HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 15 AGUSTUS 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 132 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
170 Paket Proyek Anggaran Tersedot untuk Penanganan Covid-19 Senilai Rp270,7 Miliar Belum Ditender Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mencatat serapan APBD, baik fisik dan keuangan hingga 12 Agustus 2020 melampaui capaian tahun 2019 pada periode yang sama. Sementara itu, hingga pertengahan Agustus, masih ada 170 paket proyek senilai Rp270,7 miliar yang belum ditender. Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (BAPP dan LPBJP) Setda NTB, Sadimin, ST, MT mengungkapkan, progres Rencana Umum Pengadaan (Suara NTB/dok) (RUP) sampai dengan 12 Sadimin Agustus, sudah sebesar 84,29 persen dari pagu belanja langsung bukan pegawai dalam APBD sebesar Rp1,6 triliun. Ia memaparkan, progres aktivitas tender yang diproses melalui Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Provinsi NTB sampai dengan 10 Agustus 2020. Disebutkan jumlah paket proyek yang akan ditender melalui IKPBJ Provinsi NTB tahun 2020 sebanyak 251 paket dengan pagu Rp493,6 miliar. ‘’Belum tender Rp270,7 miliar atau 54,85 persen sebanyak 170 Paket,’’ sebut Sadimin. Sementara paket proyek yang masih dalam tahap verifikasi dokumen tidak ada atau nol. Kemudian proyek yang sedang tender sebanyak 55 paket senilai Rp54,5 miliar atau 11,04 persen. Sedangkan proyek yang sudah selesai tender sebanyak 46 paket senilai Rp168,4 miliar atau baru 32,12 persen. Sementara proyek non tender dalam APBD NTB 2020 sebanyak 2.684 paket senilai Rp343,8 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 741 paket proyek senilai Rp63 miliar atau 18,32 persen yang belum proses. Kemudian 551 paket senilai Rp76,7 miliar atau 22,3 persen sedang proses dan 1.392 paket proyek non tender sudah dalam pelaksanaan atau SPK/SPB senilai Rp204 miliar atau 59,33 persen. Bersambung ke hal 11
Pemprov Tunda Pembayaran Proyek Senilai Rp200 Miliar
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menunda pembayaran sejumlah proyek tahun 2020 sekitar Rp200 miliar. Penundaan pembayaran proyek ini akibat keterbatasan anggaran daerah akibat refocusing dan realokasi untuk penanganan Covid-19. “Sekitar Rp200 miliar pembayaran proyek yang ditunggak untuk dibayar tahun 2021 karena refocusing. Tahun ini tetap dilaksanakan tapi dibayar tahun depan,” kata
Asisten III Setda NTB yang juga anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Drs. H. Lalu Syafi’I, MM dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Jumat (14/8) kemarin.
Syafi’I mengatakan, program prioritas Pemprov NTB yang dilakukan rasionalisasi adalah program percepatan jalan tahun jamak. Program percepatan jalan tahun jamak
membutuhkan anggaran sebesar Rp750 miliar selama tiga tahun, mulai 2020 hingga 2022. Pada tahun 2020, Pemprov sudah mengalokasikan anggaran untuk program percepatan jalan sebesar Rp250 miliar. Namun akibat dilakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19, anggaran untuk program per-
cepatan jalan tahun jamak dilakukan rasionalisasi. Dalam APBD 2020 hanya dianggarkan sebesar Rp55 miliar. “Karena Rp250 miliar ndak mampu. Kita hanya menganggarkan Rp55 miliar, di bawah 10 persen secara keseluruhan. Anggaran tahun ini supaya perencanaan jalan, tendernya jalan,” jelas Syafii. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/humassetdantb)
SERTIFIKAT - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyerahkan sertifikat CHSE kepada tujuh pengelola usaha pariwisata, Jumat (14/8).
