HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 17 JULI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 105 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Harus Ada Cara Luar Biasa Percepat Penurunan Angka Kemiskinan
Mataram (Suara NTB) Persentase angka kemiskinan di NTB periode September 2018 ke Maret 2019 turun sebesar 0,07 persen. Pada September 2018, angka kemiskinan di NTB sebesar 14,63 persen, turun menjadi 14,56 persen pada Maret 2019. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan, harus ada cara luar biasa untuk menurunkan angka kemiskinan agar lebih signifikan. Saat ini, Pemprov NTB sedang mendorong percepatan industri-
alisasi di dalam daerah. ‘’Mesti ada cara-cara luar biasa yang bisa memangkas kemiskinan secara signifikan. Industrialisasi itu upaya kita serius mengatasi kemiskinan,’’ kata gubernur dikonfirmasi di
Mataram, Selasa (16/7). Dengan adanya industri, katanya, maka masyarakat mempunyai banyak opsi untuk bekerja. Apabila masyarakat punya pekerjaan yang formal, maka jaminan kesehatan dan pendidikan
anak-anaknya sudah terjamin. Bahkan gubernur sudah memberikan arahan kepada OPD terkait untuk mempercepat hadirnya industrialisasi di NTB. Tahun depan, gubernur menargetkan pabrik pakan sudah terbangun di NTB. Gubernur menunjuk langsung tiga pimpinan OPD untuk mewujudkan misi pendirian pabrik pakan ternak di NTB ini. Tiga pimpinan OPD itu adalah
Kepala Disnakeswan NTB, Ir. Hj. Budi Septiani, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si, dan Kepala Distanbun NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si. Selain target mendirikan pabrik pakan ternak, sejumlah target lain juga harus dicapai dalam waktu dekat. Bersambung ke hal 15
Kontraktor Proyek Balai Nikah Mangkir Mataram (Suara NTB) Kontraktor proyek Balai Nikah dan Manasik Haji Kantor Urusan Agama (KUA), Kabupaten Sumbawa, hingga kini belum memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Negeri Sumbawa. Pihak PT. STR sebagai pelaksana sedianya akan diperiksa sebagai saksi soal proyek yang diduga tidak tuntas itu. ‘’Sampai saat ini kontraktor belum penuhi panggilan penyidik. Kami masih menunggu itikad baik dari yang bersangkutan,’’ kata Kajari Sumbawa, Iwan Setiawan, SH.,M.Hum kepada Suara NTB, Selasa (16/7). Bersambung ke hal 15
Rinjani Pulih, Pendaki Mencapai 2 2..000 Orang TO K O H Bukan Solusi Kekeringan PEMBUATAN sumur bor dinilai bukan merupakan solusi dari masalah kekeringan yang diperkirakan akan melanda NTB di musim kemarau 2019 ini. Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. H.Zulkieflimansyah, SE.M.Sc, Selasa (16/7). Menurut orang nomor satu di NTB ini, penggalian sumur bor sedalam apapun tidak akan mengatasi kekeringan kalau masyarakat tidak memiliki pola pikir pelestarian alam yang mumpuni. Hal itu akan membuat pembangunan sumur bor menjadi percuma saja dilakukan. “Jangan melihat kekeringan itu terisolasi dari masalah yang lain. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
H.Zulkieflimansyah (Suara NTB/bay)
Dilarang Kirim ke Luar Daerah HARGA cabai di NTB diprediksi akan tetap tinggi di atas Rp55 ribu per Kg hingga Agustus mendatang. Pasalnya, saat ini petani di NTB baru masuk musim tanam. ‘’Di sini petani baru nanam cabai. Sekitar akhir Agustus atau awal September baru panen,’’ kata Kepala Dinas Perdagangan NTB, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M. Si dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa (16/7). Ia menyebut produksi cabai di NTB masih terbatas, sekitar 1 ton per hari. Cabai produksi lokal tersebut dikirim ke pasar-pasar tradisional yang ada di NTB. Cabai produksi lokal dilarang dikirim ke luar daerah. ‘’Dilarang produksi cabai NTB dikirim ke luar daerah. Bersambung ke hal 15 Hj. Putu Selly Andayani (Suara NTB/nas)
Mataram (Suara NTB) Wisata trekking Gunung Rinjani mulai pulih. Sejak dibuka 14 Juni lalu, arus kedatangan pendaki semakin ramai. Wisatawan asing mendominasi mencapai 2.000 orang, selebihnya pendaki domestik. Pendaki setiap hari masuk melalui empat jalur berbeda. Jalur Senaru, Kabupaten Lombok Utara (KLU) menjadi paling favorit. Data Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), total jumlah pengunjung wisatawan asing hingga 16 Juli mencapai 2.094 orang. Sementara wisatawan lokal mencapai 748 orang. ‘’Total pendaki sejak dibuka sampai dengan hari ini (kemarin) mencapai 2.842 orang, wisatawan mancanegara terbanyak,’’ sebut Kepala TNGR Sudiyono, Selasa (16/7). Rincian pendaki dari empat pintu masuk, dari Sembalun Lombok Timur 453 orang pendaki, terdiri dari wisatawan asing hanya 61 orang, sementara pendaki domestik cukup dominan mencapai 392 orang. Sementara pintu Aik Berik Lombok Tengah, wisatawan asing 48 orang dan pendaki lokal 58 orang, sehingga total 106 pendaki. Melalui jalur Timbanuh Lombok Timur, wisatawan asing 48 orang, sedangkan pendaki lokal mendominasi 235 orang dan total keseluruhan 283 pendaki. Pengamatan Sudiyono, sejauh ini belum ada pengaruh beberapa kali guncangan gempa, baik guncangan yang terjadi di titik koordinat Sumbawa maupun di Nusa Dua Bali yang dirasakan hingga Lombok kemarin. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
PULIH - Wisata trekking Gunung Rinjani mulai pulih. Pendaki setiap hari masuk melalui empat jalur berbeda. Jalur Senaru, Kabupaten Lombok Utara (KLU) menjadi paling favorit.
