Edisi Senin, 19 Februari 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com

E-mail: suarantbnews@gmail.com

SUARA NTB

SENIN, 19 FEBRUARI 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 283 TAHUN KE 13

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Surat kepada Rakyat (3)

Bersama Rakyat Berikhtiar WAHAI saudaraku, sebagaimana kalian sebagai rakyat, saya juga adalah rakyat yang masih terus ingin bekerja sesuai kemampuan dan tidak ingin meraih sesuatu dengan jalan pintas. Kita sama- sama menjalani hidup sebagaimana tanggung jawab karena kita sama-sama rakyat yang ingin terus berbuat sampai kematian menjemput. Tidak ada perbedaan antara kami dengan kalian, saudaraku. Sejak kita lahir kita sama-sama telanjang. Dan, ilmu yang kita dapat yang membuat kita sama-sama berpakaian. Saya ingin selalu dekat, ingin selalu memahami, menjiwai apa yang kurang dan belum saya lakukan dari segala problem yang mesti diatasi. Walau setiap hari saya menjenguk dusun ataupun kampung, belum juga sempurna apa yang saya kerjakan. Apalagi baru pertama kali saya lakukan sesuatu, maka akan sangat sulit memahami kebutuhan rakyat. Saudaraku, keindahan dunia ini tidak lepas dari adanya perbedaan. Seorang penyair dari Sumbawa menulis begini: Jutaan pedesaan langit-Mu Meluncurkan tetesan hujan Mengalun kesuburan negeri hunian Tuhan pun mengirim senyum bulan Di bibir-bibir sukma para mualim Senantiasa mengukir syukur Atas segala curahan nikmat-Mu tak terbilang berapa butiran Bintang gemintang itu Itulah puisi H. Dinullah Rayes yang berjudul “Sketsa Tetesan Hujan” yang saya kutip dari puisi ‘’Petir Cinta Mahacahaya’’. Puisi ini mengingatkan akan besarnya rahmat Allah kepada manusia. Bentangan alam yang indah dengan berbagai liuk lekuknya. Pantas lahir seorang penyair besar dari Sumbawa yang banyak menggambarkan kemahakuasaan-Nya. Bersambung ke hal 15

H. Moch Ali Bin Dachlan

Kampanye Damai

Amaq Asrul: Itu Hanyalah Upacara Simbolis Mataram (Suara NTB) Calon Gubernur NTB dari jalur non partai, Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan mengkritik upacara kampanye damai yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB. Ia menyebut, acara yang digelar penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) itu dinilai hanyalah simbolis saja. Menurut Amaq Asrul, yang dibutuhkan negara maju adalah perbuatan dan tindakan yang berkaitan dengan rasa toleransi dan perdamaian di tengah perbedaan. Bangsa yang beradab katanya adalah yang tidak mengutamakan upacara tapi tindakan. Karena itu, ke depan diminta penyelenggara Pilkada bisa mengurangi upacara semacam ini. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/rus)

Ali BD dan TGH Gede Sakti saat menghadiri acara kampanye damai, Minggu kemarin.

Paslon Berkomitmen Siap Kalah dan Siap Menang TO K O H

KPU Gelar Kampanye Damai dan Berintegritas

Siap Amankan Kampanye

Mataram (Suara NTB) Empat pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, telah mengikrarkan komitmen bersama untuk malaksanakan kampanye damai dan berintegritas selama masa kampanye yang akan berlangsung selama 4 bulan 20 hari ke depan. Komitmen itu, disampaikan dalam Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas yang digelar KPU NTB, Minggu (18/2) kemarin.

KAPOLDA NTB, Brigjen Pol. Drs. Firli, M.Si menyatakan, siap untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada serentak NTB 2018. Ia menjamin bahwa Pilkda NTB, khususnya pada tahapan kampanye ini, akan dapat berjalan dengan aman dan damai. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R

Firli (Suara NTB/dok)

Bisa Berujung Pidana TIM Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) NTB sedang melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap puluhan proyek Pemprov yang dimintai pendampingan pada 2017. Monev tersebut untuk mengecek sejauhmana rekomendasi atau masukan dan saran yang diberikan TP4D kepada perangkat daerah atau unit kerja apakah dilaksanakan. ‘’Misalnya kalau sudah diberikan kesemIbnu Salim patan atau rekomendasi Bersambung ke hal 15

Dalam ikrar deklarasi kampanye damai dan berintegritas tersebut, keempat Paslon bersepakat menjalankan proses tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tahun 2018 secara damai, bebas politik uang, demokratis, berintegritas, dan bermartabat. Selain itu para calon juga bersepakat melaksanakan kam-

panye Pilkada NTB 2018 tanpa melakukan intimidasi dan kekerasan serta tanpa ujaran kebencian dan isu SARA. ‘’Siap menang, siap kalah dan siap menerima hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tahun 2018 sesuai dengan ketentuan yang berlaku,’’ Bersambung ke hal 15

1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Aktivis Lintas 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Organisasi Siap Kawal 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Ahyar-Mori 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Mataram (Suara NTB) – 1234567890123456789012345678901212 Para aktivis dari berbagai latar belakang organisasi resmi 1234567890123456789012345678901212 mendeklarasikan dukungan untuk pasangan TGH. Ahyar 1234567890123456789012345678901212 Abduh dan H. Mori Hanafi, SE, M.Comm sebagai Calon Gu1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 bernur dan Calon Wakil Gubernur NTB, di De La Sirra Cafe 1234567890123456789012345678901212 Mataram, Minggu (18/2). 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 DEKLARASI - Suasana deklarasi Aktivis Pro Ahyar-Mori 1234567890123456789012345678901212 di De la Sirra Cafe Mataram, kemarin. (Suara NTB/ist)

(Suara NTB/ndi)

IKRAR - Empat Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, tengah membaca ikrar kampanye damai dan berintegritas.

Rumitnya ASN di Musim Kampanye Mataram (Suara NTB) – Bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), ajang kampanye Pilkada 2018 ini dianggap menjadi salah satu yang paling menyulitkan. Meski punya hak pilih, mereka tidak memiliki kebebasan mengekspresikan preferensi politik. Sejumlah aturan bisa menjerat mereka jika kurang cermat bersikap. Hal ini terungkap dari wawancara Suara NTB dengan sejumlah ASN, Bawaslu dan KPU NTB, belum lama ini. Di Pilkada 2018 ini, ASN memang harus lebih hati-hati dalam bersikap. Bahkan, menurut Kepala Badan Kepegawaian NTB, Drs.H.Fathurahman, M.Si gestur tubuh yang terlalu menonjolkan keberpihakan saja bisa membuat seorang ASN terjerat perkara. ‘’Gestur tubuh juga dianggap berpotensi,’’ ujarnya. Ia mencontohkan, gestur dimaksud misalnya, secara sengaja memperlihatkan simbol nomor urut pasangan calon ter-

tentu dengan gerakan tangan. Ketentuan yang mengatur soal ini memang baru saja diterbitkan pemerintah pada Januari 2018 lalu. Pemerintah melalui Kementerian Pember-

dayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah mengeluarkan surat edaran nomor B/ 71.M.SM.00.00/2017 tentang Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Senin, 19 Februari 2018 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu