 Agustus lalu ini pun saat ini sudah mulai bekerja dan mempersiapkan diri untuk mengawasi lebih ketat pelaksanaan menjelang pesta demokrasi 2019 mendatang. Kepengurusan di Panwaslu Lotim ini disebut Retno hanya bertambah. Tiga komisioner sebelumnya kembali dinobatkan sebagai komisioner Bawaslu. Yakni Retno Sirnopati sekalu ketua sekaligus Koordinator Divisi (Kordiv) Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Masyarakat, Kordiv SDM dan Organisasi, Suaidi Mahsun, Kordiv Penindakan Pelanggaran, Sahnam. Dua tambahan lainnya, Kordiv Penyelesaian Sengketa, Khalidy dan terakhir Kordiv Hukum dan Data Informasi, Amir Mahmud. (rus)

Gempa Belum Berakhir

BLM Denpasar Warga Lotim Kesulitan Mencari Terpal Minta Bappenas Serius Tangani KLU Tanjung (Suara NTB) Balai Latihan Masyarakat (BLM) Denpasar yang bernaung di bawah Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengunjungi korban gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Senin (20/8). Setelah menyaksikan dampak akibat gempa, BLM Denpasar meminta pemerintah pusat c.q Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) turun tangan menata kembali KLU. Kepala BLM Denpasar Mulyadin Malik didampingi pejabat BPBD Denpasar, turun ke KLU dengan membawa logistik dan program penanggulangan bencana. Logistik yang terkumpul dari beberapa lembaga seperti BLM Pidi Jaya, CIMB Niaga Bali, BPBD Bali dan PMI Bali diserahkan langsung di posko utama kabupaten di Tanjung. “Kami mendapat instruksi dari Kementerian Desa agar Balai Latihan Masyarakat membantu membangun posko shelter incase. Dari Kemendes tidak hanya bantuan ini saja tapi ditindaklanjuti dengan pelatihan masyarakat desa di KLU,” ungkap Mulyadin. Bersama BPBD Bali, BLM Denpasar nantinya akan berkoordinasi dengan Pemda KLU c.q Dinas Pengendalian Penduduk KB dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DP2KB PMD) untuk melatih 4 angkatan masing-masing 30 orang dalam rangka trauma healing serta melatih bagaimana mengembalikan perekonomian masyarakat. Spesifik pada program pemulihan ekonomi masyarakat, BLM Denpasar akan membantu menggerakkan ekonomi masyarakat bawah dimulai dengan memerankan kelompok masyarakat dan BUMDes. Pada kelompok masyarakat nantinya akan dibantu anggaran sebesar Rp 30 juta, dan BUMDes sebesar Rp 50 juta. “Kita tidak bicara status apakah bencana nasional atau tidak tapi bagaimana kabupaten pulih kembali dengan cepat. Perhatian pusat agar memperhatikan KLU, dari sisi ekonomi maka jangan sampai perut masyarakat kosong yang memicu masalah baru,” paparnya. Ditanya pendapatnya mengenai dampak kerusakan di KLU, Mulyadin mengaku prihatin. Hampir seluruh sarana fisik milik pemerintah dan masyarakat luluh lantak. Oleh karenanya, memulihkan Lombok Utara harus dilakukan secara nasional. “Saya lihat secara makro, seluruhnya sarana harus dibenahi. Pertama tata kota, pusat harus bantu menata kota khususnya Bappenas. Bappenas harus konsen ke KLU, karena saya lihat se KLU luluh lantak,” tandasnya. (ari)

meskipun pembangunan gedung DPRD Lotim sudah selesai masa perawatannya. “Proses perbaikan masih berjalan, karena perkiraan gempa masih terjadi, sehingga beberapa waktu ke depan perbaikan belum dituntaskan,”ungkapnya. Diketahui, ruang sidang utama yang plafon atapnya rusak berada di lantai III gedung DPRD Lotim. Selain itu, juga terdapat beberapa sudut gedung tembok mengalami retak-retak akibat diguncang gempa. (yon)

Selong (Suara NTB) Gempa-gempa yang terjadi selama tiga pekan terakhir menimbulkan trauma mendalam bagi warga Lombok Timur (Lotim). Kondisi ini memaksa warga untuk mendirikan tempat-tempat pengungsian di tempat-tempat lapang. Warga pun berburu terpal untuk membuat tenda-tenda darurat. Namun sayang, terpalterpal seperti langka. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Lotim, H. Teguh Sutrisman yang dikonfirmasi Senin (20/8) membantah kalau terpal-terpal ini langka. Faktanya memang warga yang banyak memburu terpal. “Banyak warga yang butuh,” ungkapnya. Pihaknya mengimbau seluruh pelaku usaha untuk tidak mengambil manfaat dari derita orang lain. Tidak saja terpal, termasuk barang kebutuhan pokokpun diimbau agar tidak dipermainkan harganya. Menurutnya, adanya perubahan harga itu karena banyaknya permintaan. Sesuai hukum pasar, semakin banyak permintaan

membuat barang menjadi sedikit kesulitan untuk didapat. Akan tetapi dipastikan, kebutuhan terpal ini bisa terpenuhi. “Stok penjual di Mataram ini masih cukup banyak,” tuturnya. Sementara itu, pantauan Suara NTB di tengah-tengah perkampungan sebagian besar meneriakkan bantuan terpal. Akan tetapi, warga sudah keliling mencari, namun terpal tidak ada yang terjual. Kabarnya, akibat banyaknya warga yang memburu terpa sempat dikabarkan harganya melonjak tajam. Harganya yang rata-rata bisa Rp 150 ribu, namun ada yang coba memanfaatkan situasi dan menjual dengan harga cukup mahal. Tergambar, situasi senin kemarin, sebagian besar toko-toko di Lotim pun tidak ada yang buka. Semua memilih liburkan para pegawainya mengingat guncangan gempa yang terjadi pada Minggu malam lalu cukup membuat panik seluruh warga Lotim. Wakil Ketua DPRD Lotim, H. Daeng Paelori mengaku pernah menghardik penjual terpal

(Suara NTB/rus)

MENGUNGSI -Warga Lotim korban gempa yang mengungsi di tempat-tempat lapang dan menjauhi rumah-rumahnya, Senin (20/8).

yang dinilai sengaja mengambil manfaat di balik kesusahan warga. Disebut saat ini, kondisi warga sangat membutuhkan terpal sebagai tempat membuat tenda-tenda darurat. Faktanya, akibat gempagempa susulan yang terjadi sejak tiga pekan terakhir ini membuat sebagian besar warga Lotim ini memilih menyelamatkan diri dengan mendirikan tenda-tenda. Tidak berani menempati rumahnya sendiri karena takut akan terjadi gempa susulan. Pengakuan Ruspan, Kepala Desa Tirtanadi Kecamatan Labuhan Haji Lotim, ia sudah berkeliling Lotim mencari terpal. Disebut sebagian besar warga Tirtanadi juga tidak ada yang berani menempati rumahnya dan memilih untuk mengungsi di tempat-tempat lapang. Gempa besar dengan magnitudo 6,9 SR pada MInggu malam dan tidak lama pada siang harinya dengan 5,4 SR disusul 6,5 SR pada menimbulkan kerusakan cukup parah. Rumah-rumah warga retak dan memaksa warga untuk mencari tempat-tempat lapang untuk mengamankan diri. Hanya saja, saat ditanya warga mengenai terpal, Ruspan mengaku cukup kelimpungan, karena tidak ada tempat membeli. “Saya mencari sampai Mataram, namun tidak ada,” ucapnya. Harapannya para relawan dan donatur bisa memberikan atensinya untuk warga Tirtanadi yang terkena dampak. Kebutuhan utama warga saat ini adalah terpal. Warga lebih memilih diberikan terpal daripada bantuan lain. (rus)

Tanjung (Suara NTB) Lembaga pemerintahan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebagian besarnya lumpuh pascagempa. Tak terkecuali, lembaga legislatif Lombok Utara. Lembaga ini memerlukan dukungan setidaknya 4 tenda BNPB agar anggota Dewan bisa masuk kantor dan bekerja sebagaimana biasa. Sebagimana terlihat Senin (20/8) kemarin, sebagian ASN yang bekerja di kantor DPRD Lombok Utara terlihat masuk kantor. Namun sebagian besar di antara mereka nyaris tidak bisa berbuat apa-apa, dikarenakan gedung DPRD Lombok Utara tidak berani dimanfaatkan. Kabag Persidangan DPRD Lombok Utara, Agus Widianto, S.Sos., mengakui bangunan 2 lantai Sekretariat DPRD sangat dikhawatirkan sewaktu-waktu akan roboh seiring masih terjadinya gempa susulan. Begitu pula di bangunan tak berlantai di mana ruang sidang dan ruang komisi berada. Sejumlah dokumen penting milik Sekretariat dan fraksi-fraksi DPRD di ruangan tersebut masih tersimpan di dalam gedung dan belum berani diselamatkan. “Sejak gempa tanggal 5 itu kita tetap masuk, tetapi hanya sebentar saja, kemudian balik. Kita sebenarnya sudah berkantor darurat di parkiran, tetapi arealnya terbagi dengan TNI, sehingga tidak ada tempat untuk membangun tenda,” ungkap Agus. DPRD sejatinya sudah

dijatah tenda oleh BNPB. Namun akibat tidak adanya lahan, maka tenda tersebut dialihkan kepada warga lain yang membutuhkan. Sekretariat DPRD pun sudah menetapkan lokasi alternatif untuk berkantor, yakni memanfaatkan halaman parkir Pasar UMKM depan Pasar Tanjung. Untuk saat ini, Sekretariat DPRD masih menunggu bantuan tenda dari BNPB untuk didirikan di depan pasar UMKM. “Kita butuh 4 tenda yang ukurannya 6x12 m. Rencananya 2 tenda untuk ruang sidang DPRD, 1 tenda untuk kantor sementara anggota dewan dan 1 tenda lagi untuk Sekretariat Dewan,” katanya. Persoalan yang dihadapi Sekretariat DPRD tidak hanya kantor. Menurut Agus, pihaknya juga dihadapkan pada agendaagenda sidang berkenaan dengan Raperda revisi RPJMD, penyampaian KUA PPAS APBD P 2018 serta agenda-agenda penting lainnya. “Terkait hal itu, kita sebenarnya akan berkonsultasi ke Kemendagri karena waktunya sudah semakin mepet. Apakah bisa KUA PPAS APBDP disahkan atas dasar kesepakatan dengan TAPD atau bagaimana,” sebutnya. Hanya saja, keinginan konsultasi juga terhambat. Pasalnya Setwan KLU tidak dapat memproses keluarnya anggaran yang diperlukan untuk konsultasi disebabkan sebagian besar dokumen masih tersimpan di gedung Dewan. (ari)

(Suara NTB/ari)

KANTOR SEMENTARA - Sekretaris DPRD KLU dan staf berkantor di parkiran. Aktivitas pelayanan pemerintahan di KLU masih belum normal pascagempa.


SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

Halaman 5

Verifikasi 54 Ribu Rumah Rusak

Lobar Minta Waktu Tanggap Darurat Diperpanjang

Prioritas Rumah Rusak Berat TIM verifikasi rumah terdampak gempa di Lombok Tengah (Loteng) bakal lebih memfokuskan proses verifikasi terhadap rumah yang mengalami rusak berat. Supaya bantuan rehab rumah korban gempa dari pemerintah pusat, bisa segera diterima. masyarakat yang menjadi korban gempa bisa segera memperbaiki rumahnya yang hancur. “Kita prioritas selesaikan verifikasi rumah yang rusak berat dulu. Baru setelah itu yang rusak sedang dan ringan,” ungkap Sekda Loteng, H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si., kepada Suara NTB, Senin (20/ (Suara NTB/dok) 8). Hal ini, katanya, penting H. Nursiah dilakukan supaya usulan bantuan dana perbaikan rumah korban gempa bisa segera diajukan ke pemerintah pusat. Dengan begitu, masyarakat bisa segera memperbaiki atau membangun rumahnya kembali dan bisa segera kembali ke rumah. Selain itu, kondisi gempa susulan saat ini masih sulit diprediksi. Di mana gempa masih saja terjadi. Akibatnya, banyak rumah korban gempa yang sebelumnya masuk kategori rusak sedang atau ringan, justru masuk ketegori rusak berat setelah diguncang gempa susulan. Itu artinya, pemerintah daerah harus melakukan verifikasi ulang kembali dan sama saja pemerintah kerja dua kali. “Kalau verifikasi rumah kategori rusak sedang ataupun ringan didahulukan, khawatirnya nanti ada gempa susulan. Rumah tersebut jadi rusak berat. Sementara laporan yang masuk ke pemerintah pusat, sudah telanjur masuk kategori rusak sedang atau ringan,” sebutnya. Kalau sudah begitu yang rugi masyarakat. Seharusnya dapat bantuan sesuai ketentuan untuk rumah rusak berat. Tapi hanya dapat bantuan untuk kategori rumah rusak sedang atau ringan. Karena sudah terlanjur dilaporkan ke pemerintah pusat. Disinggung soal deadline waktu verifikasi sampai hari Selasa besok (hari ini,red), Nursiah mengaku optimis bisa selesai. Hanya saja, karena terjadi gempa baru pada Minggu (19/8), kemungkinan verifikasi masih akan terus dilakukan. Karena bisa saja ada perubahan status kerusakan, pasca gempa baru tersebut. (kir)

Giri Menang (Suara NTB) Pemkab Lombok Barat (Lobar) ditarget oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menuntaskan verifikasi secara total 54 ribu rumah lebih korban gempa yang rusak. Pihak BNPB menargetkan verifikasi harus sudah tuntas tanggal 25 Agustus. Akan tetapi melihat kemampuan verifikasi yang dilakukan Pemda, masih belum bisa, karena dari data sementara, baru 1.237 rumah yang sudah diverifikasi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lobar Made Artadana kepada wartawan dikonfirmasi Senin (20/8) mengaku optimis target BNPB per tanggal 22 Agustus menuntaskan verifikasi 2 ribu rumah rusak bisa tercapai. “Tapi untuk totalitas target sebanyak 54 ribu kita ditarget sampai tanggal 25 Agustus ini. Kami jelas tidak mampu, makanya kami usulkan tambahan waktu tanggap darurat ke BNPB,” katanya. Sejauh ini, jelasnya, terda-

pat 900 unit rumah tambahan yang diverifikasi masih dalam proses. Pihaknya memastikan verifikasi ini tuntas Selasa ini sebelum tanggal 22 Agustus, sehingga target verifikasi 2.000 unit rumah bisa dipenuhi. Lebih jauh kata Made, pihak BNPB menargetkan secara menyeluruh agar verifikasi 54 ribu rumah rusak ini bisa selesai tanggal 25 Agustus sesuai tenggat waktu berakhir masa tanggap darurat. Akan tetapi mengingat waktu yang mepet, pihaknya tidak mu-

ngkin bisa mencapai target tersebut. Sebab untuk mencapai target itu, minimal dalam sehari Pemda harus mampu menyelesaikan verifikasi belasan ribu rumah. Pasalnya sampai saat ini saja rumah rusak yang mampu diverifikasi baru 1.237 unit ditambah 900 unit lebih belum tuntas. Karena itulah, pihak BNPB memberikan target bertahap ke Pemda agar menyelesaikan verifikasi 2.000 unit rumah dulu. Respons pihak BNPB terhadap usulan Pem-

da Lobar ini, sejauh ini belum ada keputusan. Namun sore kemarin pihaknya akan melakukan pertemuan lagi dengan pihak BNPB. Ia menambahkan sesuai data sementara dari Posko Utama, paling tidak 54.479 rumah rusak dengan kualifikasi 21.237 rusak berat, 14.547 rusak sedang, dan 18.713 rusak ringan. Made Arthadana memastikan dari jumlah ini, 678 rumah rusak berat yang telah diverifikasi dan bisa menerima kucuran dana dari pemerintah sebesar Rp50 juta masing-masing rumah di rekening masing-masing pemilik rumah. Pencairan anggaran ini, jelasnya, memiliki prosedur tersendiri. Pemilik bisa mencairkan hanya apabila telah direkomen-

dasikan oleh Kepala Daerah. Sedangkan rumah rusak sedang sebanyak 88 dan 471 rusak ringan dalam proses pencetakan rekening oleh bank yang ditunjuk. Menyoal kapan bantuan ini bisa dicairkan boleh korban, pihaknya tak memiliki kewenangan menjawab sebab ranah itu ada di BNPB. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Lobar H. Sulhan Muchlis mendorong agar mindset pengalokasian APBD perubahan dan APBD murni 2019 adalah penanganan bencana. Pemda perlu mempertegas berapa alokasi penanganan dari pusat, provinsi dan bisa ditanggulangi oleh daerah sendiri. Lobar jelasnya tinggal kepastian sharing dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi tersebut. (her)

Layanan Pemerintah di Loteng Nyaris Lumpuh

Percepat Pemulihan Pariwisata

Kemenpar Bakal Bantu Pengusaha Hotel Perbaiki Kerusakan

(Suara NTB/her)

SEPI - Kawasan dermaga Tawun Sekotong Barat yang biasanya ramai hari Minggu, namun tampak sepi semenjak pascagempa.

Kawasan Wisata Senggigi dan Sekotong Sepi Pengunjung

Giri Menang (Suara NTB) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bakal membantu para pengusaha hotel di Lombok Barat (Lobar) yang bangunan hotelnya rusak akibat dampak gempa yang terus menerus terjadi. Dinas Pariwisata telah melakukan pendataan kerusakan hotel yang ada di wilayah Lobar. Data ini telah diserahkan kepada Dinas Pariwisata NTB untuk diusulkan kepada kementerian pariwisata. Langkah ini diambil oleh pusat untuk mempercepat recovery pariwisata dampak gempa. Kepala Bidang Promosi pada Dispar Lobar Sumarto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan kerusakan baik yang mengalami rusak ringan, sedang hingga berat. “Insya Allah ada bantuan perbaikan dari Kementerian Pariwisata, karena itu kami diminta data oleh provinsi dan kementerian,”kata Sumarto. Dijelaskan lebih jauh, menurut informasi dari Dispar Provinsi bahwa para pengelola hotel bakal dibantu untuk perbaikan bangunan, sehingga atas dasar itulah kementerian meminta data kerusakaan ke provinsi. Selanjutnya provinsi meminta daerah terdampak untuk mengerahkan data. Kemungkinan sebagai dasar bagi kementerian untuk melakukan penanganan. Menindaklanjuti itu pihaknya pun turun melakukan pendataan terhadap bangunan hotel, vila yang rusak di daerah wisata senggigi. Pihaknya sendiri sudah memperoleh data kerusakan tersebut. Sejauh ini pihaknya sudah mengirimkan data kerusakan kepada posko utama dan pariwisata provinsi. Menurutnya langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya pusat untuk membantu Pemda me-recovery dampak bencana gempa bumi yang melanda daerah Lombok, termasuk Lobar yang dampak kerusakannya sangat parah. Ia menambahkan untuk memulihkan kondisi ini, Dispar jelasnya melakukan promosi kembali termasuk melalui beberapa event tetap dilaksanakan nantinya. Pihaknya juga sudah menggelar pertemuan dengan pelaku usaha industri pariwisata untuk membahas bagaimana upaya recovery. (her)

Giri Menang (Suara NTB) Hotel yang ada di kawasan wisata Lombok Barat (Lobar) banyak yang tidak beroperasi pascagempa pertama yang melanda wilayah setempat. Hal ini dilakukan lantaran khawatir dampak gempa, di samping pengunjung yang datang ke lokasi wisata di Lobar baik Senggigi dan Sekotong masih sepi. ‘’Sepertinya wisatawan belum berani berkunjung menyusul rentetan gempa susulan yang kerap terjadi. Hal ini pun menyebabkan pengusaha hotel, penyewaan boat dan kuliner di daerah wisata merugi,’’ aku Ketua Pokdarwis Sekotong Barat Sahnil pada Suara NTB, Minggu (19/8). Semenjak gempa pertama beberapa pekan lalu tidak ada wisatawan yang datang berkunjung ke Sekotong. Dikatakan, biasanya sebelum terjadi gempa rata-rata tiap hari pengunjung mencapai 60-70 orang, apalagi pada hari Minggu mencapai ribuan orang. Sehingga pengusaha jasa boat terkadang kewalahan melay-

ani pengunjung. “Biasanya kalau hari Minggu seperti sekarang ini, ratusan boat ada di Gili karena angkut pengunjung. Tapi pascagempa pengunjung ini sepi,”kata Sahnil yang juga pengusaha jasa angkutan boat dan kuliner ini. Seharusnya momen ini pengunjung banyak yang datang ke wilayah Sekotong. Namun pascagempa, tak ada pengunjung yang datang. Dampaknya, pengusaha jasa angkutan pun tak ada tumpangan. Pengusaha jasa angkutan ini mengalami kerugian, sebab mereka mesti membayar biaya angsuran mesin. Rata-rata para pengusaha jasa angkutan di wilayah setempat membeli mesin secara kredit, sehingga setiap bulan harus menyetor angsuran. Akan tetapi karena tak ada penghasilan mereka pun terpaksa gadaikan barang bahkan menjual barang untuk membayar angsuran. Belum lagi katanya pengusaha kuliner juga merugi. Sebab pengusaha kuliner sudah membeli ikan jauh hari sebelumnya

untuk pengunjung. Akan tetapi akibat gempa pengunjung tidak berani datang, sehingga ikan-ikan itu membusuk dan terpaksa dikonsumsi sendiri. “Sementara kita beli dengan harga mahal, kita rugi besar,”katanya. Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar Sumarto mengakui dampak gempa yang terjadi di Lombok berimbas terhadap penurunan kunjungan wisatawan begitu drastis. “Memang dampak gempa ini penurunan kunjungan wisatawan ini drastis,” jelasnya. Seharusnya jelang Agustus ini kondisi high season, namun akibat gempa banyak pengunjung yang membatalkan perjalanan ke Lobar. Hal ini jelasnya perlu dipikirkan bagaimana langkah dan solusi yang bisa dilakukan. Apalagi pihaknya akan menggelar even Mekaki Marathon bulan Oktober ini. Sejauh ini tambahnya, sudah ada rapat untuk membahas dampak gempa di Dispar NTB. (her)

