HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
RABU, 8 NOVEMBER 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 198 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Rakor Berjalan Sukses
FKUB NTB Dukung Penuh Gelar Kepahlawanan untuk Maulana Syeikh Mataram (Suara NTB) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi NTB sukses melaksanakan rapat kerja dalam rangka penyusunan dan pembahasan Program Kerja 5 tahun (2017-2022). Salah satu poin penting yang juga disepakati yakni, mendukung penuh penyematan gelar pahlawan nasional untuk Maulana Syeikh, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid. Rapat koordinasi dilaksanakan pada Senin (6/11) di Gedung Kemenag Provinsi NTB. Dibuka Kepala Bakesbangpoldagri Provinsi NTB, Drs. H.L. Syafi‘i, MM mewakili Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Kepala Bakesbangpoldagri menyampaikan apresiasi dan pernyataan terima kasih kepada seluruh jajaran FKUB NTB, beserta para ulama, toga/toma/tokoh adat dan budaya, tokoh pemuda dan perempuan. Karena peran semua
pihak dan keteladanan dari pemimpin agama, suasana kehidupan umat beragama di daerah NTB kondusif, aman, damai dan harmonis. Sehingga pelaksanaan pembangunan NTB untuk kesejahteraan masyarakat benarbenar dapat direalisasikan. ‘’Rakor FKUB ini merupakan bagian penting dari upaya bersama untuk terus mewujudkan dan menciptakan semangat persaudaraan dan kerukunan beragama di NTB yang sudah terjalin baik selama ini,” demikian Syafi`i. Rakor berlangsung sehari, dipimpin langsung oleh Ketua FKUB Provinsi NTB, Drs. H. Syahdan Ilyas, MM. Dihadiri oleh seluruh pengurus FKUB NTB, dari unsur Dewan Penasihat FKUB NTB, Pimpinan Majelis-majelis Agama Provinsi NTB, toga/toma/tokoh adat dan budaya sebanyak 60 orang. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/bul)
RAKOR - Ketua FKUB NTB, Drs. H. Syahdan Ilyas, MM (batik merah) dan unsur di FKUB NTB usai Rakor 2017 Senin kemarin.
Kejaksaan Tetapkan Mantan Kadisbun Bima Tersangka
Mataram (Suara NTB) Kasus dugaan korupsi pada proyek kebun kopi Tambora yang sebelumnya menetapkan dua tersangka, belakangan menyeret nama baru. Berdasarkan faka persidangan, Pidsus Kejari Bima menetapkan HP, mantan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Bima sebagai tersangka. ‘’Dari hasil gelar perkara, kami menetapkan HP sebagai tersangka. Dia mantan pejabat Disbun,’’ kata Kasi Pidsus Kejari Bima, Yoga Sukmana, SH kepada Suara NTB via
ponsel, Selasa (7/11) kemarin. Dalam kasus ini ada dua tersangka yang ditetapkan sebelumnya. Pertama, Suparno sebagai penjaga kebun dan H. Syafruddin selaku mantan
Kabid Perkebunan Disbun Kabupaten Bima. Mereka sebelumnya sudah disidang dan sedang menjalani pidana. Dua tersangka ini mengelola dana ratusan juta subsidi dari Pe-
merintah Kabupaten Bima untuk pengelolaan kebun kopi Tambora. Dalam fakta persidangan, keduanya menyebut nama HP yang harusnya diseret terkait dana jutaan rupiah yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena dana sebesar itu sebelumnya dipinjam HP dan tidak dikembalikan. Bahkan sebelum disidang,
dugaan keterlibatan mantan Kadis Perkebunan itu diuraikan tersangka H. Syafruddin dalam bentuk tulisan tangan. Seharusnya penyidik meminta pertanggungjawaban HP, karena menggunakan uang hasil kopi. Uang itu disebutsebut bagian dari kerugian negara Rp 218 juta sesuai hitungan BPKP. Bersambung ke hal 15
Pariwisata Dompu Sulit Maju TO K O H Sudah Lama Ditunggu GELAR pahlawan nasional yang diberikan kepada TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid sangat diapresiasi dan didukung penuh para ahli waris. Salah satu ahli waris, H.M. Syamsul Luthfi mengatakan, gelar pahlawan nasional itu sudah lama ditunggu. ‘’Sudah sepantasnya menjadi pahlawan nasional,’’ ujar Luthfi yang juga Ketua Pengurus Daerah (PD) NW Lombok Timur (Lotim), Selasa (7/11) kemarin. Kiprah pendiri NW, Maulana Syeikh diketahui tidak saja meningkatkan kualitas pendidikan di Lombok dan NTB khususnya. Maulana Syeikh juga berperan aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan. ‘’Bukti sejarah sudah jelas,’’ katanya. Bersambung ke hal 15 H.M. Syamsul Luthfi (Suara NTB/rus)
