Edisi 17 April 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SELASA, 17 APRIL 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 39 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Kampanye Dialogis di Dompu

Ama Elo: Harus Ada Pabrik Pengolahan Jagung RENDAHNYA harga jagung di wilayah Dompu dikeluhkan petani. Harga saat ini Rp 2.300 per Kg, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 3.150 per Kg. Mendengar keluhan para pedagang jagung saat kampanye dialogis di Dompu belum lama ini calon Gubernur Independen, Non Partai dan Non Blok, Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan menyarankan agar petani menyimpan jagungnya. Baru jual katanya, setelah harga mahal nantinya. Persoalan rendahnya harga jagung ini menjadi problem tahunan yang masih belum ada solusinya. Bersambung ke hal 19

Ali BD saat kampanye dialogis di Dompu

CALON INDEPENDEN, NON PARTAI DAN NON BLOK

CALON Gubernur Independen, Non Partai dan Non Blok, Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan, Sabtu (14/4) lalu menyempatkan diri menyapa para pedagang di Pasar Empang, Kabupaten Sumbawa. Berjalan kaki melewati loronglorong pasar, Ali Dachlan ternyata disapa banyak pedagang yang sudah mengenalnya. Kepada Sang Pendobrak ini, para pedagang menyampaikan aspirasinya agar pasar ini diper-

hatikan. Seperti diuraikan Ketua Pedagang, Muhammad bahwa pasar ini saat musim hujan sangat becek. Kondisi ini jelas membuat pedagang sangat risih. Terlebih para pembeli. Terlihat, Pasar Empang ini kumpuh dan belum tertata dengan baik. Jumlah pedagang di pasar tersebut mencapai 300 orang. Lambat laun semakin sepi dan pedagang sudah banyak gulung tikar. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/rus)

Pasar Jelek, Pedagang Jangan Bayar Retribusi

Amaq Asrul menyapa para pedagang Pasar Empang Kabupaten Sumbawa

Gubernur akan Cek Proyek Penyulingan Air Mangkrak Mataram (Suara NTB) – Sekitar sembilan unit mesin penyulingan air yang merupakan proyek pemerintah pusat dan hibah asing terindikasi mangkrak di NTB. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan akan mengecek proyek-proyek penyulingan air yang mangkrak di daerah ini. Ia menegaskan proyek penyulingan air bersih yang mangkrak tersebut harus segera dibenahi.

TO K O H Rinjani Jangan Kotor GUNUNG Rinjani telah ditetapkan menjadi anggota baru Unesco Global Geopark, Kamis (12/4) lalu di Paris dalam sidang Unesco executive Board. Menanggapi penetapan Rinjani sebagai geopark dunia, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menekankan pentingnya dijaga kebersihan di kawasan Gunung Rinjani. “Jadi, ketika menjadi global geopark, malu kita. Jangan sampai isu kebersihan, itu masih ada. Bersambung ke hal 19

Harus Segera Diaudit ANGGOTA DPR RI Dapil NTB, H. Wilgo Zainar, SE, MBA mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit terhadap proyek penyulingan air yang mangkrak di NTB. Ia mengaku prihatin mengenai banyaknya proyek penyulingan air yang mangkrak di tengah keterbatasan ruang fiskal yang ada. ‘’Tentu harus dievaluasi, bila perlu kita minta BPK dan BPKP melihat, mengaudit kembali, apa menjadi faktor penyebabnya. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/ars)

MULAI RUSAK - Alat penyulingan air di Desa Bajo Medang, Sumbawa yang mulai rusak. 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 BADAN Pengawasan Keuangan dan Pemba1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 ngunan (BPKP) NTB siap melakukan audit proyek 1234567890123456789012345678 penyulingan air yang diduga mangkrak mencapai 1234567890123456789012345678 sembilan unit di Pulau Lombok dan Sumbawa. Ke1234567890123456789012345678 beradaan instalasi yang belum maksimal dirasa1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 kan manfaatnya untuk mengatasi krisis air di 1234567890123456789012345678 pelosok ini akan jadi atensi. Hanya saja, untuk pel1234567890123456789012345678 aksanaan teknis menunggu instruksi BPKP pusat. 1234567890123456789012345678 Teridentifikasi, instalasi penyulingan air 1234567890123456789012345678 tersebar hampir di seluruh tempat di NTB. 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 Proyek ini dibangun di pulau pulau terluar un1234567890123456789012345678 tuk mengurangi dampak krisis air bersih. 1234567890123456789012345678 Menurut Kepala BPKP NTB, Dr. Ayi Riyanto, 1234567890123456789012345678 pada dasarnya pihaknya siap melakukan audit 1234567890123456789012345678 1234567890123456789012345678 atas proyek penyulingan air milik Kementerian 1234567890123456789012345678 Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut. “Untuk DENGARKAN WARGA - Calon Wakil Gubernur Nomor 1234567890123456789012345678 yang berkaitan dengan mesin penyulingan air, kami urut 2, H. Mori Hanafi, SE, M.Comm tengah menyimak 1234567890123456789012345678 menunggu perintah BPKP pusat,” kata Ayi Riyanto 1234567890123456789012345678 pembicaraan salah seorang warga di Kecamatan Woha, 1234567890123456789012345678 kepada Suara NTB, Senin (16/4). Kabupaten Bima, Minggu (15/4). 1234567890123456789012345678 Namun untuk diketahui, lanjutnya, ada prose1234567890123456789012345678 dur yang harus dilalui sebelum pelaksanaan 1234567890123456789012345678 teknis audit. 1234567890123456789012345678 Bersambung ke hal 19

