HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 17 OKTOBER 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 183 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
TGP2D Jadi Staf Ahli
Hari Ini, Gubernur akan Lantik Empat Kepala OPD Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengungkapkan, akan melantik empat Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rabu (17/10), hari ini. Selain itu, gubernur juga rencananya akan melantik tiga anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Daerah (TGP2D) menjadi staf ahli, Jumat mendatang. ‘’Besok pagi (hari ini, red) kita ada pelantikan kepala dinas, ada empat orang. Yang mudah-mudahan, Jumat ada
dalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Ketika ditanya satu Kepala OPD yang akan dilantik, gubernur enggan menyebutkan. Namun ketika ditanya mengenai recovery sektor pariwisata pascabencana, gubernur langsung menjawab akan ada empat Kepala OPD yang akan dilantik. Mengenai rotasi tiga staf ahli untuk mengisi tiga jabatan OPD yang lowong, Dr.Zul mengatakan Pemprov tak punya pilihan lain. Karena eselonnya sama, tinggal dilakukan pemindahan atau rotasi saja. Pasalnya, OPD seperti Dinas Kesehatan, DP3AP2KB
pelantikan lagi,’’ ungkap gubernur usai rapat membahas percepatan pencairan dana bantuan bencana di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (16/10) sore. Sebelumnya diberitakan, gubernur akan segera mengisi tiga jabatan Kepala OPD yang saat ini masih lowong dengan menggeser tiga staf ahli yang ada. Tiga OPD yang sudah lama lowong itu adalah Dinas Kesehatan, Dinas Perpustakaan dan Arsip serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengen-
dalam kondisi pemulihan pascabencana ini mendesak harus segera diisi. ‘’Karena kita tak punya pilihan lain hanya tiga staf ahli, eselonnya sama. Ndak bisa tiba-tiba comot langsung jadi Kepala Dinas, kan ndak mungkin. Ini sebenarnya tinggal mengembalikan, personalnya, orangnya itu-itu saja,’’ terang gubernur. Mengenai adanya salah satu staf ahli yang sering namanya disebut dalam kasus dugaan korupsi PD. BPR NTB, Gubernur mengatakan Pemprov menghormati proses hukum. Ia mengatakan tak boleh ada trial
by press terhadap yang bersangkutan karena proses hukum sedang berjalan. ‘’Saya kira ini ada pembelajaran buat kita. Tetap kita menghormati hukum, ini kan masih tetap berproses. Jangan sampai kita membuat judgment, keputusan final belum,’’ imbuhnya. Setelah melantik empat pimpinan OPD, gubernur juga merencanakan akan mengangkat tiga anggota TGP2D menjadi staf ahli. Diketahui, tiga anggota TGP2D yang tersisa saat ini adalah Ir. Andi Pramaria, M. Si, Dra. T. Wismaningsih dan Ir. H. Azhar, MM. ‘’Hari
Jumat, tiga orang tim percepatan pembangunan masuk jadi staf ahli,’’ kata Dr. Zul. Apakah pengangkatan anggota TGP2D menjadi Staf Ahli tak melanggar hukum? Gubernur mengatakan ketiganya pernah menjadi pejabat eselon II. Menurut Gubernur, pengangkatan itu akan melanggar hukum apabila mereka belum pernah menjabat eselon II. Gubernur menjelaskan tadinya ia hanya akan merotasi tiga staf ahli menjadi kepala OPD. Namun, pejabat Kemendagri yang datang ke NTB memberikan lampu hijau bahwa gubernur dapat
juga mengangkat anggota TGP2D menjadi staf ahli. ‘’Tadinya merencanakan yang tiga saja. Tapi kan ini usulan datang dari Kemendagri sekalian saja. Mendagri ingin supaya mesin birokrasi kita jalan. Jadi sekalian saja diusulkan,’’ ucapnya. Ketika ditanya ada salah satu anggota TGP2D yang akan diangkat menjadi staf ahli saat ini masih menjadi tersangka kasus hutan Sekaroh. ‘’Itu kan proses sudah lama. Nanti saya akan coba tanyakan kelanjutannya. Karena tak ada perkembangannya,’’ tandasnya. (nas)
Sebelum Kunjungan Presiden ke NTB
Pencairan Dana Bencana untuk 10.791 Unit Harus Beres Mataram (Suara NTB) Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan kembali mengunjungi korban gempa di NTB, Kamis (18/10). Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menyatakan, sebelum kunjungan Presiden ke NTB, dana bantuan stimulan perbaikan rumah untuk 10.791 korban gempa harus sudah beres (dicairkan). Gubernur mengatakan dalam rapat terbatas di Jakarta, Senin (15/10) lalu, Presiden telah menyederhanakan proses pencairan dana bantuan stimulan bagi masyarakat korban gempa. Dari semula dokumen sebanyak 17 lembar, sekarang hanya menjadi satu lembar. ‘’Karena memang kemarin itu, prosesnya ribet, berbelitbelit. Bukan karena ingin mempersulit tapi karena kehati-hatian. Kita tak mau cepat, tapi ujung-ujungnya pun-
ya masalah. Tapi dengan hanya satu lembar, mudah-mudahan prosesnya menjadi lebih singkat,’’ kata Dr. Zul dikonfirmasi usai menggelar rapat di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (16/10) sore. Gubernur menyebutkan, berdasarkan data dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai perbankan yang ditunjuk pemerintah pusat menyalurkan dana bantuan stimulan, sebanyak 10.791 buku tabungan atau penerima bantuan sudah ada dananya di masing-
1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Kejaksaan Tinggi NTB 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 mengagendakan memanggil sak1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 si-saksi setelah kasus dugaan 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Tindak Pidana Pencucian Uang 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 (TPPU) di sebuah BUMD NTB 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 ditingkatkan ke penyidikan. Pe1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 meriksaan saksi untuk fokus 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 penetapan tersangka. 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 ‘’Agenda selanjutnya adalah 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 pemanggilan saksi-saksi untuk 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 mengerucutkan kepada (peneta1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 pan) tersangka,’’ jelas Juru 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Bicara Kejati NTB, Dedi Irawan, 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 SH.,MH 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Saksi yang dipanggil dian1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 taranya kreditur BUMD yang 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 mencairkan bertahap anggaran 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Rp6,2 miliar. Sebelumnya saksi 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 tersebut pernah dipanggil saat 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 kasus ini masih tahap penyelidi1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 kan. Pada tahap penyidikan, sak1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 si dipanggil lagi untuk didengar 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 keterangannya soal lima kali 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 pencairan bertahap Rp 3 miliar, 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567
Jaksa Panggil Saksi Kasus TPPU untuk Tetapkan Tersangka
TO K O H Awasi Ketat Dana Bencana DANA bantuan bencana untuk gempa Lombok – Sumbawa mulai cair dari pemerintah pusat. Lembaga auditor pun mengawasi turunnya anggaran sampai ke tangan masyarakat korban terdampak bencana. Sejumlah item anggaran yang dijanjikan pemerintah pusat, sementara ini kepastian yang turun berupa Dana Siap Pakai (DSP) ratusan miliar dicairkan bertahap. Menurut Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, mulai Rabu (16/10) hari ini, DSP mulai cair. Dalam proses penyaluran (Suara NTB/dok) dana bencana ini, koordinasi Ayi Riyanto pengawasan ada di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Kepala BPKP Dr. Ayi Riyanto bertindak sebagai koordinator. “Itu yang sekarang kita awasi adalah DSP. Kan dalam proses distribusi anggaran,” kata Ayi Riyanto kepada Suara NTB Selasa (16/10) kemarin. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R Realisasi Transfer Rp1 Triliun BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah dana bantuan stimulan untuk perbaikan rumah korban gempa NTB sudah mencapai Rp1 triliun. Untuk percepatan pembangunan perumahan warga, BNPB mendesak tiga kabupaten agar segera menuntaskan verifikasi rumah yang rusak. Sehingga, dananya dapat segera diusulkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk ditransfer ke masing-masing rekening (Suara NTB/nas) penerima bantuan. ‘’Per 12 Harmensyah Oktober itu, sudah Rp 1 triliunan ditransfer. Itu untuk 44 ribu unit lebih,’’ sebut Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Bersambung ke hal 15
masing rekening penerima. Dengan rincian, Kota Mataram 1.355 unit rumah, Lombok Barat 379 unit, Lombok Utara 1.478 unit, Lombok Tengah 799 unit, Lombok Timur 1.917 unit, Sumbawa 1.067 unit dan Sumbawa Barat 2.081 unit. Data jumlah rumah rusak yang sudah masuk ke BRI untuk diproses mendapatkan bantuan stimulan sebanyak 169.412 unit. Buku tabungan yang sudah terbit sebanyak 85.959 buah. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
RAPAT - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat memimpin rapat percepatan pencairan dana bantuan stimulan untuk perbaikan rumah korban gempa NTB.
REHAB - Masa transisi menuju rehabilitasi dan rekonstruksi, puluhan bangunan milik pemerintah di Lombok Utara dibongkar. Salah satunya gedung Sekretariat Daerah (Setda) Lombok Utara. Gedung ini sebelumnya direkomendasikan perbaikan sedang hingga berat setelah dilakukan asesmen ahli konstruksi.
(Suara NTB/ars)
Kurang Sebulan Menjabat
Selain di Mataram
Praktik ’’Fee’’ Proyek Diduga Terjadi di DPRD Lobar dan KLU Mataram (Suara NTB) Kasus dugaan pemerasan modus permintaan fee proyek dengan terdakwa H. Muhir menjadi bola liar. Masyarakat semakin berani mengungkap informasi dugaan praktik yang sama. Tidak saja di DPRD Kota Mataram, juga di Lombok Barat dan Kabupaten
(Suara NTB/dok)
’’
Ketut Sumedana
Lombok Utara (KLU). Praktik permintaan fee proyek itu diduga terjadi di tiga lembaga legislatif yang masuk dalam wilayah hukum Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram tersebut. Bahkan praktik itu sudah menjadi rahasia umum, namun hanya saja sedikit yang berani melapor. Bersambung ke hal 15
Selain laporan masyarakat dan temuan di DPRD Kota Mataram, kami juga punya temuan indikasi praktik yang sama di Lombok Utara dan Lombok Barat. Itu ada data dan informasinya di kami
Zul - Rohmi Wujudkan Pengiriman Mahasiswa ke Luar Negeri dan ’’NTB Care’’ Mataram (Suara NTB) Belum genap sebulan memimpin NTB, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zukieflimansyah, SE, M. Sc - Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd telah merealisasikan dua janji kampanyenya. Yakni program pengiriman mahasiswa NTB ke luar negeri dan ‘’NTB Care’’. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
WAGUB - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka bimtek admin ‘’NTB Care’’ di Mataram, Selasa (16/10).