HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 19 MARET 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 16 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Gubernur Minta Kampanyekan Tiga Gili Aman bagi Wisatawan Tanjung (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc kembali menegaskan bahwa kawasan tiga gili di Lombok Utara yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, aman bagi wisatawan. Pemprov tidak melakukan lockdown, hanya penutupan sementara akses kapal cepat (fastboat) dari Bali menuju tiga gili yang selama ini mengangkut ribuan wisatawan dalam sehari tanpa kontrol yang ketat karena keterbatasan peralatan dan SDM di tiga gili.
(Suara NTB/humasntb)
DIALOG - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah didampingi Kapolda NTB, Tomsi Tohir dan Bupati KLU, H.Najmul Akhyar, berdialog dengan unsur pengusaha setempat.
Pengusaha di Gili Minta Keringanan Kebijakan Keuangan
Ia mengatakan, tiga gili tetap terbuka bagi wisatawan baik domestik dan mancanegara. Namun harus melalui Bandara Internasional Lombok atau Pelabuhan Lembar. Selanjutnya wisatawan dapat masuk ke kawasan tiga gili melalui Pelabuhan Bangsal Kecamatan Pemenang Lombok Utara. ‘’Karena peralatan kita terbatas, SDM terbatas. Apalagi
Bali sudah ada positif Corona. Kita tak mau ambil risiko. Oleh karena itu (wisatawan) yang datang dari Bali lewat fastboat kita tutup sementara untuk meminimalisir kemungkinan terburuk yang terjadi di tempat kita,’’ kata gubernur pada kegiatan sterilisasi tiga gili di Pelabuhan Bangsal, Rabu (18/3) kemarin. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
DIPERIKSA - Setiap wisatawan yang akan masuk ke tiga gili melalui Pelabuhan Bangsal, KLU diperiksa termasuk menggunakan pendeteksi suhu tubuh.
GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc., Rabu (18/3) melakukan kunjungan ke Gili Trawangan, Lombok Utara. Gubernur memantau aksi bersih-bersih dan penyemprotan disinfektan sebagai antisipasi penyebaran virus Corona. Di sela-sela itu, gubernur juga berdialog dengan unsur pengusaha setempat. Di hadapan Gubernur NTB, Kapolda NTB, Irjen.Tomsi Tohir dan Bupati KLU, H.Najmul Akhyar, sejumlah pengusaha menyampaikan sejumlah usul terkait situasi ekonomi terkini yang dihadapi para pengusaha. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
TO K O H
SEMPROT - Petugas dari Satuan Brimob Polda NTB melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat di Gili Trawangan, Rabu (18/3) kemarin.
Pemprov Minta Bantuan ITDC
Pantau Bahan Pangan Jalan Putus Dekat Proyek Sirkuit
KO M E N TTAA R PDP di NTB 16 Orang JUMLAH Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) di NTB bertambah. Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, sampai dengan 18 Maret 2020 jumlah PDP menjadi 16 orang dari data sebelumnya yang berjumlah 11 orang. Bersambung ke hal 15
TNGR Tutup Tujuh Objek Wisata
MotoGP Mendesak Diperbaiki
Mataram (Suara NTB) Ruas jalan Kuta – Awang, Lombok Tengah yang putus akibat banjir pekan lalu sangat mendesak diperbaiki. Apalagi, ruas jalan tersebut merupakan jalur utama yang dilalui wisatawan dan angkutan pengangkut material proyek di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Jalan yang putus tersebut lokasinya sekitar 500 meter dari proyek pembangunan Sirkuit Mandalika. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR NTB, Ir. H. Sahdan, MT mengatakan, pascaruas jalan provinsi tersebut putus akhir pekan lalu, arus lalu lintas ditutup untuk kendaraan roda empat. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/ist)
(Suara NTB/why)
I Gusti Putu Gede Ekawana
PEMBATASAN pembelian sembako di NTB belum berlaku. Satgas Pangan Provinsi NTB menemukan sembako masih dalam stok yang cukup. Meskipun harga sebagiannya fluktuatif cenderung naik. Dampak siaga virus Corona dan jelang Ramadhan penyebabnya. Ketua Satgas Pangan Provinsi NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana mengatakan, masyarakat tidak perlu panik dengan membeli sembako besarbesaran. Bersambung ke hal 15
PUTUS - Titik merah merupakan jalan yang putus, lokasinya tidak jauh dari proyek pembangunan Sirkuit Mandalika.
Mataram (Suara NTB) Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) ikut terdampak kebijakan pemerintah dalam penanggulangan virus Corona. Ada tujuh titik objek wisata yang terpaksa ditutup menyusul kekhawatiran penyebaran virus Corona. Penutupan dilakukan terhitung sejak 16 Maret 2020 hingga tanggal 29 Maret 2020 mendatang. Titik objek wisata dimaksud tersebar di Pulau Lombok yang selama ini jadi pusat kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Seperti air terjun dan spot wisata alam lainnya. Seperti di Otak Kokoq Joben, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur. Air Terjun Jeruk Manis, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, juga di Lombok Timur. Kemudian Gunung Kukus, Desa Jurit Baru Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur. Kemudian Taman Wisata Propok, Desa Sapit Kecamatan Suela, Lombok Timur. Bersambung ke hal 15
Antisipasi Penyebaran Virus Corona
NTB Atensi Khusus TKI Pulang Kampung I Gede Putu Aryadi (Suara NTB/dok)
(Suara NTB/nas)
Nurhandini Eka Dewi
Tanjung (Suara NTB) Mengantisipasi dan mewaspadai penyebaran virus Corona, Pemprov NTB bersama Pemda Kabupaten/Kota memberikan atensi khusus bagi TKI yang pulang kampung (mudik). Pemda Kabupaten/ Kota melalui Puskesmas sudah diminta mendata dengan mendatangi langsung TKI asal NTB yang baru saja pulang dari luar negeri. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan, berkumpul dan bersalamsalaman sudah menjadi tradisi di masyarakat NTB. Sehingga apabila ada satu orang saja yang tertular virus Corona, maka akan memungkinkan terjangkit ke
banyak orang lainnya. ‘’Apalagi nanti sebelum bulan puasa Ramadhan, banyak tenaga kerja kita pulang kampung. Kalau kita tidak hati-hati, kita harus antisipasi yang terburuk,’’ pesan gubernur. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH mengatakan bahwa memang PMI atau TKI yang pulang dari luar negeri menjadi perhatian untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. Ia mengatakan, sudah meminta Puskesmas di kabupaten/kota untuk mendata secara langsung dengan mendatangi TKI NTB yang baru pulang dari luar negeri.
‘’Jadi kita minta temanteman kabupaten/kota dan Puskesmas itu mendata,’’ kata Eka dikonfirmasi Rabu (18/3) kemarin. Ia mengatakan, petugas Puskesmas akan turun langsung mendata TKI yang baru pulang dari luar negeri. Karena bagaimanapun juga, TKI yang baru pulang tersebut masuk sebagai Orang Dengan Risiko (ODR). Bersambung ke hal 15 H. Lalu Bahruddin (Suara NTB/nas)