Praya (Suara NTB) Aktivitas pelayanan pemerintahan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Senin (20/8) pasca gempa berkekuatan 6,9 skala richter (SR) yang terjadi pada Minggu (19/8) malam nyaris lumpuh. Menyusul banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Loteng yang memilih pulang lebih awal. Lantaran khawatir akan adanya gempa susulan. Pemkab Loteng memberikan dispensasi (keringanan,red) bagi ASN untuk tidak masuk kerja secara penuh. “Ada dispensasi yang kita berikan bagi ASN untuk pulang lebih awal. Guna mempersiapkan segala kebutuhan dalam rangka antisipasi gempa susulan,” ungkap Sekda Loteng, H.M.Nursiah, S.Sos.M.Si., Senin siang kemarin. Menurutnya, pasca gempa yang mengguncang selama hari Minggu kemarin, banyak ASN Loteng yang mengalami trauma, terutama kalangan ibuibu. Sehingga banyak yang memilih untuk tetap tinggal di rumahnya, karena takut akan adanya gempa susulan. Adanya dispensasi tersebut, pihaknya berharap para ASN lingkup Pemkab Loteng punya waktu untuk mempersiapkan semua kebutuhan antisipasi gempa, terutama untuk membeli tenda maupun terpal. Karena setelah gempa mengguncang, masyarakat di daerah ini termasuk ASN lingkup Pemkab

Loteng banyak yang memilih untuk tidur di luar rumah. Pun demikian Nursiah memastikan pelayanan pemerintah tidak lumpuh total. Pelayanan tetap ada. Masyarakat bisa tetap memperoleh layanan. Tetapi memang tidak seperti hari-hari lainnya. “Meski dapat dispensasi, ASN lingkup Pemkab Loteng juga harus masuk kerja. Dan, menuntaskan tugas-tugas yang ada dulu, sebelum izin untuk pulang lebih awal,” ujarnya. Pihaknya tentu berharap musibah gempa bisa segera berlalu. Karena kalau kondisi tetap seperti ini, akan butuh waktu lalu bagi pelayanan pemerintah untuk normal kembali. Mengingat, ASN khususnya saat ini sudah begitu trauma dengan gempa, sehingga ikut berdampak pada kinerja ASN itu sendiri. Pantauan Suara NTB, menunjukkan di suasana kantor Bupati Loteng sendiri tampak lengang. Tidak nampak ada kegiatan dari ASN setempat, seperti hari-hari normal sebelumnya. Selepas apel pagi, banyak ASN yang keluar kantor untuk mencari tenda maupun terpal. Ada pula yang memang memilih untuk pulang ke rumah untuk melihat kondisi keluarganya. “Sekarang konsentrasi ASN lebih pada bagaimana menjaga keselamatan keluarganya. Dan, selama mungkin untuk tetap bersama dengan keluarganya,” pungkas Nursiah. (kir)

Akibat Bencana Gempa

KUA PPAS APBD-P dan APBD Tahun 2019 Molor Giri Menang (Suara NTB) Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD perubahan tahun 2018 dan APBD murni tahun 2019 molor. Khusus pembahasan APBD 2019, sesuai target yang ditetapkan mengacu Permendagri Nomor 38 tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan APBD tahun 2019. Asisten III Setda Lobar Dr. H. Fathurrahim mengaku pembahasan KUA PPAS molor, namun tidak terlalu signifikan, lantaran Pemda akan mengupayakan mampu diselesaikan bulan ini. Menurutnya masih ada waktu, sekitar 1011 hari untuk menuntaskan hingga akhir bulan ini. “Memang molor tapi mudahan kita bisa clear-kan bulan ini. Yang membuat molor karena kita tidak pernah di tempat (kantor red), kita di lapangan semua. Pak bupati, pak sekda dan pada kepala OPD keliling terus memantau korban gempa,” katanya, Senin (20/8). Dijelaskan pembahasan KUA PPAS untuk APBD perubahan ini rencananya akan dilaksanakan paralel dengan pembahasan KUA PPAS APBD murni tahun 2019. Pembahasan ini, jelasnya, akan dimulai usai Hari Raya Idul Adha tanggal 22 Agustus, set-

elah itu 23 istigosah dan fokus ke pembahasan anggaran ini. Diakuinya, saat ini kondisi belum normal, akibat gempa, sehingga berdampak terhadap pembahasan KUA PPAS dan APBD. Namun dipastikan pembahasan tidak akan terlalu molor, bahkan sesuai target bisa diketok bulan ini.Terkait progres KUA PPAS lanjut mantan Kepala Dinas Sosial ini, draf usulan KUA PPAS sudah diserahkan eksekutif ke legislatif. Artinya bolanya ada di legislatif, pihak eksekutif jelasnya tinggal menunggu panggilan dari dewan untuk dibahas. Ditanya apakah penanganan bencana gempa ini termasuk dalam kebijakan anggaran APBD perubahan dan APBD tahun 2019, menurutnya sesuai arahan sekda selaku ketua TAPD bahwa anggaran untuk penanganan bencana perlu dimasukkan. Sekda meminta agar anggaran kegiatan yang bisa dialihkan kepada penanganan bencana. “Yang jelas harapan kita ada alokasi untuk penanganan bencana, tapi ini akan jelas setelah pembahasan dengan dewan,” jelasnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Lobar H. Sulhan Muchlis, mengatakan pembahasan KUA PPAS belum dilaksanakan, lantaran se-

(Suara NTB/her)

(Suara NTB/dok)

H. Fathurrahim

H. Sulhan Muchlis

mua pihak, baik masyarakat, termasuk kalangan eksekutif serta legislatif masih trauma dengan gempa. Dikhawatirkan jika dipaksakan dibahas di tengah kondisi ini tidak bisa terkonsentrasi sebab dampak gempa ini hampir menyeluruh. “Selain itu kita lagi menunggu eksekutif mengubah kebutuhan anggaran perubahan terkait kebutuhan penanganan pascagempa ini. Mana yang jadi ruang pemerintah pusat, mana bagian pemerintah propinsi dan yang tidak

terisi itu akan kita isi dengan anggaran dan kegiatan yang bersumber dari APBD kabupaten Lombok Barat,”jelas Sulhan. Ia menambahkan, APBD perubahan tidak ada ketentuan batasan waktu karena APBD perubahan bisa dilakukan dan bisa tidak tergantung kebutuhan. Sementara untuk APBD murni baru ada ketentuan batasan waktu 1 bulan sebelum berakhir tahun anggaran, paling lambat sampai 1 November 2018. (her)

(Suara NTB/kir)

LENGANG - Seorang ASN Loteng melintas di salah satu sudut kantor Bupati Loteng yang tampak lengang pascagempa yang mengguncang Pulau Lombok, Minggu (19/8) malam.


SUARA PULAU SUMBAWA

SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

Halaman 6

Antisipasi Gempa Susulan, Pemdes Desa Seloto Evakuasi Warganya Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Desa Seloto, Kecamatan Taliwang meminta warganya untuk bisa keluar rumah dan menempati sejumlah tenda yang telah disiapkan di lapangan sepak bola desa setempat. Instruksi ini sengaja dikeluarkan sebagai salah satu upaya antisipasi gempa susulan yang kiranya akan terjadi nanti. Kepala Desa Seloto, Lukmanul Hakim SP, kepada Suara NTB, Senin (20/8) mengatakan memang untuk sementara ini, pihak terkait sudah meminta agar masyarakat meninggalkan rumahnya. Hal ini dilakukan sebagai salah bentuk upaya antisipasi terjadi gempa susulan yang diprediksi akan kembali terjadi di KSB. Sedangkan untuk saat ini tercatat ada sekitar puluhan rumah yang retak dan tiga unit rumah lainnya mengalami rusak berat. Rumah yang mengalami rusak berat tersebut atas nama Idrus, dimana bagian depannya roboh dan saat ini sudah mengungsi ke lapangan desa. Karena jika tetap tinggal dirumah yang ditempati saat ini, dikhawatirkan akan roboh karena sudah ada retakan yang cukup parah. “Kita sudah minta agar masyarakat meninggalkan rumah mereka. Kita juga siapkan personel agar tetap memantau keamanan barang-barang milik para warga,” ungkapnya. Dikatakannya, proses evakuasi warga ini tetap dilakukan sempai kondisinya dinyatakan aman dari gempa. Apalagi saat ini, kondisi alat komunikasi yang ada di desa setempat terhenti karena pasokan listrik yang terputus. Untuk itu kondisi yang ada saat ini, pihaknya tetap akan menunggu instruksi khusus dari Pemkab terhadap informasi terkini terkait gempa. Sementara untuk saat ini, pasokan makanan ke masyarakat yang mengungsi masih dalam kondisi dan tidak terjadi hambatan. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan (pasokan makanan menipis) maka pihak terkait bersedia mengintervensinya melalui APBDes. Sehingga warga yang saat ini berada di pengungsian tidak terjadi kekurangan makanan pokok untuk bisa bertahan hidup. “Kita belum tentukan sampai kapan warga akan diungsikan karena masih belum ada informasi lebih lanjut. Tetapi yang jelas, kita tetap meminta agar masyarakat waspada dan bisa menjauh dari bangunan yang ada,” tandasnya. (ils)

(Suara NTB/ils)

RUSAK BERAT - Kondisi bangunan di Kecamatan Seteluk dan satu masjid di Desa Kokarlian rusak berat akibat serangkaian gempa yang terjadi pada Minggu (19/8).

Satu Meninggal, Empat Luka Berat dan Ratusan Rumah Rusak di KSB Seteluk (Suara NTB) Serangkaian gempa berkekuatan besar pada Minggu (19/8), mengakibatkan kerusakan cukup parah di Kabupaten Sumbawa Barat. Ratusan rumah rusak berat, satu orang meninggal dan empat orang lainnya luka berat setelah tertimpa reruntuhan bangunan. Data yang berhasil dihimpun Suara NTB di lapangan menyebutkan, untuk lokasi yang terdampak sangat parah berada di kecamatan Seteluk dan Poto Tano. Khusus kecamatan Poto Tano di desa Kokarlian ada sekitar 466 rumah yang rusak berat, satu bangunan masjid dan 142 rumah rusak ringan. Di Kecamatan Seteluk tercatat ada sekitar tujuh unit rumah berat, rusak sedang sekitar 11 unit

dan rusak ringan sekitar 301 unit. Sementara di kecamatan Brang Rea saat ini tercatat ada sekitar 30 rumah mengalami rusak ringan. Sementara untuk lokasi lainnnya yang terdampak gempa, masih dilakukan pendataan instansi terkait (BPBD). Selain ratusan rumah, data sementara sampai dengan saat ini tercatat satu orang meninggal dunia atas nama Sri Rahayu (40) warga keca-

matan Seteluk. Empat orang mengalami luka berat dan 14 orang lainnya luka ringan, saat ini korban tersebut juga masih berada di RSUD untuk penanganan lebih lanjut. Sedangkan untuk korban meninggal dunia sudah dikuburkan pihak keluarga di desa Senayan. Masyarakat juga saat ini tidak berani masuk ke dalam rumah dan lebih memilih untuk tinggal di tenda karena dianggap lebih aman. Hanya saja, masyarakat saat ini membutuhkan terpal dan selimut untuk menaham dingin. Kepala Pelaksana BPBD KSB, Ir. Lalu Muhammad Azhar MM, kepada Suara NTB, Senin (20/8) mengatakan, untuk saat ini tim masih berada di lapangan untuk

melakukan pendataan terhadap lokasi yang terdampak gempa. Pihak terkait juga masih belum memberikan informasi lebih jauh terkait kerugian akibat gempa dan total jumlah korban di KSB. Selain itu, pihaknya juga mulai mendistribusikan air minum, terpal, beras dan makanan ke masyarakat yang membutuhkan. Hal itu dilakukan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak gempa. “Tim kita masih berada di lapangan melakukan pendataan akibat gempa yang terjadi kemarin,” ungkapnya. Ia menyebutkan, Pemkab saat ini juga sudah mulai menetapkan status tanggap bencana gempa bumi di KSB hingga beberapa hari kedepan. Hanya

saja, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan selalu memberiman informasi. Karena gempa susulan diprediksi akan terus terjadi di wilayah setempat beberapa hari kedepan. Sikap waspada harus terus ditingkatkan, hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya menekan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi nanti. Informasi dari masyarakat juga sangat diharapkan, supaya pendistribusian bantuan ke masyarakat bisa maksimal. “Kita minta masyarakat untuk waspada dan segera berkoordinasi jika terjadi gempa. Karena mencegah lebih baik daripada penanganan terhadap gempa ketika terjadi nanti,” tandasnya. (ils)

Kadispora Dompu Minta Siswa Tetap Belajar di Kelas (Suara NTB/ils)

KORBAN GEMPA - Tenda pengungsian yang dibangun warga korban gempa di Desa Seloto, pascagempa berkekuatan 7 Skala Richter, Minggu (19/8).

KSB Beri Kelonggaran PNS Tidak Masuk Kerja Tepat Waktu Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), memberikan kelonggaran waktu bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak masuk kantor tepat waktu dan pulang lebih awal. Kebijakan tersebut sengaja diterapkan demi keselamatan pegawai itu sendiri. Apalagi kondisinya saat ini beberapa ruangan gedung SKPD juga terlihat retak dan sangat berbahaya jika tetap digunakan untuk bekerja. “Memang hari ini (kemarin) kita berikan kelonggaran kepada seluruh ASN untuk masuk kantor boleh tidak tepat waktu dan pulang lebih awal. Jika tidak demikian, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Apalagi saat ini kondisi gedung perkantoran di KTC sudah mulai retak akibat gempa bumi yang terjadi kemarin,” ujar Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Fud Syaifuddin ST saat ditemui Suara NTB, Senin (20/8). Dikatakannya, pemberian kelonggaran waktu ini sengaja diberikan agar para pegawai karena rasa trauma sekaligus bisa membersihkan rumahnya terlebih dahulu bagi yang terdampak gempa. Bahkan kelonggaran waktu diberikan sampai dengan kondisi dinyatakan normal seperti sedia kala. Karena akan sangat tidak megenakan, jika ASN ini tetap dipaksa untuk bekerja sementara nasib keluarganya terbengkalai. Untuk itu, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan harus selalu memastikan kondisi keluarganya. Hal ini dilakukan, supaya dampak terburuk dari bencana gempa ini semakin bisa ditekan. Pihaknya meminta agar para camat, kades dan lurah, untuk tetap berada di lapangan memantau kondisi masyarakatnya. Sehingga langkah antisipasi lanjutan ketika ada gempa bisa langsung disikapi dengan cepat. “Kelonggaran ini kita akan berikan sampai dengan kondisi benar-benar aman. Kita juga tetap meminta supaya masyarakat tetap waspada terhadap hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya. Ditambahkannya, selain kepada ASN yang diberikan kelonggaran, Pemkab saat ini juga menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk bisa diliburkan sampai batas dengan waktu yang akan ditentukan kemudian hari. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya gempa susulan. Apalagi kondisinya saat ini ada beberapa sekolah khususnya di kecamatan Seteluk dan Poto Tano mengalami kerusakan parah. Mulai dari ruang kelas yang mengalami retakan hingga atap gedung yang tidak tersisa akibat diguncang gempa. Atas dasar pertimbangan ini, Pemkab meliburkan sejumlah sekolah karena jika rutinitas belajar mengajar tetap dilakukan, maka akan sangat berbahaya. “Kami sudah menginformasikan kepada seluruh kepala sekolah untuk meliburkan siswa siswinya sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian untuk menekan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. (ils)

(Suara NTB/ils)

SEPI - Potret salah satu sekolah dasar di Kabupaten Sumbawa Barat yang tanpa aktivitas belajar mengajar, setelah gempa pada Minggu (19/8).

Dompu (Suara NTB) Pasca gempa 7 SR yang dirasakan sebagian besar warga di wilayah ini, Minggu (19/8) malam, siswa SDN 1 Dompu terpaksa belajar di teras sekolah. Hal itu menyusul kekhawatiran akan terjadinya gempa susulan. Informasi tersebut diketahui Suara NTB berdasarkan unggahan status salah seorang guru SDN 1 Dompu melalui akun FB-nya Arsulriady Ady. Unggahan status yang menarik perhatian banyak warganet itu justru berbading terbalik dengan respon yang diberikan Kadispora Dompu, H. Ichtiar. Ia kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (20/8) siang menegaskan, sudah memerintahkan pihak sekolah agar tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam ruangan. “Saya suruh kembalikan

masuk ke ruang kelas, kalau ada apa-apa saya tanggung jawab,” terangnya. Menurut dia, belajar di teras sekolah pasca gempa malam harinya merupakan kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Apalagi sampai mengunggahnya di media sosial. Karena status itu juga salah seorang guru tersebut diberikan teguran. HI sapaan akrab orang nomor satu di Dikpora Dompu tersebut menyakini tidak akan terjadi gempa susulan di Dompu. “Yang masukin di facebok barusan sudah saya marahin itu, ndak ada gempa susulan Insya Allah harus yakin kita. Insa Allah Dompu ini aman,” ungkapnya. Terpisah guru insipratif SDN 1 Dompu, Asrul Riady yang dihubungi Suara NTB mengaku sengaja mengambil inisiatif untuk memberi pel-

Disbudpar Bantah Rehab Pemandian Madaprama Bermasalah Dompu (Suara NTB) Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disbudpar Dompu, Zainal Arifin membantah tundingan rehab kolam pemandian Madaprama bermasalah. Proyek senilai Rp200 juta itu tegasnya sudah sesuai rencana awal, kalaupun ada beberapa item bangunan yang terpaksa dibongkar kembali diangapnya sesuatu yang wajar lantaran alat-alat yang dipasang merupakan barang baru. “Jadi tidak ada kesalahan dalam pekerjaan, kalau pekerjaan itu tidak dilaksanakan pemasangan tegel, pipa itu baru salah. Kalau persoalan bongkar itu kan biasa, itu alat pemasangan baru teknis,” jelasnya kepada wartawan di ruang kerjanya. Dalam pengerjaan proyek yang melalui proses penunjukan langsung ini Disbudpar pun sudah melibatkan tim TP4D dari Kejakasaan Negeri setempat untuk melakukan pengontrolan. Ketika masih dianggap bermasalah selaku pengelola pihaknya sudah cukup siap untuk diproses hukum. Terkait pemanggilan kontraktor atas dugaan penyimpangan yang terjadi, menurutnya sesuatu yang

biasa untuk memberi himbauan agar rehab yang ditargetkan rampung akhir Agustus ini tuntas dikerjakan. Sehingga kotraktor nantinya tidak dikenakan denda. “Itu kan kita beri imbauan agar mereka mengejar kemajuan fisik sesuai dengan target jangan sampai mereka terkena dendan nanti. Kita juga sebagai penyedia jasa kan minimal harus memberi hibauan tolong pekerjaan ini sesuai dengan spek yang ada dibersihkan,” jelasnya. Dengan progres pengerjaan fisik saat ini, sebetulnya kolam pemandian tersebut sudah bisa langsung dimanfaatkan. Namun atas dasar pertimbangan keamanan dan kenyamanan pengunjung targetnya September mendatang destinasi wisata itu sudah bisa dimafaatkan oleh masyarakat, baik sebagai tempat berlibur bersama keluarga maupun pembinaan atletatlet renang. “Target kita ya bulan depan lah kita operasikan, kita perbaiki sarana prasarana yang ada di sekitar itu dulu biar tidak mengganggu masyarakat pengunjung,” pungkasnya. (jun)

ajaran pada siswa di teras sekolah karena khawatir akan terjadinya gempa susulan, pun siswa saat menerima pelajaran dalam ruangan pagi harinya sempat merasakan adanya gempa kecil. “Makanya saya ajak anakanak belajar di luar kelas biar aman saja dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. Respon yang diberikan Kadispora pun dianggapnya bukan sebuah teguran, tetapi murni untuk mengingatkan agar pihaknya tetap tenang dan waspada. Sementara itu, salah seorang siswa Kelas VI SDN 1 Dompu, Bayu mengaku takut berada dalam ruang kelas berlama-lama lantaran gempa hebat semalam dikhawatirkan akan kembali terjadi, pun ia mengaku senang bisa belajar di teras sekolah karena tidak lagi dihantui rasa takut akan gempa. “Tadi belajar di luar sampai pulang sekolah karena siswa ndak ada yang berani masuk kelas takut gempa,” pungkasnya. (jun)

(Suara NTB/Ist)

DI TERAS - Siswa SDN 1 Dompu belajar di teras sekolah karena khawatir terjadi gempa susulan, Senin (20/8).


SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 7

Kebakaran di Pulau Bungin Hanguskan 23 Rumah Sumbawa Besar (Suara NTB) Kebakaran hebat melanda wilayah padat penduduk, Pulau Bungin kecamatan Alas, sesaat setelah terjadinya gempa 7 SR (6,9 SR berdasarkan pembaruan BMKG), sekitar pukul 23.00 Wita, Minggu malam. Api yang menghanguskan 23 unit rumah tersebut, diperkirakan baru berhasil dijinakkan pada Senin, pukul 03.30 Wita diri hari. Kini warga korban kebakaran terpaksa mengungsi di sekitar tepi laut dan di atas perahu seadanya. Dandim 1607 Sumbawa, Letkol Inf. Syamsul Huda yang berada di lokasi saat kejadian saat dihubungi Suara NTB, menjelaskan dugaan awal terjadinya kebakaran karena gempa menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehing-

ga menimbulkan percikan api. Ditambah kecepatan angin dan kondisi rumah penduduk dari bahan kayu yang padat dan berdempetan satu sama lain. Proses pemadaman dengan mengerahkan anggota TNI/Polri dari Danramil dan

Polsek Alas dibantu warga dan pemadam kebakaran. “Kebetulan kami terjun langsung ke lokasi. Api baru bisa dilokalisir dan dijinakkan sekitar pukul 03.30 Senin dini hari,” sebutnya. Sejauh ini, belum ada infor-

masi kroban meninggal ataupun kroban luka luka atas kejadian kebakaran dimaksud. Yang jelas, kerugian material akan didata selain rumah yang terbakar tentunya ada beberapa harta benda warga yang ikut terbakars eperti sepeda motor dan lainnya. Bantuan mulai diarahkan ke tempat pengungsian masyarakat, salah satunya di Danramil Alas. Salah satu warga korban Kebakaran, yang juga Ketua RT di wilayah setempat, Mahyuddin yang sempat terhubung dengan Suara NTB,

menyatakan, sebagain warga kini memilih mengungsi dengan membangun tenda di tepi laut skeitar pulau. Ada pula yang berada di atas perahu. Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril dalam keterangan kepada wartawan juga menyebutkan 23 unit rumah yang terbakar di Pulau Bungin. Bantuan lologistik segera disalurkan, tidak hanya ke Pulau Bungin tetapi juga di wilayah barat Sumbawa yang terdampak gempa. Mengingat cukup banyak terjadi kerusakan rumah. (arn)

(Suara NTB/ist)

PUING BANGUNAN – Puing bangunan yang tersisa dari kebakaran di Pulau Bungin, Minggu (19/8) malam.

BPBD Dompu Imbau Warga Tetap Tidur di Dalam Rumah Dompu (Suara NTB) Gempa 7 SR yang terpusat di Lombok Timur, Minggu (19/ 8) malam kemarin ikut dirasakan getarannya oleh sebagian besar warga di Dompu. Akibatnya, Banyak warga berhamburan menghindari atap bangunan, tak terkecuali mereka yang tengah menjalani perawatan di pusat pelayanan kesehatan. Bahkan, pasca kejadian ini sejumlah warga langsung memutuskan untuk bertenda dan tidur di teras rumahnya. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu, Drs. Imran M. Hasan yang mengetahui reaksi masyarakat atas bencana alam tersebut menghimbau agar tetap tidur dan istirahat di dalam rumah. Hal itu menyusul kondisi saat ini belum begitu menghawatirkan atau berdampak signifikan terhadap infrastruktur yang ada. Diakui, gempa baru tersebut sebagaimana hasil analisa BMKG memang akan ada susulannya, tetapi hanya dengan kekuatan yang kecil. “Tetap saja tidur dalam rumah ndak begitu ada masalah, potensi gempa susulan sesuai analisa BMKG tetap ada tapi kecil, ini yang jadi acuan kita semua,” kata dia kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Senin (20/8). Imbauan agar tidak dulu bertenda di ruang terbuka pasca gempa yang terpusat di Lombok Timur itu menyusul adanya kekhawatiran akan munculnya masalah baru di tengah masyarakat, terutama yang menyangkut kondisi kesehatan. Untuk itu, baiknya warga tetap istirahat dalam rumah sampai ada perintah mengungsi dari pihaknya. Kendati demikian, harap Imran M. Hasan, kesiapsiagaan akan bencana alam yang telah meluluhlantakkan beberapa daerah di NTB itu harus tetap diwaspadai. Minimal dengan memastikan jalur evakuasinya di dalam ketika sewaktuwaktu terjadi gempa. “Usahakan daun pintu kita siap siagakanlah agar kita mudah keluar dari rumah, karena kebayakan korban lukaluka itu karena mereka panik kemudian menabarak apa yang ada di rumah,” jelasnya. Disinggung dampak kerusakan yang diakibatkan gempa baru berkekuatan 7 SR di Dompu kemarin, ia mengaku, sejauh ini secara umum masih cukup aman. Tak ada laporan terkait kerusakan rumah atau fasilitas umum lainnya ditiap-tiap kecamatan. “Setelah kita koordinasi dengan masing-masing camat dan warga sejauh ini belum ada laporan kerusakan, syukurlah kita masih aman,” pungkasnya. (jun)

(Suara NTB/Camat Alas Barat)

RUSAK - Salah satu rumah warga korban gempa yang mengalami kerusakan cukup parah di Mapin Kebak, Kabupaten Sumbawa. Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril (foto kanan), saat meninjau serta menyalurkan bantuan untuk korban gempa di Alas Barat, Senin (20/8).

Dampak Gempa di Sumbawa

Empat Meninggal, Ribuan Rumah Rusak Berat Sumbawa Besar (Suara NTB) Gempa berkekuatan 7,0 SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6,9 SR di Lombok Timur dirasakan cukup keras di Kabupaten Sumbawa, terutama di Sumbawa bagian barat. Hingga sementara ini, dilaporkan empat korban meninggal, puluhan korban luka luka dan ribuan rumah mengalami rusak, baik berat, sedang maupun ringan. Data yang dihimpun Suara NTB dari Pemkab Sumbawa, baik dari Humas Protokol Sumbawa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa dan sejumlah Camat, disebutkan empat korban meninggal, yakni, dua di kecamaatan Alas Barat atas nama, Hj. Nursiah (80) warga dusun Sanggrahan desa Labuan Mapin dan Hamdani Kur-

niawan (8) warga dusun Hijrah desa Usar Mapin akibat tertimpa pecahan bangunan saaat gempa terjadi. Korban meninggal akibat kaget terjadinya gempa juga menimpa Nurasiah warga Langam kecamatan Lopok dan salah satu warga desa Dalam kecamatan Alas. Kejadian gempa kali ini terjadi sekitar pukul 21.56 Wita membuat masyarakat diselimuti kepanikan. Di berbagai tempat masyarakat banyak yang mengungsi mengantisipasi adanya gempa susulan. Hingga desa-desa mendadak ramai karena masyarakat hampir semuanya berada di luar rumah. Bahkan, banyak warga yang tidur di emper rumahnya. Selain ribuan rumah rusak, gempa juga menyebabkan adanya korban

jiwa. Semua pihak pun sudah turun ke lapangan melakukan pendataan sekaligus memberikan bantuan kepada para korban yang terdampak. Pemkab Sumbawa melansir sedikitnya terdapat 12 kecamatan yang terdampak kerusakan akibat gempa. Dampak cukup keras, di wilayah barat Sumbawa. Seperti halnya di Kecamatan Alas Barat dua orang meninggal akibat tertimpa bangunan, 31 orang luka-luka dan 6 orang dalam perawatan. Kemudian 685 rumah rusak berat, 1.542 rumah rusak sedang dan 455 masjid rusak ringan. Di Kecamatan Alas sebanyak 2.231 rumah rusak diketahui rusak. Selain itu, akibat gempa juga terjadi kebakaran di wilayah Pulau Bungin yang membuat 23 rumah terbakar. Berlanjut ke Kecamatan Buer 758 rumah rusak berat, 389 rusak sedang, 40 rusak ringan. Kecamatan Utan 24 rusak berat, Kecamatan Rhee 5 rumah rusak tembok, Kecamatan Ropang 4 rumah rusak ringan. Kecamatan Unter Iwis 5 rumah rusak ringan, Kecamatan Moyo Utara 3 rumah rusak ringan, 3 rumah rusak sedang, 2 mesjid rusak ringan, Kecamatan Moyo Hilir 1 rumah dinas dokter rusak ringan, dan sekolah (MI) rusak ringan. Kemudian Kecamatan Lape 5 rumah rusak ringan, Kecamatan Lenangguar 3 orang luka, dan Kecamatan Lunyuk 104 rumah rusak. Data ini masih bersifat sementara, karena hingga kini, tim juga masih melakukan pendataan

di lapangan. Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B.Sc kepada wartawan mengakui ada lima poin penting yang disampaikan Gubernur untuk segera ditindaklanjuti. Pertama diimbau kepada masyarakat muslim untuk berdoa dan beristigfar baik di masjid, surau ataupun tempat majelis dan pertemuan masyarakat muslim. Sedangkan untuk yang non muslim diminta berdoa untuk keselamatan. Kedua, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap adanya bencana gempa ini. Hal ini untuk mengantisipasi adanya gempa susulan. Masyarakat juga diminta tidak panik, karena dari kepanikan terkadang membuat orang teledor. Kemudian keempat masyarakat dihimbau untuk tidak dulu tidur di dalam rumah. Diupayakan untuk sementara tidur di depan rumah menggunakan tenda atau lainnya. “Kita tidak tahu apakah akan terjadi gempa lagi atau tidak. Kita hanya mengantisipasi,” jelasnya. Selain itu, kata Bupati, Gubernur juga meminta Kapolres untuk menjaga kamtibmas di daerah masingmasing. Guna mengantisipasi adanya pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi gempa ini. Apa yang menjadi arahan dari Gubernur ini sudah ditindaklanjuti dengan menggelar pertemuan dengan instansi terkait. “Kami sudah mengambil

langkah sesuai petunjuk gubernur. Dan saya langsung menggelar rapat mengundang OPD, ada Forum Koordinasi, BMKG juga saya undang. Artinya ada kesiapsiagaan Pemda Sumbawa karena pengalaman dari Pulau Lombok. Untuk meminimalisir timbulnya korban,” kata Bupati. Diakui Bupati, untuk sementara penanganan yang sudah dilakukan, pihaknya sudah menyiapkan tenda terop dan lainnya untuk korban gempa. Termasuk terhadap korban kebakaran yang terjadi di Pulau Bungin, Kecamatan Alas. Pihaknya juga sudah membentuk dapur umum yang akan ditempatkan di Alas dan beberapa tempat lainnya. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan seperti logistik, makan dan lainnya langsung disalurkan. Hal ini akan disediakan oleh Dinas terkait. Pasca gempa, Bupati juga telah melakukan pemantauan malam harinya hingga pagi. Memberikan himbauan sembari menenangkan para korban. Termasuk menginstruksikan jajarannya untuk bergerak cepat dalam membantu masyarakat yang menjadi korban. Kepala BPBD Sumbawa, Drs. Zainal Abidin, juga menjelaskan, pembaruan data terus dilakukan. Sebab yang ada saat ini masih bersifat sementara. Yang jelas, Bupati segera mengeluarkan SK tanggap darurat terkait bencana ini. Bantuan logistik juga terus disalurkan ke lokasi bencana. (arn/ind)

Dampak Gempa di Dompu Pasien RSUD Dompu Dilanda Kepanikan Dompu (Suara NTB) Gempa berkekuatan 7 SR kedalaman 10 KM di 30 KM timur laut Lombok Timur jam 22.56 wita cukup kencang terasa di Dompu. Gempa ini membuat pasien dan keluarga pasien di RSUD Dompu juga panik, sehingga memilih dirawat di pelataran serta berugak rumah sakit. Ibo (70) warga Soro Kempo yang sempat dirawat di ruang ICCU RSUD Dompu dikabarkan meninggal dunia (MD) diduga karena panik pasca gempa. M. Ali, warga Soro Kempo yang dirawat di ruang kelas 1 Vip B RSUD Dompu menceritakan kepanikan pihaknya saat gempa, Minggu (19/8) malam. Gempa itu membuat pasien dan keluarga pasien yang dirawat di gedung lantai dua eks SMPN 1 Dompu ini berhamburan turun menjauh dari gedung. Pasca gempa itu, pihaknya tidak berani kembali ke ruangan dan memilih tidur di pelataran gedung depan ruang ICCU. Begitu juga dengan pasien yang ada di zal penyakit dalam juga memilih untuk meninggalkan ruang perawatan saat gempa terjadi. “Gempanya besar sekali membuat kita panik. Saya langsung gendong (istri yang sakit) turun ke bawah,” ungkap pasien penyakit dalam asal Saneo. Wawan Anggarana, keluarga pasien di IGD juga mengaku panik akibat gempa, Minggu malam. Akibat gempa itu, pi-

haknya memilih untuk tidur di mobil yang ada di ruang parkiran depan gedung lantai 3 RSUD Dompu. “Tadi malam kita tidurnya di mobil,” katanya. Tidak hanya pasien di perawatan umum yang panik saat gempa. Pasien di ruang ICCU juga ikut panik. Beberapa juga memilih keluar ruangan, termasuk Ibo, warga Soro. Pasien ini meninggal beberapa saat setelah gempa berkekuatan 7 SR dan diduga sakitnya diperparah karena panik akibat gempa. Sekretaris RSUD Dompu, Zulkarnaen, S.Sos yang didampingi Humasnya langsung mengecek kondisi pasien dan bangunan RSUD Dompu pada Senin (20/8) pagi. Tidak ada

kerusakan bangunan akibat gempa, namun pasien panik akibat diguncang gempa sehingga beberapa memilih tidur di pelataran gedung. “Kalau gedung, tidak ada yang rusak. Tapi memang pasien rata – rata panik akibat gempa tadi malam,” katanya. Beberapa pasien yang tidur di pelataran gedung RSUD Dompu, Senin pagi kembali ke ruang perawatan. Namun kepanikan pasien kembali terjadi saat gempa susulan berkekuatan 5,2 SR jam 09.30 wita kedalaman 10 KM di laut 32 KM timur laut Lombok Timur, Senin (20/8) kemarin. Sehingga beberapa pasien kembali keluar ruangan dan istrahat di pelataran gedung. (ula)

(Suara NTB/ula)

TANYA PASIEN - Sekretaris RSUD Dompu, Zulkarnaen, saat menanyakan keadaan pasien yang tidur di pelataran gedung RSUD Dompu, Senin (20/8) pagi.


SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

POLHUKAM

Halaman 8

Surati Presiden BELUM usai masa tanggap darurat penanganan korban bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Lombok Barat, Mataram, dan Lombok Timur, beberapa waktu lalu. NTB kembali diguncang gempa bumi secara beruntun, Minggu (19/8) kemarin, berkekuatan 6,5 SR, (siang) dan 6,9 SR pada pukul 22.55 Wita. Pusat gempa yang berada di Lombok Timur, yang juga dirasakan cukup kuat hingga ke Pulau Sumbawa, serta telah mengakibatkan kembali jatuhnya korban jiwa dan membawa kerusakan bangunan rumah warga dan berbagai infrastruktur cukup parah. Eskalasi dampak bencana bumi makin meluas, nyaris semua wilayah di kabupaten/kota se-NTB ikut terdampak. Melihat kondisi tersebut, mendorong para wakil rakyat di DPRD NTB untuk kembali bersikap tegas, agar pemerintah pusat mengambil alih penanganan bencana gempa NTB menjadi bencana nasional. Para wakil rakyat di DPRD NTB, Senin (20/8) kemarin langsung menggelar rapat pimpinan di rumah dinas Ketua DPRD NTB, untuk menyikapi bencana gempa bumi yang terjadi di berbagai wilayah di Provinsi NTB. Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa DPRD NTB atas nama pemerintah daerah telah angkat bendera dan menyatakan tidak sanggup untuk ditangani sendiri oleh Pemda. Maka karena itu, mengusulkan kepada pemerintah pusat agar mengambilalih penanganan bencana gempa NTB menjadi bencana nasional. “Kita telah ketahui bersama bahwa bencana gempa bumi di NTB telah berdampak meluas, rumah penduduk banyak yang rusak berat, fasilitas umum, rumah sakit sekolah dan gedung pemerintah, serta kegiatan ekonomi lumpuh, juga pelayanan pemerintah lumpuh. Oleh karena itu untuk mempercepat pemulihan rehabilitasi dan recovery, memerlukan penanganan yang intensif dan komitmen yang kuat dari pusat,” ujar Ketua DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, kepada Suara NTB, Senin (20/8). DPRD NTB kemudian memutuskan untuk mengirim surat secara langsung kepada presiden untuk mengusulkan agar bencana gempa bumi NTB ditetapkan menjadi bencana nasional. Sebab, melihat kondisi terkini pascagempa, maka daerah tidak akan sanggup untuk menanganinya sendiri. “Berdasarkan pertimbangan itu maka presiden dapat menetapkan bencana gempa NTB jadi bencana nasional,” tegasnya. Isvie juga mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah daerah yang masih bertahan untuk tidak angkat tangan atas penanganan bencana gempa bumi. Padahal pihaknya sudah bersurat kepada Gubernur NTB agar mengsulkan bencana NTB jadi bencana nasional. Namun karena tidak ditindaklanjuti, maka pihaknya mengambil keputusan untuk menyurati langsung presiden. (ndi)

(Suara NTB/ist)

DARURAT - Kantor Darurat KPU KLU dari tenda yang dikirimkan oleh KPU RI karena kantor KPU roboh akibat bencana Gempa Bumi.

KPU Tetap Laksanakan Tahapan Pemilu 2019 Sesuai Jadwal Mataram (Suara NTB) Tahapan pelaksanaan Pemilu 2019 di Provinsi NTB dipastikan tetap berjalan meskipun di tengah kondisi daerah yang sedang dilanda bencana gempa bumi secara beruntun yang nyaris berdampak di semua daerah kabupaten/kota di NTB. Terakhir guncangan Gempa bumi Minggu (19/8) kemarin, berkekuatan 6,5 SR, (siang) dan 7 SR pada pukul 22.55 Wita yang terpusat di Lombok Timur, juga dirasakan cukup kuat sampai Pulau Sumbawa, hingga menyebabkan kerusakan cukup parah pada ru-

mah penduduk dan kantor pemerintah. Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (20/8) kemarin memastikan bahwa proses tahapan pelaksanaan Pemilu 2019 tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

“Tetap berjalan dan lancar. Belum ada kerusakan pada kantor KPU di Pulau Sumbawa,” ujar Aksar. Kerusakan kantor KPU yang cukup parah hanya dialami oleh KPU Kabupaten Lombok Utara (KLU). Meskipun demikian, KPU KLU masih tetap bisa melak-

sanakan tahapan Pemilu 2019. “Baru ada satu kerusakan kantor KPU yaitu di KLU. Tapi KPU KLU tetap bisa menjalankan tahapan Pemilu 2019 dengan baik dan lancar seperti tahapan DCS dan DPSHP serta DPT,” jelasnya. Lebih lanjut dikatakan Aksar, untuk KPU KLU, KPU RI telah mengirimkan tenda sebagai tempat kantor sementara, beserta peralatan lainnya. Sehingga dipastikan KPU KLU masih tetap beraktivi-

tas melaksanakan tahapan Pemilu 2019. “KPU RI sidah mengirimkan tenda untuk kantor darurat di Halaman KPU KLU. Tenda darurat KPU KLU untuk kantor sementara, persis di depan kantor yang rusak parah akibat gempa,” ujarnya. Diketahui saat ini, tahapan Pemilu 2019 tengah berlangsung pleno penetapan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DCSHP) untuk ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu 2019. (ndi)

Pertanyakan Penyelesian Kasus ADD

Warga Montong Ajan Datangi Kejari Loteng

Hj. Baiq Isvie Rupaeda (Suara NTB/dok)

Satlantas Polres Mataram Bantu Alat Ibadah Pengungsi Gempa Lombok Mataram (Suara NTB) Dukungan material dan moral bagi pengungsi gempa Lombok semakin berdatangan. Kebutuhan utama salah satunya peralatan alat ibadah. Satlantas Polres Mataram memenuhi kebutuhan alat ibadah pengungsi Dusun LandonLan, Landongan, Guntur Macan, Gunungsari, Lombok Barat. Kasatlantas Polres Mataram, AKP Ricky Yuhanda mengatakan alat ibadah merupakan hal yang tidak bisa ditawar pemenuhan kebutuhannya. “Alat ibadah kami berikan agar mereka dapat terus lancar beribadah meskipun sedang berada pengungsian yang serba keterbatasan,” ujarnya ditemui Senin (20/8). Rinciannya antara lain, sarung, buku Iqra dan Alquran. Bantuan lainnya berupa sembako dan pengobatan gratis bersama dokter dan perawat RSUD Kota Mataram. Kondisi kesehatan para pengungsi dipantau. Ricky menerangkan, penyerahan bantuan itu juga melibatkan siswa-siswi Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Pesertanya dari SMAN 7 Mataram, SMAN 3 Mataram dan SMKN 2 Mataram. “Mereka juga secara mandiri menghimpun bantuan di sekolah masing-masing. Kami membantu memfasilitasi penyalurannya,” kata dia. Tak hanya itu, Polwan Satlantas Polres Mataram bersama siswa PKS tersebut juga memberikan pemulihan trauma kepada anak korban gempa. Mereka melaksanakan kegiatan menyenangkan agar anak-anak melupakan tragedi yang tak sedikit merenggut nyawa dan harta benda. (why)

(Suara NTB/ist)

SARUNG - Kasatlantas Polres Mataram, Ricky Yuhanda menyerahkan sarung kepada anak pengungsi gempa Lombok Landongan, Guntur Macan, Gunungsari, Lombok Barat, agar dapat menjaga ibadah walaupun tinggal di pengungsian.

