Edisi Sabtu 15 Desember 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SABTU, 15 DESEMBER 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 234 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

BPK Temukan Dugaan Manipulasi Anggaran Desa di Loteng dan Sumbawa Mataram (Suara NTB) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) NTB menemukan masalah pada pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) di Lombok Tengah (Loteng) dan Sumbawa. Diduga ada manipulasi laporan dengan modus mark up harga dan pajak pengadaan yang belum disetor. Auditor menyampaikan peringatan agar dilakukan perbaikan administrasi dan keuangan.

(Suara NTB/dok)

Temuan itu berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), PDTT atas pengelolaan keuangan desa tahun 2017 sampai semester 1 tahun anggaran 2018. Sebanyak 10 desa yang dijadikan sampel pemeriksaan.

TO K O H

Hery Purwanto

Jika melihat dari realisasi, tidak didukung pertanggungjawaban yang tidak layak atau tidak sah dari desa-desa tersebut sebesar Rp 1,7 miliar

(Suara NTB/ist)

TERIMA KELUHAN - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah didampingi Kepala DMP- PTSP NTB, H.L.Gita Ariadi, saat menerima keluhan warga Kuta, Lombok Tengah, kemarin.

Minta PANRB Keluarkan Diskresi PEMPROV NTB dan Pemda kabupaten/kota meminta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menteri PANRB) memberikan diskresi menyikapi tak terisinya formasi dokter spesialis di NTB. Formasi dokter spesialis di NTB tak terisi lantaran tak ada pelamar karena terbentur usia. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi,MPH mengatakan, sebanyak 38 formasi dokter spesialis di Pemprov NTB yang tak terisi dalam penerimaan CPNS 2018. Kondisi yang sama juga terjadi di (Suara NTB/nas) kabupaten/kota lainnya. SepNurhandini Eka Dewi erti Lombok Tengah (Loteng), sebanyak 11 formasi dokter spesialis tak terisi karena tak ada pelamar. Bersambung ke hal 11

KO M E N TTAA R Siapkan 12 Model KEPALA Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB, Ir. IGB. Sugihartha, MT mengatakan, pemerintah terus melakukan upaya-upaya percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban gempa. Saat ini sedang disiapkan 12 model rumah tahan gempa yang dapat menjadi pilihan masyarakat. ‘’Sekitar 12 model rumah yang sudah diajukan (uji di Kementerian PUPR). Namun yang sudah direkomendasikan yakni Risha, Riko, Rika, Risba, Bersambung ke hal 11

’’

Khusus di Kabupaten Loteng, sejumlah desa memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tidak sesuai ketentuan atau tidak sesuai fakta. Ditemukan Rp280 juta uang negara tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kepala BPK NTB, Hery Purwanto mela-

lui keterangan pers yang diterima Suara NTB Jumat (14/12) menjelaskan, sampel temuan tim auditor. Pengadaan mebel seharga Rp10 juta, namun dalam laporan tertuang pada kwitansi sebesar Rp15 juta. ‘’Namun, setelah ditelusuri sampai pihak pengadaan, ternyata harganya Rp10 juta,’’ ungkapnya. Tidak hanya pada dugaan manipulasi laporan pengadaan mebel, dalam pengerjaan fisik bangunan, masalah ditemukan pada upah tukang per hari. Pada nota pembayaran tertuang Rp 200 ribu. Namun setelah didalami dengan mengklarifikasi pekerja, ada pengakuan diminta tanda tangan dengan angka sebesar itu. Uang yang diberikan tidak sesuai kwitansi. Secara umum temuan di Loteng, hasil pelaksanaan kegiatan pada 10 pemerintahan desa (Pemdes) tidak sesuai RAB atau bukti belanja pertanggungjawaban. Kemudian, realisasi belanja dan pembiyaan desa tidak didukung bukti memadai dan penatausahaan keuangan belum tertib. Bersambung ke hal 11

IGB. Sugihartha (Suara NTB/nas)

Respons dan Solusi Sigap Gubernur Terima Keluhan Warga Kuta ARUM jam Jumat (14/12) pagi kemarin menunjukkan pukul 08.00 Wita. Acara Jumpa Bang Zul-Umi Rohmi pun masih berlangsung. Masyarakat terlihat antusias mengangkat tangan ketika dipersilakan mengajukan pertanyaan, aduan atau sekadar untuk curhat. Saat acara itu berlangsung, tiba-tiba sekitar 15 orang laki-laki berjalan di belakang backdrop Jumpa Bang Zul-Ummi Rohmi. Kedatangan belasan orang yang semuanya bersandal dan berpakaian khas Sasak, menarik perhatian para warga yang mengikuti acara Jumpa Bang Zul-Umi Rohmi. Dengan pembawaan yang santun, mereka berjalan menuju karpet

bagian belakang dan duduk dengan tenang mengikuti acara. Tidak ada yang angkat tangan, untuk mengajukan pertanyaan atau keluh kesah selayaknya warga lain yang hadir. Mereka terlihat sabar menunggu dalam diam, hingga kegiatan Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi berakhir. Setelah sebagian besar masyarakat bubar, Gubernur NTB, Dr. H.Zulkieflimansyah pun seperti biasanya menghampiri dan bersalaman dengan setiap warga yang hadir. Melayani curhat, mengobrol ringan dan informal sambil melayani keinginan warga yang ingin ber-swafoto dengannya. Bersambung ke hal 11