TO K O H
Sertifikat CHSE, Garansi Operasional Usaha Pariwisata di Masa Pandemi
Sumberdaya Terfokus ke Covid-19 GUBERNUR NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah bersama DPRD NTB menandatangani Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Perubahan tahun 2020 dalam rapat paripurna di DPRD setempat, Jumat (14/8) malam. Menurut Dr. Zul, plafon anggaran dan kebijakan anggaran pada tahun ini akan difokuskan masih menyesuaikan dalam kondisi pandemi Covid-19. H. Zulkieflimansyah Bersambung ke hal 11
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Revisi RTRW Tuntas September UNTUK mendukung percepatan realisasi investasi pembangunan kilang minyak di Kawasan Teluk Santong, Sumbawa, Pemprov NTB menargetkan revisi RTRW akan tuntas pada September mendatang. Saat ini sedang dilakukan percepatan untuk memperoleh Persetujuan Substansi (Persub) dari Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Bersambung ke hal 11
H.Sahdan (Suara NTB/dok)
Giri Menang (Suara NTB) Di tengah pandemi, Pemprov NTB terus melakukan upaya dalam mencegah penyebaran Covid-19 serta menggeliatkan sektor pariwisata. Untuk mendukung hal itu, pemerintah mengeluarkan sertifikat Clean, Healthy, Safety, Environment (CHSE) bagi pegiat usaha dan pariwisata. Bagi pegiat usaha dan pariwisata yang menerapkan protokol kesehatan maka akan diberikan sertifikat CHSE, serta
bagi pegiat usaha dan pariwisata yang tidak memiliki sertifikat CHSE, maka tidak diperbolehkan beroperasi. ‘’Mari kita sungguh-sungguh serius, untuk betul-betul menegakkan protokol Covid-19 dan tentunya clean, healthy, safety environment, untuk aktivitas pariwisata di segala bidang ini harus kita wujudkan. Tadi disampaikan Pak Kadis, tanpa pakai CHSE tidak akan bisa buka. Kalau mau buka maka urus CHSE-nya,’’ ujar Wakil
Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka acara simulasi protokol Covid-19 untuk jasa usaha dan destinasi wisata, di Taman Narmada, Jumat (14/8). Wagub meminta pegiat usaha dan pariwisata untuk berkomitmen dan bersama melakukan persiapan degan sebaik - baiknya, agar seluruh tempat di NTB, baik itu transportasi, restoran, hotel, destinasi wisata, semuanya bersertifikat CHSE. Wagub
Pemprov Kaji Pembukaan Resmi Tol Laut Lembar-Banyuwangi angkutan barang. Mataram (Suara NTB) – Menurut Bayu, pada pelayaran perdana pePemprov NTB mengkaji peresmian tol laut rute Pelabuhan Lembar, Lombok Barat (Lo- kan lalu kapal yang berangkat dari Lembar bar), menuju Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyu- menuju Tanjung Wangi dan sebaliknya full penwangi, Jawa Timur. Rute tersebut diproyeksi- umpang. Khususnya dari angkutan barang yang kan dapat menjadi rute reguler paling cepat mendominasi. ‘’Tidak disangka-sangka penuh semua. Kita awal September mendatang. ‘’Percobaan sudah ada sekitar seminggu yang sampai tolak-tolak juga istilahnya. Itu akomolalu, artinya rute ini sudah ada. Kita tadinya dasi, truk-truk barang itu. Kalau yang penumpang belum ada,’’ jelasnya. Tarif yang mau buka secara resmi, tapi rencananya akan dikenakan antara lain Rp150 ribu bulan September awal ini resminya,’’ untuk penumpang dewasa, Rp100 ujar Kepala Dinas Perhubungan ribu untuk penumpang bayi. (Dishub) NTB, Drs.H.Lalu Bayu Untuk kendaraan tarif yang dikenaWindya, Jumat (14/8). kan antara lain Rp150 ribu untuk sepeDiterangkan, pelayaran dari da tanpa penumpang, Rp250 ribu unLembar menuju Tanjung Wangi tuk sepeda motor roda 2 dengan 1 orakan difasilitasi dua kapal laut. ang penumpang, Rp550 ribu untuk Namun saat ini masih satu yang disepeda motor roda 3 atau roda 2 diatas operasikan untuk melihat pasar, 250 cc dengan 1 orang penumpang, yaitu kapal Mutiara Shipping milik Rp1,5 juta untuk sedan dengan PT. Atosim Lampung Pelayaran. penumpang 4 orang. ‘’Ini sebenarnya belum Kemudian untuk diresmikan saja. Tapi sudah mobil bak terbuka berjalan,’’ ujar Bayu. dengan 1 orang Dalam masa percobaanpenumpang nya kapal tersebut dikenakan tarif memfasilitasi baik Rp1,2 juta, penyeberangan Bersambung penumpang H.Lalu Bayu Windya ke hal 11 m a u p u n (Suara NTB/dok)
juga menekankan bahwa sertifikat ini, dapat sewaktu waktu dicabut, apabila pihak yang bersangkutan, longgar dalam penerapan protokol Covid-19. ‘’Ini adalah langkah awal kita untuk seterusnya. Kita konsisten, tidak ada ruginya kita usaha. Effort yang luar biasa di awal tetapi investasi di kemudian hari. Ini yang saya harapkan, pasti juga itu harapan Bapak Bupati dan tentu juga kita semua ingin hidup normal, Bersambung ke hal 11
Pemprov Panggil Pengelola Kawasan Global Hub Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB rencananya memanggil pengelola kawasan Global Hub Kayangan Lombok Utara, PT. Diamar Mitra Kayangan. Pemanggilan ini terkait dengan Memorandum of Understanding (MoU) belum terealisasinya investasi di kawasan tersebut, yang sudah ditandatangani Pemprov NTB, Pemda Lombok Utara, PT. Diamar Mitra Kayangan bersama investor asal Korea, 4 Agustus 2019 lalu. Artinya, masa berlaku MoU tersebut telah habis pada 4 Agustus 2020 lalu. Namun, dalam salah satu klausul, MoU tersebut dapat diperpanjang. “Kita undang minggu depan Pengelola Global Hub. Nanti apa langkah-langkah kita ke depan. Apakah diperpanjang atau pola lain,” kata Kepala Biro Kerjasama Setda NTB, Ir. Zainal Abidin, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (14/8) siang kemarin. Menurut Zainal, MoU tersebut memungkinkan diperpanjang enam bulan atau satu tahun ke depan. Bersambung ke hal 11
Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 75 pada Senin (17/8) SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Selasa (18/8). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit