HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 18 JULI 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 108 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kendalikan Sampah, Pendaki Rinjani Dibatasi 700 Orang Mataram (Suara NTB) – Mulai 1 Agustus mendatang, jumlah pendaki ke Gunung Rinjani akan dibatasi hanya 700 orang per hari. Langkah ini diambil menyusul akan diterapkannya pemesanan tiket mendaki Rinjani secara online. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sudiyono menjelaskan, tujuan pembatasan jumlah pendaki ke Rinjani, salah satunya untuk mengendalikan banyaknya tumpukan sampah pada kawasan yang menjadi geopark
dunia tersebut. ‘’Tujuan pembatasan ini agar tidak terjadi kerusakan ekosistem, kemudian tingkat kenyamanan pengunjung perlu dijaga. Dan pengendalian terhadap sampah,” kata Sudiyono ketika dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa (17/7) siang. Berdasarkan data Balai TNGR, pada 2017 lalu jumlah sampah yang ada di Rinjani sebanyak 13.679,51 kg. Dengan rincian, pintu Senaru 7.385 kg dan Sembalun 6.299 kg. Bersambung ke hal 15
PADAT - Para pendaki mendirikan tenda-tenda memadati tepi Danau Segara Anak di Gunung Rinjani. Mulai 1 Agustus mendatang, jumlah pendaki ke Gunung Rinjani akan dibatasi hanya 700 orang per hari. (Suara NTB/ars)
Pemilu 2019
Gejolak Demokrat dan Bongkar Pasang Caleg di Tenggat Pendaftaran
Tenggat pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) di Pemilu 2019, Selasa (17/7), memperlihatkan potret menarik dari budaya politik kita. Salah satu yang menonjol tentunya adalah hilir mudik politisi yang berpindah dari partai satu ke partai lainnya.
TO K O H
Korem akan Naik Tipe PENINGKATAN status Polda NTB menjadi tipe A, otomatis membuat jajaran Korem 162/WB harus menyesuaikan. Sebagai satuan komando untuk wilayah NTB yang semakin kompleks, akan segera menyesuaikan. Pangkat Danrem dipastikan naik menjadi jenderal bintang satu. Seperti diketahui, Kemenpan RB menyetujui kenaikan status Polda NTB dari tipe B menjadi tipe A. Pangkat pejabat utama pun menyesuaikan. Kapolda NTB resmi berpangkat Irjen dan Wakapolda NTB menjadi Brigjen. Bersambung ke hal 15
NTB selama ini menjadikan sosok Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi (TGB) sebagai
(Suara NTB/ist)
KO M E N TTAA R Awasi 50 Paket Proyek
TIM Pengaman Pengawal Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Mataram mendampingi sedikitnya 50 paket proyek. Titik proyek tersebar di Kota Mataram, Lombok Utara dan Lombok Barat. Pengawasan dilakukan untuk mencegah adanya permainan. ‘’Ada sekitar 50 paket proyek, kita dalam proses pendampingan semuanya,” kata Kasi Pidsus Kejari Mataram, Andritama Anasiska, SH.,MH, Selasa (17/7). Paket proyek itu tidak bisa dirincinya. Tetapi disebutkan secara umum, pendampingan untuk proyek jalan. Sebarannya dari Lombok Barat, melintas di Kota Mataram dan hingga tembus ke Lombok Utara. Bersambung Andritama Anasiska ke hal 15
SBY hingga saat ini. Terkait kondisi ini, TGB memang meyakini bahwa sikapnya tidaklah menentang partai dan ia juga merupakan kader yang baik. Di NTB, dinamika TGB dengan Demokrat ini muncul ke permukaan dalam wujud hengkangnya sejumlah politisi Demokrat yang terafiliasi dengan TGB. Bersambung ke hal 15
Dugaan Pungli PTSL Jadi Target Penegak Hukum
Kualitas Air di NTB Lebih Buruk dari Surabaya dan Jakarta
Ahmad Rizal Ramdhani
(Suara NTB/dok)
PERUBAHAN yang cukup dramatis ini terlihat di internal Partai Demokrat. Seperti diketahui, para kader Demokrat di
Demokrat Syarief Hasan sempat melontarkan adanya kemungkinan menjatuhkan sanksi terhadap TGB atas sikapnya tersebut. Dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat yang digelar beberapa waktu lalu, TGB juga tidak diundang. Sementara, dalam sejumlah kesempatan, TGB juga mengungkapkan belum pernah berkomunikasi lagi dengan
simpul mereka. Namun, situasi tidak lagi sama setelah TGB beberapa waktu lalu secara terbuka menyatakan dukungan untuk Joko Widodo di Pilpres 2019. Sejumlah petinggi DPP Partai Demokrat menilai tindakan ini telah mendahului keputusan resmi Partai Demokrat yang sampai saat ini masih berproses. Bahkan, Wakil Ketua Umum
Mataram (Suara NTB) Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) masih jadi polemik. Sebab Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tidak bisa dijadikan dasar menarik pungutan pada program sertifikasi tanah pengganti Prona ini. Jika tetap dilakukan, maka rawan disebut pungli dan jadi target Operasi Tangkap Tangan (OTT) penegak hukum jika tetap dilakukan. Bahkan sebaliknya, SKB tiga menteri tersebut menimbulkan kerancuan pada tataran hierarki, baik peraturan perundang-undangan maupun pada penerapannya. ‘’Sehingga ketika dipaksa, maka wajar jika kami (Ombudsman) dan Kejaksaan sepakat ini pungli, karena dalam penerapannya terjadi maladministrasi,’’ Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) – Kualitas air di NTB dinilai lebih buruk dibandingkan kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Surabaya dan Jakarta. Hal ini berdasarkan hasil Indeks Kualitas Lingkungan Hidup khususnya air yang masih berada pada angka 33. “Saya melihat Jakarta dan Surabaya itu, indeks kualitas airnya di atas kita. Padahal di sana itu banyak limbah-limbah industri. Tapi limbah e-coli itu lebih parah kita,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/ars)
SASARAN - Temuan tarif PTSL di sejumlah desa yang dikhawatirkan jadi sasaran penegak hukum jika tidak dihentikan.
Setahun Turun 1,32 Persen
Tujuh Program Prioritas Ampuh Tekan Kemiskinan Mataram (Suara NTB) – Dalam waktu setahun, Pemprov NTB berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 1,32 persen. Pada Maret 2017, angka kemiskinan di NTB sebesar 16,07 persen. Maret 2018, angka kemiskinan di NTB turun menjadi 14,75 persen. Pemprov NTB mengklaim penurunan angka kemiskinan yang cukup progresif ini berkat peran tujuh program prioritas yang dilaksanakan sejak 2017. Tujuh program priori-
tas tersebut dinilai cukup ampuh menekan angka kemiskinan di daerah ini. Kepala Bappeda NTB, Ir. H.Ridwan Syah, MM, M. Sc, M.TP yang dikonfirmasi Suara NTB menjelaskan dua tahun terakhir, yakni pada 2017 dan 2018, Pemprov NTB dan Pemda kabupaten/kota berhasil membangun sinergi dalam perencanaan dan penganggaran program pen-
naggulangan kemiskinan. Di mana, berdasarkan kesepakatan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan daerah (TKPKD) NTB dan TKPKD kabupaten/kota telah disepakati pembiayaan tujuh program prioritas untuk mempercepat penurunan kemiskinan di NTB. Ia menyebutkan, tujuh program prioritas penanggulangan kemiskinan tersebut adalah pemban-
gunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin. Kemudian penyediaan air bersih dan jamban keluarga. Selain itu, memberikan bantuan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kawasan Rumah Pangan Lestari, pembentukan Bank Sampah dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Serta penyambungan listrik gratis bagi warga miskin yang dibiayai dari APBD provinsi dan kabupaten/kota. Kepala Dinas Perumahan dan Per-
(Suara NTB/nas)
IGB. Sugihartha (Suara NTB/dok)
Madani Mukarom
mukiman (Perkim) NTB, Ir. IGB. Sugihartha, MT mengatakan, program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dibahas bersama dalam rapat TKPKD. Sehingga, program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin terintegrasi dengan programprogram lainnya yang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
H.Ridwan Syah