Canangkan ’’NTB Zero Waste’’

Seluruh ASN Dikerahkan Bersihkan Sungai Jangkuk Mataram (Suara NTB) Pemprov memberanikan diri untuk mencanangkan NTB Zero Waste atau bebas sampah yang dimulai pada puncak HUT NTB ke - 60, Senin (17/12). Upacara seremonial peringatan HUT NTB yang semula dilaksanakan tiap tahun, diganti dengan aksi bersih-bersih Sungai Jangkuk, Kota Mataram. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dikerahkan membersihkan sungai terbesar yang membelah Ibukota Provinsi NTB tersebut. Mulai dari Jembatan Udayana sampai Ampenan, seluruh OPD lingkup Pemprov NTB akan turun membersihkan sampah yang ada di Sungai Jangkuk. ‘’Kita punya rencana 17 Desember ini akan mencanangkan dengan sangat berani NTB Zero Waste. NTB bebas sampah,’’ kata Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc pada acara Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi di Halaman Kantor Gubernur, Jumat (14/12) pagi. Menurut gubernur, upaya NTB bebas sampah merupakan kerja yang besar. Bahkan untuk Pemprov akan mengirim PNS untuk belajar soal pengelolaan sampah ke Polan-

dia. Menurutnya, upaya menyelesaikan persoalan sampah harus dimulai dari diri sendiri. ‘’Kalau kita tak merasa perlu dari diri kita sendiri atau rumah tangga memang cukup berat,’’ katanya. Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd mengatakan, berbicara masalah sampah harus dimulai dari sumber daya manu-

sia (SDM). Menurutnya, akan menjadi percuma tempat pengolahan sampah yang dibangun jika masyarakat tak memberikan dukungan. Ia mencontohkan seperti persoalan sampah di Gili Trawangan. Masalah sampah di destinasi wisata unggulan NTB itu sudah ditangani beberapa tahun lalu. Tapi ada permasalahan di masyarakat. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/nas)

JUMPA - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah dan Wagub NTB, Hj. Rohmi Djalilah pada acara Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi, Jumat (14/12).

123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Badan Pemeriksa 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Keuangan (BPK) RI Perwak123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 ilan NTB melakukan pe123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 meriksaan dengan tujuan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 tertentu belanja modal atau 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 infrastruktur dan pengelolaan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 dana desa 2018. Khusus untuk 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 belanja modal Pemprov NTB, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 BPK menemukan potensi keru123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 gian negara sebesar Rp1,3 miliar. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Temuan tersebut disebabkan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 keterlambatan pengerjaan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 proyek yang berimplikasi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 pada denda, kelebihan vol123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 ume pembayaran, ada 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 item pajak yang masuk 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 dalam kontrak, yang se123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 harusnya itu menjadi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 tanggungan pihak ketiga. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Pemeriksaan dengan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 tujuan tertentu belanja 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 modal tersebut dilakukan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 BPK pada sejumlah OPD 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 lingkup Pemprov NTB. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Bersambung ke hal 11 Wedha Magma Ardi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901

Temuan Belanja Modal

Dinas PUPR Segera Tindaklanjuti, Dikbud Nilai Itu Belum Final

(Suara NTB/nas)

Tinggal di Huntara dengan Terpal Robek

Korban Gempa Keluhkan Lambannya Pembangunan Huntap Mataram (Suara NTB) Masyarakat korban gempa asal Sembalun, Lombok Timur melaporkan ke Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengenai lambannya pembangunan hunian tetap (huntap). Sementara, para korban gempa yang tinggal di hunian sementara (huntara), banyak terpalnya yang sudah robek. Korban gempa asal Sembalun, Abdul Kudus mempertanyakan realisasi dana bantuan stimulan perbaikan rumah yang dijanjikan pemerintah. Ia mengatakan masyarakat sekarang dihantui banjir. ‘’Ini menjadi masalah, muncul penyakit baru. Sementara masyarakat di huntara. Huntara yang sudah robek-robek terpalnya. Ini menjadi masalah. Mohon segera ditangani,’’ harapnya pada acara Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi di halaman Kantor Gubernur, Jumat (14/12) pagi. Diharapkan, bantuan dana perbaikan rumah segera direalisasikan. Sehingga masyarakat yang masih tinggal di tenda pengungsian karena rumahnya hancur akibat gempa segera bisa kembali dan membangun rumahnya. Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.