SUARA NTB
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SENIN, 21 JANUARI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 261 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
60 Tahun Kabupaten Sumbawa Geliat Hebat dan Bermartabat Mulai Terasa PADA usia 60 Tahun Kabupaten Sumbawa, Pemerintahan Bupati H. M. Husni Djibril B.Sc dan Wakil Bupati Drs. H. Mahmud Adullah (Husni Mo) tengah bekerja keras menunaikan program kerja untuk percepatan pembangunan. Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih, melayani dan berpihak kepada rakyat. Membangun sinergi yang kuat, sehingga berhasil meraih berbagai capaian positif. Geliat hebat dan bermartabat pun mulai terasa. Tema HUT Kabupaten Sumbawa ke 60, ”Dengan Semangat Go-
tong Royong Kita Wujudkan Sumbawa Hebat Bermartabat”, sesuai palsafah lokal masyarakat Sumbawa, Basiru, menjadi landasan pacu gerak pembangunan. Melalui kerja sama yang sinergis dan koordinatif antarseluruh komponen. Sehingga sejak Husni Mo dilantik, 17 Februari 2016 hingga saat ini, telah cukup banyak capaian yang diraih. Namun perlu terus diawasi, dievaluasi dan dibenahi agar ke depan menjadi lebih baik lagi. Bupati menyebutkan, beberapa capaian dimaksud. Diantaranya, untuk keenam kalinya secara berturut-turut,
laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Sumbawa menduduki peringkat terbaik di NTB. Begitu juga dari aspek akuntabilitas kinerja pemerintah, berhasil memperoleh upgrading nilai, dari predikat CC pada 2017 menjadi predikat B pada 2018. Dalam bidang transportasi, berkat kerjasama yang sinergis dengan pemerintah pusat, terminal baru Bandara Sultan Kaharuddin III telah dioperasikan. Bersambung ke hal 11
Kejaksaan Kaji Dugaan Kebocoran Anggaran PT.GNE Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi NTB mengkaji kemungkinan menyelidiki dugaan kebocoran anggaran PT. Gerbang NTB Emas (GNE). Namun sebelum lebih jauh melakukan langkah hukum, Kejaksaan akan berkoordinasi dengan Inspektorat Provinsi NTB selaku Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP).
Ibnu Salim
Kajati NTB Arif, SH,MM akan mencemati sejauhmana kemungkinan adanya perbuatan melawan hukum terkait dugaan kebocoran anggaran Rp3,1 miliar di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi NTB itu. ‘’Kita lihat kondis-
inya dulu. Kita lihat apakah ini korupsi atau bentuk lain, seperti penggelapan dalam jabatan,’’ kata Kajati akhir pekan kemarin. Ia mengaku belum terlalu detail mengetahui dugaan penyimpangan pada dana operasional dan pemasukan PT.GNE, yang berawal dari
temuan Sistem Pengendalian Internal (SPI) PT.GNE. Namun jika sudah ditangani APIP, pihaknya akan menunggu. Karena dipahami Kajati, mekanisme saat ini berlaku berbeda. Jika kasus awalnya jadi temuan Inspektorat, akan diberi kesempatan melakukan identifikasi awal untuk menentukan indikasi pidana atau masalah administrasi. Sama koteksnya jika kasus jadi temuan awal, Kejaksaan tetap dikoordinasikan ke APIP. Bersambung ke hal 11
Arif (Suara NTB/ars)
TPTGR akan Libatkan Jaksa Tagih Kerugian Daerah Mataram (Suara NTB) Salah satu langkah efektif untuk penyelesaian temuan kerugian daerah mencapai Rp17 miliar, dengan melibatkan Jaksa Pengacara Negara (JPN). Keputusan ini sejak sekretariat TPTGR dipindahkan dari
Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) ke Inspektorat Provinsi NTB. Koordinasi ke JPN setelah mengklasifikasi temuan kerugian daerah yang bersumber dari Inspektorat dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Bentuknya penyerahan ke-
wenangan penagihan melalui Surat Kuasa Khusus (SKK). ‘’Kita akan lihat nanti, mana yang akan diserahkan ke JPN. Nanti tim TPTGR yang bersama Jaksa Pengacara Negara. Mana yang diserahkan melalui SKK, mana yang dihapus setelah melalui
rekomendasi dan mana yang dihitung sebagai pengembalian untuk yang sisa Rp 17 miliar itu,’’ kata Inspektur pada Inspektorat NTB Ibnu Salim, SH.,M.Si kepada Suara NTB akhir pekan kemarin. Rinciannya, untuk temuan
BPK NTB, dari total Rp78. 390.930.348,18, masih tersisa Rp17.246.208.659,86, atau penyelesaian mencapai 83 persen. Sementara untuk temuan Inspektorat, tersisa Rp17. 334.117.650,64, dari total temuan Rp36.440.149.257,52. Bersambung ke hal 11
TO K O H
Lamban, Penyerapan Dana Pembangunan Huntap
Pasang Alat Deteksi Tsunami KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo mengingatkan Pemprov NTB memasang alat deteksi dini tsunami. Mengingat NTB merupakan daerah pariwisata. ‘’Lombok ini sudah sangat maju di bidang pariwisata. Sehingga BNPB menyarankan di luar yang sudah dirancang BMKG memasang alat deteksi tsunami. Mungkin pemerintah provinsi bisa mempertimbangkan ke depan,’’ kata Doni di Kantor Gubernur, akhir pekan kemarin. Bersambung ke hal 11
Doni Monardo (Suara NTB/ist)
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Baru Diinventarisir
Muhammad Husni
TAMBANG emas ilegal di Gunung Prabu Lombok Tengah (Loteng) belum ditutup tahun ini. Dalam APBD Murni 2019, Pemprov hanya mengalokasikan anggaran untuk menginventarisir atau mendata para penambang emas ilegal yang berada di kawasan Gunung Prabu. ‘’Inventarisasi penambang, dialihkan ke mana, sektor apa? Karena anggarannya cuma segitu, kita inventarisasi dulu,’’ kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB, Bersambung Bersambung ke kehal hal15 11
(Suara NTB/jun)
TERTIMBUN LONGSOR - Akses jalan di daerah wisata Lakey tepatnya Dusun Nanga Doro Desa Huu tertimbun material tanah dan bebatuan akibat longsor. Tekstur tanah yang gembur mengancam keselamatan jiwa wisatawan yang berkunjung, Sabtu (19/1).
Mataram (Suara NTB) Penyerapan dana pembangunan hunian tetap (Huntap) masih lamban. Padahal pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mentransfer anggaran sebesar Rp3,5 triliun. Namun, penyerapan dana pembangunan Huntap di tujuh kabupaten/kota terdampak bencana gempa baru Rp159 miliar. ‘’Kita sudah transfer Rp3,5 triliun dan sudah masuk ke 159.000 ke rekening masyarakat. Namun penyerapan lamban. Baru masuk ke rekening Pokmas Rp159 miliar,’’ sebut Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Harmensyah di Mataram, akhir pekan kemarin. Jika dilihat antara dana yang sudah ditransfer dengan penyerapannya, kata Harmensyah, memang masih sangat jauh. Sehingga, Pemda diminta untuk melakukan percepatan Bersambung ke hal 11
Kerjasama Bank NTB Syariah-Telkomsel
Layanan dan Transaksi Keuangan Nasabah Cukup Lewat Ponsel Mataram (Suara NTB) Bank NTB Syariah resmi bekerjasama dengan operator seluler PT.Telkomsel. Kerjasama kedua pihak ini dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih efektif, mudah
dan efisien kepada nasabah. Bank NTB Syariah terus berinovasi pasca berganti “baju” dari bank konvensional menjadi bank syariah penuh pada semester II tahun 2018 lalu. Lebih-lebih, masuknya
Direktur Utama, Kukuh Raharjo sebagai nakhoda bank daerah ini, terobosan-terobosan terus dilakukan. Sebelumnya, Kukuh Raharjo telah berhasil mengembalikan pengusaha lokal ke
bank daerahnya melalui kerjasama pembiayaan dengan Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTB. Tak lama berselang, Kukuh Raharjo menandatangani kerjasama dengan Ericson Sibagariang,
VP Sales & Marketing Telkomsel Area Jawa Bali di Hotel Santika Mataram, Kamis malam (17/1). Kerjasama ini juga disaksikan masing-masing jajaran dan stakeholders. Bersambung ke hal 11
Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Raharjo (dua dari kiri) dan Ericson dari Telkomsel menyepakati perjanjian kerjasama (foto kiri). Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Raharjo (dua dari kiri) menerima cinderamata dari Ericson sebagai tanda komitmen kerjasama dengan Telkomsel.