HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SELASA, 21 AGUSTUS 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 136 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
DP3AP2KB Provinsi NTB dan Mitra
Respons Cepat Penanganan Korban Terdampak Gempa di NTB
(Suara NTB/ist)
DP3AP2KB Provinsi NTB membentuk pos ramah perempuan.
Mataram (Suara NTB) Gempa yang melanda sebagian wilayah di Pulau Lombok telah membuat masyarakat NTB trauma. Tidak terkecuali anak-anak dan perempuan. Sejak gempa terjadi, berbagai upaya telah dilaksanakan pemerintah melalui masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Plt. Dinas DP3AP2KB Provinsi NTB, Drs.H. Imhal, mengungkapkan upaya cepat tanggap terhadap bencana terdampak gempa melakukan koordinasi dengan OPD terkait, OPD kabupaten/kota. Kemudian Kementerian
PPPA, mitra terkait antara lain LPSDM untuk pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak. Diungkapkan bahwa prioritas utama pascagempa juga dilakukan seperti pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak. Terutama anak-anak, bayi dan perempuan. Seperti pada hari pertama pascagempa, pihaknya mengirimkan kebutuhan mendasar seperti nasi bungkus untuk masyarakat. Adapun bantuan kebutuhan dasar lainnya seperti kompor gas, peralatan dapur, tenda, MCK, air, dapur, tenda, tem-
pat belajar dan bermain anak-anak. ‘’Termasuk pemenuhan kebutuhan dasar juga diperuntukkan bagi desa binaan DP3AP2KB Provinsi NTB seperti MCK, air, dapur, tenda, tempat belajar, bermain anak-anak,’’ kata Imhal menjelaskan. Selanjutnya, pihaknya mengusulkan untuk pembuatan MCK terpisah antara laki-laki dan perempuan, adanya ruang kesehatan ibu menyusui. Termasuk menghindari penggunaan kata trauma healing menjadi kegiatan semangat atau kegiatan bangkit. Adapun pos-pos pengungsian yang
sudah ada saat ini, dimanfaatkan sebagai wadah untuk tempat bermain, belajar anakanak, memberi edukasi/ melatih keterampilan bagi perempuan dan anak. Termasuk juga mendirikan Pos Ramah Anak dengan terlebih dahulu melakukan rapat dengan Dinas PPPA Provinsi NTB, Kota Mataram, mitra, NGO dalam rangka mendirikan Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRA) di 5 lokasi, yakni Provinsi NTB, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, dan Lombok Barat. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dys)
H. Imhal
Gempa Susulan
10 Korban Meninggal, Fasilitas di Pelabuhan Kayangan Rusak Parah Mataram (Suara NTB) Gempa susulan pada Minggu (19/8) yang mengguncang NTB, mengakibatkan 10 korban meninggal, 24 korban luka-luka dan lebih dari 100 unit bangunan rusak. Tidak itu saja, gempa susulan dengan magnitude 6,9 SR mengakibatkan fasilitas di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur rusak parah.
Prioritaskan Keselamatan Jiwa GUBERNUR NTB, Dr.TGH.M. Zainul Majdi turun langsung melihat kerusakan jalan dan sejumlah fasilitas umum yang ada di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur (Lotim), Senin (20/8) kemarin. Gubernur meminta kepada seluruh masyarakat dan pegawai di PT. Indonesia Ferry Cabang Kayangan-Lotim untuk menghindari bangunanbangunan serta penanganan bencana gempa fokus pada keselamatan jiwa. ‘’Kepada siapapun yang datang ke fasilitas publik ini termasuk di tempat yang lain supaya menjauh dari lokasilokasi atau bangunan yang sewaktu-waktu mengalami kerusakan akibat gempa dan mengancam keselamatan dari masyarakat,’’ pesan gubernur saat ditemui di Pelabuhan Kayangan-Lotim. TGH. M. Zainul Majdi Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/yon)
Tidak Terbit Berkaitan dengan Perayaan Hari Raya Idul Adha 1439 H pada Rabu (22/8), SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Kamis (23/8). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit
pada Minggu (19/8) mencapai 1.851 unit. Gempa bumi yang beruntun dengankekuatan6,5SRpadasiang hari dan 6,9 SR pada malam hari mengguncang Lombok menyebabkan korban jiwa dan kerusakan bangunan bertambah. Sutopo mengatakan, data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (20/8) pukul 10.45 WIB, tercatat
151 unit rumah rusak. Terdiri dari 7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan dan 6 unit fasilitas ibadah rusak. Fasilitas Rusak Parah Sementara itu, gempa yang terjadi Minggu (19/8) tidak hanya memporak-porandakan rumah warga di Lotim. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/yon)
TO K O H
Data sementara dihimpun Posko BNPB hingga Senin (20/8) pukul 11.45 Wita, tercatat 10 korban meninggal. Rincian 10 korban meninggal, masing-masing di Kabupaten Lombok Timur 4 orang, Sumbawa Besar 5 orang dan Sumbawa Barat 1 orang. ‘’Ini adalah data sementara karena pendataan masih berlangsung. Kendala listrik padam total menyebabkan komunikasi dan pendataan terhambat,’’ kata juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (20/8) siang. BNPB mencatat jumlah kerusakan sementara rumah warga akibat gempa beruntun di Lombok
RUSAK PARAH - Gubernur NTB, TGH. M.Zainul Majdi, mengamati kerusakan jalan dan fasilitas yang ada di Pelabuhan Kayangan-Lotim, kemarin. Jalan terbelah akibat gempa itu, kedalamannya sekitar setinggi pinggang orang dewasa.