(Suara NTB/ist

BARANG BUKTI - Sebanyak tiga buah sepeda motor diduga hasil curanmor diamankan sebagai barang bukti dari rumah tersangka.

Warga Hadang Polisi yang Tangkap Penadah Motor Curian Mataram (Suara NTB) Satgas Kejahatan Jalanan Polres Mataram menangkap spesialis pembeli motor curian, RH alias OK (33). Penangkapan RH di Desa Cendi Manik, Sekotong, Lombok Barat cukup alot. Tim satgas yang mengamankan motor hasil curian malah diteriaki maling. Penggerebekan tersangka RH awalnya berjalan lancar. RH tak melawan saat digelandang ke dalam mobil. Tetangga tersangka RH mulai bereaksi ketika tim mengamankan barang bukti motor hasil curian. Penangkapan RH pada Jumat (17/8) lalu alot karena warga setempat menghadang tim dengan senjata tajam. Meskipun tim sudah mengamankan tersangka RH beserta barang bukti motornya. Setelah diberi tembakan peringatan ke atas sebanyak lima kali, warga baru berhenti. “Ada tiga motor (diaman-

kan). Barang bukti. Diduga kuat hasil curian,” kata Kapolres Mataram, AKBP Muhammad dikonfirmasi Senin (20/8). Barang bukti motor itu antara lain Honda Beat tanpa nopol, Honda Beat terpasang nopol DR 6757 BN, dan Honda Beat merah terpasang nopol DR 6645 SQ. Pelaku RH menjual kembali motor tersebut ke wilayah Sekotong, Lombok Barat. Motor tersebut salah satunya merupakan motor yang diduga dicuri pasangan AD dan BD di halaman rumah duka Setiakawan Bintaro, Ampenan. Dua pelaku pemetik motor yang beraksi di 10 tempat berbeda itu sudah ditangkap 24 Juli lalu. “Pelaku RH ini membeli motor yang diduga dicuri pasangan AD dan BD dan baru terungkap dari keterangan dua tersangka sebelumnya,” sebut Kapolres. Pelaku RH sudah beraksi menadah motor curian sejak tahun 2016. (why)

Praya (Suara NTB) Sejumlah perwakilan masyarakat Desa Montong Ajan Kecamatan Praya Barat Daya, Senin (20/8) kemarin, mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Tengah (Loteng). Warga datang untuk mempertanyakan penyelesaian kasus dugaan korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) yang diduga melibatkan kepala desa (kades) setempat. Sebelumnya, perwakilan masyarakat mendatangi kantor Inspektorat Loteng untuk mempertanyakan hasil audit atas pelaksanaan ADD tahun 2017. Dimana masyarakat menduga banyak terjadi penyimpangan. Pihak Inspektorat Loteng sendiri mengaku sudah menyelesaikan proses audit. Dan, ditemukan ada kerugian negara sekitar Rp220 juta. Hasil audit itupun sudah diserahkan ke Kejari Loteng. Sehingga tindak lanjut atas hasil audit tersebut, sepenuhnya ada di tangan Kejari Loteng. “Jadi kami sudah mendatangi Inspektorat Loteng dan diakui ada kerugian negara sekitar Rp200 juta lebih. Sehingga hari ini (Senin kemarin, red) kami mendatangi Kejari Loteng untuk menanyakan tindaklanjut atas hasil audit tersebut,” terang perwakilan masyarakat, Amir Hamzah. Diakuinya, dugaan penyimpangan ADD Desa Montong

Ajan tersebut sudah dilaporkan pada Bulan Februari lalu. Bentuk penyimpanganya pun beragam. Tapi rata-rata berupa proyek fisik. Dimana banyak proyek fisik yang dikerjakan tidak sesuai perencanaan. Bahkan, ada proyek aspirasi anggota DPRD Loteng yang justru diklaim sebagai proyek desa oleh kepala desa. “Cukup banyak dugaan penyimpangannya. Khususnya untuk proyekproyek fisik,” imbuhnya. Kasi Intel Kejari Loteng, Feby Rudi, S.H., yang menemui perwakilan masyarakat, membenarkan kalau pihaknya sudah menerima hasil audit atas pelaksanaan ADD Desa Montong Ajan dari Inspektorat Loteng. Dari hasil audit memang ditemukan ada kerugian negara, dengan nilai di atas Rp200 juta. Tapi dalam hal ini bukan hanya melibatkan kades saja. Ada juga PPK serta bendahara desa. Namun tegasnya, persoalan tersebut sudah diselesaikan oleh Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP). Dimana kades, PPK maupun bendahara desa sudah melakukan pengembalian kerugian negara ke kas daerah. Yang artinya, saat ini tidak ada lagi kerugian negara dalam kasus tersebut. “Laporan masyarakatkan ke Inspektorat Loteng. Jadi penyelesaiannya pun diputuskan oleh

pihak Inspektorat Loteng,” terangnya. Sesuai aturan yang ada, kalau ada kasus dugaan penyimpangan negara yang dilaporkan ke APIP, itu penyelesaiannya berupa pengembalian kerugian negara. Bukan proses hukum. Karena APIP lebih pada upaya pembinaan. Bukan pada penindakan atau proses hukum. Kecuali kalau kades atau pihak yang disangkakan terlibat tidak melakukan pengembalian kerugian negara sesuai batas waktu yang ditentukan, maka APIP bisa merekomendasikan untuk diproses secara hukum. “Tapi kasus ini sudah dianggap selesai. Dengan adanya pengembalian kerugian negara. Jadi kami selaku Aparat Penegak Hukum (APH) tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kasusnya sudah selesai,” ujarnya. Beda kalau masyarakat mengadu terlebih dahulu ke APH. Kemudian APH meminta proses audit ke Inspektorat. Jika ditemukan ada kerugian negara, maka itu wajib hukumnya untuk diproses hukum. Terlebih nantinya ada pengembalian kerugian negera atau tidak. Tapi karena ini pengaduannya masuk ke APIP terlebih dahuku, maka penyelesainya sesuai dengan aturan dan ketentuan dari APIP. Dalam hal ini Inspektorat Loteng. (kir)

(Suara NTB/kir)

ADD - Kasi Intel Kejari Loteng, menerima perwakilan masyarakat Desa Montong Ajan, yang mempertanyakan penyelesaian kasus dugaan penyimpangan ADD setempat.


SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 9

Perputaran Uang Masih Berjalan Normal Mataram (Suara NTB) Meski rentetan gempa bumi mengguncang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB tetap memberikan layanan sistem pembayaran, baik tunai maupun non tunai. Sejauh ini, perputaran uang di masyarakat menunjukkan gejala masih normal. Hal ini dikemukakan Deputy Bidang Sistim Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Ocky Ganesia. Ditemui di sela-sela kegiatannya mengontrol layanan, ia mengatakan sejak pertama kali terjadi gempa bumi tanggal 29 Juli sampai dengan Senin (20/8) kemarin, Bank Indonesia tetap melakukan operasional secara normal. Layanan yang diberikan oleh BI di bidang sistem pembayaran non tunai adalah kliring dan RTGS. Kliring adalah transaksi pembayaran yang bersifat Re-

tail Value Payment System (RVPS) atau transaksi bernilai kecil (retail) yaitu transaksi maksimal Rp500 juta. Sedangkan RTGS adalah sarana transfer dana elektronik yang setlemennya dilakukan secara seketika dan bernilai besar. Demikian halnya dengan layanan kas juga beroperasi penuh dalam rangka pemenuhan kebutuhan penarikan dan setoran uang kartal oleh perbankan. Pascabulan Ramadhan dan Idul Fitri, arus uang masuk ke BI (inflow) masih terjadi sampai dengan kemarin. Hal ini

disebabkan karena uang yang beredar selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri sangat besar yaitu lebih dari Rp2,6 triliun seiring tingginya tingkat konsumsi masyarakat. “Setelah Idul Fitri, uang tersebut masuk kembali ke BI. Ini adalah pola normal yang terjadi setiap tahun,” ujarnya. Melihat keadaannya, pada Senin kemarin, uang masuk (inflow) ke Bank Indonesia sebesar Rp9,342 miliar. Sedangkan uang yang ditarik perbankan (outflow) Rp6,500 miliar. “Semua masih berjalan nor-

(Suara NTB/dok)

L. Herry Prihatin

Desak Pemerintah Pusat KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi NTB mendorong pemerintah daerah untuk mendesak pemerintah pusat agar menetapkan gempa yang melanda Lombok ditetapkan sebagai bencana nasional. Desakan ini disampaikan Ketua KADIN Provinsi NTB, L. Herry Prihatin menyikapi kerugian moril dan materil yang mucul akibat gempa beruntun yang mengguncang Lombok dalam beberapa waktu terakhir. Empat kali gempa besar terjadi sejak 29 Juli 2018 hingga saat ini. Masing-masing tercatat 6,8 skala richter, 7 skala richter, 6,2 skala richter dan terakhir 7 skala richter. Ratusan jiwa menjadi korban, ratusan orang luka-luka, dan ribuan orang menjadi pengungsi. “Kenapa kita tidak meminta segera untuk ditetapkan sebagai bencana nasional. Ini dampaknya 1 juta orang lebih, bencana ini semoga akan cepat berakhir,” katanya. Tak prioritas kata L. Herry pemerintah memikirkan pariwisata dalam kondisi seperti ini. Yang paling penting bagaimana pemerintah pusat mengumumkan status bencana nasional ke NTB agar bantuan fokus dikelola. Kadin juga telah melayangkan surat kepada sejumlah stakeholders untuk penanganan bencana. Misalnya ke Angkasa Pura diminta untuk memberikan ruang di eks Bandara Selaparang dimanfaatkan untuk logistik yang terkirim dari kantor POS. mengingat bantuan yang masuk ke Lombok “meledak” dan tak kuat bagi PT. POS sendiri menanganinya. Bantuan didistribusikan melalui jalur laut dengan pendaratan di Lembar. Itupun sebagian akan dialihkan ke Pelabuhan Carik, Lombok Utara. L. Herry mengatakan telah meminta langsung kepada Menko Maritim untuk meminjamkan 100 peti kemas kosong untuk penampungan sementara bantuan kiriman barang. “Peti kemas ini solusi paling baik untuk penanganan membludaknya bantuan masuk,” katanya. Kembali ke dorongan agar bencana di Lombok ditetapkan sebagai bencana nasional menurutnya telah juga didorong oleh DPR RI. Sementara ini abaikan saja pariwisata dan lakukan recovery dengan cepat bersama seluruh stakeholders. di Lingkar Gunung Rinjani tak sedikit kerusakan material yang timbul dari ujung timur sampai barat. Dua pertiga Pulau Lombok merupakan wilayah pegunungan Rinjani. Ada 3,5 juta penduduk NTB di Pulau Lombok ini. “Kalau diasumsi 30 persen yang jadi korban, sudah 1 juta lebih totalnya yang terkena dampak,” ujarnya. Disusul lagi gempa terakhir, hampir seluruh penduduk Lombok menjadi pengungsi. Walaupun pengungsian di tenda-tenda darurat yang dibuatnya. Itupun menurutnya adalah dampak. Mereka inilah yang harus diamanakan secepatnya. Sebelum pemerintah daerah memikirkan sektor-sektor yang lain. “Saya pelaku pariwisata juga, tapi saya tidak setuju pemerintah memikirkan sana sini sebelum melakukan recovery manusia dan fisik yang terkena dampak gempa. Gubernur yang lama, maupun yang baru, minta segera tetapkan bencana di NTB sebagai bencana nasional,” demikian L. Herry. (bul)

Senin, 20 Agustus 2018

(Suara NTB/bul)

SEPI - Pedagang suvenir di Senggigi sepi pembeli. Kondisi ini merupakan dampak ikutan dari hengkangnya wisatawan dari Pulau Lombok menyusul gempa yang mengguncang Lombok berkali-kali.

2.400 Demplot Satelit Padi Digarap Mataram (Suara NTB) – PT. Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menggarap demplot satelit, jumlahnya 2.400 titik tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB. Demplot satelit ini nantinya akan menjadi rujukan bagi petani untuk meningkatkan produksi padinya sampai dua kali lipat. Selain demplot satelit ini, Pupuk Kaltim juga bersinergi dengan Prisma, sebuah lembaga yang menjadi perpanjangan pemerintah Australia dalam rangka mendukung sektor pertanian dan perkebunan, serta peternakan. Pengembangan demplot satelit pada September 2018 ini menurut Plt. Kepala Kantor Pemasaran Pupuk Kaltim untuk Wilayah NTB, Slamet Mariyono sedang dalam tahap pengumpulan CPCL (Calon Petani Calon Lahan). “Demplotnya kecil – kecil. Satu demplot luasanya 10 are, tapi banyak,” kata Slamet. Pupuk Kaltim memberikan dukungan penuh, dari bibit, obatobatan atau sarana dan prasarana produksi. Kewajiban petani hanya menyediakan lahan. Demplot satelit dikembangkan dalam rangka mengajak petani untuk meningkatkan produktifitas lahannya. Dengan pemupukan berim-

(Suara NTB/bul)

Slamet bang dan perhatian khusus, peningkatan produksi padai petani akan mencapai 9 sampai 11 ton perhektar. Dari biasanya hanya 5-6 ton perhektar. Slamet menegaskan kembali pengembangan demplot untuk padi dan jagung, bersinergi dengan Prisma. Empat kabupaten jadi lokasi pengembangan demplot. Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu. Sinergi ini menggarap 40 titik di semua kabupaten. Pola pengembangan demplot ini

juga tak jauh beda dengan pengembangan demplot satelit kata Slamet. Dua perlakuan yang dikedepankan, yakni pemupukan berimbang dengan pola 5,3,1 atau 500 Kg Petroganik, 300 Kg PHONSKA dan 100 Kg Urea dalam sehektar dan perlakukan menggunakan pupuk hayati ecofert. Prisma bertindak mengedukasi masyarakat petani bagaimana menggunakan pupuk dan mengedukasi kioskios penjualan pupuk. Pupuk Kaltim menyediakan sarana dan prasarana produksi secara cuma-cuma kepada petani. Petani hanya menyediakan lahan dan mempelajari transfer teknologi yang diberikan. Dengan pengembangan demplot ini, Slamet mengatakan petani diajak bagaimana meningkatkan produksi yang lebih efektif dan efisien. “Karena masih banyak petani kita yang menggunakan pupuk secara berlebihan. Padahal dengan pola pemupukan tak berimbang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas tanah,” demikian Slamet. (bul)

(suara NTB/bul)

Ocky Ganesia mal, dan tetap kita layani. Sesuai dengan jam loket. Karena kita juga menyadari kebutuhan yang rupiah ini sangat vital jika ada gempa kemudian kita takut melayani, takutnya kekurangan liquiditas,” ijarnya.

Bank Indonesia juga tetap mamantau, sebagian besar kantor bank tetap beroperasi. Sehingga kebutuhan uang kartal masyarakat bisa dilayani baik melalui bank maupun ATM. “ATM juga hampir 100 persen masih tetap beroperasi. Pertukaran market debt antar bank juga tetap berjalan. Sesuai dengan schedulenya. Jadi normal,” imbuhnya. Gempa sejauh ini kata Ocky tidak serta merta membuat perputaran uang stagnan. Hingga saat ini cenderung lebih banyak bak menyetorkan uangnya. Pada akhir bulan, untuk penggajian biasanya uang yang dikeluarkan Bank Indonesia cenderung naik. Ini pola-pola biasa dan belum ada perubahan yang drastis kata Ocky kepada Suara NTB.(bul)


PENDIDIKAN

SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

Halaman 10

Gempa, Siswa Kembali Diliburkan Mataram (Suara NTB) – Gempa bumi berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) yang kembali mengguncang Pulau Lombok pada Minggu (19/8) malam memaksa Pemerintah Provinsi NTB meliburkan siswa. Siswa diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

(Suara NTB/ist)

UPACARA - Upacara HUT Kemerdekaan RI ke 73 di SDN 1 Labuapi, Jumat (17/8).

Khidmat, Pelaksanaan Upacara HUT RI di Semua Sekolah di Lobar Giri Menang (Suara NTB) Hampir semua sekolah di Lombok Barat (Lobar) baik tingkat SD, SMP hingga SMA sederajat, kecuali sekolah di wilayah yang terkena dampak bencana menggelar upacara. Namun sebagian siswa-siswi yang tinggal di pengungsian ikut apel meskipun digelar sederhana.. Pel-

aksanaan apel ini pun berjalan khidmat. Momentum HUT RI ini, anakanak di Lobar diharapkan jangan takut dan trauma terhadap gempa. Seperti pelaksanaan apel HUT RI di SDN 1 Labuapi, Jumat (17/8) lalu, berjalan begitu khidmat. Anak-Anak tampak tertib dan begitu larut dalam kekhidmatan apek peringatan hari

(Suara NTB/ist)

UPACARA - Pengibaran bendera Merah Putih pada upacara HUT Kemerdekaan RI ke 73 di SMPN 3 Labuapi.

Berikan Pembelajaran di Rumah SEKOLAH negeri maupuan swasta di Pulau Lombok terpaksa diliburkan pasca gempa bumi berkekuatan 6,9 SR yang mengguncang Minggu ((19/8) malam. Siswa diarahkan untuk belajar di rumah. Sekolah Kristen Tunas Daud (SKTD) sendiri berencana memberi aktivitas belajar dengan supervisi dari orang tua siswa. Direktur Sekolah Kristen Tunas Daud Mataram, Dr. Kristyanto S. Boko, M.Pd., pada Senin (20/8), mengataKristyanto S. Boko kan siswa SKTD diminta un(Suara NTB/ron) tuk belajar di rumah mulai Senin kemarin sampai dengan tanggal yang belum ditentukan. “Hari ini (kemarin, red) kami berencana mulai pembelajaran. Namun karena gempa yang terjadi tanggal 19 Agustus, dan instruksi Gubernur NTB dan yayasan maka diputuskan siswa belajar di rumah,” ujarnya. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi sendiri mengarahkan untuk aktivitas belajar mengajar pada berbagai tingkatan agar diliburkan sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Kris mengatakan, SKTD berencana untuk memberi aktivitas pembelajaran melalui sosial media. Nantinya orang tua siswa akan membantu membimbing siswa saat belajar di rumah. “Aktivitas belajar siswa di rumah dilakukan bersama atau atas supervisi orang tua,” ujarnya. Sebelumnya, atas permintaan SKTD Mataram, Dinas PU telah menugaskan dua orang tim untuk melakukan penilaian terhadap gedung SKTD Mataram pada hari Jumat (11/8). Dengan kesimpulan bahwa konstruksi Gedung SKTD dinyatakan aman. “Dan beberapa saran dalam melakukan perbaikan kecil atas keretakan-keretakan yang terjadi akibat gempa,” katanya. (ron)

kemerdekaan tersebut. Begitupula para guru dan Kepala sekolah Sabariah yang bertindak selaku Pembina upacara. Kepala SDN 1 Labuapi Sabariah memberikan semangat kepada anak muridnya agar tenang dan tidak trauma sehat takut terhadap bencana yang tengah melanda. “Anak-anak harus tetap tenang, jangan takut,” ujarnya mengingatkan. Mengenakan pakaian Pramuka, anak murid SD tersebut begitu antusias mengikuti apel mulai dari awal hingga akhir. Pelaksanaan apel peringatan HUT RI ke 73 di SMPN 3 Labuapi juga berjalan lancar. Ratusan anak-anak yang menjadi peserta upacara begitu antusias mengikuti upacara. Kepala sekolah Sumasno bertindak selaku pembina upacara memberikan motivasi kepada anak-anak didiknya agar jangan takut dan trauma dengan dampak gempa yang kerap kali terjadi melanda wilayah Lombok. Sumasno meminta anak didiknya agar jangan memelihara trauma yang mengakibatkan mereka dilanda ketakutan. “anak-anak tetap semangat dan jangan trauma akibat gempa,”kata Sumasno menyemangati anak didiknya. (her)

