HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 19 OKTOBER 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 184 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pendaftaran Dibuka Awal November
Pemprov NTB Peroleh Kuota 414 Formasi CPNS 2019
’’
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si menyebutkan dari 500 formasi yang diusulkan Pemprov NTB ke Kemenpan RB, Pemprov diberikan kuota sebanyak 414 for-
masi. ‘’Jumlah alokasi formasi seluruhnya 414 formasi,’’ sebut Fathurrahman dikonfirmasi Jumat (18/10) siang. Sebanyak 414 formasi CPNS yang diperoleh Pemprov NTB tersebut terdiri dari tenaga pendidikan 234 for-
masi, tenaga kesehatan 101 formasi dan tenaga teknis 79 formasi. Ditanya total formasi yang diperoleh NTB, baik provinsi dan kabupaten/kota, Fathurrahman mengatakan pihaknya masih meminta Bersambung ke hal 11
Insya Allah minggu pertama November pendaftaran sudah dibuka
(Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) telah menyampaikan formasi CPNS 2019 untuk Pemda provinsi dan kabupaten/kota. Dalam rekrutmen CPNS 2019, Pemprov NTB memperoleh kuota sebanyak 414 formasi.
H. Fathurrahman
1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212 Belajar dari pengalaman Kolonel Kav. Hendi yang di1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 copot lantaran istrinya posting status nyinyir, Danrem 1234567890123456789012345678901212 162/WB Kol. CZI Ahmad Rizal Ramdhani tak ingin hal 1234567890123456789012345678901212 sama terjadi di jajarannya. Danrem menyampaikan per1234567890123456789012345678901212 ingatan keras, agar menahan diri dari aktivitas berlebi1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 han di media sosial (Medsos). 1234567890123456789012345678901212 Penegasan itu disampaikan Danrem di hadapan selu1234567890123456789012345678901212 ruh Dandim dan Kasi, komandan/ kepala Satuan Dinas 1234567890123456789012345678901212 Jawatan (Satdisjan), 1234567890123456789012345678901212
Hati-hati Posting Status di Medsos
Bersambung ke hal 11
TO K O H Pusat Busana Muslim Nasional PEMPROV NTB dan Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) NTB, mendorong proses pelestarian dan peningkatan kualitas produk kriya di NTB dengan mencanangkan posisi sebagai salah satu pusat busana muslim nasional. Hal itu dinilai sejalan dengan rencana penerapan dan pengembangan konsep wisata halal di provinsi yang tengah berkembang ini. ‘’Salah satu visi dari Dekranasda NTB dan Pemprov adalah menjadikan NTB sebagai salah Hj. Niken Saptarini satu pusat busana Widyawati Zulkieflimansyah muslim nasional. Bersambung ke hal 11
1.331 Hektare Hutan dan Lahan di NTB Terbakar Mataram (Suara NTB) Data Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Polda NTB, menyebutkan, sedikitnya 1.331 hektare hutan dan lahan terbakar. Luas kawasan yang terbakar itu tercatat hingga 17 Oktober 2019. Titik kebakaran hampir di seluruh wilayah hukum Polda NTB dan ditangani masing masing Satgas daerah. Rincian kejadian Karhutla sesuai informasi dari Pengendalian Operasi (Dalops) Biro Operasional Polda NTB, terpantau di titik-titik di antaranya, wilayah Polres Mataram 34 are. Kemudian wilayah Polres Lobar 38,1 hektare, Polres
Lombok Utara 44,28 hektar, Polres Lombok Tengah 86,56 hektare. Polres Lotim paling banyak, mencapai 335,24 hektare. Sementara di Pulau Sumbawa juga terjadi kebakaran. Di wilayah Polres KSB 12 hektare, Polres Sumbawa 196 hektare, Polres Dompu 151 hektare dan Polres Bima Kabupaten 363 hektare, kemudian Polres Bima Kota 69,88 hektare. ‘’Total hutan dan lahan yang terbakar sudah mencapai 1.331 hektare. Ini menurut catatan masing-masing Satgas di daerah,’’ kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Purnama, SIK kepada Suara NTB, Jumat (18/10). Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist_TNGR)
TERBAKAR - Padang savana jalur pendakian Pos IV Rinjani yang terbakar. Luas kawasan yang hangus mencapai 60 hektare.
(Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Ribuan Orang Terpapar Asap KEBAKARAN yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Lombok Barat, sejak Minggu (18/10) lalu masih mengeluarkan asap. Sampai kemarin, sedikitnya 17.000 orang yang berada di lima desa di sekitar kawasan TPA dikhawatirkan mengalami gangguan pernapasan akibat pengaruh asap tersebut. ‘’Yang berobat ada sekitar 20 orang. Tapi bukan sakitnya bukan murni karena terkena asap. Yang benarbenar karena asap itu ada delapan orang sekarang,’’ Bersambung ke hal 11 Nurhandini Eka Dewi
Pelajar dan ASN NTB Gelar Salat Istisqa
Percepat Realisasi
Pemprov Ajak Loteng Jaga Lingkungan dan Cegah Perusakan Hutan Bahas Penyelesaian LARAP Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menggelar Salat Istisqa atau salat meminta hujan di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur, Jumat (18/10) pagi. Pelajar dan ASN Pemprov NTB melaksanakan Salat Istisqa memohon kepada Allah SWT agar segera turun hujan di NTB. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan, pelaksanaan Salat Istisqa merupa-
kan permintaan masyarakat. Dengan pelaksanaan Salat Istisqa, gubernur berharap masyarakat sadar. Agar tetap menjaga lingkungan dan mencegah perusakan hutan. ‘’Tentu ini (Salat Istisqa) suatu ikhtiar. Mudah-mudahan hujan itu bisa segera datang ke tempat kita,’’ kata gubernur dikonfirmasi usai pelaksanaan Salat Istisqa. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/nas)
BERDOA - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah dan Penjabat Sekda NTB, H. Iswandi khusyuk berdoa pada pelaksanaan salat Istisqa di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur, Jumat (18/10) pagi.
Bendungan Mujur
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mengajak Pemkab Lombok Tengah (Loteng) untuk membahas penyelesaian Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) atau Rencana Kerja Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali (RK-PTPK) Bendungan Mujur. Diharapkan, LARAP Bendungan Mujur cepat tuntas, sehingga pembangunannya segera dapat direalisasikan. Kepala Bappeda NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, MTP mengatakan, pertemuan membahas penyelesaian Larap Bendungan Mujur sudah sudah diagendakan Selasa (15/10) lalu. Namun, pada waktu itu bertepatan dengan perayaan HUT Loteng, sehingga pertemuan dijadwalkan kembali. ‘’Kita mencoba mempertemukan antara progres di BWS (Balai Wilayah Sungai) dan bagaimana LARAP bisa diselesaikan,’’ kata Ardhi dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (18/10) siang. Dalam studi LARAP yang sudah dilakukan, kata Ardhi, tinggal satu desa saja yang masih menolak, yakni Kelebuh. Sehingga sampai saat ini LARAP Bendungan Mujur belum bisa dituntaskan. Lokasi Desa Kelebuh yang akan terdampak pembangunan Bendungan Mujur sangat krusial. Desa tersebut nantinya akan menjadi
daerah genangan Bendungan Mujur. Apabila Desa Kelebuh dikeluarkan, maka akan semakin sedikit areal genangan Bendungan Mujur. ‘’Sehingga ndak bisa dibangun bendungan, embung jadinya,’’ kata mantan Kepala Dinas PUPR NTB ini. Sekretaris Dinas PUPR NTB, Ir. H. Ahmadi, SP-1 mengatakan, pembangunan Bendungan Mujur mendesak direalisasikan. Apalagi kawasan selatan Loteng sudah ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Jika Bendungan Mujur tidak segera direalisasikan dikhawatirkan terjadi ketimpangan sosial. ‘’Sebab KEK ini kalau tak didukung oleh Bendungan Mujur, maka akan terjadi ketimpangan sosial. Kawasan di atas KEK seperti Mujur, Sengkol, termasuk Jerowaru, kan daerah yang kering. Akan terjadi ketimpangan sosial. Masyarakat punya sawah ndak ada air,’’ katanya. Sementara kawasan selatan Loteng, yakni KEK Mandalika sudah bertumpuk anggaran yang diberikan untuk pengembangan kawasan tersebut. Supaya kawasan selatan Lombok Tengah kondusif, apalagi KEK Mandalika membutuhkan air baku yang cukup banyak. Maka percepatan pembangunan Bendungan Mujur mutlak direalisasikan. Bersambung ke hal 11