Tunggu Instruksi Pusat

(Suara NTB/ist)

Dengar Curhat Warga Bima, Mori Janjikan Pemerataan

Peringkat Naik, Pertumbuhan IPM NTB Tercepat Ketiga se - Indonesia (Suara NTB/nas)

Mataram (Suara NTB) – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB tahun 2017 mencapai angka 66,58. IPM NTB tumbuh sebesar 1,17 persen. Pertumbuhan sebesar ini tercatat tercepat jetiga se – Indonesia. ‘’Tahun 2017, IPM NTB tumbuh 1,17 persen dan mencapai angka 66,58, merupakan tercepat ketiga se – Indonesia,’’ kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M. Sc, MTP kepada Suara NTB, Senin (16/4) sore. Ia mengungkapkan, rata-rata pertumbuhan IPM NTB setiap tahun sejak 2010 – 2017 sebesar 1,22 persen. Dengan pertumbuhan ini, peringkat IPM NTB secara nasional naik. Dari peringkat 30 menjadi peringkat 29. Ridwan mengatakan, NTB mampu melewati Kalimantan Barat. H. Ridwan Syah Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/ist)

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/ist)

Orang nomor satu di NTB ini menanyakan asal proyek-proyek penyulingan air yang mangkrak tersebut. Sebagian besar, proyek penyulingan air ini berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Nanti saya cek. Itu proyeknya siapa? Saya cek ya. Terima kasih informasinya,” kata gubernur ketika dikonfirmasi usai menghadiri Musrenbang NTB 2018 di Mataram, Senin (16/4) siang. Pada prinsipnya, kata gubernur, semua proyek yang turun ke daerah harus akuntabel. Salah satu ukuran akuntabilitasnya adalah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik. Untuk itu, ia berjanji akan segera mengecek proyekproyek yang mangkrak di daerah ini. ‘’Saya akan cek. Itu harus dibenahi segera,’’ ujarnya singkat. Catatan Suara NTB, proyek bantuan mesin penyulingan bersih di NTB tersebar di sejumlah kabupaten, seperti Bima, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Lombok Timur dan Lombok Barat. Proyek pengolahan air laut menjadi air bersih (air minum) di sejumlah titik di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mangkrak sejak beberapa tahun lalu. Dua titik terbaru alat penyulingan air bermasalah di Desa Pusu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima dan di Desa Medang Bugis Kecamatan Badas Sumbawa. Dua titik instalasi itu diduga bermasalah. Keberadaan proyek di Desa Pusu samasekali tak berfungsi. Sejak dibangun tahun 2013 lalu, hanya sempat dimanfaatkan sampai 2014, setelah itu mangkrak karena ada kerusakan pada filter. Sementara di Desa Bajo Medang masih berfungsi, namun saat ini mulai “sakit sakitan”. Teknisi dari KKP sempat turun tahun 2017 lalu untuk melakukan perbaikan, namun tak kunjung membaik. Bersambung ke hal 19

Bima (Suara NTB) Sambutan hangat menandai agenda blusukan Calon Wakil Gubernur Nomor urut 2, H. Mori Hanafi, SE, M.Comm, di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Minggu (15/4). Politisi Partai Gerindra yang mendampingi TGH. Ahyar Abduh ini pun menghimpun curahan hati warga yang selama ini merasa kurang diperhatikan dalam pembangunan. Sebagai politisi yang berdarah Bima, Mori Hanafi merasa berkewajiban untuk terus merekam keluh kesah warga di daerah ini. Karena itulah, politisi Partai Gerindra ini menyapa seluruh warga Woha dan tak lupa Mori mendengarkan permasalahan yang selama ini mereka alami.

Di Woha, Mori disambut hangat ribuan masyarakat dan relawan. Warga terlihat sangat antusias menyambut Mori yang berjalan kaki dari kampung ke kampung. Mereka seolah menunggu kedatangan calon orang nomor 2 di Provinsi NTB ini. Adapun keluhan masyarakat yang ditemui oleh calon orang nomor 2 di NTB ini adalah sebagian besar terkait masih banyaknya infrastruktur jalan yang belum memadai, yang menghambat akses kerja masyarakat. Begitu pun masalah sulitnya masyarakat mendapat akses layanan kesehatan. masyarakatpun merasa pembangunan yang ada Kabupaten Bima belum merata. Bersambung ke hal 19


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.