Kepala UPTD Layanan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus-Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Lombok Barat (Lobar)-Mataram, H. Abdurrosyidin R., membenarkan bahwa sekolah diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. “Iya sekolah diliburkan. Sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ujarnya. Sebelumnya, ia mengatakan di Lombok Barat dan Mataram sendiri ada sekolah yang sarananya tidak 100 persen siap digunakan. Oleh karena itu akan diupayakan double shift di sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi. “Kesiapan kita di sekolahsekolah itu kita akan upayakan double shift untuk ruangan yang tidak layak pakai. Kita akan biarkan, sambil menunggu nanti penanganannya,” ujar Rosyidin, sapaannya. Rosyidin menjelaskan, kegiatan belajar mengajar sudah dimulai pada Senin pekan lalu. Kegiatan diutamakan berupa pemulihan trauma atau trauma healing. Keg-

iatan itu bertujuan agar siswa bisa beriteraksi dengan teman-temannya. Namun dengan adanya gempa kekuatan 6,9 SR, sekolah kembali diliburkan. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi juga menyampaikan untuk aktivitas belajar mengajar pada berbagai tingkatan agar diliburkan sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Sementara itu, Kepala SMAN 8 Mataram Hj. Suprapti juga mengatakan, mulai kemarin siswa diliburkan. Pihaknya masih menunggu informasi dari pemerintah untuk mengetahui kapan masuk sekolah lagi. Di sekolah swasta juga meliburkan siswanya. Seperti sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Insan Mandiri Denpasar Cabang Lombok seperti SMPK Kesuma Mataram, SMAK Kesuma Mataram, SMPK

Di Mataram, Siswa Diliburkan Sampai 23 Agustus Mataram (Suara NTB) – Pasca gempa bumi 6,9 SR yang kembali mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya, Minggu (19/ 8) malam, sekolah di Kota Mataram kembali diliburkan. Pemerintah Kota Mataram meliburkan siswa sampai dengan 23 Agustus 2018 mendatang. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Drs. H. Lalu Mohammad Sidik, M.MPd., dihubungi Senin (20/8). Menurutnya, siswa diliburkan sampai dengan Kamis (23/8). Namun demikian, pihaknya tetap memperhatikan perkembangan keadaan yang relatif fluktuatif. “Insya Allah libur sampai 23 Agustus, tapi tetap memperhatikan perkembangan keadaan yang relatif fluktuatif alias keadaan yang sulit diprediksi,” ujar Sidik yang juga mantan Kepala SMPN 5 Mataram ini. Sebelumnya, pada Senin (13/8) pekan lalu murid SD dan SMP di Kota Mataram sudah mulai masuk sekolah. Setelah sepekan sebelumnya diliburkan karena dampak gempa berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada Minggu (5/8) Sidik menegaskan, pihaknya mencermati keadaan yang terjadi. Terutama kewaspadaan dan antisipasi terhadap keselamatan para siswa tetap menjadi perhatian pihak sekolah. “Keselamatan para siswa tetap menjadi perhatian pengelola sekolah,” kata Sidik. Sementara itu, Kepala SMPN 6 Mataram, Azizudin membenarkan siswa diliburkan mulai Senin kemarin. Hal itu sesuai arahan dari Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang menyampaikan untuk aktivitas belajar mengajar pada berbagai tingkatan agar diliburkan sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Di SMPN 6 Mataram sendiri mengalami sejumlah kerusakan. Azizudin mengatakan, laboratorium komputer dan laboratorium IPA di SMPN 6 Mataran hancur karena paflon ambruk. Ruang kelas di lantai tiga juga plafonnya ambruk. Tim posko bencana Universitas Mataram sudah melakukan investigasi gedung sekolah di SMPN 6 Mataram. Kegiatan di sekolah selama pekan lalu diisi dengan kegiatan trauma healing atau pemulihan trauma. Aziz mengatakan, pada Pukul 07:00 sampai dengan 07:45 Wita diisi dengan kegiatan membaca. Pada pukul 07:45 sampai dengan 08:00 Wita diisi dengan kegiatan doa menurut agama masing-masing. “Yasinan bagi siswa Muslim,” katanya. Sementara pada pukul 08:00 sampai dengan 09:30 Wita dilakukan kegiatan trauma healing bagi siswa. Selanjutnya dilakukan pembinaan wali kelas. Sedangkan pada Rabu dan Kamis, kegiatan antara lain membaca dan berdoa bersama, serta olahraga dan lomba-lomba dalam rangka memperingati HUT Ke-73 Republik Indonesia. Begitu juga Kepala SMPN 8 Mataram H. Ishaka meliburkan para siswanya sejak Senin kemarin. Sejatinya para siswa sudah akan memulai proses kegiatan belajar mengajar sejak hari Senin, namun adanya gempa besar, siswa diliburkan untuk keamanan. Lebih jauh Ishaka mengucapkan kebijakan meliburkan siswa sudah tepat. Ditambah situasi gedung sekolah terdapat retakan di sejumlah tempat. Di sekolah yang dia pimpin, sebanyak dua ruang kelas rusak, atap plafon rusak dan dinding retak. Tidak diketahui hingga kapan aktivitas kembali normal. Namun demikian, aspek keamanan adalah hal penting yang diutamakan. Selanjutnya, kegiatan belajar siswa menunggu adanya arahan berikutnya dari pemerintah. (ron/dys)

Santo Antonius Ampenan, dan lainnya yang juga meliburkan siswa. Sekretaris Badan Pelaksana Kegiatan Yayasan Insan Mandiri Denpasar Cabang Lombok, Urbanus Bate, S.Pd., mengatakan, pihaknya meliburkan siswa sampai tanggap darurat selesai. “Sampai tanggap darurat selesai dan menunggu info dari pemerintah,” ujar Urbanus, dihubungi Senin (20/8). (ron)

H. Abdurrosyidin R

(Suara NTB/ist)

SERAHKAN - Perwakilan MTs Darul Hikmah Desa Darek menyerahkan bantuan bagi korban gempa di Lombok Barat.

Latih Kepekaan Sosial, Siswa Darul Hikmah Galang Bantuan Gempa Praya (Suara NTB) Upaya pembentukan karakter jadi komitmen kuat yang harus ditanamkan terhadap para siswa. Sebagaimana dilakukan keluarga besar Yayasan Darul Hikmah, Desa Darek Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah. Melalui musibah gempa Lombok, para siswa dibangkitkan kesadaran dan kepekaannya untuk membantu sesama saudara terdampak gempa. Ketua Yayasan Darul Hikmah, Humam Balya, SH., MH., menerangkan pihaknya ingin menanamkan sejak dini kepada para siswa betapa penting memiliki sikap empati kepada saudara yang sedang terkena musibah. “Intinya kegiatan ini menanamkan sedini mungkin kepada para siswa untuk peka terh a d a p lingkungan dan kesejahteraan bersama,” kata Humam menjelaskan. Berkat penggalangan bantuan yang dilakukan keluarga besar Yayasan mulai dari dewan guru dan siswa, berhasil terkumpul sejumlah bantuan, seperti lima kuintal beras, sayuran, dan lainnya. “Terkumpul lima kuintal beras, ter-

ong satu karung, kol satu karung, bawang, garam, minyak goreng, kopi, mi instan,serta selimut,” ungkapnya. Bantuan ini dikumpulkan dari seluruh dewan guru dan siswa tingkat RA, MI, MTS, dan MA. Keluarga besar yayasan sangat antusias, sehingga mereka ada yang membawa beras, ada yang membawa sayuran, garam dan lain lain. “Tujuannya selain meringankan beban sesama juga karena rasa per-

saudaraan,” imbuhnya. Apalagi saat mendengar bahwa banyak korban gempa meninggalnmencapai ratusan orang dan terlebih lagi terdapat alumni Yayasan Darul Hikmah yang terdampak gempa. “ Maka dengan sendirinya guru dan siswa berinisiatif mengumpulkan bantuan dalam bentuk apapun. Kemudian disalurkan di Kandang Kaok dan Karang Bayan juga di wilayah Gunungsari,” tutupnya. (dys)


SUARA NTB

Selasa, 21 Agustus 2018

Genjot Persiapan Sail hingga Pelaksanaan Sumbawa Besar (Suara NTB) Sail Indonesia tahun 2018 yang dibranding Sail MoyoTambora akan dilaksanakan pada September mendatang. Untuk menyukseskan event nasional bertaraf internasional ini, persiapan digenjot hingga hari pelaksanaan. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Sumbawa, H. Junaidi menyampaikan, kegiatan Sail ini intinya untuk mempromosikan daerah ini. Tentunya persiapan harus matang, karena diharapkan adanya dampak positif dari pelaksanaannya. Persiapan pun sedang digenjot, hanya saja memang sedikit terganggu karena adanya bencana gempa yang terjadi di Lombok. “Ini merupakan agenda nasional yang bertaraf internasional. Maka pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kita sama-sama serius. Walaupun terganggu sedikit dari segi kesiapan karena adanya musibah gempa. Karena bagaimanapun untuk mesukseskan kegiatan menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya. Menurutnya, dari segi kesiapan ada beberapa yang harus menjadi perhatian diantaranya persoalan sampah, penyediaan transportasi dan akomodasi. Untuk sampah sendiri, Pemda sudah menyikapi dengan membentuk tim penanganan sampah. Kemudian membuat SK Bupati tentang masing-masing tugas dari SKPD baik daerah maupun vertikal. “Teman-teman bekerja setiap hari di lokasi pelaksanaan. Seperti halnya di lokasi Goa, dari tumpukan sampah sekarang sudah agak bersih. Ini tidak akan berhenti sampai hari pelaksanaan. Semua OPD terlibat. Untuk sampah ini, teman-teman di Dinas Lingkungan Hidup juga sudah membuat tim sapu bersih (saber). Kemudian dilakukan evaluasi, setiap hari keliling,” jelasnya. Kemudian akomodasi, dengan keterbatasan hotel disikapi dengan mendorong adanya homestay. Pemda juga sudah menugaskan tiga camat, yakni Sumbawa, Unter Iwis, dan Labuhan Badas untuk melakukan pendataan terhadap rumah warga yang layak dijadikan homestay. Dari data yang ada, pemerintah pusat melalui politeknik pariwisata bersama dinas pariwisata provinsi dan Sumbawa akan melatih pemilik hotel dan homestay. Harapannya supaya nanti bisa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap tamu yang datang. “Bagaimanapun itu masih terbatas. Tetapi setiap hari kita tetap melakukan pendataan,” kata Junaidi. Mengenai transportasi, pihaknya juga sudah dan sedang menginventarisir kendaraan. Selain penyediaan transportasi ini, juga sangat penting pola pelayanan. Para pemilik rumah makan dan warung diharapkan juga dapat bekerjasama dengan baik. Jangan sampai karena banyaknya tamu yang datang, lantas menaikkan harga. Adapun koordinasi juga terus dilakukan antara pihaknya dengan pemerintah provinsi dan pusat. Begitupula panitia di masing-masing seksi juga terus berkoordinasi. Panitia juga sedang melakukan pertemuan terkait dengan kesiapan atraksi di lapangan seperti Barapan Kebo dan Pacuan Kuda. “Bentuk dukungan Pemkab, Sail diintegrasikan dengan Festival Moyo. Dengan terpadunya dua agenda nasional ini, tamu yang datang ke sini bisa sesuai dengan target,” harapnya. Sesuai dengan kemampuan yang ada di Pemda, dari segi penyiapan akomodasi dan transportasi diakuinya sudah 80 persen. Hanya saja, untuk memenuhi semua kebutuhan tamu tidak bisa sepenuhnya dari Sumbawa. Hal ini sudah dilakukan pertemuan dan tetap akan dikoordinasikan. Terhadap pelabuhan Poto Tano sudah disampaikan supaya saat berlangsung Sail, pemeliharaannya harus sudah tuntas. Begitupula bandara juga sedang diupayakan satu minggu menjelang Sail diharapkan sudah ada penambahan jumlah penerbangan. Pihaknya juga sudah menyampaikan informasi terkait persiapan ke kementrian lembaga. Karena selain kegiatan utama nantinya ada kegiatan pendukung atau penunjang yang dilaksanakan dari kementrian lembaga. Sejauh ini sudah beberapa Kementrian lembaga yang datang dan yang lainnya akan datang dalam waktu dekat. “Jadi untuk persiapan dikeroyok dan terus akan dilakukan hingga pelaksanaan,” pungkasnya. (ind)

(Suara NTB/fan)

I Gusti Bagus Saputra

Bagus Berpotensi Sumbang Medali di Asian Games Mataram (Suara NTB) Atlet balap sepeda BMX asal NTB, I Gusti Bagus Saputra akan membela tim Indonesia di pertandingan balap sepeda BMX yang berlangsung di Trek BMX Polumas, Jakarta, 25 Agustus 2018. Atlet asal Kota Mataram itu akan bersaing dengan atlet asal Cina, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Filipina dan negara-negara asia lainnya. Pertanyaannya apakah atlet peraih medali emas SEA Games 2017 ini berpeluang meraih medali di Asian Games 2018? Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI NTB, Wibowo Budisantoso yang dimintai tanggapannya oleh Suara NTB di Mataram, Senin (19/8) kemarin mengatakan bahwa peluang Bagus meraih medali di Asian Games 2018 sangat terbuka lebar. Pasalnya, atlet peraih medali perak di Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2016 itu terbaik di SEA Games 2017. Bagus meraih medali emas di SEA Games yang berlangsung di Malaysia tahun 2017. Selain pernah mendulang emas di level Asia Tenggara, Bagus juga merupakan atlet yang paling menonjol prestasinya dalam seleknas atlet Asian Games Indonesia di bulan Juni 2018 Dalam seleknas Asian Games melibatkan lima atlet terbaik Indonesia di Jakarta bulan Juni lalu, Bagus mencatat waktu tercepat 35,36 detik mengalahkan rekan sesama atlet nasional Rio Akbar, Toni Syarifudin, Firmansyah dan Elga Kharisma. Selain menjadi atlet terbaik dalam seleknas Asian Games, Bagus sudah menjalani persiapan matang. Serta menjalani latihan di luar negeri guna memantapkan persiapan mengikuti Asian Games. Melihat persiapan dan potensi yang dimiliki Bagus, Wibowo optimis atlet NTB berpotensi mendulang medali di Asian Games. (fan)

Halaman 11

Mantan Pejabat Dispertanakbun Lobar Didakwa Korupsi Proyek BSS 2010 Mataram (Suara NTB) Mantan Kepala Seksi Budidaya Ruminansia Dinas Pertanakbun Lombok Barat, Jumangin menjalani sidang perdana, Senin (20/8). Tim teknis pada proyek bantuan program bumi sejuta sapi (BSS) di Banyumulek, Lombok Barat tahun 2010 itu didakwa korupsi menyalahgunakan kewenangannya. Jumangin didakwa dengan pasal 2 dan atau pasal 3 UU RI No 20/2001 tentang perubahan atas UU RI No 31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasal 55 KUHP, dalam sidang yang dipimpin ketua majelis

hakim, Anak Agung Ngurah Rajendra di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram. Dalam berkas dakwaan jaksa penuntut umum Muthmainah, terdakwa diduga mengatur penunjukan Kelompok Tani

Ternak Dasan Tawar Mandiri Banyumulek yang memperoleh jatah proyek BSS. Kelompok tani mengajukan proposal permohonan bantuan dana penyelamatan tenak sapi betina produktif dengan susunan Rencana Usaha Kel-

ompok (RUK). “Terdakwa selaku anggota tim teknis tidak memiliki kewenangan untuk menandatangani rekomendasi pencairan dana,” kata JPU. Berkat tangan Jumangin, kelompok yang diketuai Mahrup -sudah dipidana penjara empat tahun- dapat mencairkan dana senilai Rp740 juta. Uang dicairkan bertahap sebanyak tujuh kali. Uang sejumlah itu dihajatkan untuk pengadaan sapi bet-

ina 75 ekor, sapi siap potong 28 ekor, pembuatan kandang, perluasan kandang, penyediaan hijau makanan ternak, dan obat-obatan tenak. Namun pada kenyataannya terpidana Mahrup hanya mengadakan 78 ekor sapi dari total 103 ekor yang dianggarkan. Akibatnya timbul kerugian negara sebesar Rp247 juta. Sidang kemudian akan dilanjutkan kembali pada Senin pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi. (why)

Ratusan Pasien Dievakuasi, Satu Meninggal di Posko Sumbawa Besar (Suara NTB) Gempa berkekuatan 7,0 SR (6,9 SR berdasarkan pembaruan BMKG), Minggu (19/8) malam lalu guncangannya cukup besar di Sumbawa. Selain banyak bangunan yang rusak, tak sedikit juga masyarakat yang mengungsi karena panik. Bahkan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa harus mengevakuasi ratusan pasien ke halaman kantor Bupati Sumbawa. Satu pasien diantaranya meninggal dunia di posko karena kondisi penyakit yang diderita sudah memburuk. Pantauan di lapangan, beberapa saat pasca gempa pasien ditempatkan di depan rumah sakit setempat. Mulai dari anak-anak, ibu melahirkan hingga orang tua. Tampak raut wajah khawatir dari para pasien dan keluarganya. Didampingi petugas rumah sakit yang terus mengatur tempat pasien serta alat bantu yang diperlukan. Gempa susulan beberapa kali terjadi, sehingga demi keamanan pihak rumah sakit mengerahkan sejumlah mobil ambulan untuk mengangkut para pasien ke Kantor Bupati. Dikoordinir direktur rumah sakit setempat, secara bergantian petugas menggunakan mobil ambulan mengangkut para pasien. Sambil menunggu tenda dibuatkan tenda oleh sejumlah pihak yang sudah berkumpul di kantor Bupati. Hingga kini para

pasien masih berada di tenda yang sudah dibuatkan. Perawatan tetap dilakukan seperti biasanya. Bahkan di tenda juga dilakukan operasi terhadap sejumlah pasien. Namun di siang harinya, sekitar pukul 13.00 Wita, salah satu pasien meninggal dunia. Hal ini lantaran penyakit yang diderita sudah parah. Direktur RSUD Sumbawa, dr. Dede Hasan Basri yang ditemui wartawan menyebutkan jumlah pasien yang ada hingga saat ini sebanyak 156. Jumlah ini karena ada tambahan pasien rujukan daru Kecamatan Alas Barat dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Pihaknya mengevakuasi para pasien karena di khawatirkan adanya gempa susulan. Apalagi ada beberapa bangunan yang retak seperti di Lantai III Zall Anak, Zall Dalam dan IGD. ”Itu yang kita antisipasi terjadinya gempa susulan. Sehingga pasien kita evakuasi ke Kantor Bupati karena dekat dan luas,” ujarnya. Dijelaskannya, meskipun pasien dipindahkan, namun pihaknya tetap melakukan pelayanan seperti biasa. Para perawat masing-masing mendampingi pasiennya. Dirinya pun sejak malam hari terus mengingatkan petugas kesehatan untuk tetap memberikan pelayanan maksimal kepada para pasien. Pihaknya tidak mengetahui sampai kapan para

(Suara NTB/ind)

MENENANGKAN ANAK - Seorang ibu yang sedang menenangkan anaknya di depan RSUD yang hendak dievauasi halaman kantor Bupati Sumbawa. pasien dikembalikan ke RSUD. Terlebih dahulu pihaknya berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk memastikan kondisi bangunan RSUD. “Kita tidak bisa perkirakan sampai kapan. Cuma kita koordinasi sama PUPR, untuk mengecek apakah kondisi bangunan sudah layak untuk pasien. Apabila tidak layak kita tunggu perbaikan dulu,” jelasnya. Di sisi lain, dr. Dede mengakui adanya pasien yang meninggal

dunia di posko. Pasien bernama A. Karim (63) warga asal Maronge. Namun ditegaskannya, pasien meninggal bukanlah disebabkan karena gempa, melainkan karena penyakit yang diderita. Kondisi umumnya sudah tidak membaik sejak sehari sebelumnya. Yang bersangkutan menderita TBC paru dan kondisinya sudah parah. “Namanya dia syoksepsis. Infeksinya sudah lari ke otak. Dia kan punya TBC paru, kon-

disi umumnya sudah jelek sejak kemarin. Jadi kondisinya memang sudah jelek, dan dia sepsis. Infeksinya sudah parah dia,” jelasnya. Pihaknya sudah mencoba untuk memasang selang dari mulut langsung ke paru-paru, namun pasien menolak. Bahkan pihak keluarganya pun sebenarnya sudah pasrah dengan keadaan diagnosa pasien. “Itu bukan karena gempa, murni karena penyakitnya,” tandasnya. (ind)

Semua Sekolah di Sumbawa Diliburkan Sumbawa Besar (Suara NTB) Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B.Sc langsung menindaklanjuti instruksi Gubernur NTB untuk meliburkan semua sekolah. Aktifitas pembelajaran di sekolah pun, ditiadakan pada Senin (20/8). Menurut Bupati, dalam intsruksinya Gubernur meminta agar meliburkan semua sekolah mulai dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Siswa diliburkan hingga waktu yang ditentukan nantinya. Artinya melihat situasi gempa yang terjadi. “Begitu saya membaca instruksi pak Gubernur, saya langsung tindaklanjuti. Saya sudah membuat langsung instruksi untuk meliburkan siswa

sekolah,” ujarnya kepada wartawan. Memang diakui Bupati, guncangan gempa yang dirasakan di Sumbawa tidak sebesar di Pulau Lombok. Namun di Sumbawa terdapat sekolah-sekolah yang rusak ringan. Ada yang retak, serta atap dan dindingnya jatuh. Makanya sebagai bentuk antisipasi, untuk sementara siswa diliburkan. “Ada sekolahsekolah yang rusak ringan. Makanya sebagai antisipasi sekolah diliburkan,” tandasnya. Bupati juga meminta supaya pasien yang sudah dievakuasi tidak dulu dimasukkan ke rumah sakit. Apalagi masih bisa diberikan pelayanan dengan baik di tenda-tenda yang sudah

disediakan. Mengingat saat ini kondisi ruangan di rumah sakit juga ada beberapa yang retak. Terkecuali sudah ada jaminan bahwa kondisi gedung yang ada dij a m i n kekuatannya manakala adanya gempa susulan. “ D i harapkan pak Gubernur pasien untuk tidak dulu dima-