Megaproyek Global Hub Kayangan Diincar Investor Lima Negara Mataram (Suara NTB) Pascagempa yang meluluhlantakkan Lombok Utara 2018 lalu, tiga investor kakap yang akan membangun kilang minyak, pelabuhan dan kota industri di megaproyek Global Hub Kayangan mundur. Namun belakangan, sejumlah investor dari lima negara tertarik dan mengincar megaproyek ini untuk menanamkan investasinya. ‘’Setelah gempa, investorinvestor itu mundur. Takutlah meskipun uangnya sudah ada. Sekarang sudah mulai baru lagi. Pascapilpres sudah bagus, mulai menggeliat. Sekarang banyak yang berminat, ada beberapa investor,’’ kata Direktur Utama PT. Bandar Kayangan Internasional, Son Diamar dikonfirmasi usai bertemu Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc di ruang kerjanya, Selasa (16/7) siang. Son mengatakan, ia bertemu gubernur untuk meminta arahan terkait banyaknya investor yang mulai berminat berinvestasi di Global Hub Kayangan. Investor yang mulai melakukan penjajakan be-
(Suara NTB/nas)
Son Diamar rasal dari lima negara. Yaitu, Amerika Serikat, Kanada, Singapura dan Swiss. Meskipun banyak investor yang berminat, kata Son, pihaknya akan mencari yang terbaik untuk Pemda dan Indonesia. Kehadiran investor di Global Hub Kayangan harus memberikan kemanfaatan bagi daerah dan negara. ‘’Calon investornya banyak. Kita lagi teliti mana yang terbaik,’’ ujarnya.
Investor yang menyatakan ketertarikannya berinvestasi di Global Hub Kayangan rencananya akan membangun pusat distribusi BBM dan gas. Selain itu, ada juga yang akan membangun kilang minyak, kawasan industri, pelabuhan dan galangan kapal. Karena Global Hub Kayangan akan menjadi tempat persinggahan kapal-kapal raksasa. Maka fasilitas pendukung harus cukup. Sehingga ada sejumlah investor yang berencana membangun pelabuhan, galangan kapal, kilang minyak dan lainnya. Untuk mempercepat realisasi investasi di Global Hub Kayangan, investor menginginkan adanya kebijakan dari pemerintah. Misalnya, keringanan pajak. ‘’Misalnya kalau beli minyak di tempat kita pajaknya diringankan. Sehingga mereka beli ke sini,’’ katanya. Pascagempa bumi tahun lalu, daerah yang menjadi lokasi proyek pembangunan Global Hub Kayangan memang ada jalur sesar dengan lebar sekitar 50 meter. Bersambung ke hal 15
Pemerintah Siapkan Langkah Percepat Pembebasan Lahan Sirkuit Mandalika Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menyatakan Pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi untuk mempercepat pembebasan 4 hektare lahan sirkuit Mandalika. Jika harga yang diminta terlalu mahal dan masyarakat tidak bisa diajak berkomunikasi maka pembebasan lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan Sirkuit Mandalika akan mengacu pada UU No. 2 Tahun 2012. ‘’Pemerintah sudah mengantisipasi kalau ini kelewatan, sudah tidak bisa diajak ngobrol. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/kir)
PENGUKURAN - Proses pengukuran lahan untuk pembangunan sirkuit MotoGP di kawasan Mandalika, Lombok Tengah dilakukan beberapa waktu lalu. Pembangunan sirkuit jalan raya itu rencanannya dimulai September tahun ini.