Edisi Selasa 19 Februari 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SELASA, 19 FEBRUARI 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 285 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pendaftar 3.965 Eks Honorer K2

Dompu dan Kota Bima Tak Lakukan Rekrutmen P3K

Mataram (Suara NTB) Sebanyak 3.965 eks honorer K2 mendaftar dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di NTB. Dari 11 entitas pemerintahan di NTB, hanya Dompu dan Kota Bima yang tidak melakukan rekrutmen P3K. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si yang dikonfirmasi Suara NTB Senin (18/2) siang menyebutkan, selama dua hari pembukaan pendaftaran rekrutmen P3K di NTB, sebanyak 3.965 eks honorer K2 yang mendaftar. Berdasarkan data Kementeri-

an Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB), jumlah eks honorer K2 yang dapat ikut seleksi P3K di NTB sebanyak 7.162 orang. Lantas, apakah ribuan eks honorer K2 yang belum mendaftar otomatis gugur dalam seleksi P3K? Fathur-

rahman mengatakan, Pemda akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. ‘’Masih dikoordinasikan dengan BKN,’’ katanya. Fathurrahman merincikan jumlah pendaftar di tingkat provinsi dan masing-masing kabupaten/kota. Bersambung ke hal 15

123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121 Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kantor 123456789012345678901234567890121 Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) menahan 123456789012345678901234567890121 pencairan Dana Desa (DD) tahap I untuk lima kabupaten 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121 di NTB. Kemenkeu menahan pencairan DD tahap I lanta123456789012345678901234567890121 ran lima Pemda belum memenuhi persyaratan, berupa 123456789012345678901234567890121 Perda APBD dan Peraturan Bupati (Perbup). 123456789012345678901234567890121 Bersambung ke hal 15 123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121

Kemenkeu Tahan DD Lima Kabupaten di NTB

Ketika Pemerintah Ragu Menutup Prabu Rencana penutupan tambang liar di Gunung Prabu, Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng) masih tarik ulur. Opsi langkah represif dihindari, namun pendekatan persuasif belum juga dilakukan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Loteng dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB masih ragu. Sementara risiko kerusakan lingkungan dan ancaman bagi destinasi wisata akibat tambang liar itu, tak bisa dikompromi. SEJAK pelimpahan kewenangan perizinan pertambangan dari kabupaten/ kota ke provinsi sesuai Undang Undang 23 tahun 2014, gubernur memiliki kuasa penuh atas segala jenis perizinan di daerah. Tapi tak lantas kuasa itu digunakan. Gubenur NTB Dr. H.Zulkieflimansyah, SE.M.Sc dan Bupati Loteng, HM. Suhaili FT sedang mencari formula yang tepat. Bersambung ke hal 15

TO K O H Evaluasi BUMD GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menanggapi soal kredit macet yang tinggi di seluruh PD. BPR NTB. Menurutnya, perombakan direksi kadangkadang belum tentu menyelesaikan permasalah. Tetapi perombakan direksi akan diteliti secara pelan-pelan. ‘’Ganti orang itu kadangkadang belum tentu menyelesaikan (masalah) tapi menemukan akar masalahnya. Kalau ternyata masalahnya harus diselesaikan dengan rekomposisi personel, bisa saja. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/why)

ILEGAL - Alat berat pengeruk ‘’perut’’ Gunung Prabu dan truk pengangkut tanah mengandung emas, hendak beroperasi di kawasan tambang emas ilegal itu.

Pemkab Loteng Siapkan Pemberdayaan Penambang

H. Zulkieflimansyah (Suara NTB/ist)

KO M E N TTAA R Untuk NTB Nol Persen PENYALURAN Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk Pemprov dan 10 Pemda kabupaten/kota di NTB masih nol persen. Padahal, tahun anggaran 2019 sudah masuk pertengahan bulan Februari. ‘’Penyaluran DAK Fisik tahap I di NTB masih nol,’’ ungkap Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Syarwan dikonfirmasi di kantornya, Senin (18/2) siang. Ia menyebutkan, total alokasi DAK Fisik untuk Pemprov dan 10 Pemda kabupaten/kota di NTB pada 2019 sebesar Rp2,56 triliun lebih. Bersambung ke hal 15

Lalu Rahardian

PEMERINTAH Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) telah menyiapkan program pemberadayaan bagi warga penambang emas ilegal Gunung Prabu, Desa Prabu, Kecamatan Pujut. Langkah ini sebagai salah satu upaya mendukung percepatan penutupan tambang emas ile g a l tersebut. Program pemberdayaan itu sendiri akan melibatkan lintas

Penambang Berhenti Jika Emas Habis Syarwan

PEMERINTAH perlu menyiapkan solusi komprehensif soal aktivitas penambangan emas tanpa izin di Gunung Prabu, Lombok Tengah (Loteng). Warga sudah terlanjur menjadikan aktivitas menambang emas secara liar itu sebagai tumpuan hidup. Deru mesin pemecah batu di terik siang Sabtu (16/2) di Dusun Bunpetung, Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Siang itu, waktu produksi emas gelondongan sedang puncak-puncaknya.

Hamzan (23) berpacu dengan mesin pendulum sederhana. Pria beranak satu ini menumpahkan satu sekop batu sebesar kepalan tangan. Besi penumbuk menyambut bebatuan berwarna kuning kecoklatan itu, memecahnya sampai jadi kerikil. Aktivitas itu dijalani Hamzan dua tahun belakangan ini. Dia enggan balik merantau ke Sumatera lagi. Hasil dari memburuh sawit tak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkannya. Bersambung ke hal 15

PENUMBUK - Seorang pekerja menumpahkan material batu kandungan emas ke mesin penumbuk manual di Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Loteng, Sabtu (16/2).

sektor. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Loteng, Lalu Rahardian, kepada Suara NTB akhir pekan kemarin. Dikatakannya, pemerintah daerah sudah menegaskan komitmennya untuk menutup aktivitas tambang

emas ilegal tersebut. Namun tentu tidak langsung eksekusi, karena menyangkut kepentingan masyarakat penambang. ‘’Kita memang sudah sepakat, tambang emas ilegal harus ditutup. Tapi warga setelah tidak menambang juga perlu dip-

ikirkan nasibnya. Karena banyak juga masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan menambang,’’ ungkapnya. Sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan inventaris terkait jumlah warga yang menambang. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ars)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.