Penyelenggaraan Porprov NTB Jangan Digantung Mataram (Suara NTB) Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto mengatakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi NTB yang diwacanakan bulan Desember 2018 harus tetap dilaksanakan. Pemerintah diminta tidak menunda ajang multi event provinsi itu. Pasalnya, di tahun 2019 sejumlah cabor akan fokus mempersiapkan atlet mengikuti Pra-PON. “Kalau pemerintah mengatakan tak bisa melaksanakan Porprov NTB karena terkendala anggaran, tolong disampaikan lewat surat resmi. Karena KONI NTB juga bersurat secara resmi kepada pemerintah dalam bentuk proposal,” ucap Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto kepada Suara NTB di Sekretariat KONI NTB, Senin (20/8). Pernyataan ini dilontarkan pimpinan KONI NTB menjawab pernyataan Sekda NTB, H. Rosiadi Sayuti yang mengatakan pemerintah tak bisa menyelenggarakan Porprov NTB tahun 2018 karena terkendala anggaran. Ketua KONI NTB menegaskan bahwa pihaknya sangat berkepentingan untuk penyelenggaraan Porprov N T B . Pasalnya di tahun 2019

masing-masing cabor akan mengikuti Pra-PON. Yang kedua ditengah musibah gempa bumi di NTB saat ini para atlet NTB tak boleh putus semangat, justru atlet harus tetap mampu mempertahan berprestasi di level nasional. Alasan lainnya prestasi olahraga NTB saat ini sedang menanjak naik, tentu harus mendapat dukungan penuh dari semua pihak. Dalam hal ini pemerintah harus tetap mendukung prestasi atlet dengan tetap menganggarkan palaksanan Porprov NTB. “Katanya Porprov NTB mau ditunda. Saya bilang tahun 2018 ndak mungkin Porprov ditunda. Karena semua atlet kabupaten/kota sudah menjalani persiapan, karena anggaran di kabupaten/kota sudah disiapkan,” jelasnya. Ditegaskan Andy, apabila pemerintah provinsi mengatakan Porprov NTB tak bisa dilaksanakan karena anggaran, harusnya Pemprov NTB menyampaikan secara resmi lewat surat. Alasannya, supaya pelaksanaan Porprov NTB tidak menggantung. “Kalau Porprov NTB tidak dianggarkan, tolong dibuat surat resmi. Karena KONI NTB sudah mengajukan surat resmi kepada pemerintah dalam bentuk proposal,” tandasnya. (fan) H. Andy Hadianto (Suara NTB/fan)

sukkan ke rumah sakit. Kalau masih bisa dilayani dan tertangani dengan baik di sini

(posko). Kecuali rumah sakit dijamin kekuatannya,” pungkasnya. (ind)


SUARA NTB

Selasa, 21 Agustus 2018

Halaman 12

MA Darun Najah Pulangkan Santri dari Asrama Giri Menang (Suara NTB) Demi keamanan selama gempa masih saja terjadi, ratusan santri pada yayasan Madrasah Aliyah Darun Najah, Telagawaru, Lombok Barat (Lobar) dipulangkan ke rumah orang tua masing-masing. Kepala MA Darun Najah, Hasmuin, S.Pd., menjelaskan sementara waktu pihaknya memutuskan untuk mengambil langkah cepat dan antisipatif yakni dengan memu-

langkan para santrinya agar terhindar dari ancaman gempa yang hingga kini masih saja terjadi dalam berbagai skala. Diakui, jika sebelumnya para santri sudah mulai normal melakukan aktivitas belajar mengajar, namun kini melihat aktivitas gempa yang masih saja terjadi, santri jadi ketakutan sehingga memaksa untuk dipulangkan. Tidak saja atas inisiatif para santri sendiri, para orang tua

santri juga ketakutan. Mereka menjemput anak-anak mereka dari pondok dan memulangkan anak-anak mereka. “Orang tua santri ini takut, mereka menjemputnya ke pondok. Apa kita mau bilang ini karena semua takut gempa,” ujarnya. Tidak jelas sampai kapan proses tidak belajar ini berlangsung. Mengingat hal ini lebih kepada persoalan keamanan santri belaka. “Kita tidak tahu sampai kapan ini akan dilibur-

kan, kita masih takut dan tentu saja trauma berat,” kata Hasmuin. Gempa susulan yang masih terus terjadi diharapkan dapat berhenti, agar semua normal kembali. Termasuk proses belajar mengajar jadi normal seperti biasanya. “Semoga masyarakat NTB dan Indonesia berdoa agar Lombok yang kita cintai kembali seperti sedia kala,” tutupnya. (dys)

RSUP NTB Rawat 394 Korban Gempa Mataram (Suara NTB) Hingga Senin (20/8) sore kemarin, jumlah korban gempa yang dirawat di Rumah Sakit Umun Provinsi (RSUP) NTB sebanyak 394 orang. 31 orang di antaranya meninggal dunia. “Hingga sore ini kami laporkan jumlah pasien korban gempa yang ditangani RSU Provinsi NTB sebanyak 394 orang. Sebagian besar diambil tindakan operasi,” kata Humas RSU Provinsi NTB,

HILANG HILANG STNK R2 DR3880CD HONDA NOKA/NOSIN : MH1JFD21BDK607203/ JFD2E1605999 AN. BAIQ WIWIN RIA KUSUMA HILANG DISEKITAR AMPENAN HILANG BPKB R4 DR1071XA SUZUKI NOKA/NOSIN : MHYJTE54VGJ-100282/ J20AID-200511 AN. AQI SULAEMAN AKBAR HILANG DISEKITAR JL LANGKO MATARAM

Solikin, SKM. Diketahui bahwa jumlah pasien yang sudah melakukan operasi sebanyak 278 orang. Sebanyak 211 orang operasi ortopedi, 31 orang bedah saraf, 17 orang bedah umum dan 19 orang bedah plastik. Semua operasi berjalan dengan lancar. Bahkan sebagian besar pasien sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya yang sudah membaik. “Yang saat ini masih dirawat sebanyak 57 orang. IGD ada lima orang dan 51 lainnya dirawat di ruang perawa-

tan,” ujarnya. Dari jumlah itu juga terdapat tujuh orang warga negara asing yang dirawat akibat luka-luka. Sementara yang lainnya merupakan warga Provinsi NTB yang berasal dari berbagai daerah di Lombok. “Kami menerima rujukan dari semua rumah sakit. Itulah mengapa jumlahnya sampai ratusan,” ujarnya. Sementara untuk korban yang meninggal, sebanyak sembilan orang meninggal di RSU Provinsi NTB setelah mendapatkan perawatan. Sementara 10 orang lainnya meninggal di lokasi terjadinya gempa. Sementara dua orang lainnya merupakan korban meninggal yang merupakan rujukan dari rumah sakit lain. “Kita berupaya untuk

memberikan pelayanan maksimal kepada semua pasien yang dirawat di RSUD Provinsi NTB. Harapan kita semuanya bisa kembali pulih dan dapat beraktivitas kembali,” ujarnya. Sebelumnya Direktur RSUD Provinsi NTB dr. H.L. Hamzi Fikri, MM mengatakan bahwa penanganan medis terhadap korban gempa dilakukan dengan cepat. Mengingat pasien yang dirujuk sebagian besar mengalami luka atau cidera serius. Paling banyak mengalami patah tulang. Ada pula yang mengalami cidera otak dan beberapa penyakit serius lainnya. Ia berharap musibah ini segera berlalu. Sehingga tidak ada lagi warga yang menjadi korban gempa. (lin)

RUPA-RUPA

SALON

DIJUAL TANAH LOK.KR PULE SEKARBELA MTR LT.335M2 HUB:087755533273

RAA MUSLIMAH.Salon Spa Muslimah hadir lg di Mtrm, kami cab. Baru dr Youfo Mtrm Jl.Panjitilar.Memberikan Pelayanan terbaik u/ wanita muslimah d Lombok.Terdiri dr Ptong Rmbut,Creambth,Facial,Massage,Spa, dll. Nyaman &aman terjaga, jl.Gili Asahan, perum Griya Udayana N0.3. Hub: 087765893848

Toyota Lombok,dptkn program khusus bln Ramadhan:Dis pulhan jt,Dp Ringan, Grts Kaca film,Grts js service smpai 4th/ 50rb km,Ayo buruan, info&pmesanan hub segera Hery Toyota,081907921999085238359008,beli Toyota ingat hery,Melayani dgn pasti DIJUAL OPER KREDIT TATA SUPER ACE TH2016 TURBO DIESEL PANJANG BAK 260CM HUB. BU ELI 085333587700 DIJUAL TOKO ATAU KIOS UKURAN 8 X 4 M DI KOMPLEKS PERTOKOAN LONCENG MAS BERTAIS BERMINAT HUB. 081907815224

(Suara NTB/ist)

SERAHKAN BANTUAN – Komunitas sosial yang tergabung dalam KOMPAS saat turun ke korban gempa dan memberikan bantuan di KLU.

Komunitas KOMPAS Peduli Korban Gempa Lombok

TYGIA SALON.Treatment Galvanic Spa(setrika waja h ) : M n g n c a n g k n Kulit,Mngurangi Kriput, flek, Komedo,Mcrhkan Kulit,Mngangkt Klopak Mata,Mulai 100Rb-150Rb, Menerima Treatment k Rmh Anda Min.2org, ,Jl.Lalu Mesir,Gg.Sowela No.1 Abian Tubuh, WA:081339123452

Tanjung (Suara NTB) Sebagai wujud kepedulian akan musibah gempa yang melanda Lombok beberapa waktu lalu, banyak pihak datang ke Lombok untuk datang memberikan bantuan kepada para pengungsi. Salah satunya datang dari Komunitas Peduli Antar Sesama (KOMPAS) yang turut peduli akan korban gempa Lombok. “Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami untuk membantu sekaligus berbagi kepada saudara-saudara kita di Lombok akibat gempa,” terang perwakilan KOMPAS, Soegandi kepada Suara NTB, akhir pekan kemarin. Pemberian bantuan dilakukan oleh KOMPAS pada Kamis (16/8) lalu di dua titik di kabupaten Lombok Utara, yaitu Tanjung dan Gangga. Pemilihan KLU sebagai tempat pemberian bantuan

dikarenakan kondisi wilayahnya yang paling parah terkena dampak gempa. “Selain itu, ada rekan kami yang menjadi korban gempa sehingga kami turun langsung untuk melihat sekaligus datang memberikan bantuan,” jelasnya. KOMPAS merupakan komunitas sosial dengan berpusat di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan dan memang fokus komunitas ini adalah untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. “Jadi KOMPAS meminta tolong kepada kami untuk menyalurkan bantuan langsung kepada para korban gempa,” jelas Soegandi. Pemberian bantuan diberikan secara langsung dengan mendatangi langsung para korban di tenda pengungsiannya. Bantuan yang diberikan berupa sembako, kasur lipat,

bantal, air kemasan, serta popok bayi. Bantuan langsung diserahkan kepada perwakilan tim relawan di Tanjung serta kepala dusun di Gangga. “Kondisi mereka di pengungsian sangat memprihatinkan, mengingat kondisi KLU sangat parah,” tukasnya. Setelah melihat kondisi pengungsi, ia menerangkan bantuan berupa alas tidur sangat dibutuhkan karena mereka tidur hanya beralaskan tikar tipis yang tidak mampu menghalau dinginnya malam di tenda pengungsian. Ia berharap adanya bantuan ini bisa digunakan oleh pengungsi dengan sebaikbaiknya untuk kebutuhan mereka. “Kami mendoakan agar mereka juga tabah menghadapi ujian ini serta berharap bencana akan segera berakhir,” harap Soegandi. (uul/*)

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

SALON

URUS LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PPN, PASPORT, SIUP,NPWPHUB.082146461910

PT.KEUANGAN MENGELUARKAN DANA CEPAT 1 HARI CAIR(BUNGA 0,5%)BPKB MOBIL/SEGALA JENIS MOBIL (TRUK/TRONTON,MINI BUS,PIC UP,DLL)PROSES MUDAH,CEPAT,DAN BISA TAKE OVER/PINDAH BANK, HUB (085100026010)(081999290387)(081239956609)

AGATAR PIZZA, Kami dr Agatar Pizza mengeluarkan Produk pizza yg berkualitas dunia dengan harga yg terjangkau dan kami membuka dan melayani Pemesanan Pizza Via Delivery,Lokasi :Kekeri,Kec.Gunung Sari.WA:081338661783/TLP :087765900233

DE’gustin hair art salon and barbershop, menerima prwtan rmbut&kulit, potong rambut mulai harga 20rb, perawatn rmbut dan kulit terbaik dgn hrga trjangkau,Jl.Ismail Marzuki No.3 Hp (081237564121)

KAMORRY BOUTIQUE&MAKE OVER, hrga mulai dr 70rb,Dis10% Tas&Dompet,MakeUp Wisuda 175RB,blnja datas 300RB free makeup,mjual&myewakan kebaya,buka setiap hari pukul 10.00-21.00,jl.swadaya No.15 Kekalik(Samping electra diamond store)/081916887677

LOWONGAN

MEMBANTU LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PKP, NPWP, SIUP, PASPORT HUB. 081338344155 Toyota Lombok,dptkn program khusus bln mret dis puluhan jt Rpiah, Free angsuran-12x,grts kaca film,Grts jasa service smpai 4th/ 50rb km,ayo buruan,info pmsanan :081907921999 (HERY),Beli Toyota Ingat Hery,mlyani dgn pasti. LesehanTamanBangket,promo dr tgl 17maret-17april (disc 15% utk semua menu) datang ke lesehan kami JL.Saleh Sungkar 77xx Bintaro,Info pemesanan hubungi : 081917937773/081907815697 DJL TNH KEBUN L.174 LOK.DS.PENGONONGLINGSAR H.30JT/A HUB.082147897778 KRIDA TOYOTA MTR, dptkn Prgram Khusus bln Agsts,Diskon Pluhan Jt Rupiah, Prgrm DP murah,Gratis Jasa Service s/d 3th/ 50rb KM,Ayo Buruan,Info&Pmesanan Hub Hery Toyota 081907921999,Beli Toyota Ingat Hery,Melayani dgn Pasti. DAPUR BU’ANI mnydiakan ayam rumpak,ceker balado,pkt mkan siang mulai 12rb,aneka mcam sambal,u/delivery free ongkir mtrm&sktrnya,Jl.Masjid Al-Muttaqien no.26 Dasan Agung,tlp.087864657127 DIJUAL RUMAH DI BTN LINGKAR PRATAMA BLOK Y NO. 5 BERMINAT SEGERA HUBUNGI: 087865991696

DUJUAL REVO ABSOLUT CW’09 WARNA HITAM/MERAH DR HP7JT 0818543688 TP DIJUAL RUMAHFULLFURNITURELOKASISTRATEGIS,3KAMARTIDUR,2KAMARMANDI,3 AC,DAN GARASI MOBIL, HARGA590JT NEGODIKIT.JL.WARU BLOK.UB NO.15 BTN LINGKAR PRATAMA MATARAM.HUB:081349684919 JAMINKAN BPKB anda diatas tahun 2000, Pick up 2005 bisa hub : Wayan Pardha 082146884888(Telkomsel), 085606884888(indosat), 081903884888 XL (WA), Langsung Proses. PURI MAMA, Menyewakan Toyota Hiace, muat hingga 16 Orang dengan supir,penyewaan bisa disewa terpisah, bisa armadanya saja, Informasi penyewaan, Hub : 082266194177

MEVITHA SALON & SPA mmbutuhkn karyawati yg brpngalaman,jujur,disiplin, diutamakan yg blum menikah.Alamat : Jl.Kesra Raya No.17 Perumnas, Tanjung Karang Permai,HP 081907004335 DICARI PEGAWAI PEREMPUAN UNTUK JUALAN ROTI Min. 20 TH, TINGGI Min. 155 cm, DISIPLIN, RAJIN, ULET, BERMINAT LANGSUNG KE ALAMAT JL. RA KARTINI NO. 10 DEPAN PASAR CEMARE DIBUTUHKAN TENAGA AHLI UNTUK MENJAHIT SEGALA JENIS TAS (YANG SEKEDAR BISAMENJAHITAKANDIBIMBING LAGI) ALAMAT : JL.JENDRALSUDIRMAN,BTNKOREM, BLOK A NO.1 ,HUB. MOH.GHAZALI, HP : 081 917 267 007 DIBUTUHKAN SEGERA ADMIN, KASIR, WAITERS, KIRIM LAMARAN LANGSUNG KE LUMBUNG RESTO EPICENTRUM MALL LT. 2

SALONMUSLIMAH SYAFIRA Melayani Face Treatmen: Facial Madu, Facial Buah Alami, Facial Detok, Facial Collagen, Facial Oxigen, Facial Bady Shop, Facial Diamon+Oxigen, Facial Beauty Zen + Alat Infra Red DLL. Jl. Pendidikan no. 11 mataram Al Beauty Salon & Spa, promo : pkt full body treatment terlaris ONE DAY SPA(13 trtment) hnya 250rb free fc antiaging 135rb,pkt plangsing (fc strika wajah+akupuntur prut)hanya 175rb,smoothing spa free msker rmbt stlh 3hr, Jl.Pancaka No.5, Kr.Medain, Hp: 081907050543 RINA SALON,melayani : Rias Pngntn,kursus make-up & sanggul,ptng rmbut & kriting, Pnywaan pkaian adat ankank&dwsa, sewa mobil antik,&dekorasi.jl.jndrl sudirman Gg.Jawa No.1,Rembiga-Mtr,087855311441(Hj.Ninik Ridwan) Yanti Salon & Spa menerima : prwtan wajah & rambut, SPA pkt I : body mssage,Body Scrub,Totok wjah =80rb, SPA pkt II : body mssage,body scrub,totok wjah,Ratus Vagina : 105rb, Jl.BungKarno,Kr.genteng, tlp. 081917913809

ALLEA GALERI, galeri fashion menyediakan Kain Tenun, Kain SongketdanmenerimaJahitBusana, Lokasi : Jalan Swasembada , Hp : 081907000477, WA : 08194111079, PIN BBM :d6e340dc

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar, Haris Mahtul Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Ahmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Atanasius Rony Fernandez, Linggauni, Wahyu Widiantoro, Akhmad Hiswandi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi. Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur : Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 20.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 30.000/mmk. Display F/C : Rp 35.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 20.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 15.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 500.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 350.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 85.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 90.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 5.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT SUARA NTB PERS. Percetakan PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB

Selasa, 21 Agustus 2018

Halaman 13

RUKO - VILA - KOST

500.000

Rp. 995 Jt


SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

Data Harus Akurat PEMERINTAH harus memastikan data rumah rusak akibat gempa. Pasalnya kerusakan akibat gempa diyakini bertambah setelah Minggu (19/8) hingga Senin (20/8) gempa kembali mengguncang Lombok. Bencana alam ini langsung disikapi oleh sejumlah Pemerintah daerah. Pemkot Mataram misalnya. Senin pagi kemarin langsung mengmpulkan camat/lurah berikut sejumlah pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah) di halaman kantor Walikota Mataram. Pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana itu membahas tentang pemulihan kondisi pascagempa. Karena jumlah rusak dilaporkan bertambah. Tidak hanya rumah milik masyarakat. Gedung perkantoran juga mengalami nasib yang sama. Setidaknya ada 26 sekolah yang mengalami kerusakan. Beberapa perkantoran, salah satunya kantor BKD Kota Mataram, juga mengalami rusak parah. Sehingga sudah tidak bisa ditempati lagi. Perbaikan sekolah yang rusak juga akan segera dilakukan. Mereka akan dibantu oleh Kementerian PUPR, begitu pula rumah warga yang akan dan sedang diperbaiki saat ini. Pendataan dilakukan mulai dari Kepala Lingkungan kemudian dicek kembali oleh Kelurahan, Kecamatan hingga dinas terkait. Setelah itu warga yang rumahnya rusak akan langsung menerima sejumlah uang yang masuk ke rekeningnya untuk memperbaiki rumahnya. Bahkan sebagian sudah menerima bantuan dan dalam tahap perbaikan rumah. Kegiatan pascagempa ini menjadi pekerjaan yang tidak ringan bagi pemerintah. Ditengah upaya pemulihan kondisi pascagempa, gempa baru muncul dengan kekuatan yang besar mencapai 7 SR. Hal ini membuat jumlah titik-titik pengungsian bertambah. Kebijakan pemerintah yang akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat gempa, cukup menghibur masyarakat. Dimana, pemerintah menjanjikan akan memberikan bantuan Rp50 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta untuk rumah rusak sedang dan Rp10 juta untuk rumah rusak ringan. Tindaklanjut dari kebijakan pemberian bantuan ini, Pemkot Mataram misalnya, melalui kepala lingkungan mengumumkan kepada warga yang rumahnya rusak. Baik rusak berat, sedang maupun ringan agar menyerahkan salinan KTP, kartu keluarga berikut foto rumah rusak. Data ini selanjutnya akan diverifikasi oleh tim sebagai dasar pemberian bantuan. Yang menjadi penekanan dalam kebijakan ini adalah jangan sampai verifikasi direcoki dengan hal-hal yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemeritah. Tim, dalam melakukan verifikasi nantinya, diharapkan mengedepankan transparansi dan memenuhi rasa keadilan. Pemberian bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat gempa diharapkan merujuk pada hasil survei tim dengan melihat kondisi nyata rumah bersangkutan. Karena bagaimanapun, bantuan ini sangat diharapkan oleh masyarakat. Sehingga, kalau tidak semua rumah rusak dapat tercover oleh pemerintah pusat, setidaknya Pemkot Mataram harus menyiapkan scenario penanganan lainnya. Pemerintah juga masih punya tugas lain bagaimana menyiapkan sekolah-sekolah alternative bagi sekolah-sekolah yang bangunannya rusak parah akibat gempa. Demikian pula kantor-kantor pemerintahan. Jangan sampai gempa ini melumpuhkan aktivitas masyarakat secara keseluruhan. Sebab, tidak ada yang tahu kondisi ini akan berlangsung sampai kapan. Oleh karena itu, meski gempa kerap terjadi, aktivitas masyarakat hendaknya jangan terlalu tersandera. Yang penting masyarakat tetap waspada dan tidak panik yang berlebihan. (*)

