k)
LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
JUMAT, 16 AGUSTUS 2019
Pemprov Tahan Izin PT. ESL di KSB Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menahan penerbitan izin PT. Eco Solutions Lombok (ESL) yang berencana berinvestasi di Gili Balu, Kabupaten Sum-
bawa Barat (KSB). PT. ESL diminta menyelesaikan kewajibannya membayar iuran Izin Usaha Penyediaan Jasa Wisata Alam (IUPJWA) sekitar Rp3,4 miliar lebih di kawasan tersebut. Bersambung ke hal 15
Pengemban Pengamal Pancasila
Siap Perpanjang Masa Transisi
Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(ant/bali post)
SAMPAH - Foto udara sejumlah sopir truk menurunkan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, beberapa waktu lalu. Menurut data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB volume sampah di 10 kabupaten/kota di NTB mencapai 3.388 ton dan sampah yang dibuang per hari mencapai 76 ton. Sedangkan yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah 641,92 ton dan sudah didaur ulang baru 51,21 ton perhari.
Rp57,72 Miliar DAK Fisik Berpotensi Gagal Disalurkan di NTB Mataram (Suara NTB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB mencatat sebesar Rp57,72 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2019 untuk Pemda di NTB berpotensi gagal disalurkan. Puluhan miliar DAK Fisik yang berpotensi gagal disalurkan di NTB, salah satu penyebabnya, belum adanya penandatanganan kontrak.
TO K O H
16 HALAMAN NOMOR 129 TAHUN KE 15
Kepala Kanwil DJPB NTB, Syarwan, SE, MM, Kamis (15/ 8) menjelaskan, DAK Fisik yang berpotensi gagal salur di NTB disebabkan dua faktor. Pertama, sebesar Rp38,34
miliar merupakan selisih antara pagu dengan rencana kerja. Hal ini berdasarkan hasil sinkronisasi kegiatan antara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
dan Pemda untuk kemudian dituangkan dalam rencana kegiatan. Sebesar Rp38,34 miliar DAK Fisik yang berpotensi gagal salur itu bukan karena Pemda tidak dapat
merealisasikan. Namun penghematan anggaran secara alamiah. Kedua, belasan miliar DAK Fisik berpotensi gagal salur di NTB lantaran belum memiliki kontrak. Dengan rincian, DAK Fisik Afirmasi Transportasi rekomendasi sekaligus Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp900 juta. Kemudian, DAK Penugasan Bidang Pariwisata Kota Mataram sebesar Rp3,82 miliar. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004
Syarwan
Tim Independen Jaring Investor Gili Tangkong
DITARGETKAN berakhir 25 Agustus ini, masa transisi proses pemulihan pascagempa di NTB terus berlangsung. Berdasarkan data BPBD NTB sampai Senin (5/8), masih ada 99.335 unit rumah yang masih dalam tahap pengerjaan, yaitu 42.944 unit rumah kategori rusak berat, 14.645 unit rumah rusak sedang, dan 41.746 unit rumah rusak ringan. Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menyebut bahwa Hj. Sitti Rohmi Bersambung ke hal 15 Djalilah
Mataram (Suara NTB) Tim independen yang dibentuk Pemprov NTB untuk menjaring investor yang akan mengelola aset daerah di Gili Tangkong, Kecamatan Sekotong Lombok Barat (Lobar) terus bekerja. Dari 15 calon investor yang mendaftar, sekarang sudah mengerucut menjadi enam investor. Nantinya, Tim Independen akan mencari investor yang benar-benar bonafide. Bersambung ke hal 15
Disos NTB Mulai Kewalahan Distribusikan Air Bersih (Suara NTB/dok)
TANDA KEHORMATAN - Hj. Siti Maryam M. Salahuddin, saat diwawancarai Suara NTB tahun 2017 lalu. Tokoh Bima yang berpulang pada Sabtu, 18 Maret 2017 ini dianugerahi gelar tanda kehormatan Mahaputera Nararya oleh Presiden Joko Widodo.
