HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 19 JUNI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 81 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Inspirasi Wujudkan Indonesia Gemar Membaca
Gubernur NTB Canangkan Gerakan Cinta Membaca Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mencanangkan gerakan cinta membaca dan dialog literasi. Pencanangan gerakan cinta membaca dilakukan langsung Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi (DPKP) NTB, Selasa (18/6) siang. Kegiatan pencanangan gerakan minat baca di NTB tersebut dihadiri Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional RI, Drs. Deni Kurniadi, M. Hum. Hadir juga pimpinan Organ-
isasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Perpustakaan kabupaten/kota, siswa-siswi dan pemenang lomba. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi (DPKP) NTB, Dr. Manggaukang Raba, MM mengatakan kegiatan ini dinamakan pencanangan gerakan cinta membaca dan dialog literasi. Dalam rangka peningkatan literasi untuk kesejahteraan masyarakat NTB yang Gemilang 2019. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah memberikan piala kepada juara pertama lomba dalam memperingati Hari Perpustakaan Nasional dan Hari Kearsipan Nasional Tingkat Provinsi NTB (foto kiri). Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca Perpustakaan Nasional, Deni Kurniadi dan Kepala DPKP NTB, H. Manggaukang Raba foto bersama dengan para juara lomba dalam memperingati Hari Perpustakaan Nasional dan Hari Kearsipan Nasional Tingkat Provinsi NTB.
Belasan Pejabat Imigrasi Diperiksa KPK hingga Malam Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memanggil dan memeriksa saksi-saksi terkait dugaan suap izin tinggal Warga Negara Asing (WNA). Hingga hari kedua Selasa (18/ 6) kemarin, sudah belasan pejabat Kantor Imigrasi Kelas I Mataram diperiksa. Bahkan proses permintaan keterangan hingga malam hari.
(Suara NTB/ist)
PELABUHAN GILI MAS - Foto udara progres pembangunan Pelabuhan Gili Mas di Lembar. Hadirnya Pelabuhan Internasional Gili Mas diperkirakan akan membuat kinerja ekspor dalam daerah menggeliat. Pelindopun terus mengenjot pembangunan Pelabuhan Gili Mas yang dijadwalkan dapat dimanfaatkan pada September 2019.
Dua Cagar Biosfer Dunia
(Suara NTB/nas)
GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan, NTB merupakan provinsi yang unik di Indonesia. Pasalnya, dua gunung yang ada di NTB, yakni Rinjani dan Tambora ditetapkan menjadi cagar biosfer dunia. Bahkan, Rinjani sudah menjadi geopark dunia. Sedangkan Tambora sedang berproses untuk menjadi geopark dunia. ‘’Sekarang NTB ini termasuk provinsi yang unik. Kita ada dua gunung besar, Rinjani dan Tambora sekarang menjadi cagar biosfer internasional,’’ kata gubernur dikonfirmasi di Mataram, Selasa (18/6) siang. Dengan menyandang predikat sebagai cagar biosfer dunia maka Rinjani dan Tambora akan menjadi tempat belajar yang sesungguhnya. Mulai dari aspek pariwisata, membangun ekonomi Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Jangan Berlebihan Patok Harga
H.L. Pathul Bahri
TINGGINYA harga pembebasan lahan yang dipatok oleh masyarakat pemilik lahan yang akan terkena pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan sirkuit MotoGP, direspons Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng), H.L. Pathul Bahri, S.IP. Menurutnya, masyarakat hendaknya jangan terlalu tinggi mematok harga lahan. Bahwa ada kepentingan umum yang juga perlu dipertimbangkan, dalam menentukan harga lahan. Pathul mengatakan Selasa (18/6) kemarin, masyarakat pemilik lahan dalam hal ini tidak salah. Bersambung ke hal 15
Realisasi Belanja Turun, Silpa APBD NTB 2018 Capai Rp95,11 Miliar Mataram (Suara NTB) Realisasi belanja Pemprov NTB tahun 2018 terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) mencapai Rp95,11 miliar lebih. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc saat menyampaikan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018, Selasa (18/ 6) siang menjelaskan, meskipun Silpa mencapai Rp95,11 miliar. Tetapi mengalami penurunan dibandingkan Silpa APBD 2017. Ia menyebut terjadi penurunan Silpa sebesar Rp158,06 miliar lebih atau 62,43 persen dibandingkan Silpa tahun anggaran 2017 yang mencapai Rp253,17 miliar. Dari sisi realisasi belanja, gubernur memaparkan terjadi penurunan. Ia menyebutkan, realisasi belanja tahun 2018 sebesar Rp4,66 triliun lebih atau 89,83 persen, mengalami penurunan dibandingkan dengan realisasi belanja tahun 2017 sebesar Rp4,69 triliun lebih. Dengan rincian, belanja operasi, sebesar Rp3,77 triliun lebih atau 89,5 persen. Realisasi belanja operasi sebesar itu terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp1,34 triliun lebih atau 95,58 persen. Belanja barang dan jasa, sebesar Rp968,94 miliar lebih atau 93,33 persen. Kemudian belanja hibah, sebesar Rp1,42 triliun lebih atau 82,75 persen. Dan belanja bantuan sosial, sebesar Rp34,02 miliar lebih atau 75,38 persen. Selanjutnya belanja modal, sebesar Rp891,88 miliar lebih atau 91,32 persen. Dengan rincian, belanja peralatan dan mesin, sebesar Rp244,22 miliar lebih atau 96,27 persen, belanja gedung dan bangunan, sebesar Rp138,39 miliar lebih atau 88,84 persen. Kemudian belanja jalan, irigasi dan jaringan, sebesar Rp476,78 miliar lebih atau 91,88 persen. Belanja aset tetap lainnya, sebesar Rp21,55 miliar lebih atau 61,47 persen dan belanja modal BLUD sebesar Rp10,93 miliar lebih atau 82,49 persen. Selain itu, belanja tak terduga juga hanya terealisasi Rp4,43 miliar atau 53,17 persen. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
DIPERIKSA - Dua pejabat Kantor Imigrasi Kelas I Mataram turun dari lantai dua ruang pemeriksaan. Keduanya diperiksa hingga Senin (17/6) malam.
