HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SENIN, 17 JUNI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 79 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Halal Bihalal 1440 H
Keluarga Besar Bank NTB Syariah Perkuat Sinergi untuk Mempersembahkan yang Terbaik
Mataram (Suara NTB) Armada besar Bank NTB Syariah berkomitmen ingin mempersembahkan yang terbaik bagi daerah, bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat. Untuk terus mewujudkan hal itu, tim harus kuat dan solid. Itulah yang terus diikhtiarkan, salah satunya melalui momentum halal bi halal keluarga besar Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTB ini. Sabtu (15/6), pekan kemarin agenda tahunan ini dilaksanakan. Seluruh keluarga besar Bank NTB Syariah di Pulau Lombok hadir. Hampir seribu orang. Terdiri dari un-
sur jajaran direksi, komisaris, pegawai, hingga pensiunan. Manajemen Bank NTB Syariah menjadikan momentum halal-bihalal lebaran idul fitri 1440 hijriyah yang dilaksanakan di Kantor pusat Bank NTB Syariah untuk meningkatkan semangat kerja menjadi lebih baik. kegiatan ini diisi dengan tausyiah, pidato, bersalam-salaman dan bermaaf-maafan, dan ditutup dengan makan bersama. Direktur Utama Bank NTB Syariah, H. Kukuh Raharjo terus menularkan energi positif di internalnya. Menurutnya, halal bihalal adalah melanjutkan
tradisi dari generasi sebelumnya untuk memperkuat backbone yang selama ini dimiliki Bank NTB Syariah. “Selama ini pengurus atau penisunan telah memberikan pondasi yang cukup kuat dari sebelumnya. Tinggal kami meneruskan tradisi ini. Harapannya bisa memperkuat silaturahim untuk berbuat yang terbaik,” harapanya. Dihadirkannya para pensiunan pada kegiatan ini ingin agar para pensiunan juga akan terus menjadi bagian dan corong Bank NTB Syariah kepada masyarakat. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
SAMBUTAN - Dirut Bank NTB Syariah H. Kukuh Raharjo memberikan sambutan pada acara halal bihalal, Sabtu (15/6).
HADIR - Karyawan yang hadir pada acara halal bihalal Bank NTB Syariah, Sabtu (15/6).
Pengiriman Empat TKW Baru Terealisasi 4,8 Persen di NTB Diduga Ilegal Digagalkan di Bandara Mataram (Suara NTB) Empat Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lombok Timur digagalkan keberangkatannya di Lombok International Airport (LIA), Sabtu (15/6) lalu. Keberhasilan upaya pengiriman TKI itu berkat kerjasama Satuan Tugas (Satgas) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan Subsektor Bandara LIA. Empat calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) diamankan setelah ada informasi dari tim Satgas TPPO Lombok Timur, terkait upaya penyelundupan TKI ilegal melalui bandara, Sabtu lalu sekitar Pukul 07.00 Wita. Satgas kemudian menginformasikan ke pihak Subsektor Bandara, lantas melakukan pemeriksaan satu per satu calon penumpang. “Akhirnya kami temukan TKW yang diduga tidak dilengkapi dokumen di Bandara LIA,” kata Kepala Subsektor Bandara LIA, Iptu Sulyadi Muhdip kepada Suara NTB, Minggu (16/6). Para TKW diamankan sekitar Pukul 10.15 Wita di Kantor Subsektor, karena setelah digeledah tidak ditemukan dokumen syarat sebagai TKI. Mereka yang diamankan itu Nurma (30), asal Kampung Tengah Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak Lotim. Parida Nila Wati (23), juga asal sama. Bersambung ke hal 11
TO K O H
KO M E N TTAA R
Mataram (Suara NTB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik di wilayah NTB, sampai 31 Mei 2019 baru 4,8 persen. Dari pagu DAK Fisik untuk NTB sebesar Rp2,56 triliun, baru terealisasi sebesar Rp123,01 miliar. Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Syarwan, SE, MM, pekan kemarin di Mataram menyebutkan secara nasional terdapat 267 Pemda yang belum terdapat realisasi DAK Fisik tahun 2019. Termasuk di dalamnya tujuh pemda kabupaten/ kota yang ada di NTB. Tujuh pemda kabupaten/kota yang realisasi penyaluran DAK Fisik masih nol di NTB, yakni Lombok Barat, Lombok Tengah, Bima, Sumbawa, Dompu, Sumbawa Barat dan Kota Bima. Sedangkan Pemprov NTB sudah terealisasi 6 SP2D DAK Fisik senilai Rp39,75 miliar atau 8,7 persen, Lombok Timur 12 SP2D senilai Rp55,57 miliar atau 18,89 persen, Lombok Utara 5 SP2D senilai Rp20,18 miliar atau 7,76 persen dan Kota Mataram 2 SP2D senilai Rp7,5 miliar atau 7,68 persen. Syarwan menjelaskan penyaluran DAK Fisik
Tahap I untuk wilayah terdampak bencana, seluruh Pemda di Pulau Lombok, Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat paling lambat Agustus mendatang. Penyampaian dokumen persyaratan pencairan DAK Fisik paling lambat 22 Agustus. Sedangkan untuk Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu dan Kota Bima, penyaluran DAK Fisik Tahap I paling lambat Juli mendatang. Pemda diberikan tenggat waktu paling lambat 22 Juli menyampaikan dokumen persyaratan pencairan DAK Fisik. Total alokasi DAK Fisik untuk Pemprov dan 10 pemda kabupaten/kota di NTB pada 2019 sebesar Rp2,56 triliun lebih. Dengan rincian, Pemprov NTB Rp457,02 miliar, Lombok Barat Rp321,35 miliar, Lombok Tengah Rp224,23 miliar, Lombok Timur Rp294,16 miliar. Selanjutnya, Bima Rp225,94 miliar, Bersambung ke hal 11
KPK Mulai Panggil Saksi Terkait Dugaan Suap Imigrasi Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pekan ini mengagendakan pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus dugaan suap izin tinggal WNA. Pemeriksaan untuk menguatkan peran tiga tersangka yang sudah ditetapkan. Salah seorang saksi yang enggan disebutkan namanya, menerima surat panggilan dari KPK untuk hadir di Pol-
da NTB, Rabu (19/6) mendatang. “Surat panggilan sebagai saksi sudah saya terima. Saya segera penuhi surat panggilan itu sesuai jadwal,” ujar saksi mengaku kooperatif dengan panggilan KPK. Kesaksiannyaakandidengar soal peran tersangka mantan Kepala Imigrasi Mataram Kurniadie dan penyidik PPNS Imigrasi, Yusriansyah Fazrin. Bersambung ke hal 11
Latih Fasilitator Kabupaten/Kota
Revitalisasi Posyandu Mati Suri Tunggu APBD Perubahan
Desak Ubah Inpres REHABILITASI dan rekonstruksi (rehab rekon) dampak gempa masih menuai banyak masalah, berdampak terganggunya percepatan penanganan rumah rusak akibat gempa. Bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB perubahan Instruksi Presiden (Inpres) mendesak dilakukan. Inpres nomor 5 tahun 2018 itu selama ini jadi dasar hukum penanganan rehab rekon rumah rusak akibat gempa di Lombok dan Sumbawa. Bersambung ke hal 11
Penyaluran DAK Fisik Tujuh Kabupaten/Kota Nol
H. Ahsanul Khalik (Suara NTB/dok)
Alokasikan Rp40 Miliar PEMDA telah merampungkan Detail Engineering Design (DED) pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional untuk mendukung MotoGP 2021. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp35 - 40 miliar dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 mendatang. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH menjelaskan setelah penyusunan DED selesai. Selanjutnya usulan sudah dimasukkan ke pemerintah pu(Suara NTB/dok) sat melalui Kemenkes. Ia Nurhandini Eka Dewi mengatakan, selain usulan pembangunan RS Internasional juga diusulkan peningkatan infrastruktur RSUP NTB. Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Pemprov melalui Dinas Kesehatan (Dikes) NTB akan mulai melakukan revitalisasi terhadap posyandu yang mati suri sesuai kewenangannya setelah penetapan APBD Perubahan 2019. Anggaran untuk melatih fasilitator Posyandu tingkat kabupaten/kota akan diusulkan dalam APBD Perubahan mendatang. Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH menjelaskan revitalisasi Posyandu melibatkan banyak pihak, seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD Dukcapil). Dinas Kesehatan bertugas melakukan eksekusi di lapangan. Selain merevitalisasi posyandu yang mati suri alias tidak aktif, kata Nurhandini, pihaknya terus meningkatkan atau mengembangkan posyandu yang sudah aktif agar menjadi posyandu Keluarga. “Yang kita revitalisasi adalah posyandu yang selama ini tidak aktif. Kalau sudah aktif, dia akan berkembang terus. Kita punya sekitar 7.000 posyandu di seluruh NTB. Ada yang 20 persen tidak aktif. Inilah tugas kami Dinas Kesehatan, Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/yon)
POSYANDU - Banyak posyandu di NTB yang mati suri. Pada tahun 2019 ini, Dikes NTB menargetkan posyandu yang mati suri aktif kembali.
NTB Care Terima 13 Aduan
Keluhan PDAM, PLN dan Sampah Mendominasi SEPEKAN pascalibur lebaran (1016/Juni 2019) admin NTB Care menerima 13 aduan dan keluhan masyarakat terkait pelayanan publik. Keluhan minggu ini, lebih banyak terkait gangguan layanan air minum (PDAM) di 3 titik pemukiman warga di wilayah Lombok Tengah, Lombok Barat dan Kota Mataram. Salah satunya adalah pengaduan warga dari Kompleks Perumahan Rungkang Jangkuk Kota Mataram, yang melaporkan bahwa sudah sepekan ini, air PDAM macet tanpa ada penanganan dari petugas. Demikian juga di kompleks Pepabri di Lombok Tengah, warga mengadu lewat NTB Care, bahwa di wilayahnya saat ini terjadi krisis air bersih. Kemudian keluhan lain terkait layanan PLN, sebanyak 3 aduan. Serta masalah tumpukan sampah, baik pada objek-objek wisata maupun pemukiman warga, di Pulau Sumbawa maupun di Pulau Lombok, minggu ini masih menjadi masalah dominan yang disoroti dan dikeluhkan warga. Seperti kotornya Pantai Kalaki Bima dan sejumlah kawasan wisata dan pemukiman lainnya. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
Pengaduan yang masuk ke NTB Care.