Edisi Sabtu 19 Januari 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SABTU, 19 JANUARI 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 260 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/BPBD-NTB)

LONGSOR - Batu menutupi permukaan jalan di Sembalun, Lombok Timur Jumat (18/1). Menurut BPBD, longsor jadi ancaman musim hujan akibat retakan yang disisakan gempa beberapa waktu lalu.

Lagi, Jalur Sembalun Longsor Selong (Suara NTB) Bencana longsor kembali menerjang wilayah Kecamatan Sembalun, Lombok Timur (Lotim). Longsor yang terjadi Jumat (18/1) siang kemarin sekitar pukul 14.00 Wita menimbun jalur utama Sembalun tepatnya di Kokok Togoh, Desa Sembalun Bumbung. Longsor yang terjadi akibat hujan deras yang turun mulai pukul 12.00 Wita. Kepala Bidang Kedaruratan dan Urusan Logistik BPBD Lotim, Lalu Rusnan, membenarkan jika perbukitan di jalur menuju Sembalun kembali longsor. Lokasi longsor sama dengan longsor yang terjadi sebelumnya pada bulan Desember 2018 lalu. Akibatnya, ak-

ses lalu lintas dari Pusuk Sembalun menujuk pusat wilayah Kecamatan Sembalun tertutup dan tidak bisa dilalui karena badan jalan tertutup timbunan bebatuan dan pasir. ‘’Penyebab longsor akibat hujan deras sejak pukul 12.00 Wita. Sampai sore ini, (kemarin, red) akses jalan belum dapat dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat,’’ ujarnya. Dikatakan Lalu Rusnan, petugas dari BPBD Lotim bersama TNI-Polri dan masyarakat bergotong royong menyingkirkan batu-batu berukuran besar yang menutupi badan jalan. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/ist)

AKSES TERTUTUP - Sementara jalur Pusuk Sembalun tepatnya di Kokok Togoh, Desa Sembalun Bumbung, menyebabkan akses jalan ditutupi bebatuan.

Dugaan Kebocoran Rp3,1 Miliar

Komisi III Nilai dari Awal Kinerja PT GNE Kurang Baik

TO K O H TP4D Harus Lebih Berbobot KAJATI NTB Arif, SH,MM mulai melakukan evaluasi kinerja jajarannya. Salah satunya terkait program Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D), didorong lebih selektif melakukan pendampingan dan kedepankan profesionalisme. ‘’Saya memantau. Mereka sedang melaksanakan kegiatan rutin,’’ kata Kajati Jumat (18/1). TP4Ddisarankannyalebihprofesional dan berbobot dalam pendampingan proyek pemerintah. Tim itu juga disarankan memilih milih objek pendampingan. ‘’Lebih selektif lah, paling tidak saya inginkan yang Rp5 miliar ke ataslah. Bersambung ke hal 11

KO M E N TTAA R

Mataram (Suara NTB) Komisi III DPRD NTB yang membidangi urusan keuangan, prihatin dengan informasi dugaan adanya kebocoran keuangan pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT. Gerbang NTB Emas (GNE) sebesar Rp 3,1 miliar. Dari awal, Komisi III menilai bahwa kinerja BUMD ini terindikasi kurang baik. ‘’Saya baru dapat informasi ini, tapi mendengar kabar ini, kita di Komisi III tentu prihatin dengan dugaan adanya kebocoran keuangan perusa-

haan sebesar itu,’’ ujar Sekretaris Komisi III, Drs. H. Muzihir kepada Suara NTB, Jumat (18/1) kemarin. Seperti diberitakan, infor-

masi yang diperoleh Suara NTB, kebocoran keuangan sebesar Rp 1,3 miliar diduga merupakan akumulasi dari penggunaan anggaran dari tahun