Almarhumah Hj. Siti Maryam Dianugerahi Mahaputera Nararya Bima (Suara NTB) – Presiden Ir.H. Joko Widodo memberikan gelar tanda kehormatan kepada 29 tokoh yang dianggap berjasa di Indonesia. Salah seorang diantaranya anak kedua dari Sultan Bima terakhir, M. Salahuddin, almarhumah Dr. Hj. Siti Maryam M. Salahuddin, SH. Informasi yang dihimpun Suara NTB, Siti Maryam mendapat gelar kehormatan Mahaputera Nararya, sebagai Ilmuwan Kebudayaan Daerah. Pemberian tanda ke-
hormatan berlangsung di Istana Negara, Kamis (15/8). Penganugerahan gelar tersebut tercatat dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 72 tahun 2019 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima, Drs. Sirajuddin MM, kepada Suara NTB, Kamis (15/8) mengaku belum mendapatkan informasi dari Pemerintah Pusat terkait penghargaan kepada Siti Maryam.
“Tapi hari ini memang di Istana Kepresidenan ada penganugerahan gelar kepada para tokoh. Belum tahu apakah Ibu Siti Maryam juga mendapat gelar ini, nanti kita cek dulu,” ujarnya singkat. Dalam catatan Suara NTB, Siti Maryam M. Salahuddin yang dikenal dan disebut warga Bima Ruma Ina Ka’u Mari” ini lahir pada 13 Juni 1927 dan wafat pada Sabtu, 18 Maret 2017. Ia meninggal dunia dalam usia 89 tahun 10 bulan. Bersambung ke hal 15
T. Wismaningsih Dradjadiah
Mataram (Suara NTB) Dinas Sosial (Disos) NTB mulai kewalahan mendistribusikan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan. Untuk penanganan krisis air bersih di Pulau Sumbawa, Disos mengirim bantuan armada mobil tangki air bersih ke Bima, Dompu dan Sumbawa. Kepala Disos NTB, Dra. T. Wismaningsih Dradjadiah mengatakan, beberapa kabupaten di Pulau Sumbawa diberikan bantuan mobil tangki, Bersambung ke hal 15
Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 74 pada Sabtu (17/8) yang merupakan hari libur nasional, SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Senin (19/8). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit
Lahan Sirkuit MotoGP Belum Beres
Gubernur Pastikan Tuntas Sebelum ’’Groundbreaking’’ Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SH.M.Sc mengaku optimis persoalan lahan Sirkuit Mandalika akan tuntas sebelum dilakukan groundbreaking Oktober 2019. Disebutkan, luas lahan yang masih belum beres kurang dari 4 hektare. Gubernur menegaskan, proses pembangunan Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Mandalika masih on the track. Masalah lahan yang belum tuntas, dianggap hal yang biasa. Dalam waktu dekat, ia yakin persoalan ini akan segera selesai. ‘’Ada di mana-mana di Indonesia, selalu ada masalah lahan. Tapi kami optimis sebelum groundbreaking, masalah lahan akan selesai. Ndak banyak yang masih tersisa (belum selesai pembe-
basan lahan). Kurang dari 4 hektare,’’ kata gubernur dikonfirmasi di Mataram, kemarin. Ia menyebut luas lahan di KEK Mandalika hampir 1.300 hektare. Namun yang masih bermasalah cuma sedikit, kurang dari 4 hektare. Dikatakan, sudah ada cara penyelesaian mengenai persoalan lahan di KEK Mandalika. Menurut Dr. Zul, Pemda juga tidak ingin mengorbankan
masyarakat. Pemerintah sudah punya cara untuk menyelesaikan persoalan lahan tersebut apabila harganya terlampau jauh dari nilai appraisal. ‘’Untuk kepentingan publik, pemerintah akan membayar dengan harga pasar. Kalau dia (masyarakat) keberatan nanti, biar pengadilan yang menyelesaikan,’’ tandasnya. Pembangunan Sirkuit
Mandalika akan mulai dilakukan Oktober mendatang. Ditargetkan pembangunannya sudah selesai tahun 2020 mendatang. Sehingga sirkuit tersebut sudah bisa digunakan pada 2021. Mendukung keberadaan Sirkuit Mandalika, sejumlah infrastruktur pendukung akan dibangun dengan pendanaan dari APBN dan APBD. Bersambung ke hal 15