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/ist)
DEWAN Ketahanan Nasional (Wantannas) mempertanyakan masih belum banyaknya investor yang menanamkan investasi pada sektor pertanian di NTB. Pemerintah pusat menjadikan NTB menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional. Sekretaris Jenderal Wantannas, Letnan Jenderal TNI Nugroho Widyotomo menyatakan kedatangan lembaga yang berada di bawah presiden ini untuk mendapatkan masukan dari daerah. Tugas Wantannas adalah membuat rancangan dan merumuskan kebijakan terkait dengan ketahanan nasional. ‘’Ini kita mendapatkan masukan-masukan sehingga kita memberikan saran dan kebijakan yang tepat. Nugroho Widyotomo Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/nas)
Jadi Temuan BPK
Yayasan Sumbawa Bangkit
Gelar Lomba Poster Pahlawan Nasional Maulana Syeikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid Mataram (Suara NTB) Yayasan Sumbawa Bangkit menggelar lomba desain poster Pahlawan Nasional Maulana Syeikh TGKH. Zainuddin Abdul Madjid. Lomba desain poster tersebut diselenggarakan sebagai bentuk kebanggaan terhadap ditetapkannya tokoh NTB ini sebagai pahlawan nasional. Demikian disampaikan oleh Ketua Yayasan Sumbawa Bangkit, Nurdin Ranggabarani, SH, MH, di Mataram, Selasa (7/11) kemarin. Dikatakan Nurdin, salah satu tujuan diadakanya lomba poster ini yakni untuk memasifkan sosialisasi figure Maulana Syeikh TGKH. Zainuddin Abdul Madjid, sebagai pahlawan nasional. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ndi)
LOMBA - Ketua Yayasan Sumbawa Bangkit, Nurdin Ranggabarani didampingi Ketua Panitia, Megawati Lestari, memberi keterangan terkait lomba desain poster pahlawan nasional, Maulana Syeikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid.
Dana Bergulir Pengembangan Rumput Laut Macet Mataram (Suara NTB) Penyaluran dana bergulir pengembangan rumput laut di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas LKPD Pemprov 2016, dana bergulir pengembangan rumput laut berpotensi macet sebesar Rp 490 juta. Kepala DKP NTB, Ir. Lalu Hamdi, M.Si yang dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (7/11) siang kemarin di Kantor Gubernur, Bersambung ke hal 15
Lalu Hamdi
(Suara NTB/dok)
Minim Investasi Sektor Pertanian
PANTAI SARAE NDUHA – Kabupaten Dompu memiliki sejumlah destinasi wisata yang layak dikunjungi wisatawan. Selain Lakey, ada juga Pantai Sarae Nduha. Namun Bupati Dompu, H.Bambang M.Yasin, pesimis pariwisata di daerah yang dipimpinnya bisa maju dan berkembang jika kultur masyarakatnya tidak diubah.
Dompu (Suara NTB) Bupati Dompu, Drs H. Bambang M. Yasin mengaku pariwisata Dompu masih sulit maju dan berkembang ketika kultur masyarakat Bima dan Dompu tidak berubah. Pemaksaan kehendak para sopir taksi di bandara terhadap wisatawan mancanegara yang hendak ke Dompu memberi kesan yang buruk bagi Dompu di mancanegara. Selain diperlakukan kasar para sopir ini mematok harga yang cukup mahal kepada wisatawan yang berkunjung. Bahkan ada tiga orang rekan kuliah anaknya (warga asing) yang datang ke Dompu dan dijemput, tapi tidak diperbolehkan oleh para sopir taksi bandara. Belum lagi perlakuan kasar saling tarik penumpang oleh para sopir taksi. ‘’Kejadian ini membuat kesan buruk di negara asal teman Ahmad dan di kampusnya. Kalau seperti ini, kapan majunya,’’ kata Bambang. Hal serupa juga di daerah wisata Lakey oleh para ojek setempat. Ketika wisatawan mancanegara hendak menumpangi ojek. Mereka diberikan tarif yang cukup tinggi. Belum lagi cara komunikasi yang tidak ramah. Di Bali, setiap wisatawan mancanegara yang tiba di bandara disambut dengan kalungan bunga dan tidak mempersoalkan para turis tersebut menggunakan kendaraan mana dan menginap di mana? ‘’Kalau kita membangun pariwisata, yang paling penting kita bangun itu kultur masyarakat. Bagaimana menciptakan di Dompu ini, setiap orang bule lewat selalu disapa dengan ramah,’’ katanya. Di Bandung, kata Bambang, ada 8 juta pengunjung per tahun dan 20 persen diantaranya wisatawan asing. Bersambung ke hal 15