Patahan Aktif Flores Back-arc Thrust Pemicu Rangkaian Gempa Magnitudo Besar Mataram (Suara NTB) – Rangkaian gempa berskala besar mengguncang Lombok dan Sumbawa dua pekan belakangan ini. Penyebabnya, diduga aktivitas Sesar Naik Flores atau Flores Backarc Thrust sebelah utara Pulau Lombok. Aktivitas deformasi batuan pergerakan naik tersebut perlu dicermati agar masyarakat dapat mempersiapkan diri secara tenang dan terukur. Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami, Dr Daryono menjelaskan masyarakat Pulau Lombok, Sumbawa, Bali, dan Flores perlu beradaptasi. “Flores Back-arc Trhrust ini sesar yang sangat galak. Ini termasuk zona gempa yang terabaikan selama ini,” ungkapnya saat dihubungi Suara NTB, Senin (20/8). Dia merujuk pada sejarah gempa besar yang ditimbulkan pergerakan Sesar Naik Flores pada tahun 1815 dan 1857 di Bali, Bersambung ke hal 15
Aktivitas Sekolah dan Pemerintahan Belum Normal Mataram (Suara NTB) – Pascagempa bumi beruntun yang cukup besar mengguncang NTB, Minggu (19/8), aktivitas sekolah dan pemerintahan kembali tak normal. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi membuat kebijakan meliburkan siswa/siswa sampai waktu tak ditentukan. Aktivitas pemerintahan lingkup Pemprov NTB juga kembali tak normal.
Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D mengatakan sebenarnya pada Senin (20/8) aktivitas pemerintahan dan sekolah di Pulau Lombok kembali normal. “Tapi gempa lagi sehingga kembali tidak normal,” kata Sekda dikonfirmasi usai pertemuan di Kantor Gubernur, Senin (20/8) siang. Ia mengatakan kejadian gempa tidak bisa diprediksi. Jika tidak
ada gempa yang cukup besar dengan kekuatan 6,9 SR, Minggu (19/ 8) malam, aktivitas pemerintahan dan sekolah di Pulau Lombok akan normal. Diharapkan tiga hari ke depan aktivitas pemerintahan dan sekolah kembali normal. “Rencananya hari ini (Senin, red) sudah masuk sekolah seperti biasa termasuk di KLU. Bersambung ke hal 15
Penanganan Pascagempa
Gubernur DIY Ingatkan Jangan Sampai Menjadi Bencana bagi Birokrasi
(Suara NTB/nas)
BERBINCANG - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berbincang dengan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin dan sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB usai pertemuan di Ruang Rapat Utama, Senin (20/8).
Mataram (Suara NTB) – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berbagi pengalaman mengenai penanganan pascabencana gempa ke jajaran Pemprov NTB. Ia mengingatkan Pemprov NTB agar menghindari kesalahan administrasi pertanggungjawaban penanganan pascabencana. Jangan sampai, kata Sri Sultan upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah dengan membantu masyarakat yang menderita karena bencana berujung kepada bencana bagi birokrasi. ‘’Kalau saya, bagaimana pemerintah membantu publik, rakyat yang menderita itu. Tapi juga jangan sampai menjadi bencana bagi birokrasin-
ya sendiri. Karena kesalahan administrasi dalam pertanggungjawaban dan sebagainya. Karena ketidaktahuan,’’ kata Sri Sultan dikonfirmasi usai pertemuan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin (20/8) siang. Pemprov DIY yang dipimp-
in langsung Gubernur dan Sekda datang ke NTB untuk menyerahkan bantuan bagi korban gempa di daerah ini. Selain menyerahkan bantuan, Pemprov DIY juga berbagi pengalaman mengenai penanganan pascabencana gempa. Bersambung ke hal 15