HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
SENIN, 13 NOVEMBER 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 202 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Gelar Pahlawan Maulana Syeikh TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Harus Disambut dengan Suka Cita yang ’’Tawadhu’’ PRESIDEN RI, Ir.H.Joko Widodo (Jokowi), menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Maulana Syeikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, tokoh nasional asal NTB di Istana Negara, Kamis (9/11) lalu. Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional pada kakek Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi ini, dilakukan bersamaan dengan pemberian gelar serupa kepada tiga pahlawan nasional lainnya. Penganugerahan gelar
Artinya suka cita yang rendah hati dan sejuk jiwa,’’ ujar Ketua DPD PDI-P NTB, H.Rachmat Hidayat, SH, kepada Suara NTB, Sabtu (11/ 11) di Mataram. Rachmat kemudian mengingat ketika ide pengusulan Maulana Syeikh sebagai pahlawan nasional sudah dilakukan sejak lama. Ide itu (gelar pahlawan nasional) sudah dilontarkan Rachmat sejak tahun 2009 silam. Kenapa Rachmat menggagasi ide itu? Karena ia melihat dan merasakan, betapa besar perjuangan yang dilakukan Maulana Syeikh semasa hidupnya. Memang waktu itu katanya, pernah ada yang meragukan gagasan ini. Kare-
Pahlawan Nasional kepada Maulana Syeikh, disambut suka cita oleh masyarakat NTB. Karena makna simbolik dari penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini, NTB semakin percaya diri. Bahwa dari NTB ada pahlawan yang pernah memperjuangkan berdirinya republik dan mempertahankan republik ini. ‘’Di balik rasa suka cita itu, mari kita sambut gelar Pahlawan Nasional yang dianugerahkan Presiden Jokowi kepada Maulana Syeikh dengan suka cita yang tawadhu.
na memang untuk merealisasikannya tidak mudah. ‘’Tetapi dengan keyakinan saya. Dengan cara saya memohon kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan terus mencari rencana Allah itu,’’ katanya. Dan ternyata kata Rachmat, rencana Allah terbukti. Bertepatan dengan Hari Pahlawan tahun 2017 melalui Presiden Jokowi, Maulana Syeikh ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Dengan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Maulana Syeikh,
Rachmat mengingatkan semua pihak jangan pernah membuat polemik. ‘’Ini merupakan rencana Tuhan dan sekarang sudah ditetapkan Tuhan melalui tangan Presiden Jokowi,’’ katanya mengingatkan. ‘’Kalau anugerah gelar Pahlawan Nasional ini sekarang dipolemikkan, itu salah besar. Karena itu sama halnya dengan melawan rencana Allah,’’ tambahnya. Karena itu, Rachmat Hidayat mengajak semua pihak untuk menyambut anugerah gelar Pahlawan Nasional kepada Maulana Syeikh dengan suka cita yang tawadhu. Bersambung ke hal 15
GAGASAN - Gagasan mengusulkan Maulana Syeikh TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sudah dilakukan H.Rachmat Hidayat sejak tahun 2009. Gambar ini menjadi salah satu buktinya.
(Suara NTB/ist)
Pemprov Dorong Kabupaten/Kota Tiru KSB Entaskan Kemiskinan Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mendorong sembilan Pemda kabupaten/kota meniru Kabupaten Sumbawa dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan. Pemprov memandang deklarasi pengentasan kemiskinan di masing-masing desa yang dilakukan Pemda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) patut ditiru. Karena mampu mempercepat penurunan kemiskinan di daerah ini.