Polda NTB dan Jajaran TNI Bakti Kesehatan Hari Bhayangkara Ke-73 ELASA (18/6), Kapolda NTB Irjen. Pol. Drs. Nana Sudjana, AS ,MM., membuka kegiatan bakti kesehatan dalam rangka hari Bhayangkara ke-73 di Mapolres Lombok Utara. Dihadiri Gubernur NTB, Danrem 162/WB, Danlanal Mataram dan Danlanud Rembiga, Bupati Lombok Utara,
Kepala Klinik TNI (AD, AU, AL), Ibu Ketua Bhayangkari Daerah NTB dan pengurus serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan korban gempa Lombok Utara. Dalam sambutannya Kapolda menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu di NTB tepatnya bulan Juli-Agustus 2018 terjadi bencana alam gempa bumi. Di mana salah
satu wilayah yang cukup parah adalah Kabupaten Lombok Utara. Berjalannya waktu, masyarakat Kabupaten Lombok Utara dengan bantuan pemerintah pusat dan daerah terus berbenah membangun wilayahnya bersama TNIPolri, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist_humaspoldantb)
AKSI SOSIAL - Kapolda NTB Irjen Pol. Nana Sudjana menyalami anggota TNI yang ikut aksi sosial donor darah dalam rangka Hari Bhayangkara di Polres Lombok Utara, Selasa (18/6).
Penyimpangan Dana Gempa
BPBD Sarankan Lapor Polisi dan ”NTB Care” Mataram (Suara NTB) Masyarakat didorong proaktif memantau proses penyaluran dan penggunaan triliunan dana gempa. Jika ditemukan indikasi penyimpangan, siapapun itu, disarankan melapor ke Aparat Penegak Hukum (APH), termasuk melalui aplikasi NTB Care. Dorongan agar penyimpangan dana gempa agar dipidanakan itu, tidak lepas dari berbagai masalah di lapangan yang berdampak pada proses percepatan pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG). Seperti, permainan kelompok masyarakat (Pokmas) dengan
aplikator atau rekanan, bahkan melibatkan fasilitator yang direkrut BPBD NTB. Bahkan indikasi penyimpangan dana gempa ini mulai melibatkan oknum kepala dusun sampai aparat desa. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi NTB H. Ahsanul Khalik, S.Sos.,MH mengakui menemukan persoalan di lapangan terkait pembangunan RTG. Semakin kompleks karena melibatkan oknum oknum yang harusnya bertanggung jawab melakukan percepatan progres RTG, seperti fasilitator, Pokmas dan aplikator sampai aparat desa.
Ahsanul mengimbau kepada masyarakat, khususnya korban gempa yang menemukan indikasi penyimpangan, agar melaporkan ke polisi atau melalui situs buatan Pemprov N T B h t t p s : / / care.ntbprov.go.id/, agar fasilitator dan Pokmas bekerja sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak juklak) yang sudah dipegang. ‘’Jadi silakan melapor ke BPBD Provinsi NTB atau melalui NTB Care, jangan lupa bawa bukti,” tegas Ahsanul. Pelapor, baik dari kalangan masyarakat umum maupun korban gempa, disarankan
mendukung dengan bukti-bukti. Tujuannya, agar tidak mengadukan masalah hanya dengan asumsi. Aplikasi NTB Care adalah kanal khusus yang disediakan untuk masyarakat menyampaikan keluh kesan, indikasi penyimpangan, bahkan ide dan gagasan, dengan download aplikasinya melalui AppStore. Jika memang didukung bukti kuat, mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB ini akan mengkaji peluang untuk diteruskan ke polisi. Bersambung ke hal 15
H. Ahsanul Khalik
(Suara NTB/dok)
TO K O H
Pemeriksaan lanjutan sejak Selasa pagi hingga siang kemarin, sedikitnya ada enam orang yang masuk ke ruang pemeriksaan di Gedung Ditreskrimsus Polda NTB. Para saksi itu di antaranya Haris, selaku Pejabat Imigrasi di Inteldakim, Putu Sukarna menjabat sebagai Kasubsi Penindakan Inteldakim, I Nengah Radi staf pada Inteldakim, Bagus Wicaksono juga staf Inteldakim, serta I Gede Sumarajaya menjabat Kasi Lalulintas Keimigrasian. Ayub Abdul Muqsith, penyidik PPNS Inteldakim yang sempat terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) juga diperiksa. ‘’Sesuai laporan yang saya terima. Mereka inilah dari pihak internal kami yang dipanggil hari ini oleh KPK,” kata Plt. Kepala Imigrasi Kelas I Mataram, Armand Armada Yoga Surya, SH, Selasa (18/6). Pemeriksaan itu melengkapi permintaan keterangan enam pejabat Imigrasi lainnya. Bersambung ke hal 15