Edisi Senin 16 Desember 2019 | Suara NTB

Page 1

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

24 HALAMAN NOMOR 232 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SENIN, 16 DESEMBER 2019

NTB Gemilang, Sinergi dan Kekuatan Kabupaten/Kota Pada Selasa (17/12), Provinsi NTB genap berusia 61 tahun. NTB di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc - Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd, mengusung tagline NTB Gemilang yang dijabarkan dalam enam visi dan misi.

H. Agus Talino

H. Zulkieflimansyah

sekarang, kesadaran untuk bersama betul-betul dibutuhkan kerendahan hati para pemimpin daerah untuk betul-betul bersahabat bukan hanya basa-basi. Energi kita untuk bersama ini harus ada kesadaran besar,’’ kata Dr.Zul dalam Diskusi Terbatas Harian Suara NTB dengan tema ‘’61 Tahun NTB : Memperkuat Sinergi Provinsi dan Kabupaten/ Kota’’ di Ruang Redaksi Suara NTB, Sabtu (14/12). Bersambung ke hal 13

rs) B/a NT ara (Su

SETAHUN lebih memimpin NTB, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota memang masih menjadi tantangan untuk mewujudkan NTB Gemilang. Tetapi dengan kerendahan hati dari seluruh kepala daerah, sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota akan mampu dibangun untuk mewujudkan NTB Gemilang. ‘’Dengan sistem politik

H. Najmul Akhyar H. Dahlan M. Noer 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 iki pemerintah provinsi dioptimalsampai pada tahan yang lebih SALAH satu kunci keber1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 kan untuk kepentingan masyadetail, hal demikian belum dihasilan program pemerintah 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 rakat yang lebih besar. Dicontohlakukan kedua belah pihak. adalah terletak pada seberapa 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 kannya, terkait dengan kewena‘’Barangkali kedalaman yang kuat sinkronisasi dan sinergisi1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 ngan pengelolaan garis pantai harus kita lakukan ini lebih detas progam-program pemerin1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 yang bertambah besar dimiliki petail karena beberapa hal misaltah. Tanpa dua kata kunci itu, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 merintah. Hanya saja kewenangan nya terkait dengan BUMDes mustahil mewujudkan NTB 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 itu belum dioptimalkan. apanya sih yang harus kita Gemilang. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 ‘’Kewenangan yang sudah disharing-kan dengan BUMDes. Kepala Bappeda Lombok 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 transfer menjadi kewenangan Apakah cukup dengan penyerTimur, Achmad Dewanto Hadi, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 provinsi. Pertanyaan kita ketaan modal. Saya kira tidak ST, MT, menyebut sinergi dan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 wenangan itu sampai hari ini cukup karena rata rata kalau sinkronisasi sebagai kunci untuk 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 sudah sampai dimana untuk kita hanya untuk penyertaan modmenjawab persoalan kemiski1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 bisa pastikan itu efektif berjalan. al, cukup mudah share dari nan di bawah kepemimpinan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 Saya ambil satu contoh saja. PuAPBDes itu sudah bisa menjaZul-Rohmi di NTB. Namun 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 lau Lombok dan Sumbawa itu di penyertaan modal. Tapi apa demikian, tidak cukup sampai 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 punya garis pantai yang sangat yang bisa kita lakukan dengan sinergisitas dan sinkronisasi, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 panjang. Urusan perikanan keperan BUMDES ini,” jelasnya. melainkan butuh upaya lebih 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 lautan itu sudah menjadi kePadahal kata dia, BUMDes lanjut secara teknis dan men1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 wenangan provinsi. Tetapi permenjadi penting bagaimana kita dalam menjawab tantangan1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 tanyaan kita sampai hari ini, menampilkan upaya-upaya seritantangan tersebut. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 kelembagaan apa yang sudah us kita melakukan inovasi di muDicontohkannya, Kabupaten 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 didiskusikan bersama oleh kita lai dari desa. Selain itu sebagai Lotim dan Pemerintah Provinsi 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 provinsi dan kabupaten tentang kritik terhadap kepemimpinan sejak dua tahun terakhir aktif ber1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 pengelolaan pesisir dan pulauZul-Rohmi di usia NTB yang ke sinergi pada sejumlah program 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 pulau kecil,’’ tanyanya. 61 ini, pihaknya berharap agar seperti pada program BUMDes 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 Bersambung ke hal 13 seluruh kewenangan yang dimildan zero waste. Hanya saja untuk 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456