2014-2017. Bocornya anggaran diduga akibat kegiatan yang tidak produktif yang membebani keuangan PT.GNE sehingga mengakibatkan kerugian. Karena itu katanya, Komisi III akan memanggil pihak manajemen PT GNE untuk diklarifikasi. ‘’Nanti kami akan memanggil pihak manajemen PT GNE untuk kita minta klarifikasi

masalah ini. Kita akan tempuh mekanisme internal dulu, sambil mintaIinspektorat melakukan audit,” katanya. Jika ada indikasi kuat pengelolaan keuangan yang tidak beres dalam manajemen PT GNE, maka pihaknya pun tak ragu untuk mendorong agar hal ini diusut oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Bersambung ke hal 11

Lobar dan Lotim Pesimis Huntap Tuntas Tiga Bulan

Arif (Suara NTB/ars)

Kemenag NTB Kecolongan PELAKU dugaan pungutan liar (Pungli) dana bantuan rehabilitasi masjid pascagempa merembet sampai ke oknum pejabat Kanwil Kemenag NTB. Rangkaian pungutan terstruktur mulai pegawai tingkat bawah sampai pejabat eselon III. ‘’Saya secara pribadi maupun kedinasan terpukul luar biasa. Saya tidak pernah berhenti mengingatkan dan mengawasi tapi tetap saja kecolongan,’’ ujar Kepala Kanwil Kemenag NTB, H Nasruddin, Jumat (18/ 1). Dia baru usai menjenguk Kasi Ortala dan Kepegawaian Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag NTB, HS yang turut menjadi tersangka. Bersambung H. Nasruddin ke hal 11

(Suara NTB/nas)

RAKOR - Rakor membahas percepatan pembangunan Huntap dihadiri Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo.

Mataram (Suara NTB) Pemkab Lombok Barat (Lobar) dan Lombok Timur (Lotim) pesimis pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi korban gempa yang rumahnya rusak berat tuntas dalam waktu tiga bulan atau Maret mendatang. Sementara itu, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan pembangunan huntap tuntas dalam tiga bulan ke depan. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lobar, H. L. Winengan dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan Huntap bersama Kepala BNPB, Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/ist)

GELEDAH - penggeledahan yang berlangsung di ruang kerja salah seorang tersangka beberapa waktu lalu, dilakukan aparat Polres Mataram dengan pengawalan ketat.

Dugaan Pungli Bantuan Masjid

Wisatawan Keluhkan Pedagang Asongan di KEK Mandalika Praya (Suara NTB) Wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika mengeluhkan masih dikejar-kejar oleh pedagang asongan. Pihak Indonesia Tourism Development Corpora-

tion (ITDC) sebagai pengelola kawasan mengaku agak kesulitan mengatur para pedagang asongan. Padahal mereka sudah disiapkan lapak atau Bazaar Mandalika sebagai tempat berjualan. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/why)

(Suara NTB/nas)

TERGANGGU - Para pedagang asongan yang mengejar-ngejar wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kuta untuk menawarkan barang dagangannya. Kondisi ini sangat mengganggu kenyamanan wisatawan.

Penyidik Terus Telusuri Aliran Dana Pungli Mataram (Suara NTB) Penyidik masih mendalami aliran dana dugaan pungutan liar (Pungli) dana perbaikan masjid. Penyidik Polres Mataram akan melanjutkan ke pemeriksaan saksi, setelah penetapan tiga tersangka. Tiga tersangka itu, Kasi Ortala dan Kepegawaian Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag NTB, HS, Kasubbag TU Kemenag Lobar, MI dan Staf KUA Gunungsari, BA. Kapolres Mataram, AKBP Saiful Alam tidak menjelaskan secara gamblang hasil penyidikan lanjutannya. Namun secara umum uang hasil pungutan

polanya disetorkan ke pejabat yang lebih tinggi. ‘’Kita masih melakukan pengembangan. Masih ada pemeriksaan saksi-saksi,’’ jelasnya ditemui Jumat (18/1). Tersangka MI diduga memungut dana bantuan yang diberikan kepada empat masjid di Kecamatan Lingsar, dan lima masjid di Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. Hasil pungutan itu disetor bertahap. Selain itu, MI juga mendapat setoran dari tersangka BA yang memungut dari empat masjid di Gunungsari, Lombok Barat. Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.