OPINI

Halaman 14

Pembelajaran dari Gempa Lombok EMPA berkekuatan 7 SR mengguncang Pulau Lombok. Beberapa hari ekonomi lumpuh, kerugian ditaksir lebih dari Rp. 7 triliun, ratusan jiwa meninggal dunia, ribuan luka dan ratusan ribu mengungsi. Gempa dasyat ini menimbulkan dampak traumatic mendalam. Dibayang-bayangi gempa susulan sebagian masyarakat khususnya yang berdampak masih hidup dalam tenda-tenda pengungsian. Mereka mungkin tidak pernah paham seperti apa kehidupan mereka setelah ini, mengingat tanpa sisa asset mereka luluh lantah. Kita perlu memberi apreseasi yang tidak terhingga atas kerja tanpa kenal lelah para relawan lokal maupun luar daerah, pemerintah daerah-pusat, donatur di seantero negeri, para tenaga medis (dokter dan perawat) dan lain-lain yang begitu sigap menangani kondisi Lombok pasca gempa. Mereka terus bergerak membantu meringankan beban saudara-saudaranya yang tertimpa bencana tak terduga ini. Gerak cepak semua pihak, mempersempit dampak ikutan pasca bencana. Berkaca pada gempa besar Lombok di bulan kemerdekaan ini, nampaknya beberapa hal perlu menjadi perhatian pemangku kebijakan ke depan, yaitu: 1). Mitigasi bencana, 2). Koordinasi, 3). Trauma healing, 4). Reskonstruksi ekonomi dan 5). Bangunan tahan gempa. Pertama, masyarakat perlu diedukasi terkait mitigasi bencana. Perlu dipikirkan standar operasional prosedur (SOP) mengurangi kepanikan menghadapi bencana. Beberapa saat setelah gempa, khususnya di Kota Mataram, kondisi menjadi tidak terkendali karena ada informasi terjadinya tsunami. Masyarakat memilih menghindar dari pantai untuk mencapai lokasi tertinggi. Kemacetan sulit dielakan, bahkan tidak jarang menimbulkan trauma yang berujung kematian karena shock berat dan juga kecelakan lalu lintas dari sesuatu yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Saya berterima kasih pada pihak kepolisian, yang dengan cepat memberi ketenangan pada ribuan masa yang saling berebut jalan. Polisi mem-

Dr. M. Firmansyah (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNRAM) beri permakluman bahwa tidak ada air naik apalagi tsunami dan mengharapkan masyarakat untuk tenang. Himbauan itu, memberi sedikit kelegaan, bila tidak, berebut jalan bisa berujung pada kepanikan akut sekaligus kecelakaan lalu lintas. Terima kasih Pak Polisi, dengan rela meninggalkan keluarga yang juga merasakan ketakutan dan kepanikan yang sama akibat gempa besar ini. Terima kasih juga saya sampaikan pada beberapa ritel (lokal dan modern) yang beberapa waktu setelah gempa masih memberi pelayanan pada konsumen. Di sebuah ritel modern, bahkan kondisi barang masih berantakan karena hantaman gempa, petugas tetap melayani konsumen. Sebagian masyarakat masih dapat membeli makanan dan minuman kebutuhan untuk sekedar mengganjal perut di tempat pengungsian saat itu. Edukasi Masal Pemerintah perlu melalukan edukasi masa guna mempraktekan apa yang harus dilakukan ketika gempa, banjir, tsunami dan bencana lain menghampiri. Harapannya masyarakat punya SOP kolektif dan tidak memutuskan sendirisendiri apa yang akan dilakukan dan tidak gampang percaya beritaberita hoax. Ketika masing-masing memutuskan sendiri, kondisi menjadi sulit dikendalikan. Kedua, masalah lain menjadi perhatian adalah koordinasi. Berbagai informasi berseliweran di media sosial terkait beberapa lokasi yang belum sama sekali tersentuh bantuan. Sehingga ke depan masalah koordinasi perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh. Perangkat pemerintah sampai terkecil (Rukun Tetangga: RT, red) perlu mendapat peran yang signifikan dalam bagian rantai koordinasi tersebut. Menangani persoalan besar seperti distribusi bantuan korban bencana besar memang bukan perkara mudah. Lebih-lebih masyarakat kita kurang terlatih dalam merancang koordinasi yang efektif, di tengah semangat membantu sesama yang masih sangat tinggi dalam masyarakat kita, belum lagi

RADIO

beratnya medan yang harus dijangkau relawan atau petugas untuk menggapai warga terdampak. Sehingga dalam konteks ini, perlu ada rancangan koordinasi terintegrasi di lapangan di kemudian hari untuk penanganan yang lebih baik lagi. Trauma Healing Ketiga, Salah satu dampak ikutan dari bencana adalah trauma. Tiga kali gempa besar beruntun yang menghantam Lombok beberapa waktu lalu melahirkan trauma yang mendalam, khususnya bagi anak-anak dan ibu-ibu. Anak-anak saya misalnya, merasa tidak tenang berada di rumah, sehingga harus saya ungsikan di tempat pengungsian di saat malam. Meredakan trauma anak-anak, bahkan ada sahabat yang harus mengungsikan keluarganya keluar daerah. Bayang-bayang gempa susulan seakan menjadi momok yang menakutkan, sedangkan kita sebagai orang tua tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk mempraktekan sendiri (trauma healing) di rumah. Pemahaman trauma healing perlu mendapat tempat dalam kehidupan kita yang merupakan lokasi ring fire. Mungkin trauma healing dan mitigasi bencana perlu dimasukan dalam kurikulum pendidikan atau bentuk-bentuk edukasi lain yang paling tepat, sehingga meminamalisir ketakutan anak-anak terhadap bencana sekaligus menemukan jalan teraman ketika terjadi bencana. Rekonstruksi Ekonomi Keempat, mengingat aktifitas ekonomi masyarakat mayoritas bidang pertanian, maka proses rekonstruksi aktifitas bisnis di Kabupaten Lombok Utara sebagai pusat gempa tidak butuh waktu lama. Berbeda dengan bencana banjir yang ikut merusak lahan-lahan pertanian masyarakat. Maka, langkah utama rekontruksi ekonomi adalah memastikan bahwa pasar-pasar rakyat segara beroperasi, karena pasar merupakan jantung dari ekonomi. Dengan banyaknya bantuan yang mengalir pasca gempa, perlu dipertim-

bangkan untuk menyisihkan bantuan dalam proses rekontruksi aktifitas ekonomi, sehingga dapat berjalan cepat. Misalnya dengan memberi bantuan modal usaha atau membantu proses produksi pertanian masyarakat. Terakhir, pelajaran yang diambil dari bencana gempa Lombok adalah dengan membangun rumah tahan gempa. Kita nampaknya perlu kembali pada kearifan lokal nenek moyang dulu yang membangun rumah-rumah tahan gempa. Entah itu dari kayu, bamboo atau bahan-bahan lain yang tidak mudah roboh oleh gempa. Tentu saja kita tidak berharap terjadinya gempa, namun mengingat posisi bumi yang kita pijak berada pada cicin api (ring fire) maka tiada salahnya untuk meningkatkan kewaspadaan. Karena dengan kewaspadaan dan doa pada yang Maha Kuasa akan mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat hantaman gempa kapan-pun.

POJOK Gempa susulan, 10 korban meninggal dan Dermaga Kayangan rusak parah Warga harus tingkatkan kewaspadaan

***

Diare, penyakit yang banyak diderita pengungsi di Mataram Antisipasi agar tidak jatuh korban jiwa

***


RAGAM

SUARA NTB Selasa, 21 Agustus 2018

Halaman 15

Prioritaskan Rekonstruksi Pascagempa

APBDP NTB Dirombak Total

Mataram (Suara NTB) – Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov NTB berencana merombak ulang Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan 2018. Pasalnya, perbaikan gedung perkantoran dan sekolah yang rusak mendesak dilakukan.

(Suara NTB/her)

PASAR DARURAT - Los pasar darurat yang dibangun Baznas pusat di Gunungsari

Pulihkan Perekonomian

Baznas Bantu Pemkab Lobar Siapkan Pasar Darurat Giri menang (suara NTB) Badan Amil Zakat Infaq dan Sedekah (Baznas) Pusat berinisiatif untuk membantu Pemkab Lombok Barat memulihkan roda perekonomian di wilayah terdampak gempa di daerah setempat. Salah satu upayanya melalui penyiapan pasar darurat di lokasi yang terdampak bencana, seperti di wilayah Kecamatan Gunungsari. Baznas membangun 100 los untuk pasar darurat yang akan menampung para pedagang korban gempa. Pasar Gunungsari yang semula menjadi tempat mereka berjualan mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa yang bertubi-tubi menghantam Pulau Lombok sejak tanggal 29 Juli lalu. Puncaknya akibat gempa 7,0 Skala Richter tanggal 5 Agustus 2018 membuat bangunan lantai dua dan los besar yang menampung paling sedikit 550 orang pedagang sudah tidak direkomendasikan untuk dipergunakan kembali. Strukrur bangunannya sudah sangat membahayakan. “Masyarakat akan cepat mandiri. Kalau efek kemandirian ekonominya cepat bangkit, maka semua sektor akan bangkit juga nantinya,” papar Direktur Micro Finance Baznas Pusat, Noor Aziz. Ia bersama timnya menyiapkan anggaran paling sedikit Rp 70 juta guna membangun pasar darurat yang berisikan 100 los yang diberikan secara cuma-cuma kepada para pedagang. “Ini murni juga Baznas Pusat,” tambah Aziz yang juga merencanakan akan menyediakan pelayanan micro finance (simpan pinjam, red) guna mengantisipasi maraknya rentenir pascagempa. Terkait dengan besarnya jumlah pedagang dan minimnya los yang disiapkan, Kepala Pasar Gunung Sari Taufiq memiliki kiat. “Hanya pedagang yang rumahnya hancur dan berjualan sembako yang diutamakan,” ujar Taufiq menyebut peruntukan pasar dari Baznas. Sedangkan sisanya, Taufiq mempersilahkan para pedagang membangun sendiri dengan tata letak persis sama dengan kondisi sebelumnya. “Yang kemarin di depan, sekarang pun dapat bagian di depan,” pungkas Taufiq. Ia bersyukur Baznas memulai pembangunan pasar darurat. Namun ia pun khawatir lahan yang tersedia tidak cukup untuk seluruh pedagang. Untuk itu, ia berharap lahan untuk pasar bisa diperluas lagi dengan memanfaatkan area sekitar yang dimanfaatkan warga untuk bercocok tanam palawija. (her)

Prioritaskan Keselamatan Jiwa Dari Hal. 1 Selain itu, ia juga berpesan supaya penanganan gempa yang terus mengguncang NTB harus memprioritaskan keselamatan jiwa. Terlebih lagi tidak diketahui sampai kapan bencana gempa yang menerjang daerah yang dipimpinnya hampir 10 tahun ini berakhir berakhir. Iapun mengajak masyarakat untuk terus berdoa supaya bencana ini secepatnya usai. ‘’Mari kita tetapi berdoa

semoga bencana gempa ini usai. Tapi kita berharap semoga tidak ada lagi gempa yang berkekuatan besar yang cukup mengkhawatirkan,’’ harapnya. Ditegaskannya lagi bahwa yang menjadi prioritas yakni keselamatan jiwa. Untuk itu, selain pemberlakukan penyeberangan laut dilakukan sistem buka tutup. Tetap keselamatan jiwa dari para penumpang harus menjadi prioritas. (yon)

Respons Cepat Penanganan Korban Terdampak Gempa di NTB Dari Hal. 1 Di luar itu, DP3AP2KB Provinsi NTB telah membentuk Pokja perlindungan pascagempa terdiri dari tim OPD terkait, dan organisasi kemasyarakatan. Pembentukan kelompok kerja perlindungan perempuan dan anak pascabencana alam untuk membuat laporan hasil evaluasi dan pelaporan atas bantuan yang sudah disalurkan. Mulai dari pemberian bantunan dari Dinas P3AP2KB Provinsi NTB pada tahap awal pemberian bantuan berupa nasi bungkus, selimut, air, trauma healing. Termasuk bantuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Adapun bantuan yang sudah dikirim dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak berupa alat bermain, alat belajar, makanan bayi, dan obatobatan dan sudah dikirim ke masing-masing ke kabupaten/ kota terdampak gempa, dengan jumlah masing-masing sebagaimana daftar terlampir. 1. Alat berlajar dan bermain untuk anak : bukugambar, buku mewarnai, buku cerita, crayon, bola, congkrak, ular tangga, lompat tali jamping, kartu pintar, boneka, mainan mobil-mobilanan, pensil warna, tikar karakter, 2. Obat-obatan untuk anak dan bayi : minyak telon, sabun bayi, minyak kayu putih, sikat gigi anak, pasta gigi anak, pasta gigi anak, popok bayi, selimut, handuk, bedak bayi, celana dalam, baju dalam, biskuit

150 gr, susu uht200 l, minuman isotonik, biskuit bayi, good bag. 3. Bantuan makanan : nasi bungkus 850; air mineral 100 dos; 4. Peralatan perempuan : selimut 185, handuk 220; jilbab 285 buah; cd 285 buah; pembalut 285 buah; pembalut 285 buah; susu 285 buah. Sementara bantuan dari Pemerintah Provinsi NTB untuk desa binaan Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Dari BPBD NTB berupa kompor gas beserta tabung 4 buah, peralatan masak, beras 260 kg, ikan teri, air mineral, 5 dus, mie instan 5 dus, minyak goreng 3 pak, gula 4 kg, pempes 1 dus, terpal 4 lembar, selimut 30 lembar, famili kit 5 pak, peralatan sekolah 5 pak, pakaian layak pakai 7 karung, susu indomilk 1 dos, biskuit 2 kaleng, paket rekreasional 1 box, obatobatan 1 paket; seragam sekolah 5 stel; kasos 40 lembar; daster 30 lembar; jilbab 52 buah, sandal 38 pasang, soft teks 1 dos. Sedang bantuan dari DKP Provinsi NTB berupa air mineral 50 dos, mi instan 1 dos, sosis 52 toples, telur 18 tray, makanan siap saji 3 dos, sosis 40 biji; susu uht 22 kotak kecil. Sementara kegiatan rekreasional terapi berupa pemberian semangat oleh lembaga perlindungan anak setiap hari antara 12 -15 titik yang dikunjungi. (dys/*)

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, Drs. H. Supran, MM menjelaskan KUA – PPAS Perubahan yang sudah disampaikan ke DPRD belum mengakomodir penanganan pascabencana gempa. Pasalnya, KUA – PPAS Perubahan tersebut diserahkan ke DPRD sebelum kejadian gempa akhir Juli lalu.

“Tentu setelah terjadi gempa ini ada penyesuaian kembali terhadap kebutuhan yang bersifat mendesak. Yang berkaitan dengan perbaikan fasilitas perkantoran dan sekolah yang rusak. Makanya (KUAPPAS) harus dirombak ulang,” kata Supran dikonfirmasi usai pertemuan dengan jajaran Pemprov Daerah Istimewa Yo-

gyakarta (DIY) di Kantor Gubernur, Senin (20/8) siang. Untuk itu, kata Supran, perlu ada pertemuan antara pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD NTB dengan Ketua TAPD. Menurutnya, KUA-PPAS perlu didesain ulang kaitannya dengan mengakomodir anggaran untuk perbaikan hal-hal yang mendesak

Pemprov Minta Sumberdaya Nasional Dikerahkan ke NTB Mataram (Suara NTB) – Bencana gempa bumi yang meluluhlantakkan Pulau Lombok dan sebagian Sumbawa telah berdampak secara nasional. Tidak produktifnya masyarakat karena menjadi korban gempa akan berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi di daerah. Untuk itu, Pemprov NTB meminta pusat agar mengerahkan seluruh sumberdaya yang dimiliki untuk penanganan pascabencana gempa di daerah ini. Pemprov NTB tak ngotot supaya bencana gempa bumi ini dijadikan bencana nasional. “Tapi bagi kita, pemerintah provinsi. Apakah bencana nasional maupun lokal, daerah. Yang penting sumberdaya yang ada di pusat itu dikerahkan ke sini. Itu saja yang paling esensinya. Baik sumberdaya manusia maupun materi,” kata Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M. Si ketika dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (20/8) siang. Wagub mengatakan target kunjungan wisatawan sebanyak 4 juta jiwa tahun ini otomatis tak akan mungkin tercapai dengan kejadian gempa bumi ini. Jika target daerah tak tercapai, maka tentu akan berpengaruh juga terhadap

capaian angka kunjungan secara nasional. “Ini yang perlu dipikirkan juga,” ujarnya. Amin mengatakan dampak gempa bumi telah meluas ke Pulau Sumbawa. Di Sumbawa bagian barat, gempa menyebabkan kerusakan rumah penduduk dan korban jiwa. Dengan kondisi seperti ini, kata Wagub, pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan tentunya tak bisa maksimal. Tetapi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam situasi darurat seperti ini tetap diminta berusaha memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Wagub mengatakan pelayanan publik tetap jalan. Sekarang, kata Wagub, penanganan pascabencana bukan hanya terkonsentrasi di Pulau Lombok. Tetapi juga ke Pulau Sumbawa. Distribusi bantuan kepada korban gempa di Lombok dan Sumbawa akan diatur dengan baik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah kerusakan sementara rumah warga akibat gempa beruntun di Lombok pada Minggu (19/8) mencapai 1.851 unit. Gempa bumi yang beruntun dengan kekuatan 6,5 SR pada siang hari dan 6,9 SR pada malam hari menggun-

cang Lombok menyebabkan korban jiwa dan kerusakan bangunan bertambah. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan bahwa data kerusakan rumah akibat gempa 6,5 SR yang mengguncang Lombok Timur Minggu (19/8) pukul 11.06 WIB. Berdasarkan pendataan hingga Minggu sore sebelum gempa 6,9 SR, tercatat 2 orang meninggal dunia, 1 orang luka, 1.700 unit rumah rusak. Dengan rincian 1.054 rusak berat dan 646 rusak ringan, serta 5 bangunan publik rusak. Kemudian gempa dengan kekuatan 6,9 SR (bukan 7 SR, telah diralat BMKG) yang mengguncang Lombok dan sekitarnya pada Minggu (19/8) pukul 19.56 WIB menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur dan Lombok Utara dengan intensitas VI-VII MMI (kuat). Sutopo mengatakan data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (20/8) pukul 10.45 WIB, tercatat 151 unit rumah rusak. Terdiri dari 7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan dan 6 unit fasilitas ibadah rusak. Selain itu, 10 orang meninggal dunia dan 24 orang luka-luka. (nas)

Gubernur DIY Ingatkan Jangan Sampai Menjadi Bencana bagi Birokrasi Dari Hal. 1 DIY pernah diguncang gempa yang dahsyat pada 2006 silam dengan kekuatan 5,9 skala richter (SR). Gempa tersebut menyebabkan ratusan korban jiwa dan ratusan ribu rumah warga rusak. Mengenai penanganan pascabencana oleh pemerintah daerah, Sri Sultan mengatakan tunduk pada aturan-aturan yang berlaku. Pertanggungjawaban administratif mengenai penanganan pascabencana harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang sudah ditetapkan pemerintah. Dalam ketentuan kadangkala ada hal yang perlu disesuaikan di lapangan. Ia mencontohkan pada waktu itu di DIY, warga yang rumahnya rusak berat diberikan bantuan sebesar Rp 15 juta. Uang sebe-

sar itu dipergunakan untuk membeli bahan-bahan bangunan yang baru, bukan second. Sekarang, korbna gempa di NTB yang rumahnya rusak berat diberikan uang sebesar Rp 50 juta. Menurut Sri Sultan, bantuan uang sebesar Rp 15 juta maupun Rp 50 juta belum tentu cukup untuk membangun rumah. Sehingga pada waktu itu di DIY, dengan bantuan uang sebesar Rp 15 juta, masyarakat dapat menggunakan bahan-bahan bangunan yang lama, yang maish dapat dimanfaatkan. Dalam aturan, kata Sri Sultan sebetulnya hal ini tidak diperbolehkan. Tetapi dilakukan negosiasi. Dengan memanfaatkan bahan-bahan bangunan milik warga yang masih dapat dimanfaatkan, harapannya ekonomi masyarakat berputar kembali.

Pasalnya, kata Sri Sultan, jika pembangunan rumah warga yang menjadi korban gempa dilelang atau diserahkan ke kontraktor, maka mereka yang akan untung. Sementara kondisi ekonomi masyarakat yang menjadi korban gempa tak berputar. Dengan pola mengerjakan sendiri melalui pembentukan kelompok, kata Sri Sultan, maka ekonomi masyarakat juga berputar. “Kalau dapat duit Rp 15 juta, ngerjakan sendiri, atapnya dari genteng yang lama. Dia bisa menyisihkan uangnya. Karena fakta. Dulu pada waktu gempa di Yogyakarta, harga batu bata Rp 28 per biji. Begitu rehab rekon harganya Rp 420 per biji. Belum bambu, dari Rp 800 menjadi Rp 4.000. Karena kebutuhan banyak, harga naik. Artinya, yang sudah menderita dirugikan,” katanya. (nas)

10 Korban Meninggal, Fasilitas di Pelabuhan Kayangan Rusak Parah Dari Hal. 1 Bencana alam ini juga mengakibatkan, fasilitas penyeberangan di Pelabuhan Kayangan , rusak parah. Kerusakan ini, memaksa PT ASDP terpaksa sempat menutup total layanan lintas KayanganPoto Tano (Sumbawa). Gubernur NTB, Dr.TGH. M.Zainul Majdi, Senin kemarin langsung turun meninjau kondisi dermaga yang rusak akibat gempa itu. Ia meminta kepada pihak ASDP untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memeriksa kualitas dari fasilitas publik di Pelabuhan Kayangan. Baik itu jembatan penyeberangan, fasilitas pengguna jasa, termasuk gedung Kantor PT. ASDP Kayangan yang mengalami kerusakan cukup parah. ‘’Jadi itu diasessment dengan berkoordinasi dengan PU. Terutama gedung (kantor) yang saya lihat mengalami kerusakan. Jadi tidak boleh digunakan dulu sampai ada asessment bahwa itu layak untuk digunakan,’’ jelasnya. Selanjutnya, persiapan untuk emergency harus ada untuk kebutuhan para penumpang pengguna jasa angkutan laut. Misalnya, berupa obat-obatan dan kebutuhan lainnya. Pada kesempatan itu, gubernur menyerahkan sepenuhnya kepada pihak ASDP Cabang Kayangan untuk membuka maupun menutup jalur penyeberangan sesuai dengan dinamika

yang ada. ‘’Kita serahkan sepenuhnya ke ASDP untuk proses penyeberangan ini. Proses buka tutup sesuai dengan dinamika di lapangan. Tapi keselamatan jiwa tetap harus menjadi prioritas,’’pesannya. Pelaksana Harian Manager ASDP Kayangan, I Made Sukarta mengatakan, kerusakan yang terjadi cukup parah terutama fasilitas perkantoran dan jalan. Sementara untuk penyeberangan untuk dermaga dua ditutup total. Untuk penyeberangan dari arah Kayangan ke Poto Tano juga dikhususkan. Pasalnya dermaga satu yang masih difungsikan untuk melayani penumpang juga terdampak. Yang diperbolehkan menyeberang berupa sepeda motor, kendaraan kecil dan bus. Sedangkan untuk truk besar (TB) yang hanya diizinkan untuk menyeberang dalam kondisi bermuatan kosong. ‘’Truk besar harus dalam kondisi kosong. Tidak boleh yang bermuatan,’’ jelasnya. Tidak diizinkannya TB untuk menyeberang sebelum keluarnya instruksi perbaikan dermaga dan apakah layak untuk dilewati. Barulah kita buka untuk penyeberangan dari dermaga dua. Selain itu, ruang tunggu dan VIP juga dikosongkan total. Pantauan Suara NTB di Pelabuhan Kayangan, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,9 SR. Diantaranya, gedung Kantor PT.

ASDP Kayangan, jembatan dermaga dua, ruang tunggu penumpang. Bahkan yang paling parah yakni jalan yang ada di kompleks Pelabuhan Kayangan rusak berat dengan mengalami keretakan yang cukup lebar dan kedalaman hingga pinggang orang dewasa. Selain itu, antrian panjang dan pemberhentian penyeberangan sempat terjadi. Namun pada pukul 13.00 Wita, penyeberangan kembali dibuka dengan memanfaatkan satu dermaga. Sementara, Manager Usaha Pelabuhan Poto Tano, Samiun, menjelaskan, untuk penyeberangan pasca gempa yang terjadi malam hari langsung dilakukan penutupan sementara. Dari arah pelabuhan Poto-Tano, katanya, dua dermaga dapat difungsikan. Hanya saja dari pelabuhan Kayangan hanya berfungsi dermaga satu. Salah satu sopir truk berat, Bagus mengaku jika hingga sore kemarin ia bersama sejumlah sopir lainnya belum mendapat kepastian kapan diizinkan untuk menyeberang. Sementara katanya, TB banyak yang tidak boleh menyeberang itu, mengangkut barang yang mudah busuk. Akan tetapi, ia menyerahkan kebijakan itu kepada pihak ASDP demi kebaikan dan keselamatan bersama. ‘’Kita bertahan saja dulu sampai adanya kepastian. Tapi kita berharap TB bisa diizinkan menyeberang dan barang bisa sampai dalam kondisi baik,’’ harapnya. (ars/yon)

dan perlu segera ditangani. Baik itu perbaikan faislitas pemerintahan dan sekolahsekolah rusak yang menjadi kewenangan Pemprov NTB, yakni SMA/SMK. Supran mengatakan alokasi anggaran untuk perbaikan fasilitas perkantoran dan gedung SMA/SMK yang rusak akibat gempa tersebut harus ada kesepakatan bersama antara eksekutif dan legislatif. “Tak bisa kita hanya sendiri. Karena APBD-P ini ditetapkan dengan Perda. Tapi kesepakatan kedua belah pihak,” jelas Supran. Ia mengungkapkan perte-

muan antara Banggar dan TAPD semula direncanakan Senin (20/8) pukul 10.00 WITA. Namun, akibat gempa susulan yang terus menerus terjadi, pertemuan tersebut belum ada kejelasannya. Sesuai ketentuan, APBD perubahan 2018 harus sudah ditetapkan sebelum 17 September mendatang. Meskipun waktunya semakin mepet, Supran yakin pembahasan RAPBD-Perubahan akan segera tuntas.”Saya yakin teman-teman DPRD maupun Banggar sepaham dengan kita. Bila perlu awal September sudah selesai,” ucapnya. (nas)

Penuhi Kebutuhan Air Bersih Korban Gempa

PDAM Usulkan Sumur Bor Giri menang (suara NTB) PDAM Giri Menang mengusulkan pembangunan Sumur bor di titik-titik pengungsian yang tersebar di wilayah Lobar. Pihak PDAM mengusulkan ke BWS agar segera dibangun sarana prasarana tersebut untuk membantu Pemda menangani korban bencana gempa yang saat ini mengalami persoalan belum maksimal pasokan air bersih dan buruknya sanitasi akibat minimnya MCK di lokasi pengungsian. “Kami tengah koordinasi dengan BWS untuk membangun sumur bor di titik pengungsian, sebab ini kan mereka tinggal di pengungsian dan recovery bukan sehari atau dua hari namun dalam jangka waktu lama,” kata Dirut PDAM Giri Menang HL Ahmad Zaini akhir pekan kemarin. Untuk pemulihan dan recovery dampak gempa kata Zaini bukan sehari atau dua hari namun butuh waktu cukup lama. Apalagi untuk membangun rumah warga korban gempa butuh waktu, merehab rumah juga butuh waktu 3-4 bulan. Yang menjadi persoalannya juga terkait pemulihan trauma. Untuk mempercepat pemulihan jelasnya ini perlu disiapkan sarana prasarana dasar seperti air dan sanitasi. Usulan sumur bor sendiri diusulkan ke kementerian

terkait. Kebutuhan-kebutuhan dasar inilah yang perlu diperhatikan. Termasuk sanitasi, menjadi PR besar. Sejauh ini hanya dipikirkan bagaimana kebutuhan makan korban gempa, namun perlu juga dipikirkan pembuangan kotoran. Untuk menyiapkan sarana prasarana inilah PDAM juga ikut berperan, sebab hal ini urusan bersama. “Sebab kalau buang sembarang tentu problem baru di sana,” ujarnya. Urusan Sanitasi ini masuk bagian kecil urusan PDAM akan tidak bisa juga dibebankan semua ke PDAM. “Kita bantu karena ini urusan kita bersama, semua harus mengambil peran,” imbuhnya. Ada prinsipnya pihaknya siap menjamin ketersediaan air untuk pelayanan MCK. Selain persoalan ini, pihaknya juga membantu suplai air bersih kepada para korban di pengungsian. Pihaknya mengambil inisiatif droping air. Dalam sehari pihaknya mendroping 10 mobil tangki. Baik diangkut oleh mobil PDAM juga dari PMI, kepolisan dan TNI. Dalam sehari pengangkutan dilakukan lima kali dengan kapasitas per tangki 5.000 liter. ‘’Berarti ada 250 ribu liter per hari distribusikan air ke korban gempa yang ada di titik-titik pengungsian,” imbuhnya. (her)

Aktivitas Sekolah dan Pemerintahan Belum Normal Dari Hal. 1 Kalau di Mataram sudah mulai masuk sekolah sejak pekan kemarin. Tapi gempa lagi,” katanya. Mengenai masa tanggap darurat apakah akan diperpanjang atau tidak dengan kejadian gempa 6,9 SR tersebut, Sekda men-

gatakan akan dirapatkan bersama pihak terkait lainnya. Termasuk juga apakah perlu dibentuk Satgas khusus atau tidak untuk penanganan pascabencana gempa di Pulau Sumbawa. “Apakah perlu Satgas khusus atau cukup Satgas yang ada sekarang. Kita tunggu arahan pak Gubernur,” tandasnya. (nas)

Patahan Aktif Flores Back-arc Thrust Pemicu Rangkaian Gempa Magnitudo Besar Dari Hal. 1 1836 di Bima, 1976 di Bali, tahun 1992 di Flores. Gempa tersebut dengan rentang magnitudo 7 sampai 7,8 SR yang memicu tsunami. Sesar Naik Flores, terang Daryono, merupakan rupture atau robekan yang membentang di utara Pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan Flores, sehingga wilayah tersebut rawan gempa bumi dan tsunami. “Dari sisi tektonik aktif, seismik aktif dan sejarah ini bukan hal aneh bagi seismologi. Itu memang harus diwaspadai sampai kapan pun Flores Back-arc Thrust memang harus diwaspadai. Secara tektonik memang sangat aktif dan gede-gede semua,” terangnnya. Gempa Lombok dengan magnitudo 7.0 SR Minggu (5/ 8) berikut susulannya dan gempa baru 6,9 SR pada Minggu (19/8) merupakan kumulasi medan tegangan di kerak bumi yang dangkal. Hiposenter dan kedalaman pusat gempa tidak terpaut jauh. Gempa susulan mungkin akan terus terjadi dengan magnitude yang fluktuatif. “Dari gempa yang awal (susulan) tiga sampai empat bulan. Tapi dengan adanya yang tadi malam (Minggu 19/8) mungkin bisa mundu lagi,” sebutnya. Dalam jangka pendek ini, masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan tetap waspada. Masyarakat diimbau menjauhi bangunan yang rawan roboh akibat kerusakan gempa sebelumnya. Kemudian tetap berada di tempat

evakuasi atau pengungsian. BMKG atau siapa pun tidak bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi. Seperti halnya rentetan gempa setelah magnitudo 6,9 SR pada Minggu (5/8) lalu. BMKG menganalisis tren menurun fluktuatif berdasarkan eksponensial pengukur gempa yang menyentuh dasar, pertanda pergerakan sudah luruh. “Tapi sekali lagi kita tidak bisa meramalkan. Masyarakat dengan kondisi seperti ini tetap waspada. Dalam artian masih di pengungsian dulu. Baiknya masyarakat di tempat yang evakuasi dulu,” jelasnya. Dalam jangka panjang, persiapan yang dapat dilakukan masyarakat yakni membangun rumah dengan struktur kuat dan tahan gempa. Selain itu dapat pula mengambil pilihan lain dengan menempati rumah dengan bahan kayu atau bambu. Daryono menjelaskan, masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa perlu mulai memahami bahaya gempa berikut persiapan mitigasi bencananya. Khusus untuk yang berada di wilayah Lombok Utara atau sebelah utara Lombok Timur, masyarakat bisa mengambil pilihan membangun rumah kayu sesuai dengan kearifan lokal. “Masyarakat yang tinggal di dekat patahan aktif, di tempat rawan gempa, pilihannya bikin bangunan yang kokoh atau membangun rumah kayu,” pungkasnya. (why)


BERLANGGANAN/PENGADUAN LANGGANAN HUBUNGI : 081917168822 - 081238792598

Selasa, 21 Agustus 2018

suarantb.com

@suarantbcom

@suarantbcom

http://facebook.com/suarantbdotcom

http://twitter.com/suarantbcom

http://instagram.com/suarantbcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Momen Asian Games Dimanfaatkan NTB untuk Promosi Wisata Mataram (Suara NTB) Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB memanfaatkan momen Asian Games di Gelora Bung Karno untuk mempromosikan potensi pariwisata NTB. Kendati saat ini NTB tengah diguncang gempa, namun beberapa destinasi di Lombok dan Sumbawa masih aman untuk dikunjungi.

“Kami dari BPPD NTB berupaya untuk melakukan recovery pariwisata sesuai arahan pimpinan Pemerintah Provinsi NTB dan Kadispar NTB,” kata Ketua BPPD NTB,

H. Fauzan Zakaria. Salah satu panggung pada pelaksanaan Asian Games pada Minggu (19/8) juga menampilkan atraksi Gendang Beleq yang menjadi kesenian khas Lombok. Respon para atlet dan pengunjung cukup bagus dan banyak yang berkeinginan untuk berkunjung. “Memang beberapa destinasi kita terdampak gempa. Tapi masih banyak destinasi wisata lainnya yang masih bisa dikunjungi. Termasuk kawasan Mandalika dan beberapa destinasi wisata di Pulau Sumbawa,” kata Wakil Ketua BPPD NTB, H. Lalu Abdul Hadi Faishal. Ia mengatakan bahwa ini merupakan kesempatan yang baik untuk mempromosikan kembali potensi pariwisata NTB. Meski saat ini NTB tengah dirundung duka, namun

destinasinya masih dapat dikunjungi wisatawan. Ini juga bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat pariwisata dan perekonomian NTB. BPPD NTB melihat momentum ajang kompetisi olahraga internasional Asian Games 2018 yang berlangsung hingga 2 pekan ke depan, sangat strategis. Promosi pariwisata dapat dilakukan dengan baik, mengingat Asian Games menjadi perhatian dunia saat ini. Pemda NTB saat ini tengah berupaya melalui ajang Asian Games untuk meyakinkan dunia bahwa NTB selalu bersabar dan tetap solid dalam menghadapi masalah ini termasuk bencana alam. Lombok Sumbawa tetap aman dan nyaman dikunjungi wisatawan. “Itu yang ingin kita

tekankan. Bahwa Lombok dan Sumbawa masih aman untuk dikunjungi,” ujarnya. BPPD NTB berharap kepada Kementerian Pariwisata agar meningkatkan sumberdaya untuk recovery pariwisata Lombok lebih besar dari recovery pariwisata Bali. Karena bencana alam di lombok jauh lebih besar dari erupsi gunung Agung belum lama ini. Kerugian yang ditimbulkan pun cukup besar. Termasuk dari sektor pariwisata. Dalam kegiatan ini juga didapati hampir semua booth yang ada di GBK melakukan kampanye sebagai bentuk kepedulian dan dukungannya terhadap Lombok. Termasuk dukungan mereka untuk mengajak wisatawan kembali berkunjung ke salah satu destinasi wisata halal tebaik di dunia ini. (lin)

KIE Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat di Lobar dan Lotim UNTUK m e n ingkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap keamanan, mutu dan manfaat produk obat dan makanan, Balai Besar POM di Mataram telah melaksanakan Komunikasi Informasi dan Edukasi ( KIE ) Obat dan Makanan bersama Tokoh Masyarakat di dua lokasi, yaitu; 1. Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan Sabtu (4/8) bertempat di asrama haji Narmada, Lombok Barat. Acara dibuka oleh Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si yang menyampaikan sosialisasi obat dan makanan perlu dilaksankan di kabupaten Lombok Barat karena masih terdapat gizi buruk walaupun trennya menurun. Gizi buruk bukan semata-mata dikarenakan kemiskinan, tetapi karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang makanan yang sehat dan aman dan bergizi.

· Bupati akan mengusahakan adanya peraturan Bupati untuk mengangkat Dai agar tidak hanya memberikan ceramah keagamaan saja, tetapi juga dapat memberikan sosialisasi Obat dan Makanan bekerjasama dengan BBPOM Mataram. · Narasumber Dra. Hj. Ermalena MHS (Wakil ketua Komisi IX DPRRI) menyampaikan materi sosialisasi tentang peran dan dukungan DPR-RI untuk pengawasan Obat dan Makanan. Kita harus memahami obat dan makanan yang aman dan layak untuk dikonsumsi. Sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI yang kebetulan membidangi masalah kesehatan harus tetap memberikan pemahaman dan pengetahuan agar masyarakat dapat mengetahui tentang keamanan pangan. Sosialisasi ini akan terus dilaksanakan di seluruh daerah, khususnya NTB. · Narasumber Dra. Ni GAN Suarningsih, Apt.,MH (Kepala Balai Besar POM Mataram) menyampaikan kemajuan teknologi saat ini sangat luar biasa, sehingga informasi tentang

obat dan makanan begitu cepat sampai kepada masyarakat hingga ke pelosok-pelosok desa. Untuk itu masyarakat harus menjadi konsumen cerdas dan tidak termakan iklan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan sosialisasi obat dan makanan sehingga masyarakat dapat mengetahui cara memilih obat dan makanan yang baik dan benar. 2. Kabupaten Lombok Timur dilaksankan Minggu (19/8) bertempat di MIS Yaqin 2 Jelok Buso, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Acara dibuka oleh H. Lalu Husnan Kariadi, Spd. Selaku ketua yayasan dan menyampaikan terima kasih karena BBPOM Mataram telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Obat dan Makanan di daerah yang kering dan tandus ini, namun tempat sosialisasi ini sangat cocok karena belum tersentuh kegiatan seperti ini sehingga masyarakat di sekitar lokasi akan meningkat pemahamannya untuk memilih Obat dan makanan yang aman. Sambutan mewakili Kepala

Balai Besar POM Mataram disampaikan oleh Drs. I Nyoman Sumasada, Apt.,MH menyampaikan terima kasih kepada OPD, ketua yayasan, dan peserta yang meluangkan waktu untuk hadir di acara ini meskipun pulau lombok sedang suasana tanggap darurat bencana alam dan semoga kita dapat segera bangkit dari musibah dan bencana segera berlalu. · Narasumber Dra. Hj. Ermalena.MHS (Wakil ketua Komisi IX DPRRI) menyampaikan materi sosialisasi tentang peran dan dukungan DPR-RI untuk pengawasan Obat dan Makanan. Kita harus memahami Obat dan Makanan yang aman dan layak untuk dikonsumsi. Sebagai wakil ketua komisi IX DPRRI yang kebetulan membidangi masalah kesehatan harus tetap memberikan pemahaman dan pengetahuan agar masyarakat dapat mengetahui tentang keamanan pangan. Sosialisasi ini akan terus dilaksanakan diseluruh daerah khususnya NTB. · Narasumber Drs. I Nyoman Sumasada., Apt., MH. menyampaikan Badan POM terus

Narasumber Kepala Balai Besar POM di Mataram, Dra. Ni GAN Suarningsih, Apt., M.H. mengawasai Obat dan Makanan dengan bekerjasama dengan perangkat daerah sesuai tugas masing-masing. Gubernur NTB telah mengeluarkan instruksi Pengawasan Obat dan Makan-

an agar semua perangkat daerah (OPD) yang terkait bekerja sama dalam pemberantasan OMKAB (Obat dan Makanan Ilegal). Kerja sama dengan OPD selama ini berjalan dengan baik

termasuk di Kabupaten Lombok Timur. Pengawasan ini dilaksanakan agar OMKABA yang beredar di wilayah NTB adalah OMKABA yang memenuhi standar. (*)

Pembukaan KIE Tomas oleh Bupati Lombok Barat

Narasumber Wakil Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Ermalena, MHS sedang menyampaikan materi sosialisasi

Peserta Sosialisasi di Lombok Barat mengajukan pertanyaan kepada narasumber

Sambutan pembukaan oleh Lalu Husnan Karyadi, S.Pd di Lombok Timur

Narasumber Wakil Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Ermalena, MHS sedang menyampaikan materi sosialisasi

Narasumber Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar POM di Mataram, Drs. I Nyoman Sumasada, Apt., M.H.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.