Perkuat Sinkronisasi Keunggulan Kabupaten/Kota, dan Sinergisitas Program Keunikan NTB Gemilang KABUPATEN/KOTA memiliki keunggulan masing-masing. Keunggulan ini harus menjadi satukesatuan yang didorong menjadi keunikan dalam mewujudkan sinergisitas NTB gemilang. Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, SE menyampaikan, Pemkot Mataram sudah memiliki nomenklatur program dan kegiatan yang pada prinsipnya memiliki kesamaan sinergisitas program antara kabupaten/kota dengan Pemprov NTB. Dan, visi-misi disusun memiliki sinergisitas. Prosesnya adalah ada evaluasi yang dilakukan oleh Pemprov NTB terhadap penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota se NTB. Tetapi persoalannya adalah berada pada kapasitas dan daya jangkau. Program itu bisa saja

bersinergi tapi bentuk sinergisnya itu kecil. Maka, kebutuhan saat ini adalah bagaimana membuat sinergisitas memiliki kapasitas yang ditingkatkan. ‘’Itulah dia untuk mewujudkan NTB Gemilang di seluruh kabupaten/kota akan menjadi nyata dalam skala sinergisitas se-NTB,’’ katanya. Martawang sepakat dengan statement Bupati Kabupaten Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar bahwa apa yang positif di kabupaten/kota yang telah menasional dan menginternasional jadi pilihan untuk diangkat dalam skala NTB. Sebagai contoh, sebutnya, NTB memiliki program zero waste. Dan, Mataram sudah memiliki program yang sama dengan nama Lingkungan Sampah Nihil. Artinya, tidak ada hal yang berbeda dengan konsep zero waste dengan penerapan program Lingkungan Sampah Nihil (Lisan) yang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri

H. Amry Rakhman

H. Hasan Basri

Pembangunan NTB Butuh Sinergi

(Suara NTB/ars)

KEPEMIMPINAN Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) NTB saat ini, Dr. H. Zulkieflimansyah SE, M.Sc dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd diakui mulai memasuki tahapan yang lebih menantang. Khususnya dalam hal pembangunan dan program-program pemerintah untuk peningkatan kapasitas masyarakat. ‘’Narasi awalnya kita (masih) berdiskusi. Narasi terbaru ini (sudah ada aksi) dengan industrialisasi, zero waste dan lainlain,’’ ujar Pemerhati Ekonomi NTB, Dr.M. Firmansyah. Hal itu disebut sebagai kemajuan positif di mana Pemprov NTB bersama-sama dengan pemerintah daerah mulai menghasilkan diskursus untuk model-model pembangunan ke depan. Walaupun begitu, Firmansyah menyebut bahwa pemerintah perlu terus meningkatkan sinergisitas. Khususnya untuk memenuhi dua aspek peningkatan ekonomi, yaitu bagaimana mendatangkan modal serta mendatangkan orang. Kedua aspek tersebut dinilai memerlukan cara-cara tidak biasa agar dapat terwujud di NTB, mengikuti diskursus pembangunan yang disiapkan pemerintah saat ini. Dicontohkannya seperti pembangunan desa wisata yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah. Di mana program itu cukup sulit untuk memberikan dampak yang sama secara merata di seluruh NTB. ‘’Misalnya kita bangun desa wisata di Bima, agak susah juga orang ke sana walaupun bagus. M. Firmansyah Bersambung ke hal 13

dalam bentuk innovative government award. Namun demikian, pihaknya tidak memposisikan ini dalam kesejalanan yang nyata dalam mengintervensi masyarakat. Justru kesan timbul seolah-olah Lisan jalan sendiri dan zero waste jalan sendiri. Artinya, kalau keunikan-keunikan di kabupaten/kota kemudian dijadikan bagian yang menopang program provinsi maka ini jadi satu kesatuan terpadu. ‘’Ciri-ciri kegemilangan itu sudah ada. Persoalannya adalah kita ingin menyatukan cara-cara. Ciri-ciri yang diwujudkan dalam cara-cara,’’ tandasnya. Martawang memandang bahwa masing-masing kabupaten/ kota memiliki keunggulan dan telah mengalokasikan anggaran. Tetapi dibutuhkan tidak saja berupa imbauan dan seruan saja. Tetapi didorong dengan kekuatan. Bersambung ke hal 13

Lalu Martawang

Hj.Hartina

H. Baehaqi

Achmad Dewanto Hadi (Suara NTB/ars)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.