(Suara NTB/nas)
‘’Deklarasi pengentasan kemiskinan ini penting. Karena tidak ada artinya program/kegiatan yang dilakukan pemerintah kalau tidak ada perubahan sikap, mental atau tekad dari warga miskin
TO K O H
‘’
Kabupaten/kota harus punya inovasi dan kreativitas seperti KSB
H. Muh. Amin
Mataram (Suara NTB) Masyarakat dan pemerintah daerah diingatkan mulai meningkatkan kewas-
KEMENTERIAN Keuangan (Kemenkeu) melalui Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB menyatakan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Pemprov NTB pada 2018 mendatang naik sebesar Rp 121 miliar. Sementara, DAU untuk 10 kabupaten/kota mengalami penurunan sebesar Rp 102 miliar. Kepala Kanwil DJPB NTB, Taukhid, SE, M. Sc.IB, MBA yang dikonfirmasi pekan kemarin menjelaskan, Bersambung ke hal 15
padaan dan siaga darurat bencana. Sebab saat ini becana bukan sekadar teror, tapi sudah mulai menjadi ancaman serius. Di beberapa titik, banjir dan tanah longsor mulai terjadi. Meski dengan skala kecil tapi harus tetap diwaspadai. ‘’Saya ber-
(Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
Tertibkan Angkutan ’’Online’’
L. Bayu Windya (Suara NTB/dok)
PEMPROV NTB melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan menertibkan angkutan online yang belum mengantongi izin. Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No.108 Tahun 2017, angkutan online harus memenuhi persyaratan seperti angkutan konvensional. ‘’Dia harus tunduk pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 108 Tahun 2017. Dia harus mengurus izin di Dinas Perhubungan,’’ tegas Kepala Dishub NTB, Drs. L. Bayu Windya, M. Si dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (11/11). Bersambung ke hal 15
ti KSB,’’ katanya. Upaya yang dilakukan KSB tersebut, lanjut Wagub akan terlihat hasilnya pada 2018 mendatang. Jika semua kabupaten punya inovasi dan kreativitas dalam pengentasan kemiskinan maka ia yakin penurunannya akan luar biasa. ‘’Jangan sampai kemiskinan diwariskan,’’ ujarnya mengingatkan. Dalam upaya percepatan penurunan kemiskinan ini, kata Wagub, pertumbuhan ekonomi terus diupayakan supaya inklusif. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi NTB yang tinggi memang pengaruhnya masih sedikit dalam penurunan kemiskinan. Bersambung ke hal 15
Waspadai Ancaman Bencana
DAU Kabupaten/Kota Turun
Taukhid
keluar dari kemiskinan,’’ kata Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) NTB, H. Muh. Amin, SH, M. Si dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (11/11).
Menurutnya, deklarasi pengentasan kemiskinan yang dilakukan KSB dengan seluruh desa yang ada merupakan tindaklanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangi Pemprov NTB dengan Pemda kabupaten/kota mengenai target penurunan kemiskinan tiap tahun. Wakil Gubernur (Wagub) NTB ini menyatakan, rentang kendali yang lebih dekat membuat peran kepala daerah sangat strategis di kabupaten/ kota dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan. Pemerintah provinsi sifatnya hanya sebagai fasilitator. ‘’Kabupaten/kota harus punya inovasi dan kreativitas seper-
(Suara NTB/bpbdntb)
LONGSOR - Longsor di Lendang Nangka Desa Kalijaga Kecamatan Aikmel, Lotim ini menjadi peringatan ancaman bencana lebih serius di NTB saat fase musim hujan.
Maulana Syeikh Ulama Multi Talenta Mataram (Suara NTB) Anggota Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan (TP2GP), Dr. Sudarmanto menilai, Maulana Syeikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid yang ditetapkan menjadi pahlawan nasional, Kamis (9/11) lalu oleh Presiden Jokowi merupakan tokoh besar. Sudarmanto mengambil kesimpulan seperti itu setelah meneliti dua box dokumen-dokumen terkait dengan Maulana Syeikh. ‘’Saya mengenal, memahami almarhum Maulana Syeikh jauh lebih kaya melalui dokumen-dokumen yang telah disiapkan oleh tim di NTB. Bagi saya sebagai seorang dosen,
peneliti. Tentu saja ini menjadi kebahagiaan secara pribadi bisa belajar dari tokoh besar, Maulana Syeikh,” ujarnya pada acara Tasyakuran atas Penganugerahan Gelar Pahlawan TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid di Pendopo Gubernur, Jumat (10/11) malam. Ia merasa bangga setelah membaca dan meneliti dokumen-dokumen terkait Maulana Syeikh karena banyak pengetahun yang didapatkan tentang agama, tasauf dan sastra. Sudarmanto merasa betul-betul tersentuh dengan syair-syair atau lagu karangan Maulana Syeikh. ‘’Kesaksian para tokoh sungguh sangat benar bahwa
Maulana Syeikh bukan sekadar ulama biasa. Tapi multitalented ulama,’’ ungkapnya. Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyatakan, dirinya tak bermaksud membandingkan dengan tokohtokoh yang diteliti selama ini. Sudarmanto menyatakan ia meneliti sejumlah tokoh baik di Indonesia dan luar negeri. ‘’Bagi saya pribadi beliau (Maulana Syeikh) adalah sangat istimewa,’’ tambahnya. TP2GP yang dibentuk Menteri Sosial, kata Sudarmanto tak bisa diintervensi siapapun dalam penentuan seorang tokoh menjadi pahlawan nasional. Bersambung ke hal 15
harap, tidak hanya BPBD kabupaten dan kota. Tapi bupati dan walikota mengambil langkah langkah tanggap, termasuk menyiapkan langkah tanggap darurat bencana,’’ pesan Kepala BPBD NTB, Ir. H. Mohammad Rum, MT, Minggu (12/11). Bersambung ke hal 15